Bakteriofage atau fage adalah virus yang dapat hidup di dalam bakteri dan secara alami membunuh bakteri. Fage secara alami membunuh bakteri namun tidak dapat menginfeksi manusia. Atas dasar fakta ini, pada 1920-an, d’Herelle berhasil menggunakan bacteriophage untuk mengobati infeksi disentri. Metode ini disebut sebagai Terapi Fage. Ketika antibiotik ditemukan dan menjadi populer, penelitian tentang terapi Fage menjadi tidak menarik dan popular di kalangan peneliti maupun praktisi kesehatan. Namun, dengan meningkatnya kasus resistensi antibiotik hingga menurut WHO dapat menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di tahun 2030, peneliti di bidang kesehatan mulai ‘melirik’ kembali terapi Fage sebagai salah satu solusi alternatif selain antibiotik. Terapi Fage masih belum populer di Indonesia. Namun, penelitian tentang terapi Fage telah berkembang pesat di negara-negara AS dan Eropa sebagai salah satu alternatif untuk masalah resistensi. Untuk dapat mengaplikasikan terapi Fage dalam proses penyembuhan penyakit infeksi, interaksi antara bakteri, fage, dan sistem imun manusia perlu diketahui secara mendalam. Fag, bakteri, dan sistem kekebalan tubuh manusia diketahui memiliki interaksi yang kompleks. Khususnya, fag dan bakteri, keduanya diketahui memiliki interaksi yang bersifat kompetisi. Artinya, perubahan di satu pihak dapat menyebabkan kepunahan di pihak lain. Dengan demikian, satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan adaptasi yang bersifat ‘melawan’. Fage memiliki strategiter sendiri untuk beradaptasi terhadap pertahanan bakteri. Seperti mengubah struktur reseptor di permukaan selnya dan memodifikasi genomnya. Di sisi lain, bakteri melakukan hal yang sama dengan mengembangkan mekanisme pertahanan baru, seperti CRISPR-Cas. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa populasi bakteri dan keanekaragaman fage saling terkait. Untuk menerapkan terapi Fage pada kasus infeksi manusia, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana fage berinteraksi dengan bakteri dan pada waktu yang sama juga dapat memodifikasi sistem kekebalan tubuh manusia. Fage secara alami ada di dalam tubuh manusia dengan beragam populasi. Oleh karena itu, fage juga terbukti berinteraksi secara alami dengan sistem imun pada tubuh manusia. Berbagai penelitian telah meneliti interaksi fage dan sistem imun adaptif pada manusia. Secara umum, fage dapat menginduksi respon imun namun tidak secara signifikan. Dalam konteks terapi Fage, fage dapat membunuh dan menyebabkan sel bakteri lisis, sehingga partikel bakteri dapat meningkatkan aktivasi respons imun. Atau, fage juga dapat ‘menyelimuti’ sel bakteri dan menginduksi lebih banyak sel imun. Pada level klinis, fage terbukti menyembuhkan beberapa infeksi mematikan yang disebabkan oleh Bakteri ‘Super Bug’, yang tidak dapat disembuhkan meski dengan pemberian berbagai macam antibiotik. Penyembuhan infeksi dengan terapi Fage baru-baru ini dapat menyelamatkan nyawa salah seorang remaja di Amerika Serikat yang mengidap penyakit cystic fibrosis. Setelah mendapatkan tranplantasi organ paru-paru, tim dokter menemukan infeksi pada bekas luka bedahnya. Meski telah diberikan berbagai macam antibiotik, bakteri ‘Super Bug’ yang menginfeksi pasien tersebut tidak dapat dihilangkan. Dengan demikian, para dokter dan ilmuwan mengusulkan untuk menggunakan fage yang telah direkayasa genetiknya untuk dapat membunuh ‘Super Bug’ tersebut. Selama enam bulan berikutnya, hampir semua memar pada luka operasi menghilang dan kondisi pasien semakin membaik. Meskipun aplikasi spesifik terapi Fage telah terbukti secara klinis, namun metode terbaik untuk menggunakan terapi Fage dalam skala general masih belum ditemukan. Meskipun masih terdapat beberapa blind spot pada aplikasi terapi Fage di dalam dunia medis baru-baru ini, badan sertifikasi obat dan makanan Amerika