Jakarta: Keracunan makanan terjadi saat Anda makan makanan yang terkontaminasi sehingga mengakibatkan masalah di seluruh bagian pencernaan. Tanda dan gejalanya biasanya seperti kram perut, mual dengan atau tanpa muntah, diare hingga merasa lemas, letih juga demam atau menggigil. Penyebab keracunan makanan tak selalu karena makanan yang aneh. Seringkali, ini disebabkan oleh penanganan makanan Anda, dapur yang terkontaminasi, atau sumber makanan yang terkontaminasi. Racun dalam makanan tak selalu langsung bereaksi dalam tubuh. Beberapa penyebab umum keracunan seperti: (Keracunan makanan terjadi saat Anda makan makanan yang terkontaminasi sehingga mengakibatkan masalah di seluruh bagian pencernaan.Foto:Adrien Sala/Unsplash.com) 1. Bakteri Salmonella, Camppylobacter, dan E.Coli Ketiga bakteri ini adalah penyebab paling umum penyakit yang berasal dari bakteri. Mereka bisa menghabiskan waktu satu hingga tujuh hari sebelum bermanifestasi. Bakteri ini berkaitan dengan daging dan unggas yang tidak matang, atau susu dan kuning telur yang tidak dipasteurisasi. (Baca juga: 4 Tips Menghindari Keracunan Makanan) 2. Giardia Penyebabnya biasanya dari kotoran seperti tanah, makanan, atau air yang terinfeksi kotoran manusia atau hewan. Ini dapat masuk dalam tubuh jika sumber makanan dicuci dengan air yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Anda dapat merasakan gejalanya setelah terpapar 7-14 hari. 3. Vibrio Ini adalah penyebab penyakit vibriosis yang berasal dari kerang yang belum dimasak atau kurang matang. Dilansir dari revention.com. tiram merupakan jenis kerang yang paling berisiko. Gejalanya biasanya terjadi dalam waktu 24 jam setelah makan makanan yang terinfeksi. Diare, kram, mual, demam, dan menggigil adalah gejala keracunan ini. (Norovirus dapat muncul dalam kerang mentah, jika sumbernya terkontaminasi.Foto: Adrien Sala/Unsplash.com) 4. Norovirus Gejalanya bisa terlihat dalam waktu 12-48 jam. Ini adalah salah satu virus yang paling menular dan merupakan sumber wabah keracunan makanan yang utama. Norovirus dapat muncul dalam kerang mentah, jika sumbernya terkontaminasi. 5. Staph Aureus Makanan yang terkontaminasi dengan Staph termasuk daging, susu saus krim atau saus salad. Penyebarannya kemungkinan besar dari orang yang menyiapkan makanan Anda. Gejalanya seperti muntah, mual, kram perut dan diare mulai antara 30 menit hingga 6 jam setelah terpapar. Editor : Yatin Suleha Show
Sama seperti racun sianida, racun arsenik merupakan racun yang mematikan. Sulit terdeteksi lantaran tidak berbau, berwarna, dan tidak memiliki rasa ketika tertelan, menjadikan racun arsenik sangat berbahaya. Jika racun tersebut masuk ke dalam tubuh, maka seseorang dapat mengalami keracunan. Arsenik sendiri merupakan senyawa kimia yang dihasilkan secara alami dalam kerak bumi. Zat ini dapat ditemukan dalam air, udara, dan tanah secara alami. Itu sebabnya arsenik juga ditemukan dalam beberapa jenis makanan, seperti makanan laut, susu, hingga daging. Yang Perlu Diketahui tentang Racun ArsenikRacun arsenik adalah arsenik buatan atau disebut juga arsenik anorganik, yang umumnya digunakan untuk keperluan pertambangan, termasuk tambang batu bara dan peleburan tembaga. Senyawa ini juga banyak digunakan dalam beberapa sektor industri, seperti pengolahan kaca, tekstil, cat, pengawet kayu, hingga amunisi. Dalam sektor industri pertanian, senyawa ini digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat pupuk dan pestisida. Nah, di kawasan perindustrian inilah kadar racun arsenik disinyalir menjadi lebih tinggi dan berbahaya. Ini karena limbah racun arsenik dapat mencemari lingkungan di wilayah tersebut. Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terpapar racun arsenik, di antaranya:
