Pengertian, Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan Drama/Film – Apa itu Teks ulasan ? Teks ulasan adalah teks yang berisi tentang penilaian untuk mengetahui kualitas, kelebihan dan kekurangan sebuah karya.
Teks ulasan tujuan utamanya tentu untuk memberikan penilaian/kritik/saran/komentar terhadap karya dengan memberikan deskripsi dan pendapat mengenai karya tersebut.
Sehubungan dengan itu, teks ulasan drama/film berarti teks yang berisi tinjauan/kritikan terhadap kekurangan/kelebihan, kebermanfaatan (segi positif) atau ketidakbermanfaatan (segi negatif) terhadap suatu pementasan drama/film. Kritikan tersebut bergantung penginderaan (cara melihat dan mendengarkan) dari penulis ulasan pementasan drama/film yang memunculkan 4 macam corak kritikan, yakni :
Untuk lebih mudah memahami, ada beberapa ciri dari teks ulasan. Adapun ciri-ciri teks ulasan secara umum yaitu :
1. Pendahuluan (Orientasi)
2. Tafsiran Isi (Interpretasi) Bagian tafsiran umumnya berisi pandangan penulis tentang karya tersebut, meliputi :
Misalnya : kekuatan/kelemahan alur, sinopsis cerita, kepiawaian pemeran, serius-tidaknya pementasan, keserasian musik pengiring, kelancaran dialog pemeran, ketelitian pendeskripsian setting ke dalam layar, dan hal lain sesuai dengan kriteria pementasan drama/film. b.) Nilai-nilai yang akan disampaikan kepada penonton. Misalnya : nilai pendidikan, nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai kebudayaan, nilai kejujuran, dan sebagainya. Dalam film “Sang Pemimpi” sikap moral yang disarankan kepada penonton adalah kerja keras dan pantang menyerah untuk mencapai suatu impian. c.) Perbandingan dengan karya drama/film yang mirip atau dengan sesuatu yang suasana/kesannya mirip. “Suasana penantian, mungkin masih mengacu pada “modernisme” Beccket. Taruhlah senada dengan penantian dalam Waiting for Godot (Menunggu Godot)”. Bagian evaluasi berisi penilaian pribadi penulis mengenai penampilan, dan produksi karya seni drama/film yang diulas, meliputi : a.) Kekuatan dan kelemahan dari pementasan drama atau produksi film. “Satu hal yang paling menonjol dari film ini adalah soundtracknya yang mampu membangkitkan suasana percintaan antara pemeran utama pria dan wanita” b.) Rekomendasi untuk menggelitik keinginan/kemauan penonton ikut menonton pementasan drama/film yang diulas. “Kelucuan film ini benar-benar terasa, para pemeran sangat piawai dalam mempengaruhi penonton untuk tertawa”. “Akting yang gemilang dipadu dengan naskah yang memikat, soundtrack yang enak didengar, sinematografi yang indah, dan penyutradaraan yang tepat adalah alasan kenapa film ini harus masuk ke dalam list film yang wajib kalian tonton”. Bagian yang berisi kesimpulan tentang keadaan/kondisi suatu karya drama/film yang diulas. Bagian kesimpulan juga dapat berisi komentar apakah karya tersebut bernilai/berharga/berguna/layak atau tidak bagi pembaca/penonton.
“Berharap film ini dapat menjadi tontonan inspiratif bagi anak-anak Indonesia yang akan memulai sebuah kerajaan bisnis”. “Berharap film ini mampu menggugah minat pemuda untuk tetap belajar dalam keadaan apapun”. 1. Teks ulasan drama/film berisi penonjolan terhadap unsur-unsur karya seni yang hendak diulas.
2. Menggunakan kata-kata opini atau persuasif Contohnya : inilah drama/film Indonesia yang patut untuk ditonton, drama/film ini sungguh menarik untuk ditonton, drama/film ini benar-benar menghibur, drama/film yang ditampilkan mengandung nilai moral yang perlu kita teladani, dan lain-lain. 3. Menggunakan konjungsi internal dan konjungsi eksternal a.) Konjungsi internal (intrakalimat), konjungsi yang menghubungkan dua argumen/gagasan/ide dalam kalimat simpleks atau dua kelompok klausa.
b.) Konjungsi eksternal (antarkalimat), konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa/deskripsi hal/benda dalam kalimat kompleks atau 2 kalimat simpleks.
4. Menggunakan ungkapan perbandingan (persamaan/perbedaan) Contohnya : daripada, sebagaimana, demikian halnya, berbeda dengan, seperti, seperti halnya, serupa dengan, dan sebagainya. 5. Menggunakan kata kerja material dan kata kerja relasional Kata kerja material, yaitu kata kerja yang menyatakan kegiatan fisik/proses. Misalnya : makan, minum, membawa, berbicara, melamun, bertepuk tangan, mendengarkan, menunggu, melebur, memukul, bertanya, dan lainnya.
Mengulas suatu karya tentu mengharuskan kita untuk berpikir lebih kritis. Dengan kritik, saran dan opini kita mengenai drama/film, itu berarti kita sudah berkontribusi guna kemajuan drama/film tersebut. Tertarik untuk mencoba membuat teks ulasan drama/film ? Coba yuk.... |