TABLOIDSINARTANI.COM, Nunukan - Andi Jumadil (43) petani yang tergabung dalam kelompok tani Cahaya Lestari Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara melakukan panen semangka setelah melewati 65 hari setelah tanam. Show “Mulai panen sudah seminggu yang lalu, Alhamdulillah panen bisa mencapai 30 ton, jumlah tanaman sekitar 3500 pohon atau setengah hektar lebih rata-rata 2 buah semangka per pohon dengan berat per biji antara 4-6 kg,” ujarnya. Jenis semangka yang dibudidayakan adalah tanpa biji dan sebagian semangka berbiji. Menurutnya Budidaya semangka tanpa biji memerlukan perhatian khusus karena harus dilakukan penyerbukan secara manual. “Serbuk sari dari bunga jantan semangka berbiji diambil seperlunya dan dioleskan secara merata pada bakal buah semangka tanpa biji, proses penyerbukan ini dilakukan pada pagi hari,” katanya. BACA JUGA: > Gubernur Irianto Lambrie Hibahkan Tanah untuk BPTP Kaltara > Petani Kaltim dan Kaltara, Waspadai dan Antisipasi Dampak La Nina ! Soal harga semangka Jumadil mengakui sekarang ini di Nunukan lumayan bagus, semangka tanpa biji di jual eceran Rp 10.000 per kg sementara semangka biji di banderol Rp 9000 per kg. “Kalau dijual secara borongan semangka tanpa biji Rp 6000 per kg sementara yang berbiji Rp 5000 per kg, kebanyakan hasil panen kali ini kita jual secara eceran, hanya sebagian kecil diborongkan,” tambahnya. Secara terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Nunukan, Sambiyo mengungkapkan untuk petani hortikultura terutama semangka dan melon di Nunukan mereka kompak dan bagus. “Penanaman semangka dan melon mereka saling mengatur waktu sehingga tidak terjadi panen secara bersamaan yang berpotensi turunnya harga, yang penting stok buah semangka di pasar jangan sampai kosong,” jelasnya. Ia mengakui, pemasarannya tidak hanya di Nunukan tapi juga ke pulau Sebatik bahkan biasanya dikirim sampai ke Tarakan. Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Nunukan Selatan, Samsiar mengatakan kelompok tani cahaya lestari ini memang rutin membudidayakan tanaman hortikultura terutama semangka dan melon. “Melalui penyuluh pertanian wilayah binaan kita senantiasa melakukan pendampingan kepada petani maupun kelompok tani agar usaha taninya bisa berhasil sampai panen,” ucapnya. Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK: LANGGANAN TABLOID SINAR TANI. Atau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klik: myedisi.com/sinartani/ Terdorong oleh cerita Hermas E Prabowo tentang tren baru pertanian pada postingan sebelumnya, kemarin sore dalam perjalanan pulang ke rumah saya mampir ke sawah bertemu Pak Wagimin (41 tahun) petani semangka di Trengguli Kecamataan Wonosalam Kabupaten Demak dan Munawar Santoso warga Wonoketingal Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. Kami ngobrol mengenai tanaman semangka. Dari cerita Pak Wagimin saya dapati, ternyata keuntungan menanam semangka begitu luar biasa, keuntungannya lebih dari 100%, dengan modal Rp12 - 15 Juta bisa memperoleh hasil panen sekitar Rp 30 - 35 juta. Sehingga keuntungan bersihnya sekitar Rp 15 - Rp 23 Juta. Dan menariknya bagi anda yang tidak punya sawah sekalipun punya peluang seperti Pak Wagimin ber-agrobisnis. Bagaimanakah ceritanya? Pak Wagimin musim ini menanami sawahnya dengan semangka, hal ini karena keuntungan yang diperoleh dari semangka sangat tinggi.
Musim lalu semangkanya di lahan seluas 1 bahu (0.6 Hektar) ditebas (dijual hasil buminya dimana si pembeli memanen sendiri buahnya) mencapai harga Rp 31 juta. Sementara Pak Santoso baru mulai menanam semangka pada musim ini, dimana pada musim-musim sebelumnya beliau menanam kacang hijau. Pak Santoso beralih menanam semangka karena keuntungan yang tinggi. Waktu yang dibutuhkan, dari pengolahan tanah, pembibitan, penyemaian, dan pembesaran, sampai semangka bisa dipanen kurang lebih 2 bulan. Bagi anda yang ingin berinvestasi menanam semangka namun tidak memiliki lahan, anda bisa menyewa lahan dari para petani yang sawahnya di-bera-kan (dibiarkan tidak ditanami). Menurut PakWagimin harga sewa yang dikenakan adalah dengan sistem bagi hasil. Besaran bagi hasil beliau menyebutkan maro limo (bagi lima) artinya seperlima keuntungan diberikan kepada pemilik lahan, sisanya milik investor. Yang perlu diperhatikan oleh para investor/penyewa adalah sawah yang mau di sewa suplai airnya harus mudah. Sebab tiap seminggu sekali tanaman semangka harus di siram air. Cara Menanam Semangka:
[post_ads]
[post_ads] Risiko Agrobisnis SemangkaSetiap bisnis ada risikonya, jangan sampai karena anda tergiur dengan keuntungan yang besar anda jadi buta dengan risiko agrobisnis semangka. Risiko yang mungkin terjadi adalah serangan hama penyakit, serangan tikus, air tidak memadai, dll. bagaimana cara mengatasinya? anda bisa mengorek info cara mengatasi hama dari petani dilapangan, atau tenaga penyuluh dilapangan. Apakah anda tertarik menanam semangka? jika anda ingin belajar lebih lanjut anda bisa langsung terjun ke sawah menemui para petani. mereka sangat terbuka dan senang sekali berbagi info. Image courtesy: http://eemoo-esprit.blogspot.com Berapa harga semangka non biji per kilo?Harga perkilo Rp.7.000.
Berapa kg 1 buah semangka?buah semangka @1 buah(berat 3-4 kg)
Apa nama semangka tanpa biji?Semangka tanpa biji atau biasa disebut semangka seedless adalah merupakan semangka hibrida F-1 juga. Namun tetua atau induknya berasal dari tetua betina semangka tetraploid dengan tetua jantan semangka diploid. Oleh karena itu semangka ini disebut juga semangka hibrida tetraploid.
Kenapa bisa ada semangka tanpa biji?Hal ini didapatkan dari merekayasa semangka secara genetik dengan mengawinkan semangka diploid jantan dan semangka tetraploid betina. Hasil dari perkawinan semangka ini akan menghasilkan semangka tanpa biji.
|