Bagaimana caranya pemain bola kasti bisa memperoleh nilai 2 saat pulang ke ruang bebas?

10 Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Adanya SKKD Pembelajaran Penjasokes diharapkan berlangsung secara aktif dalam melibatkan semua ranah pendidikan baik afektif sikap, psikomotor ketrampilan fisik, maupun kognitif konsep. SKKD Pembelajaran Penjasokes mencakup tujuan dan ruang lingkup sesuai satuan pendidikan.

2. Hakikat Permainan Bola Kasti

a. Pengertian Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai permainan kasti dengan baik, maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya. Teknik-teknik dasar permainan kasti meliputi: melempar bola, menangkap bola, memukul bola dan gerakan melakukan lari. Menurut Eko Suwarso dan Sumarya 2010: 2, permainan kasti merupakan salah satu permainan bola kecil karena menggunakan bola tenis lapangan. Permainan ini di mainkan oleh dua regu, yaitu regu pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mencari nilai dengan memukul bola dan dapat kembali ke ruang bebas dengan selamat sehingga mendapatkan nilai, sedangkan regu jaga berusaha secepatnya dapat mematikan lawan. Regu yang banyak mengumpulkan nilai lebih banyak, merekalah yang keluar sebagai pemenangnya. Depdikbud 1996 : 36, menjelaskan bahwa kasti artinya suatu permainan di lapangan yang menggunakan bola kecil dan pemukul yang terbuat dari kayu. Permainan kasti dilakukan secara beregu yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri dari 12 pemain. Permainan kasti pada umumnya sangat digemari oleh 11 siswa-siswa Sekolah Dasar karena permainan ini mudah dilakukan siswa-siswa pada kelas atas, dan dapat dimainkan secara bersama-sama antara laki-laki dan perempuan ataupun dimainkan khusus oleh laki-laki atau perempuan. Permainan kasti yang banyak dimainkan anak anak sekolah dasar, adalah dengan pemain dibagi dua regu, salah satu mendapat giliran jaga dan satu regu lagi mendapat giliran untuk memukul. Disediakan beberapa pos yang ditandai dengan tiang dimana pemain serang yang mendapat giliran pukul tak boleh di”ketik” atau dilempar dengan bola. Pemain serang bergiliran memukul bola yang diumpan oleh salah seoarng pemain jaga. Pemain jaga berjaga dilapangan untuk mencoba menangkap pukulan bola pemain serang. Ketika bola terpukul, pemain serang berlari ke pos berikut atau “pulang” ke “ruang bebas” yang dibatasi dengan sebuah garis. Kalau pemain yang sedang lari menuju pos atau pulang dapat di”gebok” dia dinyatakan mati dan kedua regu berganti, regu serang jadi regu jaga dan sebaliknya. Permainan ini menggunakan gerak dasar berlari, memukul bola dengan sebuah tongkat, menangkap dan melempar bola. Terdiri dari 2 base dengan jarak minimal 20 meter, Wikipedia Ensiklopedia, 2009: 12. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa permainan kasti adalah salah satu jenis permainan bola kecil yang diajarkan di Sekolah Dasar. Permainan kasti dilakukan secara beregu yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri dari 12 pemain. Teknik-teknik dasar permainan kasti meliputi: melempar bola, menangkap bola, memukul bola dan gerakan melakukan lari. b. Karakteristik Permainan Kasti Karakteristik permainan kasti, meliputi : 12 1 Alat dan Lapangan Permainan, menurut Herman Subarjah 2007: 5.17, adalah sebagai berikut: a Alat pemukul Alat pemukul terbuat dari kayu panjang 50 – 60 cm. penampangnya berbentuk bulat atau bulat telur, untuk yang bulat garis tengahnya 3,5 cm dan yang bulat telur lebarnya 5 cm dan tebalnya 3,5 cm.panjang tempat peganganya 15 – 20 cm bulat pegangan berukuran 3 cm dan beratnya 70-80 gram. b Bola Bola untuk permainan kasti sudah dibuat sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19-21 cm dan beratnya 70-80 gram. Bola untuk anak SD juga bisa memakai bola tenis atau bola plastik yang