Dalam beberapa kasus kriminal, racun arsenik buatan digunakan sebagai alat untuk membunuh atau untuk bunuh diri. Dampak Paparan Racun Arsenik bagi KesehatanRacun arsenik yang masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan dampak berbeda-beda, tergantung dosis dan jangka waktu paparannya. Paparan arsenik dalam kadar yang sangat rendah mungkin tidak berdampak serius pada kesehatan. Namun, bila paparannya dalam jumlah sedang atau besar, dapat terjadi keracunan arsenik. Berikut adalah gejalanya:
Jika tidak segera mendapat pertolongan, keracunan arsenik dapat menyebabkan kematian. Pada ibu hamil, keracunan arsenik dapat menyebabkan bayi yang dikandungnya meninggal, atau lahir dalam keadaan cacat. Seseorang yang terus-menerus terpapar racun arsenik dengan dosis rendah hingga sedang, dalam jangka waktu yang lama, dapat menunjukkan gejala berupa:
Dari sejumlah studi, dilaporkan bahwa orang yang lama terpapar racun arsenik dalam dosis sedang juga berisiko mengalami komplikasi, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Meski diketahui sebagai racun yang sangat berbahaya, arsenik ternyata memiliki sisi positif, terutama manfaatnya dalam dunia medis. Arsenik dalam dosis tertentu pernah digunakan mengobati beberapa penyakit, seperti psoriasis, sifilis, ulkus kulit, dan penyakit persendian. Sekarang, senyawa ini bisa digunakan untuk membantu mengobati penyakit leukemia jenis tertentu. Jika Anda berisiko terpapar racun arsenik atau mengalami beberapa tanda dan gejala yang telah dijelaskan di atas, segeralah pergi ke UGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan dokter sesegera mungkin. Terakhir diperbarui: 28 Januari 2022 10 Racun Paling Mematikan yang Pernah Digunakan untuk Membunuh Manusia
Sianida yang dianggap sebagai penyebab kematian Wayan Mirna Salihin (27), yang tewas tidak lama setelah menenggak es kopi Vietnam, memang tergolong zat mematikan. Buktinya, zat ini termasuk dalam daftar 10 racun paling mematikan yang pernah digunakan untuk membunuh manusia.1. Arsenik Arsenik telah disebut "Raja Segala Racun". Zat ini hampir tidak terdeteksi, sehingga sangat sering digunakan baik sebagai senjata pembunuhan atau sebagai elemen cerita misteri. Racun ini dapat dengan mudah menyatu dalam air, makanan dan sejenisnya. Arsenik telah mengambil banyak nyawa yang terkenal: Napoleon Bonaparte, George ke3 dari Inggris dan Simon Bolivar. Pada catatan lain, arsenik, seperti belladonna, digunakan oleh Victoria untuk alasan kosmetik. Beberapa tetes hal membuat kulit wanita menjadi putih. 2. Botulinum Toxin Jika Anda menonton Sherlock Holmes, maka Anda akan tahu tentang yang satu ini. Botulinum toxin menyebabkan botulisme, kondisi fatal jika tidak segera diobati. Ini melibatkan kelumpuhan otot, yang pada akhirnya mengarah pada kelumpuhan sistem pernafasan yang dapat berujung kematian. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka atau dengan menelan makanan yang terkontaminasi. Sekadar informasi, toksin botulinum adalah hal yang sama yang digunakan untuk suntikan Botox! 3. Sianida Sianida tampaknya menjadi sangat populer (mata-mata menggunakan pil sianida untuk bunuh diri ketika tertangkap) dan ada banyak alasan untuk ini. Pertama, ditemukan dalam berbagai macam zat seperti almond, biji apel, aprikot kernel, asap tembakau, insektisida, pestisida dan masih banyak yang lainnya. Pembunuhan dalam kasus ini dapat disalahkan pada kecelakaan rumah tangga, seperti menelan pestisida - dosis fatal sianida bagi manusia adalah 1,5 mg per kilogram berat badan. Sianida juga dapat menjadi pembunuh yang cepat: tergantung pada dosis, kematian terjadi hanya dalam 1 sampai 15 menit. Dalam bentuk gas, hidrogen sianida, digunakan oleh Nazi Jerman untuk pembunuhan massal di kamar gas selama Holocaust. 