Berikut bukan termasuk ke dalam faktor penentuan tanaman hias yang akan dibudidayakan adalah

Berikut bukan termasuk ke dalam faktor penentuan tanaman hias yang akan dibudidayakan adalah

Berikut bukan termasuk ke dalam faktor penentuan tanaman hias yang akan dibudidayakan adalah
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/NEW AFRICA

Ilustrasi wirausaha budidaya tanaman hias.

KOMPAS.com - Indonesia dikenal sebagai negara agrais, negara yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencarian di berbagai bidang pertanian, salah satunya budidaya tanaman.

Budidaya tanaman adalah kegiatan untuk memproduksi tanaman atau bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pengelolaan tanaman dan lingkungan tumbuhan.

Lingkungan tumbuhnya, seperti tanah, air, udara, dan cahaya matahari yang menjadi penentu hasil dari budidaya tanaman.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, hasil yang maksimal dalam budidaya tanaman dapat dicapai jika dipelihara dilingkungan yang baik.

Hasil budidaya tanaman dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau dipasarkan sehingga dapat menjadi pilihan usaha masyarakat.

Baca juga: Wirausaha Kerajinan dengan Obyek Budaya Lokal

Wirausaha budidaya tanaman dapat berupa tanaman pangan maupun tanaman hias. Permintaan masyarakat terhadap produk budidaya tanaman pangan lebih stabil, karena pangan merupakan kebutuhan pokok.

Namun, permintaan masyarakat terhadap tanaman hias juga sangat fluktuatif, karena dipengaruhi oleh tingkap pendapatan dan selera konsumen. Selain itu, tanaman hias merupakan kebutuhan tersier bagi masyarakat,

Tanaman hias

Dalam buku Agribisnis Kreatif: Pilar Wirausaha Masa Depan, Kekuatan Dunia Baru Menuju Kemakmuran Hijau (2012) karya Iwan Setiawan, tanaman hias ditempatkan pada urutan paling depan sebagai model agrobisnis kreatif Indonesia.

Hal ini karena tanaman hias menampilkan dinamika kreatif yang paling dinamis dibandingkan dengan komoditas yang lainnya.

Para budidaya tanaman hias dinilai tidak pernah mati gaya dalam menghasilkan varian tanaman yang unik, menarik, dan berharga.

Baca juga: Wirausaha Produk Grafika

Berikut bukan termasuk ke dalam faktor penentuan tanaman hias yang akan dibudidayakan adalah
1. Aglonema termasuk jenis tanaman hias.. a. Akar b. Buah c. Batang

d. Daun



2. Suatu proses melestarikan/memperbanyak tanaman hias agar tidak punah disebut dengan... a. Budidaya tanaman daun b. Budidaya tanaman akar c. Budidaya tanaman bunga

d. Budidaya tanaman hias

  3. Berikut ini adalah jenis tanaman hias daun, kecuali.. a. Anthurium b. Aglonema c. Mawar

d. Paku tanduk

  4. Aglonema dikenal juga dengan nama.. a. Keladi b. Kuping gajah c. Sri rejeki

d. Suplir

  5. Berikut ini yang tidak termasuk tanaman hias bunga adalah.. a. Anggrek b. Mawar c. Keladi

d. Melati

  6. Jenis tanaman hias yang merupakan genus tumbuhan paku adalah.. a. Bonsai b. Keladi c. Paku tanduk simbar

d. Aglonema

   7. Anthurium merupakan salah satu komoditas tanaman hias dari famili araceae yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan nama.. a. Kuping gajah b. Kuping daun c. Kuping daun

d. Tudung gajah

  8. Kegiatan yang dilakukan pada saat pemeliharaan tanaman anggrek kecuali.. a. Penyiangan b. Penyiraman c. Pengguguran

d. Pemupukan

   9. Berikut ini tanaman hias buah kecuali.. a. Cabe b. Adenium c. Citrus

d. Pisang hias

  10. Anggrek Dendrobium bersifat.. a. Parasit b. Epifit c. Liar

d. Hama

  11. Anggrek Dendrobium berkembang biak dengan.. a. Tunas b. Cangkok c. Vegetatif

d. Biji

   12. Tanaman Adenium populer dengan sebutan nama.. a. Kamboja ungu b. Kamboja putih c. Kamboja China

d. Kamboja Jepang

  13. Tanaman Adenium sangat cocok ditanam pada.. a. Dataran rendah b. Dataran tinggi c. Dataran rendah dengan ketinggian 700 m diatas permukaan laut

d. Dataran tinggi dengan ketingian 800 m diatas permukaan laut.

c. Dataran rendah dengan ketinggian 700 m diatas permukaan laut

  14. Berikut ini tanaman hias ynag dapat diperbanyak dengan cara stek adalah kecuali.. a. Mawar b. Cocor bebek c. Melati

d. Sirih

Selanjutnya: Soal Budidaya Tanaman Hias Bagian 2

Newer Posts Older Posts

Jawaban:

Perencanaan

1.   Menentukan jenis tanaman yang dibudidayakan (sebagai contoh pilihlah tanaman kedelai yang ditanam di lahan kering! Kamu juga dapat memilih tanaman pangan lainnya.)

