Bagaimana sikapmu apabila di lingkunganmu diadakan kerja bakti

Q. Req ?[tex] \\ [/tex]Terlampir! qq :v[tex] \\ [/tex][tex]\tt\color{hotpink}{{{RULES : }}}[/tex]≈ Pakai cara!≈ ngasal⬄report!≈ Rapi!≈ Salah⬄koreksi 3 … 0 menit!------------------------------------[tex] \\ [/tex]req yaw :v​

22. Salah satu aktivitas masyarakat Banyuwangidalam upaya pembangunan ekonomi dan sosialbudaya ialah ​

17. Pernyataan yang benar berkaitan dengan pertempuran yang hebat dalam perlawanan terhadap Belanda adalah a. Pangeran Diponegoro-Jawa Timur-(1825- 18 … 30)-Tegalrejo-Nyi Ageng Serang b. Tuanku Imam Bonjol-Sumatera Barat- (1825-1832)-Benteng Fort de Kock-Tuanku Nan Renceh c. Thomas Matulesy-Maluku-15 Mei 1817- Benteng Duurstede-Lucas Latumahina d. Sultan Hasanuddin-Banjarmasin-(1667- 1668)-Sombaopu-Pangeran Antasari​

Dalam menjalankan bisnis seorang Pemimpin/CEO perlu menetapkan tujuan atau visi perusahaannya dengan jelas dan terukur agar mudah diimplementasikan k … edalam misi perusahaan. Pilihlah salah satu perusahaan pelaku entrepreneur sukses di Indonesia dan jelaskan bagaimana penjabaran visi perusahaan tersebut.

QuizzzASEAN Drugs Monitoring Network ( ADMN ) adalah bentuk kerja sama negara-negara ASEAN untuk mengatasi masalah ?​

QuizzzBatas wilayah negara Malaysia sebelah barat ialah ?dilarang copass!!​

QuizzzzzSebutkan jenis jenis Mobilitas sosial !dilarang Copas!!!!​

Jelaskan bagaimana perspektif global mempengaruhi perkembangan iptek pada masa covid 19

Bagaimana perspektif global mempengaruhi perkembangan iptek pada masa pandemi

Perdedaan karakteristik di lingkungan masyarakat dapat menjadi.....untuk saling mengenal

Bagaimana sikapmu apabila di lingkunganmu diadakan kerja bakti

Komitmen dan langkah Pemerintah Kota Pekalongan dalam menggugah masyarakat untuk bergotong royong dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar terus di lakukan. Setelah rutin digelar di beberapa tempat seperti kelurahan, rusunawa dan pasar, Pemerintah Kota Pekalongan dibantu personel TNI, POLRI, jajaran Forkopimda, komunitas serta masyarakat melakukan kerja bakti bersama yang diselenggarakan di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan, Jumat pagi (13/3/2020). Seluruh elemen masyarakat tersebut kompak membersihkan rumput, sampah dan mengangkut tumpukan sampah tersebut ke armada truk sampah yang telah disediakan.  Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz, SE mengungkapkan bahwa selain memupuk rasa kebersamaan antar seluruh elemen masyarakat, dalam kegiatan kerja bakti bersama pasca banjir ini juga menekankan sikap gotong royong peduli lingkungan. “Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi seluruh unsur masyarakat yang telah hadir berpartisipasi ikut dalam kegiatan kerja bakti bersama ini. Semoga kegiatan ini tidak hanya kegiatan temporer saja, melainkan kita semua menyadari betul gotong royong peduli lingkungan ini harus  bisa terus digalakan untuk meminimalisir resiko-resiko bencana seperti banjir beberapa waktu lalu yang melanda Kota Pekalongan karena curah hujan yang tinggi,” terang Saelany. Menurut Saelany, kerja bakti ini bisa dijadikan intropeksi bersama dan memberikan semangat masyarakat untuk menumbuhkan kembali rasa cinta pada lingkungan sekitar. Koordinasi penanganan resiko bencana juga terus diupayakan antara pemerintah daerah, provinsi dan pusat dengan terselesainya tanggul raksasa penahan banjir dan rob, normalisasi sungai-sungai seperti Sungai Meduri dan Sungai Bremi yang memang memerlukan penanganan khusus. “Sebenarnya kegiatan ini bukan menjadi solusi satu-satunya banjir, hanya saja masyarakat mencoba berikhtiar mencari solusi yang lebih mudah dan juga menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan sendiri dan menggalakkan kembali gotong royong yang akhir-akhir ini jarang terlihat. Pemerintah bersama seluruh unsur masyarakat juga diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan karena bagaimanapun juga kebersihan lingkungan ini merupakan tanggung-jawab bersama yang harus senantiasa dijaga,” jelas Saelany.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)

