Bagian lumut daun yang bersifat haploid ditunjukkan oleh nomor

Berikut adalah siklus hidup lumut.

Bagian lumut daun yang bersifat haploid ditunjukkan oleh nomor

Siklus hidup lumut terbagi menjadi 2, yaitu fase gametofit dan fase sporofit. Fase gametofit ditunjukkan oleh tanda panah hijau, sedangkan fase sporofit ditunjukkan oleh tanda panah jingga. Tubuh lumut pada fase gametofit bersifat haploid, artinya pembentukan sperma dan sel telur tidak melalui pembelahan meiosis. Sebaliknya, fase sporofit merupakan fase diploid (2n), sehingga pembentukkan spora haploid terjadi melalui meiosis. Fase sporofit pada gambar ditunjukkan oleh nomor 4. Oleh karena itu, proses meiosis terjadi pada bagian yang ditunjukkan oleh nomor 4.

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C. 

Lumut memiliki dua macam fase pergiliran keturunan, yakni fase sporofit dan fase  gametofit. Pada fase sporofit dihasilkan  spora (aseksual), sedangkan pada fase gametofit dihasilkan gamet jantan dan gamet betina (seksual). Skema metagenesis tumbuhan lumut adalah sporogonium bersifat diploid dan menghasilkan spora. Sporofit membentuk sporogonium yang merniliki bagian-bagian vaginula selaput pangkal tangkai seta tangkai dan sporangium kotak spora. Pada siklus hidup tumbuhan lumut, sporofit menghasilkan spora yang ditunjukkan oleh nomor 1 yang akan berkecambah menjadi protonema yang ditunjukkan oleh nomor 2. Protonema akan berkembang menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut akan menghasilkan gamet jantan anteridium (haploid) dan gamet betina arkegonium (haploid) yang ditunjukkan oleh nomor 3. Peleburan gamet jantan dan betina ditunjukkan oleh  nomor 4 dan 5 yang akan menghasilkan zigot (diploid) yang nantinya akan berkembang menjadi sporofit (sporogonium) (diploid) yang ditunjukan oleh nomor 6. Sporofit akan berkembang membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora (haploid).

Dengan demikian, pilihan jawaban di atas tidak ada yang tepat. Jawaban yang tepat adalah 1,2, dan 3

1. Dalam penentuan harga faktor produksi dikenal istilah Fungsi Produksi Cobb-Douglas. Fungsi produksi (Cobb-Douglas Production Function) ini terletak … diantara dua ekstrem yaitu Linear Production Function dan Leontief Production Function disebut Cobb-Douglas production Function. Dengan rumus Q = F (K,L) = KaLb Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat contoh kasus sebagai berikut: Konsultan meneliti suatu perusahaan, ternyata perusahaan tersebut mempunyai Production Function Cobb- Douglas sebagai berikut: Q = F(K,L) = K1/2L1/2 Pertanyaan : Berapa rata-rata produktivitas tenaga kerja, bila diperkerjakan 16 unit tenaga kerja dan 9 unit capital ?​

Dokter membuat dosis antibiotik amoksilin pada anak usia 10 tahun denga BB 20 kg. Berapa dosis yg diberikan kpd anak tersebut

tuliskan pengertian pencemaran udara, penyebabnya, dampaknya dan cara mengatasinya​

Perhatikan gambar berikut! Apakah perbedaan dari kedua gambar tersebut? Jelaskan!​

Sarung tangan yang digunakan untuk melindungi tangan dari benda tajam adalah …. a. sarung tangan karet b. sarung tangan asbes c. sarung tangan kain d. … sarung tangan kulit e. sarung tangan besi ​

Sebutkan sistem organ yang terdampak dari infeksi virus corona lengkap dengan organ yang menyusunnya!​

Berikut beberapa contoh limbah B3 yang banyak terdapat di sekitar kita, kecuali A. pestisida B. oli bekas C. batu baterai D. plastik E. sisa tinta​

Apakah hormon somatotropin termasuk bioteknologi konvensional

Axel sedang menyelesaikan sebuah teka-teki. selama proses penyelesaian teka-teki tersebut, area otak bagian mana yang akan aktif secara dominan

contoh pencemaran (Air, Tanah, Udara) pilih salah satu. Pencemaran yang pernah terjadi di indonesia.​

Bagian-bagian tumbuhan lumut berikut bersifat haploid, kecuali sporangium (B). Sporangium adalah kotak penghasil spora. Sporangium dibentuk setelah peleburan gamet jantan dan gamet betina. Sporangium bersifat diploid (2n) dimana kromosom berpasangan.

