Tetanus adalah penyakit akibat infeksi bakteri yang menyebabkan otot menjadi kaku dan tegang. Tetanus merupakan kondisi gawat darurat, yang jika tidak segera diobati dapat menyebar ke seluruh tubuh dan membahayakan jiwa. Meski tergolong berbahaya, tetanis tidak menular dan dapat dicegah melalui pemberian vaksin tetanus. Namun, perlu diketahui bahwa orang yang pernah terkena tetanus tidak memiliki kekebalan alami sehingga bisa terinfeksi lagi di kemudian hari. Tetanus juga dikenal dengan nama lockjaw, karena menyebabkan otot rahang dan leher menjadi tegang. Penyebab dan Gejala TetanusTetanus terjadi ketika bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka di kulit. Setelah di dalam tubuh, bakteri tersebut kemudian mengeluarkan racun untuk menyerang sistem saraf di tubuh manusia. Gejala khas yang muncul akibat tetanus adalah tegang dan kaku pada otot rahang. Keluhan ini akan muncul dalam 3–21 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Gejala lain yang timbul adalah tegang pada otot sekitar bibir, kaku pada otot leher dan otot perut, kesulitan menelan, serta sesak napas. Pengobatan dan Pencegahan TetanusTetanus belum dapat diobati, tetapi gejalanya dapat diredakan dengan suntik antitetanus, obat-obatan, dan vaksin tetanus. Imunisasi tetanus juga merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyakit ini. Di Indonesia, imunisasi tetanus termasuk wajib dan harus dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Terakhir diperbarui: 21 Februari 2022
Disiapin soal sebaran kelas X,XI dan XII untuk latihan menghadapi SBMPTN agar sukses dan bisa diterima di Universitas yg diinginkan OK silahkan berlatih A. Sel berasal dari sel sebelumnya. B. Sel-sel membentuk suatu kesatuan individu. C. Pertumbuhan inti sel penyebab pertumbuhan organisme. D. Sel merupakan unit struktural terkecil makhluk hidup. E. Sel merupakan unit hereditas yang mewariskan sifat genetik. 2. Karbohidrat yang termasuk golongan monosakarida, antara lain A. Sukrosa dan laktosa B. Selobiosa dan fruktosa C. Kitin dan gliseraldehid D. Glukosa dan galaktosa E. Selulosa dan glikogen
A. Darah lebih ringan daripada air. B. Kadar oksigen menentukan derajat warna merah darah. C. Pada umumnya volume darah pada wanita lebih banyak daripada laki-laki. D. Jumlah darah berbanding lurus dengan jumlah lemak di dalam tubuh . E. Komposisi sel-sel keping darah lebih banyak daripada plasma darah.
A. Mampu menembus pori-pori membran kapiler B. Bergerak secara ameboid C. Menelan mikroorganisme dan benda asing D. Bergerak menjauhi atau mendekati sumber kimia pada jaringan yang rusak E. Mampu memanjangkan sel hingga menjadi tiga kali panjang sel awal
E. Protein plasma fibrinogen
A. Vertikal kanan -> ke seluruh tubuh -> atrium kiri -> vertikel kiri B. Vertikel kiri -> ke seluruh tubuh -> atrium kanan -> vertikel kanan C. Vertikel kanan -> paru-paru -> atrium kiri -> ventrikel kiri D. Ventrikel kiri -> paru-paru -> atrium kanan -> ventrikel kanan E. Ventrikel kiri -> ke seluruh tubuh -> atrium kanan -> paru-paru - atrium kiri.
A. Vertikel kanan -> paru-paru -> atrium kiri -> ventrikel kiri B. Vertikel kanan -> paru-paru -> atrium kanan -> ventrikel kiri C. Vertikal kanan -> ke seluruh tubuh -> atrium kiri -> vertikel kiri D. Ventrikel kiri -> paru-paru -> atrium kanan -> ventrikel kanan E. Ventrikel kiri -> ke seluruh tubuh -> atrium kanan -> paru-paru -> atrium kiri.
D. Vena porta hepatika
A. Duktus limfatikus sinistra B. Duktus limfatikus dekstra C. Trunkus bronkomediastinal
A. Mengandung kalori dan mengenyangkan B. Higienis dan mengandung zat gizi C. Bentuknya menarik dan mudah dicerna D. Rasanya enak dan mengandung banyak air E. Banyak mengandung lemak dan mudah dicerna
B. Darah sulit membeku
A. Persamaan makin banyak B. Persamaan makin sedikit C. Hubungan kekerabatan makin banyak D. Hubungan kekerabatan makin jauh E. Tidak ada hubungan kekerabatan
E. Plantae
B. Partikel penginfeksi C. Makhluk hidup paling sederhana
A. Pelekatan, penetrasi, pematangan, replikasi dan sintesis, pelepasan B. Pelekatan, penetrasi, replikasi, sintesis dan pematangan, pelepasan C. Pelekatan, penetrasi, pematangan, pelepasan, replikasi dan sintesis D. Pelekatan, penetrasi, replikasi, dan sintesis, pelepasan pematangan E. Pelekatan, replikasi dan sintesis, penetrasi, pematangan, pelepasan
B. Sistem peredaran darah D. Sistem saraf dan kulit E. Sistem kekebalan tubuh
A. Mawar merah – mawar putih B. Mawar berbatang tinggi – melati berbatang tinggi C. Pohon kelapa hijau – pohon aren D. Tanaman sirih – nenas E. Buah mangga – buah belimbing
A. Habitat dan makanan B. Genetik dan habitat C. Tingkah laku dan genetik D. Genetik dan lingkungan E. Lingkungan dan makanan
A. Lingkungan yang berbeda C. Interaksi antara faktor biotik dan abiotik E. Karakteristik hewan dan tumbuhan yang berbeda
D. Indonesia bagian timur E. Indonesia bagian barat
D. Australis dan asiatis
A. Banyak pohon berukuran kecil B. Di dominasi oleh tumbuhan kaktus C. Homogen dan lembab D. Banyak rumput berbunga E. Banyak pohon besar dan heterogen
A. Perubahan iklim global B. Keseimbangan lingkungan C. Pencemaran tanah dan air D. Fragmentasi dan hilangnya habitat E. Introduksi spesies
B. Membangun tempat tinggal baru dalam hutan C. Memburu hewan langka E. Perluasan lahan pertanian
B. Menangkap ikan menggunakan peledak C. Penanaman secara monokultur D. Membuang limbah rumah tangga ke sungai E. Pelestarian hewan secara in situ dan ex situ
A. Mendatangkan spesies asing ke wilayah yang sudah memiliki spesies lokal B. Membawa suatu spesies lokal ke daerah asalnya C. Menyilangkan dua spesies untuk mendapat spesies baru D. Mendatangkan spesies lokal untuk menambah populasi E. Semua jawaban salah
A. Penguapan air pada menara pendingin pembangkit tenaga listrik B. Asap dari pembakaran kayu C. Partikel pasir dari pabrik semen D. Sulfur dioksida dari pembakaran batubara di pembangkit listrik E. Kandungan timah hitam dari pembuangan kendaraan bermotor
A. Pembakaran bahan bakar fosil B. Hilangnya humus tanah
D. Adanya ganggang pada limbah
A. penyerapan karbon dioksida B. penyerapan nitrogen C. penyerapan oksigen
A. pertambahan jumlah daun B. akar dan batang memanjang C. akar dan batang memendek D. akar dan batang melebar
A. pertambahan jumlah daun B. akar dan batang memanjang C. akar dan batang memendek D. akar dan batang melebar
A. mengahsilkan asam traumalin B. menghasilkan gas etilen C. menghasilkan asam absisat D. dapat bermetagenesis E. memiliki kemampuan totipotensi
B. teraktivasinya klorofil C. terurainya klorofil D. terurainya plastida E. terurainya molukel air
A. Hati, terjadi perubahan asam laktat menjadi glukosa B. Hati, terjadi perubahan asam laktat menjadi asam piruvat C. Otot, terjadi perubahan glukosa menjadi asam piruvat D. Otot, terjadi perubahan asam piruvat menjadi asam laktat E. Otot, terjadi perubahan asam piruvat menjadi alkohol
B. Pengikatan H2 oleh NADP C. Pembentukan C6H12O6 D. Perubahan ADP menjadi ATP E. Terjadinya siklus Calvin
C. Transportasi siklik D. Rantai transpor elektron
A. Bekerja pada substrat tertentu B. Sensitif terhadap perubahan pH C. Aktif pada suhu di atas 60 0C D. Mempercepat laju reaksi biokimia E. Dapat digunakan berulang kali
A. Eksergonik, endergonik B. Endergonik, eksegornik C. Eksergonik, spontan D. Endergonik, spontan
E. Jawaban a, b dan c benar
A. Pemecahan molekul CO2 B. Reaksi fotolisis air
A. Merusak dinding sel bakteri B. Menghambat kerja enzim penyusun dinding sel bakteri C. Mengganggu proses metabolisme bakteri D. Mencegah dimulainya pembelahan biner
(Jawaban : B) 1) Perkecambahan yang kotiledonnya tetap berada di dalam tanah adalah perkecambahan ... A. Epigeal B. Hipogeal C. Epikotil D. Hipokotil E. Kotiledon
A. Protoderm B. Prokambium C. Primordia D. Meristem dasar E. Jaringan pembuluh
A. Akar B. Batang C. Plumula D. Kotiledon E. Daun
A. Suhu B. Cahaya C. Hormon D. Gen E. Nutrien
A. Bisa diukur secara kuantitatif B. Sel terspesialisasi C. Pembelahan mitosis D. Pembesaran sel E. Pertambahan jumlah sel
A. Anemometer B. Klinometer C. Auksonometer D. Respirometer E. Termometer
A. Gas etilen B. Auksin C. Giberilin D. Sitokinin E. Asam absisat
A. Menghasilkan gas etilen B. Menghasilkan asam traumatin C. Menghasilkan asam absisat D. Memiliki kemampuan totipotensi E. Dapat bermetagenesis
A. Cahaya B. Enzim C. Nutrien D. Gen E. Hormon
A. Serbuk sari B. Mahkota C. Embrio di dalam ovum D. Kepala putik E. Benang sari
A. Banyak mengandung zat hara B. Banyak mengandung air C. Banyak mengandung mikroflora D. Kaya akan oksigen E. Kaya akan nitrogen
A. Antosianin B. Fikosianin C. Fitohormon D. Sitokrom E. Fitokrom
A. Meristem apikal B. Daerah diferensiasi C. Tudung akar D. Daerah pembelahan E. Daerah pemanjangan
A. Filokalin B. Giberilin C. Auksin D. Sitokinin E. Kalin
A. Ca, K, dan Zn B. Cu, Cl, dan Ca C. Cl, Mn, dan Fe D. Fe, P, dan S E. Ca, N, dan Mg
A. Pertambahan diameter panjang B. Perubahan kambium menjadi xilem dan floem C. Pertambahan jumlah xilem dan floem D. Terbentuk lingkaran tahun E. Sel – sel kambium membelah secara mitosis
A. Pembentukan cabang batang dikotil B. Pembesaran batang dikotil C. Terjadi pertumbuhan sekunder D. Terbentuk xilem dan floem sekunder E. Terbentuk lingkaran tahun pada batang dikotil
A. Auksin, sitokinin, dan asam traumatin B. Auksin, asam traumatin, dan giberilin C. Sitokinin, gas etilen, dan giberilin D. Giberilin, auksin, dan sitokinin E. Auksin, giberilin, dan asam absisat
A. Gutasi B. Difusi C. Osmosis D. Transpor aktif E. Imbibisi
A. Epikotil B. Plumula C. Kotiledon D. Hipokotil E. Radikula
A. Maltosa B. Glukosa C. Fruktosa D. Asam piruvat E. Gliseraldehid
A. Karbon dioksida dan ureum B. Karbon dioksida dan air C. Karbon dioksida dan karbon monoksida D. Karbon monoksida dan air E. Air dan ureum
1. Mengubah senyawa C6 menjadi C3 2. Terjadi di krista 3. Menggunakan sitokrom 4. H+ bereaksi dengan O2 5. Mengubah 34 ADP menjadi 34 ATP Proses yang terjadi pada transpor elektron pada pernyataan diatas adalah .... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
A. 400 B. 450 C. 650 D. 680 E. 700
