Bubur tinutuan adalah salah satu kuliner khas Manado, Sulawesi Utara yang tergolong sebagai makanan sehat. Sebab, bahan yang digunakan adalah aneka sayur-sayuran dan bahan makanan pokok yang mengandung berbagai vitamin, karbohidrat serta komponen gizi lainnya. Cocok buat kamu yang lagi diet. Secara umum, masyarakat Manado menjadikannya sebagai hidangan sarapan pagi. Bagi kamu yang bosan sarapan dengan menu yang sudah-sudah, bisa dicoba nih! Tinutuan a.k.a bubur Manado, santapan pagi yang lezat dan berenergi. Berikut resepnya! Bahan-bahan yang kamu perlukan:
Layaknya bubur secara umum, tinutuan ini juga gampang banget cara bikinnya
Baca Juga: Resep Tempoyak Ikan Patin, Mau Coba Kelezatannya? Instagram.com/kwanmonicaBubur tinutuan disajikan selagi hangat dengan beberapa pelengkap yang akan menambah citarasanya semakin mantap. Komponen tersebut antara lain ikan asin, perkedel jagung, sambal roa, ikan tuna asap dan juga krupuk. Rasa dari bubur tinutuan yang gurih dipadukan dengan berbagai lauk pauk yang beraneka ragam akan menjadi sarapan istimewa bagimu. mahligai-indonesia.com
Nah, begitulah cara membuat tinutuan, bubur khas Manado yang sedap dan komplit gizinya. Selamat mencoba! Baca Juga: Resep Bubur Kanji Rumbi Khas Aceh, Cocok untuk Menu Buka Puasa
Baca Artikel Selengkapnya IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado, Sulawesi Utara.[1][2] Ada juga yang mengatakan tinutuan adalah makanan khas Minahasa, Sulawesi Utara.[3] Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antarkelompok masyarakat di Manado.[4] Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya. Walaupun demikian, tinutuan umumnya tetap dapat ditemukan di berbagai rumah makan di luar waktu sarapan. SejarahTinutuan disajikan bersama ikan asin dan sambalKata tinutuan tidak diketahui asalnya.[2] Sejak kapan tinutuan menjadi makanan khas Kota Manado tidak diketahui dengan jelas.[2] Ada yang mengatakan tinutuan mulai ramai diperdagangkan di beberapa tempat di sudut Kota Manado sejak tahun 1970.[3] Ada juga yang mengatakan sejak tahun 1981.[5] Tinutuan dipakai menjadi moto Kota Manado sejak kepemimpinan Wali Kota Jimmy Rimba Rogi dan Wakil Wali Kota Abdi Wijaya Buchari periode 2005-2010, menggantikan moto Kota Manado sebelumnya yaitu Berhikmat.[2][3][4] Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pariwisata setempat pada tahun 2004[5] (ada juga yang mengatakan pada pertengahan tahun 2005)[2] menjadikan Kawasan Wakeke, Kecamatan Wenang, Kota Manado, sebagai lokasi wisata makanan khas tinutuan.[3][4] BahanPelengkap hidangan tinutuanBahan pembuatan tinutuan sederhana. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran yaitu labu kuning yang juga disebut sambiki, beras, singkong, bayam, kangkung, daun gedi,[5] jagung, dan kemangi.[6] PenyajianTinutuan ini biasanya disajikan untuk sarapan pagi.[5] Tinutuan dapat disajikan dengan ikan asin dan tahu goreng serta berbagai macam pelengkap hidangan seperti yang terlihat pada gambar. Penyajian di ManadoTinutuan, di Manado, disajikan dengan perkedel nike, sambal roa (rica roa, dabu-dabu roa), ikan cakalang fufu atau tuna asap, dan perkedel jagung.[5][6] Tinutuan juga bisa disajikan dicampur dengan mi atau dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.[4] Tinutuan yang disajikan bersama mi disebut midal, dimana akhiran dal tersebut berasal dari kata pedaal yakni nama lain untuk tinutuan khusus di wilayah Minahasa Selatan yang merupakan wilayah subetnis Tountemboan di Minahasa.[4] Tinutuan juga dapat dicampur dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.[4] Tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini kadang juga ditambahkan tetelan sapi, yang konon dipercaya orang yang memakannya dapat menarik "roda" (gerobak).[4] Pada komunitas Kristen di Manado, tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini dapat juga disajikan khusus yaitu dengan ditambahkan kaki babi, biasanya pada acara khusus seperti acara tumpah makan yaitu pada hari pengucapan syukur di Manado.[4] Catatan kaki
Pranala luarBuku resep Wikibooks memiliki artikel mengenai Tinutuan
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Tinutuan. |