Bagaimana prinsip kerja dari rem silinder mobil menggunakan model rem hidrolik?

Baaca.id – Rem yaitu komponen yang akan membantu keselamatan dalam berkendara. Karena rem ini mempunyai peranan yang penting dalam pengurangan laju kendaraan. Sistem rem dibagi menjadi beberapa tipe, diantaranya yaitu rem cakram dan rem tromol. Dan untuk pembahasan kali ini, kita akan membahas rem cakram. Bagaimana cara kerja rem cakram?

Rem cakram merupakan sistem pengereman yang memakai metode jepit untuk mengurangi dan menghentikan putaran sebuah piringan yang terletak pada roda kendaraan. Sistem rem cakram ini, dinilai lebih simpel dan lebih responsif, karena dengan luas penampang rem yang kecil, akan tetapi arah gaya gesek saling menekan membuat sistem pengereman menjadi lebih efektif.

Prinsip Komponen pada Sistem Disc Brake

Komponen yang ada pada sistem pengereman cakram terdiri dari enam peranti dasar,diantaranya yaitu disc atau rotor, backing plate, roda penghubung, brake caliper, sekrup penahan, dan yang terakhir yaitu pedal rem. Letak dari cakram berada di balik ban, yang membuatnya berinteraksi langsung dengan pergerakan ban mobil.

Prinsip kerja yang mendasari cakram yaitu hukum pascal, dimana berkaitan dengan penggunaan cairan hidrolik pada sistem pengereman.

Fungsi yang berkaitan pada komponen tersebut selanjutnya akan menghasilkan prinsip lain, yaitu perubahan gaya kinetik menjadi energi panas. Energi panas selanjutnya akan dilepas ke udara luar.

Energi panas dihasilkan karena adanya gesekan pada media stasioner (brake caliper) dengan benda bergerak (disc rotor). Cara kerja rem cakram ini akan membuat perputaran roda ikut berkurang dan berakhir dengan kendaraan berhenti.

Cara Kerja Rem Cakram

Secara umum, ada 3 buah model penggerak rem yaitu:

  • Sistem rem mekanis yaitu menggunakan kawat kabel.
  • Sistem rem hidrolik yaitu menggunakan fluida.
  • Sistem rem angin yaitu menggunakan tekanan udara.

Sistem rem hidrolik cakram merupakan salah satu tipe rem yang banyak dipakai untuk kendaraan, baik itu mobil maupun motor. Cakram atau disc brake lebih diminati karena mempunyai keefektivitasan yang lebih unggul. Berikut ini adalah cara kerja rem cakram yang dilansir dari daihatsu.co.id sebagai berikut.

Cara Kerja saat Pedal Rem Diaktifkan

Serangkaian operasional dari sistem ini bermula dengan diaktifkannya pedal rem. Atau bisa dikatakan ketika kamu menginjak pedal rem. Aktivitas ini akan dimulai dengan pedal rem yang akan menghasilkan tekanan hidrolik pada master silinder.

Dengan adanya tekanan tersebut, piston yang berhubungan dengan aktuator rem akan aktif. Piston inilah yang akan menggerakkan brake caliper yang berfungsi untuk menghentikan rotor dengan paksaan. Cara kerjanya yaitu dengan mengapit rotor memakai dua buah kampas yang digerakkan piston.

Efek dari jepitan ini yaitu rotor akan mengalami hambatan untuk terus berputar, selanjutnya akan menghasilkan panas karena gesekan. Saat disc brake berhenti, ban kendaraan juga akan dipaksa untuk berhenti dan akan mengalami pengurangan kecepatan.

Cara kerja rem cakram ini akan memberi efek gaya gesek pada ban dan permukaan aspal. Di mana akan hadir dengan suara decitan yang keras sampai bau gosong akibat perubahan gaya gesek ke panas.

Baca Juga:

Cara Kerja ketika Pedal Rem Dilepas

Daya apit bisa aktif dan non aktif tergantung dengan pedal rem. Ketika diaktifkan, maka daya hidrolik akan melakukan tugasnya. Akan tetapi, pada saat pedal rem dilepas, maka tekanan hidrolik akan terlepas atau hilang.