4. Mercury Ada tiga bentuk merkuri yang sangat berbahaya. Unsur merkuri dapat dengan mudah ditemukan di termometer kaca. Zat ini tidak berbahaya jika disentuh, tapi mematikan jika terhirup. Merkuri anorganik digunakan untuk membuat baterai, dan mematikan hanya bila tertelan. Dan akhirnya, merkuri organik ditemukan dalam ikan, seperti tuna dan ikan todak. Meskipun jumlah konsumsinya dibatasi hanya 170g per minggu, tetapi tetap dapat berpotensi mematikan selama jangka waktu yang lama. Sebuah kematian yang terkenal disebabkan oleh merkuri terjadi pada Amadeus Mozart, yang diberi pil merkuri untuk mengobati sifilisnya. 5. Polonium Polonium adalah racun radioaktif, pembunuh lambat tanpa ada obatnya. Satu gram polonium yang menguap bisa membunuh sekitar 1,5 juta orang hanya dalam beberapa bulan. Kasus yang paling terkenal dari keracunan polonium adalah pada kasus kematian mantan mata-mata Rusia Alexander Litvinenko. Polonium ditemukan dalam cangkir tehnya - dosis 200 kali lebih tinggi dari dosis umum, yang sudah mematikan. Dia meninggal dalam waktu tiga minggu. 6. Tetrodotoxin Zat ini ditemukan dalam dua makhluk laut - gurita cincin biru dan ikan puffer. Namun, gurita adalah yang paling berbahaya, karena sengaja menyuntikkan racun, yang mampu membunuh dalam hitungan menit. Zat ini mampu membunuh 26 orang dewasa manusia dalam beberapa menit. Gigitannya sendiri sering tidak menyakitkan, hingga begitu banyak korban baru menyadari bahwa mereka telah digigit hanya ketika mereka mengalami kelumpuhan. Di sisi lain, ikan puffer hanya mematikan jika Anda ingin memakannya. 7. Dimethylmercury Zat yang satu ini tergolong sebagao pembunuh lambat buatan manusia! Tapi justru inilah yang membuatnya lebih berbahaya. Penyerapan dosis serendah 0.1ml telah terbukti berakibat fatal. Namun, gejala keracunan baru mulai muncul setelah berbulan-bulan paparan awal, namun tetap terlambat untuk diobati. Pada tahun 1996, seorang profesor kimia di Dartmouth College, New Hampshire, terkena tumpahan dua tetes racun dimethylmercury di tangan bersarungnya. Gejala baru muncul empat bulan kemudian dan sepuluh bulan kemudian, dia meninggal. 8. Belladonna Nama tanaman ini berasal dari bahasa Italia yang berarti “wanita cantik”. Itu karena di abad pertengahan, tanaman ini banyak digunakan untuk tujuan kosmetik. Meski terlihat bermanfaat, daun ini sangat mematikan jika sampai daunnya tertelan. Bahkan tak jarang racunnya digunakan pada busur panah. Buahnya lebih berbahaya lagi. Cukup 10 buah untuk menghilangkan nyawa seseorang. 9. Aconite Aconite berasal dari tanaman monkshood. Racun ini dapat menyebabkan teganggunya fungsi jantung aritmia yang menyebabkan korban mati lemas. Keracunan dapat terjadi bahkan hanya dengan menyentuh daun tanaman tanpa mengenakan sarung tangan, karena sangat cepat dan mudah diserap. Karena sifatnya yang tidak bisa dilacak, racun ini telah menjadi salah satu yang populer digunakan untuk membunuh karena tidak meninggalkan jejak. Salah satu korban terkenalnya adalah Kaisar Claudius yang dikatakan telah diracuni oleh istrinya, Agrippina. 10. Hemlock Hemlock atau conium adalah tanaman berbunga yang sangat beracun di Eropa dan Afrika Selatan. Tanaman ini salah satu yang populer di zaman Yunani kuno, yang digunakan untuk membunuh tawanan mereka. Untuk orang dewasa, konsumsi 100mg conium atau sekitar 8 daun tanaman dapat berakibat fatal, yaitu kematian yang diawali dengan kelumpuhan hingga berhentinya sistem pernapasan. Salah satu korban dari racun ini yang paling terkenal adalah filsuf Yunani, Socrates. Dihukum mati karena ketiadaan rasa hormat di 399 SM, ia diberi infus sangat terkonsentrasi hemlock. |