Masalah kesehatan reproduksi perlu mendapat sosialiasi yang luas agar para calon ibu mengetahui persoalan reproduksi yang akan dialaminya berikut mendapatkan jalan keluar dari persoalan tersebut. "Tanpa mengenal organ kesehatan reproduksi dengan baik maka dikhawatirkan para calon ibu buta sama sekali dan akhirnya bisa berakibat pada keharmonisan hubungan suami isteri," kata Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Hilaluddin Nasir di Bengkulu. Dia mengatakan, kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang baik, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi juga sehat dari aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Masalah kesehatan reproduksi, katanya, terkait dengan terganggunya sistem, fungsi dan proses alat reproduksi, yang dapat berakibat pada keharmonisan hubungan suami-isteri bahkan dapat mengganggu kelancaran proses kehamilan dan persalinan. Untuk itu dia berharap, setiap pasangan suami-isteri disarankan untuk memeriksa dan merawat organ kesehatan reproduksi masing-masing agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik dan normal. Usia ideal perkawinan untuk laki-laki minimal 25 tahun dan perempuan minimal 21 tahun. "Usia 25 tahun bagi laki-laki sudah dianggap matang dari segi emosi, ekonomi dan sosial," katanya. Begitupun usia 21 tahun sudah dianggap matang bagi perempuan dari segi emosi, kepribadian dan sosialnya. Khusus untuk perempuan menurutnya, usia kurang dari 21 tahun, rahim dan pinggulnya belum berkembang dengan baik, sehingga kemungkinan terjadi kesulitan dalam persalinan. Dikatakan, kehamilan yang sehat, suatu kondisi sehat fisik dan mental ibu dan janin yang dikandungnya. Kehamilan yang sehat dicirikan oleh cukup bulan (matur) sekitar 38 sampai 40 minggu (280 hari). "Berat badan ibu idealnya meningkat 0,5 kg perminggu atau 6,5 sampai 16 kg selama masa kehamilan dengan disertai peningkatan berat badan janin yang sesuai dengan umur kehamilan," katanya. Mengenai tekanan darah tidak lebih dari 120/80 mm Hg. Untuk itu maka selama masa kehamilan perlu istirahat yang cukup, minum tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan. Menurutnya, perlu menghindari terlalu muda untuk hamil usia kurang dari 21 tahun. Terlalu tua untuk hamil usia lebih dari 35 tahun. Terlalu sering hamil beresiko tinggi dan terlalu rapat jarak kehamilan juga beresiko. Show
"Menjaga kesehatan reproduksi wanita ternyata tidak sulit. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan, mulai dari mengenal bagian-bagiannya, selalu menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan sehat, menghindari rokok dan minuman beralkohol, serta tidak melakukan aktivitas seksual berisiko." Halodoc, Jakarta – Menjaga kesehatan reproduksi wanita adalah hal yang penting, terutama bagi wanita yang tengah merencanakan kehamilan. Pasalnya, gangguan pada sistem reproduksi bisa berakibat fatal, salah satunya memicu gangguan seksual hingga sulit untuk hamil. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan agar kesehatan organ intim dan sistem reproduksi wanita senantiasa terjaga? Sebenarnya, menjaga kesehatan organ reproduksi wanita adalah hal yang susah-susah gampang dilakukan. Namun, ada beberapa kebiasaan sederhana yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi makanan tertentu, menjaga kebersihan organ intim, serta menghindari aktivitas seksual yang berisiko bisa menjadi cara ampuh mencegah gangguan pada sistem reproduksi wanita. Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi WanitaAgar bisa merawat dan menjaga organ reproduksi wanita, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenal bagian-bagiannya. Organ reproduksi wanita terdiri dari vagina atau miss V, klitoris, serviks atau mulut rahim, rahim, tuba falopi, serta ovarium alias indung telur. Sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan organ-organ tersebut. Organ reproduksi wanita memiliki peran penting, mulai dari hubungan seksual, produksi dan perkembangan sel telur, menstruasi, kehamilan, hingga proses persalinan. Namun jangan khawatir, ada beberapa kebiasaan yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita, di antaranya: 1. Menjaga Kebersihan Menjaga kebersihan organ reproduksi bisa mencegah terjadinya gangguan. Pastikan untuk selalu membersihkan vagina, terutama sehabis buang air. Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dengan air dari depan ke belakang. Cara membersihkan vagina yang tidak tepat bisa menyebabkan kuman masuk ke area tersebut dan menimbulkan infeksi. 2. Makanan Sehat Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang juga bisa membantu menjaga kesehatan organ reproduksi. Wanita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, lemak sehat, antioksidan, serat, vitamin, dan mineral. 3. Ganti dengan Minyak Zaitun Minyak zaitun ternyata berkhasiat dalam menjaga kesehatan sistem reproduksi wanita. Mengonsumsi makanan dengan minyak zaitun nyatanya bisa menghindari risiko terjadinya PCOS, yaitu gangguan yang bisa menyebabkan seorang wanita sulit hamil. Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) merupakan gangguan hormon yang bisa menyerang wanita di usia subur. Selain minyak zaitun, disarankan juga untuk mengonsumsi makanan lain yaitu tomat dan ikan seperti tuna atau makarel. 4. Hindari Rokok Salah satu kebiasaan yang bisa mengganggu kesehatan reproduksi adalah merokok. Sebab, zat-zat yang ada pada rokok bisa mengurangi jumlah dan kualitas sel telur. Selain itu, merokok juga bisa mengganggu kesehatan rahim. 5. Jangan Minum Alkohol Selain rokok, minuman beralkohol juga bisa memengaruhi kesehatan organ reproduksi wanita. Kandungan alkohol bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan ovulasi. 6. Hindari Seks Berisiko Kesehatan sistem reproduksi juga bisa terganggu akibat perilaku seksual yang berisiko. Kebiasaan bergonta-ganti pasangan dan melakukan hubungan intim tanpa menggunakan pengaman (kondom) harus dihindari. Selain memicu gangguan pada sistem reproduksi wanita, hal ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual. 7. Cukup Istirahat dan Kelola Stres Istirahat yang cukup dan mengelola stres juga harus dilakukan. Wanita dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7-9 jam setiap malamnya. Cari tahu lebih lanjut seputar kesehatan reproduksi wanita dan cara menjaganya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Dapatkan informasi dan tips menjaga kesehatan organ reproduksi dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! Referensi:Healthline. Diakses pada 2021. 30 Natural Ways to Help Treat Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).CDC. Diakses pada 2021. Women's Reproductive Health.NHS UK. Diakses pada 2021. Keeping your Vagina Clean and Healthy.Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Female Fertility: Why Lifestyle Choices Count.Verywell family. Diakses pada 2021. Fertility Foods to Boost Your Odds of Conception.