dimodifikasi bentuknya. c Tiang pertolongan Tiang pertolongan terbuat dari bahan yang tidak mudah patah, seperti besi, kayu, piber, atau bambu. Tiang pertolongan ditancapkan di tengah lingkaran dengan jari-jari 1 meter dan tinggi tiang pertolongan dari tanah 1,5 meter. Jarak tiang pertolongan dengan dari garis pukul adalah 5 meter dan jarak dari garis samping 5 meter. d Tiang hinggap atau tiang bebas Tiang hinggap dalam permainan kasti ada 2 buah yang ditancapkan dalam tanah, lingkaran berjari-jari 1 meter, kedua tiang tersebut ditancapkan dengan jarak 5 meter dan garis belakang dan 10 meter dari garis samping kanan dan kiri. Pemain yang sudah berada ditiang hinggap aman dari incaran pemain penjaga yang memegang bola selagi pemain pemukul tidak berpindah tempat ketiang hinggap yang lainnya. e Nomor dada Dalam permainan kasti setiap pemain harus memakai nomor dada yang terbuat dari kain terpasang di depan dan punggung. Nomor dada terdiri atas nomor 1- 15.Nomor urut 1-12 untuk pemain inti dan nomor 13-15 untuk cadangan.Pemain menggunakan nomor dada supaya dikenali namanya dan mudah untuk melakukan penilaian. f Fasilitas lapangan Lapangan kasti berbentuk persegi panjang yang berukuran 30m x 60m Gambar 1. Lapangan Kasti Sumber : Eko Suwarso, dkk. 2010:8 13 2 Peraturan Permainan Dalam buku Penjasorkes KTSP SD 2006 : 2-3, jumlah pemain tiap regu dapat disesuaikan dengan keadaan di sekolah. Dalam tiap regu, ditunjuk satu anak untuk menjadi kapten regu. a Regu pemukul 1 Setiap pemain berhak memukul 1 kali memukul, kecuali pemain terakhir berhak memukul sebanyak 3 kali pukulan. 2 Sesedah memukul pemain harus meletakkan alat pemukul di dalam ruang pemukul. 3 Apabila aalat itu berada di luar tempat yang telah ditentukan, pemain tersebut tidak dapat nilai, kecuali ia segera membetulkannya kembali. b Regu penjaga Regu penjaga bertugas : 1 Mematikan lawan. 2 Menangkap langsung bola yang dipukul. 3 Membakar ruang bebas, jika ruang bebas kosong. c Pelambung Pelambung bertugas : 1 Melambungkan bola secara wajar sesuai dengan permintaan pemukul. 2 Jika bola yang dilambungkan tidak terpukul, si pelambung harus mengulang lagi. 3 Jika sampai 3 kali berturut-turut bola tidak terpukul, si pemukul dapat lari bebas ke tiang pemberhentian 1. 4 Menangkap langsung bola yang dipukul. 5 Membakar ruang bebas, jika ruang bebas kosoang d Pukulan benar Pukulan benar jika : 1 Pukulan dinyatakan benar apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul. 2 Selain itu, saat dipukul bola tidak boleh mengenai tangan dan tidak boleh jatuh di ruang bebas. 14 e Penghitungan nilai Nilai permainan kasti dihitung menurut aturan berikut : 1 Jika pemain memukul bola lalu berlari ke pemberhentian I, II, III dan ruang bebas secara bertahap mendapat nilai “1”. 2 Jika pukulan benar dan dapat kembali ke ruang bebas tanpa berhenti pada tiang-tiang pemberhentian mendap at nilai “2”. 3 Regu penjaga mendapat nilai “1” apabila berhasil menangkap langsung bola yang dipukul. 4 Pemenang adalah regu yang berhasil mengumpulkan nilai terbanyak. f Waktu permainan 1 Permainan ini berlangsung selama 2 babak. 2 Tiap babak berlangsung selama 30 menit dan tiap babak diselingi waktu istirahat selama 10 menit. g Pergantian tempat Pergantian tempat antara regu pemukul dan penjaga terjadi jika : 1 Salah seorang regu pemukul terkena lemparan. 2 Bola ditangkap 3 kali berturut-turut oleh penjaga. 3 Alat pemukul lepas saat memukul. 4 Salah seorang regu pemukul memasuki ruang bebas melalui garis belakang. 5 Salah seorang regu pemukul keluar dari ruang bebas atau keluar dari batas lapangan. 