Apakah pola asuh dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak

Related PapersEveryone who establish relationships marriage course, wanted a harmonious relationship with her partner, developing relationships with partner until his death. But in reality not every marriage lasted harmonious as expected, some even marriage to end in divorce. After divorce problems that often occur is about parenting, not just neighbor custody of children, but also the psychology of children, especially those still at the early age phase. This article seeks to discuss how the characteristics of the child's development in a phase after divorce early age 0-6 years which need to be addressed during the actualization of care. In addition to the articles also will be reviewed how parenting after divorce activity in a phase early ages 0-6 years with an Islamic perspective of informal education. Kata Kunci: Pengasuhan, Pascaperceraian, Pendidikan Informal Islam. PENDAHULUAN Tampak menjadi bagian dari hukum alam (sunnah Allah : ‫اهلل‬ ‫,)سنة‬ bahwa setiap muslim dan muslimah mendambakan ketika setelah diakad-nikahkan dikaruniai oleh Allah swt sebuah ikatan pernikahan yang abadi sampai ajal menjemput, dan dikaruniai kemampuan menjalani berbagai kewajiban sebagai suami-istri dalam kehidupan rumah tangga yang sakīnah,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua dan pola asuh terhadap kemandirian anak dalam keluarga yang dilakukan di dua PAUD yaitu PAUD “Roemah Kita” dan “Indrya Paramartha” di Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif desain korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di PAUD “Roemah Kita” dan “Indrya Paramartha” di Sleman Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa yang berumur 3-6 tahun dengan membagikan kuesioner ke orang tua di PAUD “Roemah Kita” dan “Indrya Paramartha” di Sleman Yogyakarta yang berjumlah 85 siswa. Instrumen yang digunakan adalah instrumen non tes. Validitas yang digunakan adalah validitas kriteria, validitas butir instrumen diuji dengan menggunakan analisis faktor, sedangkan untuk reliabilitas instrumen diuji menggunakan rumus Alpha. Untuk analisis data menggunakan chi square dan korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan orang tua baik orang tua yang berpendidikan SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi cenderung menggunakan pola asuh demokratif. Terdapat korelasi antara tingkat pendidikan orang tua dengan pola asuh akan tetapi hubungannya lemah. Hal ini ditunjukkan pada hasil analisis korelasi spearman sig sebesar 0,035 < 0,05 dan harga koefisien korelasi sebesar 0,229 hal ini berarti bahwa sumbangan tingkat pendidikan orang tua terhadap pola asuh sebesar 22,9%. Tingkat pendidikan orang tua tidak berkorelasi dengan kemandirian anak dalam keluarga. Hal ini ditunjukkan dengan sig sebesar 0,668 > 0,05. Pola asuh demokratif juga belum mewarnai kemandirian anak. Pola asuh tidak berkorelasi dengan kemandirian anak dalam keluarga. Hal ini ditunjukkan pada hasil analisis chi square crosstabulation dan analisis korelasi spearman dengan nilai sig sebesar 0,165 > 0,05.

Abstrak Perkembangan berbicara sebagai bagian dari perkembangan bahasa anak merupakan suatu proses yang menggunakan bahasa ekspresif dalam membentuk arti. Speech Delay adalah proses keterlambatan berbicara seorang anak dibandingkan dengan proses berbicara anak-anak seusianya. Gangguan terlambat bicara ini menimbulkan dampak bagi anak dalam mengembangkan keterampilan sosial (social skill) dan ketika membangun hubungan sosial dengan orang lain. Karena gangguan ini anak menjadi sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Penyebab gangguan bicara dan bahasa sangat banyak dan luas,. Kelainan organik yang mengganggu beberapa sistem tubuh seperti otak, pendengaran dan fungsi motorik lainnya serta faktor lain di luar tubuh seperti lingkungan, faktor anak yang kurang mendapatkan stimulasi yang cukup atau pemakaian 2 bahasa semuanya dapat menyebabkan terjadinya gangguan perkembangan bicara pada anak yaitu Speech Delay (keterlambatan bicara).

Penelitian dilatar belakangi sebagai berikut. Pertama, memperhatikan pola psikologis anak dan bagaimana kelayakan media yang ditonton. Kedua, sebaiknya orang tua/guru memperhatikan atau mendampingi anak dalam menonton media televisi sekarang Ketiga, guru kurang mewaspadai bila ada media televisi yang menayangkan berita porno, criminal, kejahatan seks, LGBT dsa, untuk mengantisipasinnya. Tujuan penelitian ini adaalah kemampuan menjelaskan kemampuan interpretasi anak usia dini tentang tayangan media (televisi) RA. Ashhabul Kahfi. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan menggunakan Metode Deskrptif. Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi penelitian ini adalah RA. Ashhabul Kahfi yang berjumlah 18 anak. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, menentukan skor yang dilihat dari penggunaan kemampuan interpretasi anak usia dini tentang tayangan media (televisi) RA. Ashhabul Kahfi dengan menggunakan format rubrik penilaian. Kedua, mengubah skor kemampuan interpretasi anak usia dini tentang tayangan media (televisi) RA. Ashhabul Kahfi menjadi nilai. Ketiga, mencari rata-rata kemampuan interpretasi anak usia dini tentang tayangan media (televisi) RA. Ashhabul Kahfi berdasarkan rata-rata hitung (M). Keempat, kemampuan interpretasi anak usia dini tentang tayangan media (televisi) RA. Ashhabul Kahfi berdasarkan skala 10. Kelima, menguraikan hasil analisis data dengan cara mendeskripsikan kemampuan interpretasi anak usia dini tentang tayangan media (televisi) RA. Ashhabul Kahfi. Keenam, menuliskan histogram hasil penelitian. Ketujuh, meyimpulkan hasil penelitian.

Apakah pola asuh anak dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak?

Pola asuh merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak. Hal ini dikarenakan masalah komunikasi dan interaksi antara anak dengan orang tua tanpa disadari memiliki peran yang penting agar anak memiliki kemampuan yang tinggi dalam segi bahasa (7).

Pola asuh mempengaruhi apa saja?

Pola asuh orang tua adalah proses mempengaruhi seseorang, di mana orang tua menanamkan nilai-nilai yang di percayai kepada anak dalam bentuk interaksi yang meliputi kepemimpinan, pengasuhan, mendidik, membimbing, dan melindungi anak semenjak dalam kandungan sampai mereka dewasa, tumbuh menjadi orang yang berguna bagi ...

Bagaimana peran orang tua dalam perkembangan bahasa anak?

Peranan orang tua dalam meningkatkan perkembangan bahasa anak diantaranya (1) mengenalkan kata sapaan yang baik dan benar ketika berkomunikasi di dalam keluarga, (2) melatih pengucapan kalimat pendek atau sederhana, ketika anak menerima; meminta, bertanyakepada orang lain, (3) mengajak anak mengenal benda-benda ...

Mengapa pola asuh sangat berpengaruh terhadap perkembangan moral anak usia dini?

Hubungan pola asuh yang diberikan orangtua dengan perkembangan moral anak sangat erat karena pola asuh merupakan interaksi orangtua dengan anaknya, dimana orangtua akan menstimulasi anak dengan tujuan memberi contoh tentang karakter yang baik dan menjadikan anak mandiri.