Berapa lama melahirkan setelah keluar flek coklat

Reporter : Mutia Nugraheni

Tak selalu sebagai tanda terjadinya masalah, bisa juga menandakan kalau persalinan sudah semakin dekat.

Dream - Flek atau keluarnya cairan hitam dari area intim jadi hal yang sering memicu kepanikan pada ibu hamil. Kadang flek ini muncul di awal kehamilan sebagai penanda melekatnya embrio pada rahim. Bisa juga pertanda kalau kehamilan mengalami masalah.

Jika kehamilan bermasalah biasanya flek terjadi dalam jumlah banyak, disertai rasa sakit serta terus-menerus dan usia kandungan masih di trimester kedua. Dalam kondisi demikian, harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Risiko yang Muncul Jika Jarak Kehamilan Terlalu Dekat

Keluarnya flek pada beberapa ibu hamil juga terjadi jelang persalinan atau ketika usia kehamilan di atas 38 minggu. Flek yang muncul diawali dengan warna kecokelatan, kemudian cokelat muda, lalu cokelat hingga mendekati warna darah.

Sebenarnya tidak saja flek hitam yang dapat dijadikan tanda-tanda ibu memasuki persalinan. Kenali juga tanda-tanda lain yaitu:

- Kontraksi
Muncul rasa mulas atau kontraksi yang hilang muncul ketika usia kehamilan sudah di atas 38 minggu. Flek keluar cukup banyak disertai kontraksi intensif bisa jadi tanda bukaan. Lebih baik periksakan diri ke bidan atau dokter.

- Nyeri punggung
Mengeluhkan sakit pada bagian tubuh tertentu, diantaranya adalah sakit pada panggul dan tulang belakang. Rasa sakit ini dialami ibu hamil dikarenakan adanya pergeseran dan pergerakan janin yang menekan tulang. Kemudian hal yang umum terjadi pada ibu hamil menjelang persalinan adalah sakit pada selangkangan.

Lihat penjelasan selengkapnya di sini.


Sumber: Bidanku

Berapa lama melahirkan setelah keluar flek coklat
Berapa lama melahirkan setelah keluar flek coklat

Keluar lendir darah tapi belum ada kontraksi sering kali membuat ibu hamil khawatir akan kondisi kehamilannya. Munculnya rasa khawatir merupakan hal yang wajar, terlebih darah yang keluar dari vagina saat sedang hamil memang patut untuk diwaspadai. Lantas, kapan keluar lendir darah dari vagina tanpa disertai kontraksi menandakan kondisi yang serius?

Pernahkah Anda mengalami keputihan saat sedang hamil?

Keputihan merupakan cairan dari vagina yang dapat menandakan kondisi seorang wanita, termasuk saat sedang hamil. Sebenarnya, keputihan saat sedang hamil merupakan hal yang normal.

Sama seperti fungsi keputihan pada umumnya, di masa kehamilan, keputihan membantu mencegah adanya penyebab infeksi masuk dari vagina ke rahim.

Jumlah keputihan yang keluar akan semakin bertambah seiring dengan pertambahan usia kehamilan.

Artinya, keputihan akan keluar lebih banyak saat kehamilan sudah memasuki masa akhir pada minggu ke-37 atau saat trimester 3.

Saat memasuki minggu terakhir kehamilan, keputihan umumnya mengandung lendir darah yang lengket dan dapat menyerupai jeli.

Bahayakah jika keluar lendir darah tapi belum ada kontraksi?

Melansir dari Mayo Clinic, saat keluar lendir darah, ibu mungkin akan mengalami kontraksi atau tidak sama sekali. Oleh karena itu, keluar lendir darah tapi belum ada kontraksi merupakan hal yang normal terjadi.

Sejak beberapa bulan terakhir masa kehamilan, ibu terkadang mengalami kontraksi, yaitu kondisi saat rahim mengencang dan rileks dengan sendirinya.

Karena hal tersebut, ibu sering kali sulit membedakan antara kontraksi asli menjelang persalinan dengan kontraksi palsu yang disebut juga kontraksi Braxton Hicks.

Sebelum waktu bersalin tiba, ibu akan mengalami kontraksi palsu yang kerap terjadi secara tidak teratur yang dapat melemah dan berhenti dengan sendirinya.

Sementara itu, kontraksi asli umumnya terjadi setiap 2—5 menit sekali dan semakin bertambah kencang secara terus menerus. Ini pertanda ibu hamil siap untuk melahirkan.