3 Cara Bermain Dijelaskan oleh Supriyanti 2008: 2, cara bermain dalam permainan kasti, adalah : a Kasti dimainkan oleh 2 regu, yang masing-masing regunya terdiri dari 12 orang. Sebelum mulai permainan, akan di adakan undian guna memilih regu mana yang akan menjadi pemukulpemasang dan yang menjadi penjaga.Setelah penentuan siapa yang main atau yang jaga, maka yang main akan berkumpul di ruang bebas dan yang jaga akan menyebar dalam lapangan permainan.Satu orang dari regu penjaga akan bertugas sebagai pelambung, dan regu yang main secara bergantian untuk menjadi pemukul. Waktu lama permainan adalah 2 x 30 menit,istirahat 10 menit. b Pelambung akan melemparkan bola yang harus dipukul oleh pemukul, tetapi apabaila pemukul gagal meleset dalam memukul bola maka permainan dinyatakan gagal dan mendapat nilai 0. Setelah bola terpukul maka sang pemukul harus berlari ke tiang hinggappertolongan, dari tiang hinggap 1 kemudian ke tianghinggap 2, hingga kembali ke ruang bebas. Apabila seseorang pemukul berhasil melewati tiang hinggap 1 kemudian ke tiang hinggap 2 dan kembali lagi keruang bebas dengan bola yang telah ia pukul dan dapat pulangkembali karena pukulan teman,maka ia mendapat nilai 1. c Namun langkah pemukul tidaklah mulus, karena yang menjaga akan berusaha menangkap bola yang terpukul tadi dan akan melemparmenghambat bola 15 tersebut ketubuh pemukul yang sedang menuju tiang hinggap 1 atau 2, dengan segala cara, termasuk melempar bola itu ke tubuh sang pemukul. Apabila sebanyak 3 kali tangkap bola maka akan dilakukan pergantian bebas, atau tukar posisi yang pemukul jadi penjaga, dan penjaga jadi pemukul dan berhak untuk mendapat nilai. d Sedangkan untuk mematikan lawan, satu lemparan dianggap sah apabila bola pengenai party pemukul, meskipun kejadian ini tidak disengaja, atau lemparan yang mengenai pakaian pemain juga dianggap sah. Sedangkan lemparan yang digenggam tidak sah. c. Teknik-Teknik Dasar Permainan Kasti Teknik-teknik dasar permainan kasti, meliputi: 1 Melempar Bola Melempar merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk dapat bermain kasti dengan baik. Teknik melempar bola dilakukan oleh regu penjaga. Setiap regu penjaga harus memiliki kemampuan menangkap yang baik Supardi dan Suroyo, 2010: 4. Dijelaskan dalam Depdikbud proyek Primary Education Quality Improvement Project 1996: 43-46, bahwa gerakan dalam melempar bola dalam permainan kasti, meliputi: a Lemparan bola datar Agar bola dengan mudah dapat ditangkap oleh teman, lemparan hendaknya setinggi dada dan jalannya bola mendatar. Gambar 2. Cara Memegang Bola Sumber: Depdikbud 1996: 43 Gambar 3. Sikap Melempar Mendatar Sumber : Depdikbud 1996: 44 16 b Lemparan bola melambung keatas Bola dilambungkan kuat-kuat ke arah atas, sedangkan arah bola harus tertentu tepat pada sasaran, hingga mudah untuk ditangkap. Gambar 4. Sikap Melempar Melambung Ke Atas Sumber: Depdikbud 1996: 44 c Melambungkan bola pada si pemukul Bola diayunkan dengan lengan dari bawah secara lemas, jalannya bola polos, jadi jangan sampai bola tersebut berputar saat bergerak melambung. Lambungan bola harus benar-benar tepat sesuai dengan permintaan si pemukul. Gambar 5. Cara Melambungkan Bola Kepada Si Pemukul Sumber: Depdikbud 1996: 45 d Lemparan bola menggelinding Bola dilemparkan kepada teman dengan digelindingkan menyusuri tanah tetapi dengan arah yang sesuai dan tepat sehingga mudah untuk diterima ditangkap. Gambar 6. Sikap Melempar Menyusur Tanah Sumber: Depdikbud 1996: 46 2 Menangkap Bola Menangkap bola juga merupakan unsur utama dalam permainan kasti tanpa dapat menangkap bola dengan baik, maka permainan kasti tidak akan dapat 17 memenangkan pertandingan. Tangkapan disesuaikan dengan arah datangnya bola. Menangkap bola dapat dari bola yang menggelinding, bola melambung, atau bola yang datar dengan dada. Cara menangkap bola Suroto, 2004: 16, yaitu: a Sikap badan rileks. b Posisi tangan dijadikan satu kedepan. c Tarik bila menyentuh bola kebelakang. Sikap badan dan posisi tangan pada saat menangkap