Efeknya adalah akan kehilangan kekuatan untuk pengeraman pada brake caliper, piston, dan juga aktuator. Pada saat itu juga cara kerja rem cakram akan berakhir sepenuhnya. Rotor yang tidak terapit dan terganggu putarannya akan kembali berfungsi.

Pada dasarnya sistem ini juga akan bergantung dengan kekuatan injakan pedal rem, semakin kuat juga pijakan maka akan semakin erat jepitan kampas dan pengereman.

Secara garis besar, prinsip kerja dari disc brake terdiri dari berbagai kegiatan yang saling berhububungan. Mulai dari perubahan gaya gesek bidang putar dan diam menghasilkan panas, sampai konfigurasi beberapa komponen keseluruhan pada sistem mobil.

Ketika kamu melepas pedal rem, maka tekanan hidrolis yang sebelumnya ada didalam sistem rem menjadi hilang.

Ini akan mengakibatkan kampas rem kehilangan daya dorong karena daya dorong pada kampas rem ini berasal dari kekuatan injakan kaki kita pada pedal rem. Maka, rotor bisa terlepas dan bisa berputar kembali.

Caliper rem pada rem cakram, juga ada dua jenis yang memiliki pcara kerja berbeda yakni:

Single Piston (Floating Caliper)

Tipe pertama hanya mempunyai satu piston yang aktif bergerak untuk menekan brake pad. Akan tetapi bukan berarti hanya satu sisi saja yang tertekan. Sisi lainnya secara otomatis akan tertekan karena pada tipe floating, posisi caliper bisa bergeser untuk menekan brake pad.

Double Piston (Fixed Caliper)

Untuk yang kedua mempunyai dua buah piston yang aktif menekan kedua sisi brake pad. Jenis ini memiliki daya pengereman yang lebih kuat dan seimbang, akan tetapi konstruksi caliper jenis double piston ini rumit.

2. Cara Kerja Rem Cakram Pada Motor

Rem Cakram (Disck Brake) Untuk Motor

Rem cakram dioperasikan secara mekanis dengan menggunakan kabel baja dan batang/tangkai, secara hidrolist  yaitu menggunakan tekanan cairan.  Rem cakram ini, putaran roda dikurangi/dihentikan dengan cara penjepitan cakram oleh dua bilah sepatu rem.

Rem cakram memiliki plat piringan yang terbuat dari baja yang akan berputar bersamaan dengan roda. Ketika rem dipakai plat piringan tercekam dengan gaya bantalan piston yang bekerja sacara hidrolik.

Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram terbagi menjadi 2 tipe, yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Biasanya yang dipakai yaitu rem cakram hidrolis.

Pada rem cakram hidrolis, yaitu sebagai pemindah gerak handel menjadi gerak pad, maka dipakailah minyak rem. Pada saat handel rem ditarik, piston di dalam silinder master akan terdorong dan menekan minyak rem keluar silinder.

Melalui selang rem tekanan ini akan dilanjutkan oleh minyak rem untuk mendorong piston yang ada di dalam silinder caliper. Kemudian piston pada caliper ini mendorong pad untuk mencengkram cakram, maka terjadilah aksi pengereman.

Cara Kerja Rem Cakram Pada Motor

Pada saat tangkai rem atau pedal digerakkan, master silinder mengubah gaya yang dipakai kedalam tekanan cairan. Master silinder tersebut terdiri dari reservoir yang berisi cairan minyak rem dan silinder yang dimana tekanan cair diperoleh.

Reservoir biasanya dibuat dari plastik/besi tuang dan tergabung dengan silinder. Ujung dari pada master silinder di pasang tutup karet untuk memberikan seal yang baik dengan silindernya dan pada ujung yang lainnya diberikan tutup karet untuk mencegah kebocoran cairan.

Ketika tangki rem ditekan, piston mengatasi kembalinya spring dan bergerak lebih jauh. Tutup piston yang ada pada ujung piston menutup port kembali dan piston bergerak lebih jauh.