Banyak orang yang selama ini masih mengabaikan kesehatan reproduksi. Padahal, kesehatan reproduksi sangat penting, terlebih untuk Anda yang ingin memiliki keturunan. Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi dengan benar?
Cara menjaga kesehatan organ reproduksi sebenarnya dapat dilakukan dengan menerapkan tindakan sederhana. Namun, banyak orang yang masih belum memahami cara melakukannya. Berikut beberapa cara menjaga organ reproduksi agar tetap sehat. 1. Menjaga kebersihan alat reproduksiMemastikan alat kelamin Anda selalu dalam keadaan bersih membantu menjaga kesehatan reproduksi. Sebaliknya, organ intim yang tidak terawat dapat meningkatkan risiko penyakit kelamin. Selain itu, pasangan tentu akan enggan berhubungan seks dengan Anda. Berikut sejumlah cara menjaga kebersihan alat reproduksi yang mudah dilakukan.
Memperhatikan apa saja makanan yang masuk ke tubuh juga bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan reproduksi. Pastikan Anda mengonsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi. Makanan bergizi membantu tubuh memproduksi sel sperma dan sel telur yang berkualitas. Zat gizi juga penting untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan. Dilansir dari laman Harvard Health Publishing, berikut cara menjaga kesehatan reproduksi melalui pola makan sehat.
3. Hindari perilaku seks berisikoBerhubungan seks dengan aman merupakan salah satu cara menjaga alat reproduksi tetap sehat. Selain mengurangi risiko infeksi menular seksual, cara ini juga mencegah kehamilan yang tak direncanakan. Prinsip berhubungan seks yang aman tidak sebatas menggunakan kondom saja. Berikut bentuk perilaku seks aman yang juga bisa menjaga kesehatan organ reproduksi. 4. Memeriksakan kesehatan reproduksi ke dokter secara rutin
Beberapa orang baru memeriksakan kesehatan reproduksi ketika merencanakan kehamilan. Padahal, organ reproduksi harus diperiksa secara rutin meski Anda tidak sedang berencana hamil. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit yang bisa muncul tanpa gejala di kemudian hari. Berikut jenis pemeriksaan kesehatan reproduksi yang umum dilakukan. 5. Menjalankan pola hidup sehatGaya hidup sehat adalah kunci menjaga sistem reproduksi tetap sehat. Tidak hanya organ reproduksi, pola hidup ini juga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Beberapa pola hidup sehat yang bisa Anda terapkan, meliputi:
Tidak menjaga kesehatan reproduksi dengan baik meningkatkan risiko gangguan reproduksi wanita maupun pria di kemudian hari. Beragam masalah kesehatan reproduksi yang mungkin terjadi yakni sebagai berikut. 1. Masalah kesuburanKesehatan reproduksi yang tak dijaga dengan baik berisiko menyebabkan ketidaksuburan alias mandul, baik pada pria maupun wanita. Akibatnya, akan lebih sulit bagi Anda untuk menghasilkan keturunan. Kondisi ini tergolong serius dan cukup umum ditemukan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan sebanyak 48 juta pasangan dan 186 juta individu di dunia mengalami masalah ketidaksuburan. 2. Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual menjadi ancaman jika Anda tidak memperhatikan kesehatan reproduksi. Perilaku seperti seks tanpa kondom atau gonta-ganti pasangan dapat meningkatkan risikonya. Beberapa contoh penyakit yang timbul akibat kurangnya kesadaran dalam menjaga kesehatan sistem reproduksi yakni: Jika Anda merasakan gejala yang mengarah pada penyakit menular seksual, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan sedini mungkin meningkatkan peluang Anda untuk sembuh. Cara menjaga kesehatan reproduksi dengan benar
|