You're Reading a Free Preview KOMPAS.com - Pada 15 Agustus 1945, Jepang memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Jepang yang saat itu sedang menduduki Indonesia secara tidak langsung membuat status pemerintahan Indonesia menjadi kosong dari pendudukan negara lain. Melihat kondisi ini, para pejuang Indonesia ingin segera mengumandangkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, Jepang melarang pembacaan berita proklamasi, karena Jepang memiliki kewajiban untuk menjaga status quo Indonesia seperti yang disepakati dengan Sekutu. Baca juga: Pengungsi Vietnam 1975 Jepang Melarang Pembacaan Teks ProklamasiBerita menyerahnya Jepang terhadap Sekutu merupakan sebuah kabar baik untuk pihak Indonesia. Setelah mendengar kabar tersebut, Soekarno-Hatta segera diminta oleh para golongan muda, seperti Sutan Syahrir untuk mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namun, tindakan ini dilarang oleh Jepang. Hal tersebut dibuktikan dengan penolakan Mayor Jenderal Nishimura yang melarang Soekarno-Hatta melaksanakan Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Indonesia dilarang untuk membacakan teks proklamasi karena Jepang masih berkewajiban untuk menjaga status quo yang telah disepakati dengan Sekutu. Baca juga: Mengapa Trunojoyo Memberontak dari Amangkurat I? Penyebaran Berita ProklamasiMeskipun telah dilarang, Soekarno-Hatta tetap mengumandangkan proklamasi karena telah didesak oleh kaum golongan muda. Pada akhirnya, Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 AM. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan, kabar baik ini tentu ingin segera disebarluaskan hingga ke seluruh penjuru daerah. Namun, karena keterbatasan alat komunikasi, berita ini tidak dapat langsung diketahui oleh banyak orang. Selain itu, hanya terdapat beberapa surat kabar saja yang hidup pada saat itu, seperti Asia Raya, Soeara Asia, Tjahaja, dan sebagainya. Upaya lain juga dilakukan Joesoef Ronodipoero yang merupakan penyiar, ia berusaha memberitakan berita kemerdekaan melalui radio Jepang tempat ia bekerja. Ia berani mengambil risiko dengan menyiarkannya pukul 19.00. Namun, setelah ketahuan oleh milietr Jepang, Joesoef hampir dihukum mati. Melihat kondisi tersebut, rasanya tidak mungkin dapat menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, para jurnalis tidak tinggal diam. Esoknya, surat kabar Asia Raya mengangkat berita tersebut dengan judul "Pengangkatan Kepala Negara Indonesia Merdeka". Naskah proklamasi sendiri disebarkan melalui surat kabar Soeara Asia di Surabaya. Setelah segala upaya diusahakan, berita proklamasi kemerdekaan Indonesia baru dapat disebarkan hampir melalui semua surat kabar pada 20 Agustus 1945. Begitu bulan Agustus 1945 berlalu, militer Jepang mulai melemah. Kondisi ini membuat para pers memiliki keberanian untuk semakin menyebarkan berita kemerdekaan. Segala larangan Jepang beserta ancamannya terhadap penggunaan media massa mulai menghilang di Indonesia. Referensi:
tulislah teks LHO dengan topik kudapan Nusantara singkat tuliskan pertanyaan bagaimanakah dampak ditemukan nya mesin cuci dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan masyarakat tradisional ind … Tugas Sejarah, mohon di jawab serius apa yg terjadi pada peristiwa proklamasi Beberapa istilah dalam menyebutkan pedagang masa Hindu Buddha diantaranya adalah dan alasannya Kegiatan magban bertujuan untu memantapkan kebersamaan b. mendekatkan diri kepada Alla c. mengikat tali persaudaraan d. menunjukkan kecintaan 21. Memp … Muhammad Hatta adalah tokoh yang memimpin Indonesia pada Perjuangan diplomasi yaitu hiring hiring tema persahabatan Jelaskan mengapa keruntuhan Konstantinopel dapat menjadi pendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra? Kerajaan Majapahit (1293-1500) merupakan sebuah kerajaan besar yang berpusat di sekitar wilayah Trowulan yang berjarak sekitar 10 km dari Kota Mojoker … |