2.   Memilih varietas yang akan dibudidayakan sesuai dengan agroekosistem setempat.

3.   Membuat jadwal kegiatan budidaya.

4.   Menyusun kebutuhan sarana dan alat.

5.   Menentukan tugas setiap anggota kelompok.

Persiapan sarana produksi

Bahan untuk budidaya tanaman pangan:

1.   Benih

2.   Pupuk

3.   Pestisida

Alat –alat yang diperlukan dalam budidaya tanaman pangan

1. Cangkul

2. Kored

3. Tugal

4. Gembor

Tahapan budidaya tanaman kedelai di lahan kering

Pengolahan lahan

Tanah diolah dengan bajak dan cangkul sampai gembur. Untuk pengaturan pengairan perlu saluran air pada setiap 4 meter di sekeliling lahan tanam sedalam 30 cm dan lebar 25 cm.

Penanaman

Dianjurkan menggunakan benih berserti­kat dengan kebutuhan benih sekitar 40 kg/ha. Penanaman benih dengan cara ditugal, jarak tanam 40 x 10 cm atau 40 x 15 cm sesuai kesuburan tanah. Setiap lubang tanaman diisi 2 butir benih lalu ditutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah benih dimasukkan ke dalam lubang tanam, tanah diberi insektisida Furadan 3G yang dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 5-6 butir. Karbofuran adalah bahan aktif dari insektisida Furadan 3G.

Pemupukan

Pemupukan tanaman kedelai dianjurkan menggunakan pupuk Urea, SP-36, dan KCl dengan dosis masing-masing sebesar 50 kg/ha, 100 kg/ha dan KCl 50 kg/ha atau sesuai anjuran setempat. Semua jenis pupuk diberikan pada waktu bersamaan setelah tanam. Mula-mula urea dan TSP dicampur, lalu disebar merata, disusul penyebaran KCl, kemudian diratakan dengan penggaruan. Pupuk hayati juga diberikan dengan cara mencampurnya dengan benih.

Penyulaman

Benih yang tidak tumbuh segera disulam, sebaiknya memakai bibit dari varietas dan kelas yang sama. Penyulaman paling lambat dilakukan pada saat tanaman berumur 1 minggu setelah tanam.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan paling sedikit dua kali karena di lahan kering gulma tumbuh dengan subur pada musim penghujan. Penyiangan I pada saat tanaman berumur 2 minggu. Penyiangan dilakukan menggunakan cangkul atau kored. Penyiangan II jika tanaman sudah berbunga (kurang lebih umur 7 minggu), menggunakan kored atau gulma dicabut dengan tangan.

Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian dilakukan jika serangan sudah menimbulkan kerugian secara ekonomi agar tidak menambah biaya budidaya. Hama yang menyerang kedelai dapat dikendalikan menggunakan inseksitisida, sedangkan penyakit dikendalikan menggunakan fungisida. Beberapa jenis insektisida dan fungisida yang digunakan untuk kedelai adalah: Azodrin 15 WSC, Marshal 200 EC, Huslation 40 EC, Surecide 25 EC, Kharpos 50 EC, Agrothion 50 EC, Dursban 20 EC, Agrifos 400 SL. Penggunaan insektisida dan fungisida harus sesuai dengan dosis anjuran yang terdapat dalam kemasannya.

Panen

Kedelai harus dipanen pada tingkat kemasakan biji yang tepat. Panen terlalu awal menyebabkan banyak biji keriput, sedangkan panen terlalu akhir menyebabkan kehilangan hasil karena biji rontok. Ciri-ciri tanaman kedelai siap panen adalah sebagai berikut:

1.   Daun telah menguning dan mudah rontok.

2.   Polong biji mengering dan berwarna kecoeklatan.

3.   Panen yang benar dilakukan dengan cara menyabit batang dengan menggunakan sabit tajam dan tidak dianjurkan dengan mencabut batang bersama akar.

Cara ini selain dapat mengurangi kesuburan tanah, juga tanah yang terbawa akan dapat mengotori biji.

Keberhasilan budidaya tanaman menjadi hal yang sangat penting karena dengan berhasilnya budidaya tanaman menjadi salah satu fackor dalam meninkatkan kesejahteraan petani. Keberhasilan budidaya pertanian dipengaruhi oleh berbagai faktor.Adapun faktor yang mempengaruhi budidaya tanaman adalah faktor bahan tanaman, faktor esensiel, faktor iklim dan faktor gangguan tanaman.

            A, Faktor Bahan Tanam

            Faktor bahan tanam menjadi sangat penting karena bahan tanam merupakan kunci awal dari keberhasilan budidaya tanaman, Bahan tanam yang digunakan para petani bisa berupa benih ataupun bibit, Bahan tanam menjadi penting karena dalam bahan tanam berisi genetic yang akan mempengaruhi keberhasilan budidaya tanaman. Varietas tanaman yang akan diusahakan harus sesuai dengan kondisi tanah, ketinggian tempat  dan iklim daerah setempat.