Serikat, FDA, telah menyetujui terapi Fage pertama yang diaplikasikan secara intravenous (IV). Salah satu kelompok riset dari Fakultas Kedokteran Universitas California San Diego (UCSD) yang bekerja sama dengan AmpliPhi Biosciences Corporation akan mengaplikasikan terapi Fage dalam riset fase 1 dan 2. Penelitian ini akan mengevaluasi efikasi, tolerabilitas, dan keamanan terapi Fage untuk pasien dengan infeksi Staphylococcus aureus. Meski riset mengenai terapi Fage berkembang secara progresif, ada beberapa poin ilmiah maupun klinis yang harus terpenuhi sebelum memperkenalkan terapi Fage secara komersil. Kemungkinan adanya resistensi fage pada bakteri juga mungkin terjadi. Seperti halnya resistensi antibiotik, pemahaman yang lebih dalam tentang metode isolasi dan produksi fage untuk mencegah risiko ini juga masih perlu diteliti lebih dalam. Di Indonesia, pemanfaatan fage untuk terapi masih belum populer. Topik ini masih dapat dieksplorasi, terutama di Indonesia, negara yang sangat kaya akan keanekaragaman mikroorganisme dapat pula mengindikasikan keanekaragaman sumber fage yang sangat mungkin menjadi solusi dari masalah resistensi antibiotik. (*) Penulis : Rizka Oktarianti Ainun Jariah Informasi detail dari artikel ini dapat dibaca lebih lengkap pada publikasi ilmiah berikut : Jariah, ROA, Hakim, MS. Interaction of phages, bacteria, and the human immune system: Evolutionary changes in phage therapy. Rev Med Virol. 2019;e2055. https://doi.org/10.1002/rmv.2055 Bakteriofag berasal dari dua kata (Latin: bacteria dan Yunani: φαγεῖν) (dibaca: phagein" yang artinya "dimakan"). Dari asal kata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bakteriofag merupakan virus yang menyerang bakteri. Bakteriofag tersusun dari protein yang menyelubungi genom DNA atau RNA (molekul), dan mereka memiliki struktur yang sederhana ataupun rumit. Bakteriofag ditemukan oleh Twort (1916) dan d'herlle (1917)
Bakteriofag memiliki dua macam cara untuk mereplikasikan dirinya, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Replikasi tersebut baru dapat dilakukan ketika virus ini telah masuk ke dalam sel inangnya (bakteri). Bakteriofag termasuk ke dalam ordo Caudovirales. Salah satu contoh bakteriofag adalah T4 virus yang menyerang bakteri Eschericia coli (E. coli), merupakan bakteri yang hidup pada saluran pencernaan manusia. Perbedaan dengan virus ialah bahwa virus hidup dan berkembang biak dalam organisme yang multiseluler, sedangkan bakteriofag hidup dan berkembang biak dalam organisme yang uniseluler.[1]
1. Virus yang dapat merusak tanaman padi sehingga dapat menggagalkan panen adalah. . A. virus NCD B. virus TMV C. virus Tungro D. virus CVPD E. virus Ebola 2. Jenis penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus adalah . . . . A. tipus B. TBC C. kolera D. disentri E. influenza 3. Medium yang dapat digunakan untuk memelihara virus adalah . . . . A. embrio ayam B. medium kaldu daging C. medium cair D. medium kentang E. medium padat agar 4. Tujuan virus mengambil atih fungsi DNA bakteri adalah.... A. menghancurkan sel bakteri B. mengaktifkan inti sel bakteri agar dapat memproduksi enzim C. Agar DNA bakteri melakukan replikasi untuk persiapan dalam pembelahan sel D. Mengadakan sintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru E. memperbanyak sel bakteri 5. Penderita AIDS mengalami penurunan kekebalan tubuh karena . . . . A. virus mengadakan proliferasi terus-menerus sehingga makanan inang menjadi habis B. virus AIDS mengeluarkan racun C. RNA virus AIDS menyisip ke DNA sel inang D. RNA virus AIDS merusak sel-sel hati penderita E. RNA virus AIDS merusak sel-sel limfosit tubuh 6. Tahap-tahap rgplikasivirus litik adalah . . . A. adsorpsi-injeksi-sintesis-perakitan-lisis B. adsorpsi-injeksi-perakitan-sintesis-lisis C. adsorpsi-sintesis-injeksi-perakitan-lisis D. adsorpsi-perakitan-sintesis-lnjeksi-lisis