Bagaimana sikapmu apabila di lingkunganmu diadakan kerja bakti
Kemendikbudristek, Kairo --- Untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, KBRI Cairo mengajak masyarakat diaspora yang berada di Republik Arab Mesir untuk melaksanakan kerja bakti. Kegiatan kerja bakti tersebut bertemakan “Gotong Royong adalah Tradisi Kita”. Tema gotong royong menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang hidup dengan budaya bergotong-royong, terutama di masa pandemi Covid-19 ini.Kerja bakti berlangsung pada hari Kamis, 12 Agustus 2021, secara serentak di lingkungan masing-masing masyarakat diaspora yang berada di Republik Arab Mesir. Kegiatan tersebut sekaligus dijadikan sebagai ajang perlombaan dalam peringatan HUT ke-76 RI. Sekolah Indonesia Cairo yang merupakan bagian dari KBRI Cairo pun ikut serta dalam perlombaan kerja bakti itu.Rangkaian kerja bakti di Sekolah Indonesia Cairo (SIC) dimulai sejak hari Selasa, 10 Agustus 2021, yang dilaksanakan oleh para guru dan tenaga kependidikan. Kerja bakti diprioritaskan untuk membersihkan atap sekolah dan memilah barang bekas mana yang masih bisa dipakai dan mana yang harus dihapus.Pada kerja bakti hari kedua di SIC , yaitu Kamis, 12 Agustus 2021, kegiatan diikuti oleh para guru, tenaga kependidikan, dan siswa sekolah. Kepala Sekolah Indonesia Cairo, Ismail Nur, mengatakan sikap gotong-royong merupakan tradisi dari bangsa Indonesia yang harus dipupuk sejak dini.“Mereka (siswa) tidak hanya diajarkan pelajaran sekolah saja. Akan tetapi mereka perlu diajarkan sikap dan perilaku sebagai bangsa Indonesia. Melalui kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan Sekolah Indonesia Cairo ini, saya harapkan dapat menumbuhkan sikap gotong-royong dan rasa memiliki pada diri setiap siswa/siswi,” ujar Kepala Sekolah Indonesia Cairo, Ismail Nur.Jumlah siswa yang ikut dalam kegiatan kerja bakti tersebut dibatasi hanya sebanyak 25 siswa supaya tidak terjadi kerumunan pada saat kegiatan berlangsung. Kerja bakti diawali dengan membersihkan kelas masing-masing oleh siswa dan wali kelas, karena ruang kelas sudah lama tidak ditempati selama pandemi. Para siswa yang merasa rindu dengan sekolah suasana kelas langsung merasakan kegembiraan sambil bekerja bakti. Setelah semua kelas bersih, kerja bakti dilanjutkan dengan membersihkan fasilitas di lingkungan sekolah, seperti aula, lapangan, dan laboratorium. Peserta kerja bakti dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok bertugas membersihkan lokasi yang menjadi tanggung jawabnya. Kerja bakti untuk memperingati HUT ke-76 RI itu berlangsung sejak pagi hingga siang hari, kemudian diakhiri dengan makan bakso bersama di lapangan Sekolah Indonesia Cairo. (Bandriyo Sulistiyono/Desliana Maulipaksi)Sumber :

Bagaimana sikapmu apabila di lingkunganmu diadakan kerja bakti

 

Penulis : pengelola web kemdikbudEditor :

Dilihat 16059 kali