Jika selama ini Anda menyimpan kacang di dapur, Anda mungkin ingin mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Menyimpan kacang di suhu ruang bisa menjaga kesegaran kacang dalam waktu singkat, namun suhu yang lebih dingin diperlukan untuk menyimpan kacang dalam jangka panjang.
wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, penyusun sukarela menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu. Artikel ini telah dilihat 26.200 kali. Daftar kategori: Persiapan Makanan Halaman ini telah diakses sebanyak 26.200 kali.
Tanaman pangan jenis kacang-kacangan sangat beraneka ragam. Demikian juga hasil olahannya sangat banyak ditemukan di pasaran. Kacang-kacang termasuk family leguminosa atau disebut juga polongan (berbunga kupu-kupu). Kacang-kacangan merupakan sumber protein yang penting dalam makanan penduduk di Indonesia. Protein yang terdapat dalam kacang-kacangan adalah globulin. Kandungan asam amino lisin dalam kacang-kacangan cukup tinggi. Lemak dalam beberapa kacang-kacangan misalanya kacang kedelai dan kacang tanah memiliki prosentasi yang tinggi. Maka dari itu kacang-kacangan tersebut banyak digunakan untuk pembuatan minyak. Asam lemak yang menyusun kacang kedelai adalah palmitat (10,5%), miristat (0,4%), palmitoleat (1,0%), stearate (2,8%), oleat (20,8%), linoleat (56,6%) dan linolenat ( 8,0%). Namun dari itu kacang-kacangan merupakan komoditi yang mudah rusak oleh kapang sehingga membuat mutu dari kacang-kacangan tersebut menjadi menurun saat proses penyimpanan. Terdapat beberapa varietas yang terdiri dari beberapa jenis, antara lain kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, dan kacang almond. Kacang-kacangan ini tentunya tidak dapat disimpan lama sebelum pengolahan jika kondisi penyimpanannya tidak sesuai standar yang baik untuk penyimpanan kacang-kacangan. Penyimpanan yang tidak sesuai standar dapan menurunkan kualitas kacang-kacangan terutama akibat dari serangan serangga, maupun mikroorganisme selama penyimpanan. Kondisi ruang penyimpanan juga sangat mempengaruhi aktivitas mikroorganisme yang berkembang. Cendawan khususnya Aspergillus flavus tumbuh dalam waktu kurang dari tiga hari di permukaan biji-bijian seperti jagung, kacang-kacangan, dan biji pala berkadar air di atas 14%. Cendawan ini menghasilkan mikotoksin, terutama aflatoksin dan okratoksin, yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan. Sejak di panen kacang-kacangan telah melewati proses pengangkutan dan penyimpanan yang cukup lama. Cara penyimpanan yang sering dilakukan di negara kita masih sangat sederhana sehingga kemungkinan besar kacang-kacangan yang sampai ke tangan konsumen sudah terkontaminasi oleh kapang yang menghasilkan aflatoksin. Selama penyimpanan, bahan pangan akan mengalami penurunan mutu yang disebabkan oleh mikroba dan penurunan gizi yang salah satunya adalah protein sebesar 12%. Cara penyimpanan kacang ada berbagai macam, karena jenis kacang pun banyak dan satu sama lain mempunyai cara penyimpanan berbeda. Karena tinggi kandungan lemaknya. Kacang-kacangan mudah tengik, terutama yang sudah dikuliti, jika dismpan di kemasan yang kering dan kedap udara, kacang bisa bertahan sampai setahun. Kacang yangsudah dikuliti bisa bertahan sampai 4 bulan, jika disimpan di kemasan kedap udara dan masukkan ke lemari es atau di freezer, karena tidak mengandung air sama sekali, kacang bisa langsung dimakan atau dimasak. Secara konvensional, benih atau biji yang telah dikeringkan setelah agak dingin dimasukkan ke dalam kantong, goni kemudian langsung disimpan di gudang atau ruang penyimpanan dengan suhu >25°C. pada penyimpanan kedap udara, benih atau biji yang telah dikeringkan, setelah biji agak dingin, dimasukkan ke dalam kantong plastic dan aluminium foil dengan bobot kemasan rata-rata 500 g. Kemasan kemudian dipres dengan alatt pengepres sehingga menjadi kedap udara, dilem dengan alat pengelem elektronis, lalu diberi label. Kemudian kemasan disimpan di tempat penyimpanan dengan suhu < 20°C. Berikut terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan dalam menjaga mutu kacang-kacangan saat penyimpanan, yaitu:
Ditulis Oleh: Marzuki, S.ST (Penyuluh Pertanian di BPP Panteraja) Referensi:
|