E. adsorpsi-perakitan-injeksi-sintesis-lisis 7. llmu yang rnempelajari tentang virus adalah . . . . A. mikrobiologi B. bakteriologi C. mikologi D. virologi E. sitologi 8. Jenis penyakit yang disebabkan oleh virus adalah . . . A. rabies, trachoma, kolera, infl uenza B. trachoma, cacar, rabies, influenza C. trachoma, malaria, infl uenza, kanker D. cacar, demam berdarah, disentri, rabies E. tipus, cacar, influenza, demam berdarah 9. Yang dimaksud dengan bakteriofag adalah virus yang menyerang.... ,, . A. hewan B. tumbuhan C. manusia D. hewan dan manusia E. bakteri 10. Bagian dari bakteriofag yang masuk kedalam tubuh inangnya adalah . . . . A. kepala B. DNA C. ,c. ekor D. leher E. kapsid ' 11. Mrus dianggap sebagai makhluk hidup karena . .. . A. tubuhnya mengandung asam nukleat B. dapat menyerang bakteri C. dapat menyebabkan penyakit D. dapat memperbanyak diri dalam sel hidup E. dapat melewatisaringan bakteri 11. 12. Virus berkembang biak dengan melakukan. . . . A. penetrasi B. duplikasi C. absorbsi D. replikasi E. pembelahan sel 13. PenyaKit karena virus yang sudah ditemukan vaksinnya adalah . . . . A. cacar, polio, influenza, dan hepatitis B. hepatitis, polio, cacar, dan rabies C. AIDS, influenza, rabies, dan campak D. polio, demam-berdarah, hepatitis, dan kanker E. AIDS, hepatitis, traqhoma, dan ebola 14. Perhatikan daftar berikut ini! 1. NCD (New Castlle Disease) 2. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) 3. Food and Mouth Disease 4. Tobacco Mosaic virus 5. Tungro Penyakit yang menyerang tumbuhan adalah.... A. (i), (iv), (v) B. (iii), (iv), (v) C. (ii), (iv), (v) D. (i), (ii), (iii) E. (ii), (iii), (iv) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Virus memilikisifat seperti benda mati pada saat dalam fase . . . . A. adsorpsi B. injeksi C. sintesis D. perakitan E. kristal 16. Strain Virus H5N1 merupakan jenis virus yang menggempaikan karena menyebabkan penyakit ..... A. lnfluenza B. SapiGila C. Flu Burung D. Polio E. Anjing Gila
17. Perhatikan gambar
virus berikut, bagian yang bernomer 2 adalah ....
A. Kapsid A B. Leher C. Ekor D. MateriGenetik E. Serabut Ekor 18. Virus HIV (Human imunodefisirnsi virus) penyebab penyakit Aids karena virus tersebut menyerang A. Saraf B. Penurunan C. Respirasi D. Reproduksi E. Kekebalan 19. Pemyataan berikut ini berhubungan dengan virus, kecuali ..... A. Dapat di kristalkan B. Tidak memilili ciri sebagaisel. C. Di luar Makhluk hidup virus tidak aktif D. Dapat memperbanyak diri E. Mengandung matdrigenetik DNA atau RNA. 20. Alasan mengapa medium yang paling cocok untuk mengembangbiakan Virus adalah Embrio hidup adalah karena Virus : A. Tersusun atas protein dan asam nukleat. B. Diselubungioleh Kapsid C. Bersifat parasit obligat D. Dapat di kristalkan E. Menginfeksi semua makhlukhidup. 21. Ciri berikut ini menunjukan bahwa virus bukan makhluk hidup, kecuali ..... A. Virus tidak melakukan respirasi B. Virus tidak mempunyai karakteritik sebagisel C. Virus tidak mampu menjalankan fungsinya diluar makhluk hidup. D. Beberapa virus dapat dikristalkan E. Virus dapat berproduksi. 22. Perhatikan beberapa manusia berikut ini :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Jenis penyakit pada Penyakit yang disebabkan oleh virus adalah A. 1,2,3,4, dan 7 B. 1, 3, 8, 9 dan 11 C. 2,3,5,6 dan 9 D. 5,6, 8, 10 dan 11 E. 1,3,7,11 dan 12 23. Bentuk virus yang menyerang Bakteri Esheruchia coly adalah bentuk.... A. Bulat B. Persegi C. Memanjang D. Batang E. Huruf T 24. Pemyataan berikut menunjukkan alasan bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus lebih mematikan atau lebih sulit disembuhkan, kecuali A. Virus dapat mengalamimutasi B. Reproduksi virus terjadi dengan litik C. Belum ditemukan vaksinnya D. Virus hanya menyerang jaringan khusus pada makhluk hidup. E. Virus hidup dan berkembangbiak dalam sel- sel hidup