            Sebagai contoh ada varietas selada yang bila ditanam di ketinggian di bawah 500 dpl akan menghasilkan daun selada yang pahit, Penggunaan varietas baru juga menjadi sangat penting dalam upaya mengurangi serangan hama dan penyakit yang relative lebih mudah menyerang varietas yang sudah terlalu lama ditanam, sehingga pergiliran varietas juga menjadi sangat penting. Pada penggunaan varietas lama tanaman padi seperti varietas IR 64 dan Ciherang ternyata tingkat serangan penyakit jamur sangat besar sehingga penanaman varietas yang relatif lebih baru seperti Mekongga, Mapan, dan varietas baru lainnya menjadi hal sangat penting

B. Faktor Esensial

            Faktor esensial merupakan factor asupan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, Faktor ini sangat penting karena factor esensial merupakan factor input yang akan diolah tanaman melalui proses fotosintesis yang akan membentuk biomassa tanaman . Biomassa tanaman merupakan bagian dari yang akan dipanen sehingga asupan factor esensial harus diperhatikan dengan benar jumlahnya,

            Faktor esensial terdiri dari unsur hara, sinar matahari , air , dan oksigen. Keempat unsure ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Unsur hara tanaman didapat dari alam yang berasal dari pembusukan bahan organic maupun pelapukan mineral tetapi jumlahnya sangat terbatas sehingga perlu ditambahkan input hara dari luar yaitu dengan melakukan pemupukan.. Unsur yang dibutuhkan tanaman ada dua jenis yaitu unsure hara makro dan unsure hara mikro. Unsur hara makro seperti unsure N, P, K, Ca, Mg dan lainnya dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Unsur mikro fe, cu, zn dan lainnya walaupun dibutuhkan dalam jumlah relative sedikit oleh tanaman tetapi sangat penting karena kekurangan unsure mikro menjadikan pertumbuhan tanaman menjdi tidak sempurna. Tetapi keberadaan unsure mikro ini juga tidak boleh terlalu banyak karena menjadi racun bagi tanaman,

            Ketersediaan air juga sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena air merupakan pembentuk tubuh tanaman, pelarut hara, penjaga kestabilan suhu tanaman dan juga pengangkut hara yang dibutuhkan tanaman sehingga jumlahnya harus tercukupi. Ketersediaan oksigen di sekitar perakaran tanaman juga menjadi hal yang sangat penting karena tanaman membutuhkan oksigen dalam proses respirasi. Peningkatan kandungan oksigen dalam tanah dilakukan dengan pengolahan tanah yang baik.

            Sinar matahari juga merupakan unsure penentu dalam pertumbuhan tanaman. Sinar matahari sangat dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis dalam pembentukan biomassa tanaman sehingga harus tercukupi jumlahnya. Kebutuhan intensitas penyinaran matahari tiap tanaman memang berbeda-beda. Ada tanaman yang memang membutuhkan intensitas matahari penuh seperti tanaman padi, tanaman palawija, tanaman pisang, tanaman cabe, dan lain lain. Bila intensitas penyinaran matahari kurang maka pertumbuhan tanaman akan terhambat. Jenis tanaman tertentu ada juga yang membutuhkan intensitas penyinaran rendah seperti tanaman kakao, tanaman kopi dan beberapa tanaman hias, Tanaman seperti ini memerlukan pengurangan intensitas penyinaran misalnya dengan penanaman pohon naungan dan penggunaan paranet, Bila intensitas sinar matahari yang diterima berlebihan maka dapat menganggu tanaman seperti daun atau batang terbakar sehingga produksi tanaman terganggu.

C. Faktor Iklim

            Tanaman yang kita budidayakan sangat terpengaruh oleh keadaan di sekitarnya . Banyak factor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman baik langsung ataupun tidak langsung, Pengaruh iklim langsung terhadap tanaman misalnya curah hujan yang kurang , angin yang besar, dan sinar matahari yang kurang, Pengaruh iklim tidak langsung misalnya kelembaban yang tinggi akan memicu perkembangan dan serangan penyakit.

 D. Faktor Gangguan

             Faktor bahan tanam yang baik, pasokan factor esensial yang cukup dan iklim yang mendukung belum menjamin keberhasilan produksi tanaman kalau factor gangguan tidak bisa dikendalikan. Faktor gangguan meliputi gulma, hama, dan penyakit,  Gulma merupakan tumbuhan yang keberadaanya tidak dikehendaki misalnya tanamn kacang tanah yang tumbuh di areal pertanaman padi, rumput liar, ataupun tanaman gulma kayu yang keberadaannya akan menganggu tanaman yang kita usahakan. Agar budidaya tanaman berhasil maka keberadaan gulma, hama , maupun penyakit harus bisa kita kendalikan