bola sangat tergantung pada datangnya bola dengan datar, parabool atau menggilinding. Dijelaskan dalam Depdikbud proyek Primary Education Quality Improvement Project 1996: 47-49, bahwa gerakan dalam melempar bola dalam permainan kasti, meliputi: a Menangkap bola datar Bola yang datangnya mendatar dan tepat di depan dada, pada saat bola tertangkap jari-jari segera ditutup dan kedua tangan ditarik ke belakang, supaya bola tidak loncat lepas kembali muntah. Akan tetapi apabila datangnya bola mendatar itu disamping kanan atau kiri badan, maka caranya dengan salah satu atau kedua tangan dijulurkan ke samping kanan atau kiri badan. Gambar 7. Menangkap Bola Mendatar Disamping Kanan Sumber: Depdikbud 1996: 47 b Menangkap bola rendah Cara menangkap bola rendah sama dengan menangkap bola yang datangnya mendatar, hanya saja kedua lutut harus ditekuk agar badan merendah. Penekukan lutut disesuaikan dengan datangnya bola. Gambar 8. Cara Menangkap Bola Datar Setinggi Dada Sumber: Depdikbud 1996: 47 18 c Menangkap bola parabool melambung ke atas Sikap permulaan kaki kiri berada di depan, kedua tangan dijulurkan ke arah datang bola dengan posisi telapak tangan 3 macam. Gambar 9. Posisi Telapak Tangan Pada Saat Menangkap Bola Melambung. Sumber: Depdikbud1996: 48 d Menangkap bola menggelinding Gambar 10. Menangkap Bola Menyusur Tanah Dengan Sikap Berdiri. Sumber: Depdikbud 1996: 49 Gambar 11. Menangkap Bola Menyusur Tanah Dengan Sikap Berlutut Dan Dengan Sikap Berjongkok. Sumber : Depdikbud 1996: 49 3 Memukul Bola Memukul bola sangat diperlukan, dimana dengan dapatnya memukul bola dengan baik dan keras akan mudah mendapatkan angka untuk meraih kemenangan. Setiap permainan kasti, dituntut harus dapat memukul bola kasti dengan berbagai macam cara. Pemain kasti yang terampil dapat memukul bola sejauh-jauhnya. Cara memegang pemukul, Edy Sih Mitranto dan Slamet , 2010: 7-8 yaitu: pegangan panjang, pegangan menengah, dan pegangan pendek. Cara memegang tongkat kayu pemukul yang baik dan mudah dilakukan oleh siswa adalah seperti sikap tangan pada saat berjabatan. 19 Gambar 12. Cara Memegang Kayu Pemukul Sumber: Depdikbud 1996: 50 Dijelaskan dalam Depdikbud proyek Primary Education Quality Improvement Project 1996: 51-52, bahwa gerakan memukul bola dalam permainan kasti, meliputi: a Pukulan depan fore hand Pukulan depan ini yang harus diutamakan karena mudah dilakukan, juga memberikan kemungkinan jarak pukulan akan lebih jauh. Gambar 13. Sikap Memukul Fore Hand Sumber : Depdikbud 1996: 51 b Memukul bola mendatar dan bola melambung Gambar 14. Pukulan Mendatar Dan Pukulan Melambung Sumber: Depdikbud 1996: 51 c Memukul bola merendah Gambar 15. Pukulan Merendah Sumber: Depdikbud 1996: 52 4 Berlari Pada permainan kasti, berlari perlu dikuasai. Berlari maksudnya berlari menuju tiang hinggap. Teknik ini dilakukan oleh regu pemukul. Seorang pemukul 20 harus segera berlari menuju tiang hinggap atau ruang bebas Supardi dan Suroyo, 2010: 8. Menurut Herman Subarjah 2007: 16, bahwa berlari dalam permainan kasti mempunyai peranan yang sangat penting bagi pemain kasti, hal ini untuk menghindari lemparan bola dari penjaga, ia harus terampil dalam lari menuju tiang pertolongan atau tiang hinggap dengan cepat. Disamping ia harus dapat berlari mengubah arah dengan tiba-tiba lari juga bisa dilakukan seperti: lari lurus, zig-zag, merunduk sambil berlari, melompat hal ini dilakukan supaya pelari tidak terkena lemparan bola dari lawan. Untuk itu pelari harus menguasai tentang keterampilan lari maka ia mungkin akan lari terus dan tidak takut terkena lemparan bola, sebab waktu bola akan dilempar pelari sudah memperhatikan betul arah datangnya bola. Gambar 16. Gerakan Lari Sumber: Deni Kurniadi dan Suro Prapanca 2010: 9

3. Karateristik Siswa SD Negeri Sucen Kecamatan Salam Kabupaten