25. Salah satu sifat dari virus adalah .... A. dapat hidup pada sel hidup dan tidak hidup B. memiliki inti sel dan organel sel C. hanya menginfeksi sel yang memiliki kesesuaian protein D. dapat dilihat menggunakan mikroskop cahaya E. selnya berbentuk coccus 26. Perpindahan materi genetik bakteri dengan cara transduksi adalah ... A. Melalui saluran penghubung dua bakteri B. Tanpa perantara C. Melalui perantara virus D. Melalui perantara baktbri lain E. Malalui perantara sel inang
27. Mencegah wabah penyakit ..... Vaksin yang dapat diberikan secara oral (melalui mulut) adalah vaksin untuk A. demam berdarah B. trakom C. rabies D. polio E. cacar 28. Virus T yang hidup dalam usus dapat merugikan,karena.... A. merusak dan mengisap sari-sari makanan di usus B. menyebabkan diare C. menyerang dan mematikan bakteri di usus D. menimbulkan gangguan pada saluran Pencernaan E. menimbulkan penyakit menular 29. Vaksin BCG digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit ... A. pneumonia B. polip C. TBC D. tetanus E. difteri 30. Virus tungro adalah jenis vieus yang menyerang tanaman A. teh B. jeruk C. kentang D. padi E. anggur ESSAY Jawablah soal-soal berikut ini dengan jetas dan tepatl
VIRUS DAN MONERA
VIRUS virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati Virus merupakan transisi karena virus mempunyai 1. sebagian ciri-ciri Mahkluk hidupnyaitu dapat berkembang biak di dalam tubuh inangnya 2. memiliki ciri-ciri benda mati, yaitu tidak mempunyai protoplasma dan dapat dikristalkan apabila berada di luar tubuh-inangnya Di laboratorium, virus dapat dikembangbiakan dalam telur ayam yang berembrio. Sejarah Penemuan Virus:
Ciri-ciri Virus:
Struktur Virus
Virus yang Merugikan Yang menyerang manusia: Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus antara lain: 1. mata belekan 2. influenza 3. polio 4. cacar 5. campak 6. hepatitis 7. rabies 8. herpes 9. gondong 10. kanker 11. AIDS 12. ebola. Yang menyerang hewan: 1. Rabies pada anjing, kucing, dan monyet 2. Penyakit kuku dan mulut (FMD) Foot and Mouth Disease pada ternak sapi dan kerbau menyebabkan hewan tidak bias berjalan dan tidak dapat makan 3. Penyakit sampar ayam (tetelo), menyebabkan ayam mencret, kehilangan ke seimbangan, kepala tertekuk, dan berputar-putar. Yang menyerang tumbuhan: Umumnya ditularkan oleh serangga yang membawa virus dari satu tanaman ke tanaman lain. 1. Penyakit mozaik, yaitu bercak-bercak warna kuning pada daun tembakau, tomat, dan kentang. 2. Perlyakit kerdil pada padi (tungro), menyebabkan pertumbuhan padi terhambat. virus ditularkan oleh serangga wereng coklat dan wereng hijau. Virus yang Menguntungkan 1. Membuat antitoksin: Pada virus tipe lisogenik, DNA-nya disisipi oleh DNA/gen lain yang menguntungkan, sehingga pada waktu virus ini menginfeks.i bakteri, sifat yang menuntungkan ini juga dimilikinoleh bakteri yang terinfeksi. contoh; ke dalam DNA virus lisogenik disambungkan dengan DNA/gen manusia yang mengontrol sintesis antitoksin (pelawan penyakit). Kemudian DNA virus tadi disisipkan ke DNA bakteri, maka sel bakteri tersebut mengandung gen manusia penghasil antitoksin, sehingga bakteri itu mampu memproduksi antitoksin manusia. Apabila bakteri terus menerus membelah diri, berarti setiap sel bakteri baru juga mengandung gen manusia dan mampu memproduksi antitoksin. Antitoksin ini dapat dipisahkan dan digunakan untuk melawan penyakit pada manusia. 1. 2. Untuk melemahkan bakteri : Jika DNA virus lisogenik menyisip ke dalam DNA bakteri pathogen (bakteri penyebab penyakit), maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. 3. Untuk memproduksi vaksin: Vaksin adalah pathogen yang telah dilemahkan sehingga jika menyerang manusia tidak berbahaya lagi. Bila tubuh manusia diberi vaksin, maka tubuh akan membentuk antitoksin. Kelak jika tubuh diserang pathogen yang sama, maka tubuh mampu membentuk antitoksin bagi puthog.r, tersebut Page 2 |