Bagaimana sikap kita saat menyampaikan isi teks kepada orang lain

Pada akhir sesi presentasi, biasanya seorang presenter mesti menghadapi sesi tanya jawab. Sesi ini bisa jadi merupakan sesi yang paling menegangkan bagi Anda sebagai seorang presenter.  

Show

Mengapa ?

Alasannya adalah Anda kawatir karena ada kemungkinan Anda tidak memiliki jawaban atas apa yang ditanyakan oleh audiens Anda. Selain itu, Anda juga dapat mengalami kebingungan untuk menjawabnya karena Anda tidak tahu jawabannya.

Namun, jika Anda sukses melalui sesi tanya jawab ini dengan baik, maka sesi ini akan menjadi faktor pengungkit yang dapat meningkatkan kredibilitas Anda. Ketika Anda mampu menjawab pertanyaan dengan baik, maka audiens akan semakin percaya dengan kemampuan Anda.

Ada kalanya pada sesi tanya jawab ini, Anda mendapatkan pertanyaan yang Anda tidak tahu jawabannya. Ketika hal ini terjadi, maka disarankan adalah Anda jangan menjawab asal-asalan.

Tentunya Anda tidak ingin memberikan informasi yang keliru kepada si penanya atau yang lebih parah lagi diinterupsi oleh audiens lain yang mengetahui jawaban yang sesungguhnya. Akibatnya, kredibilitas Anda bisa runtuh dalam sesaat.

Berita baiknya, ada 3 teknik jitu yang dapat Anda gunakan ketika Anda tidak dapat menjawab pertanyaan audiens Anda.

Mari kita ulik ketiga teknik tersebut satu per satu.

Teknik Jitu # 1 : Delay

Jika Anda belum mengetahui jawaban pertanyaan dari audiens, maka Anda dapat menunda jawaban dari pertanyaan tersebut. Ketika Anda melakukan hal ini, maka Anda tidak akan kehilangan kredibilitas Anda. Karena sebagai seorang presenter, bisa jadi Anda tidak memiliki jawaban atas segala hal yang audiens Anda tanyakan.

Dalam menunda jawaban dari pertanyaan audiens, maka Anda dapat mengatakan hal ini.

Pertama, “Saya telah mengalokasikan waktu untuk pertanyaan Anda di akhir sesi ini, sehingga saya akan membahas ide Anda nanti.” Dengan menjawab seperti ini, maka Anda akan mempunyai waktu untuk memikirkan jawabannya. Dan Anda dapat menyampaikan jawabannya pada akhir sesi dari presentasi Anda.

Atau kedua, “Saya tidak dalam posisi untuk menjawabnya sekarang, tetapi saya akan menghubungi Anda akhir minggu ini.” Dan selanjutnya, Anda dapat meminta alamat email audiens yang bertanya tersebut dan akan mencari tahu jawabannya dan mengirimkan jawabannya melalui emailnya ketika jawaban sudah diperoleh. Jika Anda melakukan hal ini, maka pastikan bahwa Anda menepati janji dan mengirimkan jawabannya melalui email ketika Anda mendapatkan jawabannya.

Teknik Jitu # 2 : Deflect

Jika Anda belum mengetahui jawaban pertanyaan dari audiens, maka Anda dapat membelokan pertanyaan dengan menanyakan pertanyaan kembali kepada si penanya atau menanyakan kepada audiens lainnya apa yang mereka pikirkan tentang jawaban pertanyaan tersebut.

Dalam membelokan pertanyaan audiens, maka Anda bisa meresponsnya dengan mengatakan hal ini.

Pertama, “Itu pertanyaan yang menarik. Sebelum saya menjawab, saya ingin tahu : apa pendapat Anda tentang ini?”

Atau kedua, “Anda telah mengangkat poin penting disini. Apa yang Bapak/Ibu lainnya pikirkan tentang ini?”

Jika Anda meresponnya dengan cara kedua, maka Anda dapat meminta audiens Anda untuk membuat suatu kelompok yang terdiri dari 3-5 orang untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan audiens. Setelah mereka mendiskusikan jawabannya, maka Anda dapat meminta salah seorang dari perwakilan kelompok untuk menyampaikan jawabannya di depan seluruh audiens.