Keluar lendir darah saat hamil bisa menjadi tanda persalinan

Saat tiba waktu bersalin, sejumlah tanda-tanda melahirkan akan dialami oleh ibu. Salah satu tandanya yaitu keluar lendir darah

Keluar lendir bercampur darah tapi belum ada kontraksi merupakan salah satu tanda penting dan harus diperhatikan ibu ketika sudah memasuki masa akhir kehamilan.

Kondisi tersebut terjadi ketika lendir yang ada di ujung leher rahim (serviks) pada akhirnya luruh saat serviks akan terbuka. Akibatnya, keluar lendir darah dari vagina.

Ini menandakan bahwa waktu bersalin akan segera tiba dan tubuh sedang bersiap untuk menghadapi persalinan.

Dalam kondisi normal, panjang serviks umumnya berukuran 3,5—4 cm. Namun, menjelang waktu bersalin, serviks menjadi lebih fleksibel hingga mulai memendek dan menipis agar bisa bertambah lebar.

Pada tahap awal, serviks setidaknya akan memiliki panjang 2 cm dan sangat tebal. Saat waktu bersalin tiba, serviks telah sepenuhnya melebar dan lendir penutup serviks keluar dari vagina.

Proses tersebut dibutuhkan untuk membuat serviks menjadi terbuka. Dengan begitu, bayi dapat keluar dari rahim.

Serviks mengandung pembuluh darah yang bisa pecah dan mengalami perdarahan saat serviks melebar. Oleh karena itu, darah dapat keluar bersamaan dengan lendir.

Keluarnya lendir darah tapi belum ada kontraksi dapat terjadi sejak beberapa hari sebelum persalinan atau tepat di awal waktu bersalin.

Lendir darah juga dapat keluar sekaligus atau secara perlahan. Selain itu, tampilan lendir dapat berbeda-beda pada setiap ibu hamil.

Namun, darah yang terkandung di dalam lendir normalnya tidak lebih dari dua sendok makan atau keluar dalam 2 kali keputihan.

Kapan keluar lendir darah dapat berbahaya bagi ibu hamil?

Walaupun keluar lendir darah tapi belum ada kontraksi adalah hal yang normal, kondisi ini harus diwaspadai jika terjadi disertai dengan gejala lain yang lebih serius.

Misalnya, apabila darah yang keluar lebih dari ukuran normal, kondisi tersebut dapat menandakan komplikasi kehamilan.

Selain sebagai tanda alami persalinan, keluar lendir darah tapi belum ada kontraksi juga dapat terjadi akibat dipicu oleh kondisi berikut ini.

  • Berhubungan seksual, karena seks dapat membuat lendir lebih mudah luruh dan menimbulkan perdarahan kecil.
  • Swab selaput rahim saat memeriksa pembukaan serviks, dengan memecahkan air ketuban di rahim untuk memicu persalinan, tetapi juga dapat menyebabkan perdarahan.
  • Cedera akibat terjatuh atau mengalami kecelakaan.
  • Penyakit atau infeksi pada vagina atau serviks.
  • Polip (tumor) rahim atau polip serviks.

Saat baru saja keluar lendir darah tapi belum ada kontraksi, sebaiknya ibu hamil segera melakukan konsultasi ke dokter atau pergi ke rumah sakit.

Terlebih, keluarnya lendir darah merupakan salah satu tanda bahwa waktu bersalin akan terjadi dalam waktu dekat.

Itulah mengapa sangat penting untuk memastikan kondisi yang sedang dialami agar dapat mempersiapkan persalinan dengan lebih baik.

Hal ini karena pemicu persalinan pada setiap ibu hamil dapat berbeda-beda sehingga sulit untuk dipastikan.

Pada sebagian wanita, keluarnya lendir darah dapat dipastikan menjadi penanda waktu bersalin telah tiba jika disertai gejala-gejala berikut ini.

  • Kram yang hilang timbul selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari.
  • Tekanan pada panggul, vagina, atau punggung, akibat posisi janin yang telah turun dari bagian perut ke panggul.
  • kontraksi pada rahim yang semakin sering dan bertambah parah.

Saat keluar lendir darah dengan gejala-gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan kondisi yang dialami.

Meski dapat menjadi hal yang normal, perdarahan saat hamil juga bisa menandakan komplikasi kehamilan.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.