Tekanan cairan yang ada di dalam master silinder meningkat dan cairan akan memaksa caliper lewat hose dari rem. Pada saat tangkai rem dilepaskan atau dibebaskan, piston tertekan kembali ke reservoir melewati port kembali.

Cara Kerja Rem Hidrolik Pada Mobil Dan Motor – Seperti yang akan kita bahas pada artikel ini mengenai prinsip kerja sistem pengereman salah satunya rem hidrolik, bahwa sistem rem ini bekerja sebagai sistem keselamatan aktif yang berfungsi untuk meperlambat laju kendaraan.

Cara Kerja Rem Hidrolik

Dan dalam proses kerjanya, sistem rem ini dikendalikan oleh anda atau pengguna melalui pedal ataupun tuas rem. Yang digunakan untuk mentransfer tenaga pengereman dari pedal rem yang akan menuju ke aktuator rem, sangat diperlukan sistem penyalur rem yang di kenal dengan sitem hidrolik atau sistem mekanik.

Mungkin anda banyak yang bertanya seperti apakah cara kerja dari rem hidrolik ? Secara umum, terdapat tiga macam model penyaluran sistem pengereman yaitu:

Macam-Macam Sistem Pengereman

Sistem Rem Mekanik

Yang pertama sistem rem mekanik ialah salah satu sistem pengereman yang masih memakai kontrol mekanikal yang berupa kabel kawat. Sistem rem tipe ini masih banyak diterapkan pada rem tromol sepeda motor serta sistem rem parkir manual.

Sistem Rem Hidraulik

Sedangkan untuk sistem rem hidroik ini bekerja berdasarkan dari hukum pascal. Yang mana material berupa fluida ini dijadikan alat untuk bisa meneruskan gaya pengereman yang dari pedal rem. Fluida dipakai karena material ini tidak mempunyai sifat kompresi sehingga sangat cocok untuk bisa menyalurkan tekanan.

Sistem Rem Angin

Untuk sistem rem angin memakai tekanan angin untuk bisa menekan tuas rem pada aktuator rem. Yang artinya, pemakai tidak secara langsung menggerakan sebuah tuas aktuator rem melalui pedal rem, dan hanya membuka katup dari tanki udara yang menuju aktuator rem.

Prinsip Kerja Rem Hidrolik

Bagaimana prinsip kerja dari rem silinder mobil menggunakan model rem hidrolik?

Karena sesuai dengan namanya rem hydraulic atau hidrolik merupakan sistem penyalur rem yang sudah memakai cairan (Hydro). Cairan tersebut yang digunakan ialah sejenis fluida yang mempunyai ketahanan tinggi. Untuk sistem pengereman hidrolik ini bekerja berdasarkan dari hukum pascal yang bunyinya “Tekanan yang diberikan oleh zat cair didalam ruang tertutup maka akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar dan juga sama rata”

✅REKOMENDED:  Cara Memperbaiki Aki Kering Dengan Mudah

Hal tersebut menunjukan pada saat pedal rem ditekan, maka tekanan itu akan diteruskan ke aktuator rem dengan besar yng sesuai gaya penekanan pengguna terhadap pedal rem. Hal tersebut lah yang menjadi dasar dari prinsip kerja rem hidrolik yang perlu anda ketahui.

Komponen Rem hidrolik beserta fungsinya

Dialam menjalankan tugasnya, sistem pengereman hydraulic brakes didukung oleh beberapa komponen-komponen utama, untuk lebih jelasnya antara lain ialah

Master silinder

Master silinder ini terletak setelah pedal rem, dan berfungsi untuk mengubah gerakan ayunan pedal rem tersebut menjadi tekanan hidrolik. Dan Master silinder pada sistem hidrolik tersebut berhubungan dengan komponen reservoir. Fungsi dari reservoir ialah untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida rem yang nantinya akan digunakan kepada sistem pengereman kendaraan.

Dalam master silinder biasanya terdapat piston serta sedikitnya dua buah saluran. Piston sendiri berfungsi untuk dapat membangkitkan tekanan fluida. Dan sementara dua selang tersebut ialah selang reservoir dan juga selang utama. Selang reservoir yang terhubung dengan reservoir maka otomatis akan tertutup pada saat pedal rem diinjak atau ditekan.