Pada saat Anda meminta perwakilan kelompok untuk sharing jawabannya di depan seluruh audiens, maka Anda dapat memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut. Dan Anda dapat membuat kesimpulan dari jawaban yang di-sharingkan di depan seluruh audiens.

Intinya adalah Anda tidak perlu takut untuk menerima pertanyaan yang sulit dari setiap audiens, karena Anda dapat menyampaikannya kembali kepada audiens Anda.

Teknik Jitu # 3 : Dismiss

Jika pertanyaan audiens Anda tidak relevan dengan apa yang Anda jelaskan, maka Anda dapat mengatakannya bahwa Anda tidak dapat menjawabnya.

Dalam menolak untuk menjawab pertanyaan audiens tersebut, maka Anda dapat menjelaskannya dengan mengatakan hal ini.

Pertama, “Terima kasih atas pertanyaan Anda, tetapi saya tidak melihat bagaimana hal itu berhubungan dengan apa yang saya katakan.”

Atau kedua, “Saya tidak bermaksud terus terang, tapi menurut saya hal itu tidak relevan untuk diskusi kita hari ini.”

Selanjutnya, Anda dapat menyampaikan bahwa pertanyaan tersebut bisa ditanyakan kepada orang yang memang ahli di bidang tersebut. Jika Anda mengetahui orangnya, maka Anda dapat merekomendasikan orang yang ahli tersebut kepada si penanya.

Demikianlah, 3 teknik jitu yang dapat Anda gunakan pada saat Anda tidak dapat menjawab pertanyaan audiens Anda.

Pertama, delay.

Kedua, deflect.

Ketiga, dismiss.

Terkadang dalam sesi tanya jawab, Anda bisa mendapatkan pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Ingatlah bahwa presentasi adalah proses dua arah dan penting untuk menunjukkan bahwa Anda juga belajar dari audiens Anda.

Jika dalam presentasi Anda tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh audiens Anda, maka Anda dapat menggunakan 3 teknik tersebut di atas. Ingatlah 3 D, yaitu delay, deflect, dan dismiss.

Sharing knowledge for a better presentation/communication.
Erry Ricardo Nurzal

Bagaimana sikap kita saat menyampaikan isi teks kepada orang lain

Kunci Jawaban kelas 5 SD dan MI Tema 2 halaman 88 dan 90. /Buku Tematik kelas 5 SD dan MI/buku.kemendikbud.go.id

PORTAL JEMBER - Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018 untuk kelas 5 SD dan MI terbaru yang berjudul Udara Bersih bagi Kesehatan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas kunci jawaban halaman 88 dan 90 Tema 2 Subtema 2 Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan Kelas 5 SD dan MI.

Sebelum membaca kunci jawaban ini, ada baiknya adik-adik berusaha untuk menjawabnya sendiri terlebih dahulu. Sebab, kunci jawaban ini hanyalah sebagai pemandu adik-adik untuk bisa mengeksplor lebih dalam pertanyaan-pertanyaan yang ada dan menjawabnya dengan jawaban sendiri.

Selain itu, kunci jawaban ini juga bisa dijadikan panduan dan pembanding bagi orang tua untuk memeriksa jawaban anaknya.

Baca Juga: Kapan, Dimana, Mengapa dan Siapa yang Mengikuti Kerja Bakti? Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 5 SD MI Halaman 64-65

>

Dikutip PORTAL JEMBER dari alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Jember, Anismoro Nalendri Lesthianingrum S.Pd, berikut adalah kunci jawaban Buku Tematik Kelas 5 SD dan MI Tema 2 Subtema 2 halaman 88 dan 90.

Kunci Jawaban Kelas 5 SD dan MI Tema 2 halaman 88
Ayo Berlatih

Dari bacaan tentang musyawarah di atas, buatlah daftar pertanyaan dan jawaban menggunakan kata tanya apa, siapa, di mana, bagaimana, dan mengapa. Tuliskan dalam bentuk tabel seperti di bawah, kemudian gunakan untuk bertanya jawab dengan teman-temanmu dari kelompok lain.

Kata Tanya "Apa"1. Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan keputusan bersama?

Jawaban: Keputusan bersama merupakan suatu keputusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan, pemikiran serta pembahasan yang sudah matang.

