Berapa lama manusia dapat menahan nafas

Berapa lama manusia dapat menahan nafas

Perbesar

Ilustrasi gelombang laut (Sumber: Pixabay)

Selain para pemecah rekor dunia, ada suku di belahan dunia yang memiliki kemampuan menyelam. Mereka adalah Suku Bajo -- suku nomaden maritim di Asia Tenggara, berukuran besar, sehingga memiliki daya tahan lebih baik ketika menyelam bebas di lautan.

Hasil studi yang terbit di jurnal Cell pada Kamis, 19 April 2018 itu menunjukkan eksistensi seleksi alam di era kehidupan manusia modern.

"Ini adalah contoh menarik tentang bagaimana manusia dapat, dalam waktu yang relatif singkat, beradaptasi dengan lingkungan lokal," kata Rasmus Nielsen, salah penulis studi dari University of California, Berkeley.

Dikutip dari The Scientist, orang-orang suku Bajo diketahui tinggal di desa-desa pesisir yang tersebar di sebagian besar wilayah Asia Tenggara.

Mereka kerap menggunakan tombak tradisional dan peralatan sederhana, untuk mengumpulkan ikan dan kerang. Hanya dengan menahan nafas panjang, mereka telah melakukan selam perburuan secara bebas sejak sekitar seribu tahun lalu.

Menurut penelitian tersebut, tubuh manusia sejatinya memiliki beberapa trik untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan di bawah air, dengan kondisi lingkungan yang kekurangan oksigen.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan produksi sel darah merah, yang memungkinkan pengiriman oksigen yang lebih efisien ke organ dan jaringan, atau untuk memperluas kapasitas paru-paru mereka.

Adaptasi terbaru yang dikemukakan oleh para peneliti adalah memperbesar ukuran limpa, yang berfungsi menyimpan sel darah merah teroksigenasi (mengikat oksigen) saat menyelam, untuk kemudian melepaskannya secara alami sebagai pengganti sirkulasi udara.

Melissa Ilardo, yang merupakan mahasiswa pascasarjana di University of Copenhagen ketika penelitian ini dilakukan, berusaha memahami apakah masyarakat Bajo telah mengembangkan strategi mereka sendiri untuk mengatasi hipoksia (kurangnya kadar oksigen di tubuh) saat menyelam.

Ilardo melakukan perjalanan ke desa-desa tepi pantai di semenanjung Sulawesi Tengah, di mana populasi masyarakat Bajo dan Saluan -- salah satu suku pesisir – berada. Ia kemudian merekrut 43 orang Bajo dan 33 orang Saluan untuk berpartisipasi dalam penelitiannya.

Ilardo mengukur ukuran limpa mereka menggunakan mesin ultrasound, dan mengambil sampel air liur untuk sekuensing (pengurutan) genom. Dia tertarik meneliti limpa, karena organ itu bisa tumbuh sangat besar di beberapa mamalia laut ketika menyelam.

Sebelum melakukan perjalanan ilmiah tersebut, Ilardo menghabiskan berbulan-bulan mempelajari bahasa Indonesia, untuk bisa berkomunikasi dengan orang Bajo.

"Saya ingin memastikan bahwa ini adalah upaya kerja sama," katanya menegaskan.

Ilardo dan rekan-rekannya menemukan bahwa limpa orang Bajo sekitar 50 persen lebih besar dibandingkan dengan Saluan, termasuk dengan mempertimbangkan jenis kelamin, usia, berat, dan tinggi individu.

Selanjutnya, penelitian ini membandingkan urutan genom dari para partisipan Bajo dan Saluan dengan orang-orang Han Cina sebagai kelompok kontrol, meski tidak terkait satu sama lain.

Setelah memindai seluruh varian genom, peneliti mengidentifikasi polimorfisme 25 teratas yang unik untuk genom masyarakat Bajo, yang menunjukkan seleksi alam tengah bekerja akibat budaya menyelam bebas yang mereka lakukan.

Peneliti kemudian membuat pohon filogenetik, memperkirakan bahwa orang Bajo keluar dari komunitas Saluan sekitar 15.000 tahun lalu, yang kemudian mendorong terciptanya varian genetika unik lantaran budaya nomaden di lautan yang dijalaninya.

"Analisis seperti ini membantu memberikan bukti empiris tentang lintasan seleksi alam pada spesies kita (manusia) dan kerangka waktu dari proses tersebut," jelas Cynthia Beall, antropolog pada Case Western Reserve University di Cleveland, yang juga tidak berpartisipasi dalam penulisan hasil studi ini.

Berapa lama manusia dapat menahan nafas
Stig Severinsen. ©Daily Mail

DUNIA | 8 Maret 2015 06:16 {news_reporter_link} {news_ext_reporter}

Merdeka.com - Para penyelam mutiara di Jepang sanggup menyelam tanpa oksigen buat mencari batu berharga itu dengan menahan napas rata-rata di atas tujuh menit.

Rata-rata manusia tidak sanggup menahan napas selama lebih dari 30 detik. Seseorang yang dalam keadaan sangat sehat pun paling banter bisa menahan napas selama dua menit.

Manusia memang bukan ikan yang bisa hidup dan bernapas di dalam air. Tapi pernah ada komik Deni Manusia Ikan yang menceritakan sosok manusia hidup di dalam air layaknya ikan. Meski itu hanya cerita fiksi, namun ternyata ada orang-orang yang mempunyai kemampuan paru-paru luar biasa sehingga bisa menahan napas selama belasan atau bahkan puluhan menit di dalam air.

Siapa saja mereka? Simak ulasannya berikut ini.

2 dari 6 halaman

Berapa lama manusia dapat menahan nafas
Stephane Mifsud. ©mydive.fr

Pria kelahiran Prancis pada 13 Agustus 1971 ini mempunyai kapasitas paru-paru 10,5 liter. Dia adalah pemegang rekor lima kali menahan napas Catatan terbaiknya yang dia buat pada 8 Juni 2009 adalah 11 menit 35 detik. Rekor itu dia bikin di kolam renang Hyres, Prancis, kota tempat tinggalnya.

Dalam kesempatan itu dia mengatakan aksinya itu bukan hanya ingin mencari perhatian media tapi juga mempromosikan kesadaran untuk menjaga lingkungan laut dan Planet Bumi.

3 dari 6 halaman

Berapa lama manusia dapat menahan nafas
David Blaine. ©ted.com

Dalam acara bincang-bincang Oprah Winfrey, pesulap asal Amerika Serikat David Blaine sanggup menahan napas selama 17 menit empat detik setelah dia dimasukkan ke dalam bola kaca raksasa berisi air.Sebelum memulai aksinya, dia sempat berbicang dulu dengan Oprah."Saya merasa baik-baik saja," kata lelaki berusia 35 tahun itu setelah dia keluar dari air.

"Saya sangat bahagia..ini impian sepanjang hidup," kata Blain kepada Oprah setelah dia menuntaskan aksinya, seperti dilansir Daily Telegraph, Mei 2008.

4 dari 6 halaman

Berapa lama manusia dapat menahan nafas
ricardo da gama bahia. ©oddculture.com

Setelah menahan napas selama lebih dari 20 menit di dalam air, pria berusia 26 tahun bernama Ricardo da Gama Bahia, tercatat dalam Guinnes World Record sebagai manusia paling lama menahan napas di dalam air.Pria asal Brasil ini memecahkan rekor dengan tidak bernapas selama 20 menit 21 detik, seperti dilansir deepblue.com, Mei 2011.

Dia memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang lelaki asal Denmark, Stig Severinsen.

5 dari 6 halaman

Berapa lama manusia dapat menahan nafas
Stig Severinsen. ©Daily Mail

Dia dijuluki Manusia Yang Tidak Bernapas.Stig Severinsen, lelaki asal Denmark, pada Oktober 2012 memecahkan rekor dengan menahan napas selama 22 menit di dalam sebauh kolam di London, Inggris.Dia menggunakan teknik bernapas ala Zen untuk memecahkan rekor itu.Bukan itu saja, Severinsen juga memecahkan rekor berenang menyelam sejauh 152 meter 40 sentimeter dalam dua menit 11 detik.

"Setelah menahan napas selama 22 menit saya merasa baik-baik saja, kata pria 41 tahun itu, seperti dilansir Daily Mail, Agustus tahun lalu.

6 dari 6 halaman

Berapa lama manusia dapat menahan nafas
Tom Sietas. ©Daily Mail

Pada Juni 2012 Tom Sietas, pria 35 tahun asal Jerman, memecahkan rekor menahan napas di dalam sebuah bak air di Changsa, China.Dia memecahkan rekor sebelumnya yang dia buat sendiri, 17 menit 28 detik, dengan menahan napas selama 22 menit 22 detik.

Dia juga meemcahkan rekor yang dibuat pesulap Amerika Serikat, David Blaine, pada 2008, yang sanggup tak bernapas selama 17 menit empat detik dalam sebuah acara Oprah Winfrey. (mdk/pan)

Baca juga:
Konyol, pria ini nekat seberangi sungai es dari Detroit ke Kanada
Punya paru-paru super, 5 orang ini paling jago tahan napas sedunia
Lesbian Inggris bikin alat bantu seks agar hamil tanpa lelaki
Unik, burung ini bisa berubah jadi ulat bulu untuk hindari predator
Keren, seniman 'sulap' jalanan dan trotoar di Dubai jadi lukisan 3D

Â