Brake Lines

Brake lines yaitu berupa selang-selang yang berfungsi menghubungkan antar komponen ke sistem rem hidrolik. Untuk selang tersebut terbuat dari dua material karet khusus dan juga logam. Bahan logam sendiri digunakan sipaya dapat menyalurkan tekanan ke aktuator dan tanpa terjadinya kerugian. Sementara untuk bahan karet khusus dipakai supya lebih fleksibel. Walaupun hanya berbahan karet, akan tetapi mempunyai ketahanan yang kuat akan tekanan.

✅REKOMENDED:  Cara Mengganti Klep Kopling Di Satria FU 150 Paling Ampuh

Silinder Roda

Silinder oda merupakan komponen yang fungsinya untuk mengubah kembali tekanan fluida akan menjadi gerakan mekanis. Silinder roda yang sudah terletak didalam aktuator rem tetapi masih menjadi bagian dari rangkaian sebuah sistem rem hidrolik.

Aktuator rem

Aktuator rem merupakan komponen yang fungsinya untuk mengeksekusi perintah ataupun sebuah fungsi yang sebelumnya sudah diaktifkan oleh para pengguna kendaraan. Aktuator rem sendiri artinya komponen yang fungsinya langsung melakukan sistem pada pengereman. Terdapat dua jenis aktuator rem, yaitu sistem rem tromol dan cakram, dan untuk itu berikut penjelasannya:

Sistem rem tromol

Sistem rem tromol ialah suatu rangkaian pengereman tertutup yang memanfaatkan drum ataupun tromol untuk bisa menghasilkan area gesekan yang lebih besar.

Sistem Rem Cakram

Sedangkan untuk sistem rem cakram ialah rangkaian pengereman yang bersifat terbuka, dan dengan metode penjepitan piringan oleh dua buah kampas rem yang nantinya akan menghasilkan daya pengereman yang akan lebih responsif.

Cara Kerja Sistem Rem Hidrolik

Rem hidrolik sendiri berbeda dengan cara kerja dari rem mekanik yang masih memamaki kawat. Sehingga untuk model pedal rem pada rem hidrolik ini juga pasti berbeda.

Untuk sistem kerja dari rem hidrolikk ini dimulai pada saat pengguna menginjak pedal rem. Secara otomatis tuas pada pedal rem akan terhubung langsung dengan piston yang berada didalam master silinder.

Sehingga pada saat pedal rem ditekan maka tuas rem akan mendorong piston pada master silinder. Hal tersebut dikarenakan piston terdorong yang akan menyebabkan ruang didepan piston akan mengecil. Dan selain itu, dorongan tersebut juga yang akan menyebabkan saluran reservoir akan tertutup.

Hal tersebut dikarenakan fluida rem tidak mempunyai sifat kompresi, maka fluida yang berada didepan piston tersebut akan terdorong keluar yang akan menuju saluran utama. Melewati brake lines, dan kemudian tekanan tersebut selanjutnya diteruskan ke semua aktuator pengereman dan tentunya dengan besar yang sama pula.

✅REKOMENDED:  Cara dan Tips Membeli Motor Bekas Yang Mesinnya Masih Bagus

Pada saat tekanan fluida tersebut mencapai silinder roda, maka fluida atau minyak rem yang bertekanan tersebut akan langsung menggerakan piston pada silinder roda yng berfungsi untuk menekan kampas rem. Pada saat itulah proses kerja pengereman terjadi.

Pada saat pedal di-realease maka posisi return spring baik pada master silinder ataupun pada aktuator rem tersebut akan mendorong piston ke posisi semula atau awat. Sehingga fluida yang berada didalam brake lines kembali lagi mengisi ruang didepan piston master silinder tersebut.

Keuntungan Rem Hidrolik

Bunyi saat sedang melakukan pengereman bisa diminimalkan karena minimnya komponen yang bergesekanTidak akan mengalami pemuaian karena tidak menggunakan kabel kawat melainkan memakai fluida

Daya pengereman bisa diteruskan lebih maksimal sehingga rem lebih pakem