A. NADPH2 B. ATP C. RuBP D. Glukosa E. Oksigen
A. 2 CO2 B. 4 H20 dan 4 NADH C. 8 ATP D. 8 NADH dan 4 ATP E. 2 CO2 dan 4 NADH
A. Klorofil B. Oksigen C. Air D. Karbon dioksida E. Sinar matahari
A. Siklus Calvin-Benson B. Siklus krebs C. Glikolisis D. Pompa ion E. Fermentasi
A. Grana B. Stroma C. Zat daun D. Kloroplas E. Fotosistem
A. Pemecahan molekul air B. Siklus Calvin-Benson C. Penguraian klorofil D. Kemosintesis E. Fiksasi CO2
A. ACU B. AUG C. UAG D. UAA E. UGA
A. 3 basa nitrogen B. 3 basa purin C. 3 basa pirimidin D. 3 asam fosfat E. 3 gula ribosa
A. Memanggil asam amino B. Tidak memiliki fungsi C. Menentukan lokasi asam amino pada RNAt D. Menggabungkan asam amino menjadi polipeptida E. Memerintahkan ribosom untuk memulai dan mengakhiri pembacaan kode genetik
A. Molekul RNAd B. Molekul RNAt C. Molekul DNA yang lain D. Subunit ribosom kecil E. Urutan asam amino dalam molekul protein
1. Inti sel 2. Sitoplasma 3. Mitokondria 4. Plastida 5. Ribosom Molekul DNA dapat ditemukan di bagian .... A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2, dan 4 C. 1, 3, dan 4 D. 1, 3, dan 5 E. 2, 4, dan 5
A. 8 B. 16 C. 20 D. 25 E. 50
A. Lengan kromosom mengandung lokus gen B. Sentrometer tidak mengandung DNA C. Letak sentromer menentukan bentuk kromosom D. Telomer mengandung gen pengkode protein E. Kromosom eukariotik memiliki ujung yang bebas
A. Molekul DNA B. Molekul RNAt C. Molekul RNAr D. Ribosom E. Kompleks golgi
A. Jumlah lokus gen B. Panjang sentromer C. Panjang lengan kromosom D. Letak telomer E. Letak sentromer
A. Bahan sintesis protein B. Enzim untuk transkripsi DNA C. Enzim untuk replikasi DNA D. Memadatkan kromosom E. Medai bagi benang kromosom
A. Kuku B. Usus C. Otot D. Ovum E. Nukleus
A. DNA B. Membran nukleus C. Nukleolus D. Kromosos E. Sel somatis
A. Sintesis organel – organel sel B. Sintesis DNA selama interfase C. Sintesis protein kromosom selama profase D. Sinapsis pada kromosom homolog E. Gametogenesis pada sel – sel hewan
A. 4 X B. 0,25 X C. 0,5 X D. 2 X E. X
A. Nukleosom B. Telomer C. Sentromer D. Kromatid E. Sentrosom
A. Konjugasi B. Pertenogenesis C. Paedogenesis D. Metamorfosis E. Metagenesis
A. Bivalen B. Isogamet C. Isomorfik D. Heterogamet E. Sel – sel diploid
A. Telofase pada sel tumbuhan B. Telofase pada sel hewan C. G2 dalam sel hewan D. G2 dalam sel tumbuhan E. A dan B benar
A. Mitosis spermatogonium B. Meiosis 1 spermatosit primer C. Meiosis 2 permatosit primer D. Meiosis 1 spermatosit sekunder E. Meiosis 2 spermatosit sekunder
A. Sentrosom B. Serabut kontraktil mikrotubulus C. Pasangan sentriol D. Belahan entromer E. Cincin – cincin kinetokor
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
A. Aa dan Bb B. AB dan ab C. AB, Ab, dan aB D. AB, aB, dan ab E. AB, Ab, aB, dan ab
A. Seimbang B. Linear C. Sinaptik D. Tertaut E. Nondisjungsi
A. 1/16 B. 3/16 C. 9/16 D. ¼ E. 0
A. 1/16 B. 1/8 C. ¼ D. 1/3 E. ½
A. Triploidi B. Piloploidi C. Aneuplididi D. Aloploidi E. Autoploidi
A. Monoploid B. Diploid C. Triploid D. Tetraploid E. Poliploid
A. Menghasilkan serangga mandul B. Mengawetkan jaringan biologi C. Menghasilkan varietas tanaman baru D. Mengawwerkan bahan makanan E. Menghasilkan tanaman transgenik
A. Radiasi B. Kultur jaringan C. Hidroponik D. Persilangan antarspesies E. Introduksi genotipe
A. Asetaminofen B. Kloropromazin C. Danaprin D. Parasetamol E. Siklofosfamid Page 2 |