Pembahasan

Kingdom Plantae atau tumbuhan terdiri dari tumbuhan Lumut (Bryophyta), tumbuhan Paku (Pterydophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

Bryophyta memiliki ciri-ciri sebagai berikut:  

1. Briophyta  merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.

2. Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (thallophyta), namun ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (kormophyta), sehingga sering disebut sebagai tumbuhan peralihan antara thallophyta dan kormophyta.

3. Akar belum sejati, dan struktur mirip akar pada Briophyta disebut rhizoid. Peranan Rhizoid menyerap air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi, sehingga bryophyta sering disebut tumbahan atracheophyta.

4. Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n).

5. Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolitk karena dapat ditemukan di berbagai tempat.

Reproduksi tumbuhan lumut mengalami Metagenesis yaitu pergiliran keturunan dari fase gametofit ke fase sporofit. Tumbuhan yang dapat mengalami metagenesis yaitu Lumut (Bryophyta) dan Paku (Pteridophyta).  Perkembangbiakan tumbuhan lumut terjadi melalui fase generatif (gametofit) dan fase vegetatif (sporofit) yang disebut metagenesis

Fase generatif tumbuhan Lumut disebut sebagai fase gametofit karena pada fase tersebut lumut menghasilkan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum). Fase generatif pada tumbuhan lumut adalah tumbuhan lumut itu sendiri, karena tumbuhan lumut memiliki anteridium ( alat kelamin jantan) untuk menghasilkan sperma dan arkegonium (alat kelamin betina) untuk menghasilkan ovum.

Sedangkan pada fase sporofit menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Ciri-ciri yang mencolok pada fase sporofit yaitu munculnya sporangium sebagai kotak spora. Sifat sporofit tumbuhan lumut adalah diploid (2n) yang memiliki koromosom berpasangan.

Pada tumbuhan Lumut, spora yang jatuh ke tanah membentuk Protonema kemudian tumbuh menjadi tumbuhan Lumut (sebagai fase gametofit karena menghasilkan sel gamet). Pada fase gametofit lumut hidup lebih lama dibandingkan fase yang lainnya (dominan). Selanjutnya tumbuhan Lumut membentuk Anteridium untuk menghasilkan sperma dan Arkegonium untuk menghasilkan ovum. Kemudian sperma membuahi ovum membentuk zigot ---> sporogonium ---> sporangium (sebagai fase sporofit karena membentuk spora) ----> spora.

Lumut diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu Hepaticopsida atau lumut hati, Anthocerotopsida atau lumut tanduk, dan Bryopsida atau lumut daun.

1. Lumut hati (Hepaticopsida)

Bentuk tubuh gametofit pada lumut hati tersusun atas struktur yang berbentuk hati pipih yang disebut dengan talus, yang tidak terdiferensiasi menjadi akar, batang dan daun.

Contoh jenis-jenis tumbuhan lumut hati (Hepaticopsida) antara lain Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans, Reboulia hemisphaerica, Pellia calycina, dan Riccardia indica.

2. Lumut daun (Bryopsida)

Lumut daun disebut pula dengan lumut sejati. Struktur lumut daun (bryopsida) yaitu bagian mirip akar (rizoid), mirip batang, dan mirip daun.

Contoh jenis-jenis lumut daun (bryopsida) antara lain Polytrichum commune, Dichodontium, camphylopus, Polytrichum hiperboreum, Sphagnum palustre, Spaghnum squarrosum.

3. Lumut tanduk (Anthocerotopsida).

Lumut tanduk memiliki gametofit mirip dengan gametofit lumut hati (bryopsida), tetapi perbedaan keduanya terletak pada sporofitnya dimana sporofit lumut tanduk memiliki kapsul yang memanjang tumbuh seperti tanduk dari gametofit dan mengandung kutikula.

Contoh jenis-jenis lumut tanduk (Anthocerotopsida) antara lain Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, falioceros, dan Leiosporoceros.

Pelajari lebih lanjut

1. peranan sporofit dan gametofit: brainly.co.id/tugas/14401296

2. perbedaan tumbuhan paku dan lumut: brainly.co.id/tugas/2244892

3. pembagian spermatophyta berdasar tempat: brainly.co.id/tugas/14392588

Detil jawaban

Kelas: 10

Mapel: Biologi

Bab: Plantae

Kode: 10.4.8

Kata kunci: sphagnum, manfaat lumut, plantae, lumut, bryophyta, metagenesis, gametofit, sporofit