Sumber: buku.kemendikbud.go.id

Teks diskusi adalah teks yang memuat gagasan atau pendapat yang berbeda mengenai suatu hal sehingga pihak yang berlawanan saling membahas topik yang dipermasalahkan.

Gagasan adalah sesuatu (hasil pemikiran, usulan, keinginan, harapan) yang penulis sampaikan kepada pembaca atau pendengar.

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menyampaikan pendapat atau gagasan dalam diskusi.

  1. Pendapat yang disampaikan harus relevan dengan topik yang didiskusikan.
  2. Pendapat yang disampaikan harus logis atau masuk akal.
  3. Tidak menyinggung atau mengejek orang lain ketika mengemukakan pendapat.
  4. Harus menggunakan bahasa yang baik dan benar ketika menyampaikan pendapat.


Dengan demikian, hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menyampaikan pendapat atau gagasan dalam diskusi adalah pendapat yang disampaikan harus relevan dengan topik yang didiskusikan, pendapat yang disampaikan harus logis atau masuk akal, tidak menyinggung atau mengejek orang lain ketika mengemukakan pendapat, dan harus menggunakan bahasa yang baik dan benar ketika menyampaikan pendapat.

BNPB Rilis Peta Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2022, Antisipasinya?

Bagaimana sikap kita saat menyampaikan isi teks kepada orang lain

Perbesar

Inilah etika dan tata krama menyampaikan pendapat ketika berdiskusi dengan orang lain. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Diskusi dengan orang lain merupakan sebuah hal yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk mengambil keputusan bersama. Namun, tak jarang perbedaan pendapat pun kerap kali ditemukan dalam sebuah diskusi. Perbedaan pendapat tersebut merupakan hal yang wajar dan lumrah terjadi pada setiap orang. Dari situlah, manusia belajar untuk bisa bermusyawarah hingga mencapai kemufakatan.

Musyawarah dilakukan untuk mencegah konflik yang terjadi akibat perbedaan pendapat. Oleh karena itu, dibutuhkan cara tepat untuk mengelola pendapat kita kepada orang lain agar tak menimbulkan perpecahan. Simak ulasan etika dan tata krama saat menyampaikan pendapat seperti yang dilansir dari vidio.com, Selasa (9/5/2017) berikut ini.

1. Sampaikan pendapat Anda dengan cara yang sopan
Saat ingin mengungkapkan pendapat, sampaikan dengan kata-kata yang sopan dan santun. Tidak dengan kata-kata yang kasar yang disertai dengan makian sehingga akan menyakiti orang lain.

2. Ketahui kapasitas pengetahuan Anda
Sebelum menyampaikan pendapat, pastikan Anda tahu kapasitas dan pemahaman yang cukup tentang tema pendapat yang akan disampaikan. Hal ini untuk menghindari terjadinya perdebatan yang tidak sesuai dengan topik dan menimbulkan konflik.

3. Memiliki dasar argumen yang kuat dan jelas
Sebaiknya Anda memiliki dasar argumen yang kuat dan jelas ketika menyampaikan pendapat. Lebih baik lagi jika Anda pun memiliki beberapa data dan fakta yang menunjang pendapat untuk disampaikan.

4. Tidak memotong pembicaraan lawan bicara
Jangan memotong pembicaraan lawan bicara Anda ketika akan menyampaikan pendapat. Biarkan lawan bicara menyampaikan pendapatnya hingga selesai dan jelas, lalu tanggapi pendapatnya setelah dipersilakan untuk bicara.

5. Tidak menyerang pribadi lawan bicara
Sebaiknya tidak menyerang pribadi lawan bicara Anda apabila tidak setuju dengan pendapat orang lain. Apalagi jika tidak berhubungan dengan topik diskusi. Hal ini tentu saja menjadi satu hal yang dapat memicu konflik bila dilakukan dalam sebuah diskusi.

Itulah lima etika dan tata krama yang harus Anda lakukan saat akan menyampaikan pendapat kepada orang lain, yang merupakan cerminan untuk menjunjung tinggi kebebasan berekspresi.

  • Bagaimana sikap kita saat menyampaikan isi teks kepada orang lain
    Mestika Safrini NasutionAuthor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya