Apakah penurunan jenis kelamin pada makhluk hidup selalu didahului

Setiap organisme yang melakukan perkembangbiakan secara seksual memiliki jenis kelamin yang berbeda sebagai alat reproduksinya. Penentuan jenis kelamin pada manusia ditentukan oleh kromosom seks yang diturunkan dari kedua induknya.

Kariotipe merupakan komposisi kromosom dari suatu organisme. Secara total, manusia memiliki 23 pasang kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom tubuh (autosom) dan 1 pasang kromosom seks (gonosom). Autosom mengandung gen yang diperlukan untuk fungsi normal tubuh manusia. Sedangkan gonosom merupakan kromosom yang bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin.

Pada manusia terdapat 2 jenis kromosom seks, yaitu kromosom X dan kromosom Y.

Seorang wanita memiliki kromosom seks “XX”, sehingga kariotipe wanita normal adalah 22A+XX. Sementara seorang pria memiliki kromosom seks “XY”, dimana kariotipe pria normal adalah 22A+XY.

(Baca juga: Fakta Penting Tentang Keping Darah atau Trombosit)

Pada manusia, munculnya tanda-tanda anatomi jenis kelamin terjadi saat embrio berusia sekitar 2 bulan. Sebelum berumur 2 bulan, gonad masih berstruktur umum, dan dapat berkembang menjadi testis atau ovarium.

Pada tahun 1990, seorang ilmuwan Inggris berhasil mengidentifikasi suatu gen pada kromosom Y yang bertanggung jawab untuk perkembangan testis. Gen tersebut dinamakan gen SRY (sex-determining region of Y). Jika tidak terdapat gen SRY maka gonad akan berkembang menjadi ovarium.

Jenis kelamin seorang anak ditentukan oleh kromosom yang dibawa oleh gamet ayahnya. Gamet sendiri merupakan sel haploid (tidak berpasangan) khusus untuk fertilisasi. Gamet-gamet yang melebur dapat identik dalam bentuk dan ukuran (isogami) ataupun berbeda dalam satu atau kedua sifat tersebut (anisogami). Istilah ‘jantan’ dan ‘betina’ sering diterapkan untuk gamet, tetapi hanya berfungsi untuk menunjukkan kelamin asalnya, karena gamet tidak mempunyai kelamin.

Baik dalam testis maupun ovarium, kedua kromosom seks akan bersegregasi selama pembelahan meiosis. Sel telur masing-masing akan mengandung 1 kromosom X. Sementara itu, sel sperma ada yang mengandung kromosom X dan ada yang mengandung kromosom Y.

Jika suatu sperma yang mengandung kromosom X membuahi sel telur maka zigot akan memiliki kromosom XX dan berkembang menjadi individu perempuan. Jika suatu sel sperma yang mengandung kromosom Y membuahi sel telur maka zigot yang terbentuk setelah fertilisasi memiliki kromosom XY dan berjenis kelamin laki-laki.

Apakah penurunan jenis kelamin pada makhluk hidup selalu didahului

Apakah penurunan jenis kelamin pada makhluk hidup selalu didahului
Lihat Foto

FREEPIK/ROST9

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Pembelahan sel adalah cara sel memperbanyak diri. Sel menjadi bagian terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Fungsi dari pembelahan sel yaitu perbanyakan sel, meskipun pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler dan uni seluler sangat berbeda. 

Mengutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sel mengalami pembelahan untuk: 

  • Pertumbuhan
    Semakin banyak sel dalam makhluk hidup, maka semakin besar ukuran makhluk hidup itu. 
  • Perbaikan
    Bagian tubuh yang terluka akan mengalami kerusakan jaringan. Perbaikan kerusakan jaringan pada tubuh adalah hassil proses pembelahan sel. 
  • Reproduksi

Pembelahan sel memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk. Jenis-jenis pembelahan sel terbagi menjadi dua, yakni mitosis dan meiosis. 

Baca juga: Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan dan Langkah Pengamatannya

Pembelahan sel mitosis

Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Pada pembelahan ini dihasilkan sel anak yang mempunyai jumlah kromosom sama dengan kromosom sel induk.

Pembelahan mitosis adalah tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan. Sel anakan ini mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk.

Artinya kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika sama, termasuk sama jumlah kromosom dengan induk.

Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n).

Pembelahan mitosis adalah proses yang berkesinambungan yang terdiri atas empat fase pembelahan. Empat fase pembelahan mitosis adalah profase, metafase, anafase, dan telofase.

Pada tahap akhir pembelahan mitosis (fase telofase), umumnya selalu diikuti pembelahan sitoplasma yang disebut sitokinesis. Saat sitokinesis, terbentuk cincin pembelahan yang berfungsi membagi sitoplasma sehingga terbentuk dua sel anakan.

Baca juga: Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan

Fase-fase pembelahan mitosis

Fase-fase pembelahan mitosis atau tahapan pembelahan mitosis adalah:

  • Profase
    Terdapat dua hal dalam fase profase yaitu:- Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen).

    - Benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom. 

  • Metafase
    Kromosom berjejer pada bidang pembelahan.

  • Anafase
    Kromatid saudara dari setiap pasangan memisah menuju kutub yang berlawanan. Pada akhir anafase kedua kutub sel memiliki kromosom yang jumlahnya sama.
  • Telofase
    Terdapat dua hal dalam fase ini yakni: - Membran inti mulai kembali bergabung.

    - Kromosom mulai meregang. 

Pembelahan meiosis hanya terjadi pada organ kelamin. Pembelahan meiosis berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Melalui pembelahan ini akan dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom setengah dari kromosom sel induk.

Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-masing sel memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk.

Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut haploid. Maka, pembelahan sel meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi.

Fase-fase pembelahan meiosis mirip dengan fase-fase pembelahan mitosis. Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tingkat, yaitu meiosis I dan meiosis II.

Baca juga: Jenis Organel Sel Beserta Fungsinya

Fase pembelahan meiosis I

Fase pembelahan meiosis I adalah:

Terdapat tiga hal dalam fase profase I, yakni: 

  1. Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan terbentuk gelendong pembelahan;
  2. Benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom dan kromosom homolog berpasangan;
  3. Terjadi pindah silang (pertukaran segemen molekul DNA yang sesuai di antara kromatid non saudara).

Kromosom berjejer pada bidang pembelahan.

Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan.

Terdapat tiga hal dalam fase telofase I, yaitu:

  1. Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan;
  2. Membran inti mulai terbentuk kembali;
  3. Sitokinesis menyebabkan terbentuknya dua sel anakan yang bersifat haploid.

Baca juga: 10 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Fase pembelahan meiosis II 

Fase pembelahan meiosis II adalah:

Ada dua hal dalam fase ini, yaitu: 

  1. Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan terbentuk gelendong pembelahan;
  2. Kromatid mulai bergerak ke bidang pembelahan.

Kromosom berjejer pada bidang pembelahan.

Kromatid terpisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan.

Nukleus terbentuk, kromosom terurai membentuk kromatin, dan sitokinesis terjadi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kamis, 25 Agustus 2022 | 10:18 WIB

Kamis, 25 Agustus 2022 | 09:36 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 21:37 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 21:30 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 17:13 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 17:09 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 17:09 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 14:45 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 13:17 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 12:42 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 12:34 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 12:27 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 12:13 WIB

Rabu, 24 Agustus 2022 | 12:00 WIB

Selasa, 23 Agustus 2022 | 21:28 WIB

Selasa, 23 Agustus 2022 | 20:19 WIB

Selasa, 23 Agustus 2022 | 18:51 WIB

Selasa, 23 Agustus 2022 | 18:23 WIB

Selasa, 23 Agustus 2022 | 17:23 WIB

Selasa, 23 Agustus 2022 | 17:20 WIB


Page 2

Apakah penurunan jenis kelamin pada makhluk hidup selalu didahului

Penentuan Jenis Kelamin pada Manusia (Ruswanti)

Seseorang yang berjenis kelamin perempuan memiliki kromosom kelamin, yakni sepasang kromosom X. Sementara itu, seseorang yang berjenis kelamin laki-laki memiliki kromosom kelamin, yakni satu kromosom X dan satu kromosom Y.

Nah, penentuan jenis kelamin pada manusia melalui proses fertilisasi. Jika ovum dibuahi sperma dengan kromosom X, zigot akan mengandung dua kromosom X sehingga keturunan berjenis kelamin perempuan.

Sementara itu, jika ovum dibuahi sperma dengan kromosom Y, zigot akan mengandung satu kromosom X dan satu kromosom Y sehingga keturunan berjenis kelamin laki-laki.

Serangga yang memiliki kromosom kelamin tipe XY adalah lalat buah (Drosophila melanogaster). Kromosom kelaminnya juga seperti pada manusia.

Rumus Indeks Kelamin (IK) = Jumlah kromosom X : Jumlah autosom

Jika hasilnya ≤ 0,5, lalat buah berjenis kelamin jantan. Nah, jika hasilnya ≥ 1, lalat buah berjenis kelamin betina. Namun, lalat buah berjenis kelamin interseks jika hasilnya 0,5 < X <1.

2. Tipe XO

Jenis kelamin tipe ini dapat ditemui pada beberapa jenis serangga, seperti belalang dan kecoa. Pada belalang dan kecoa tidak dijumpai kromosom Y sehingga penentuan jenis kelaminnya menggunakan tipe XO. 

Belalang betina memiliki kromosom kelamin, yakni sepasang kromosom X, sedangkan belalang jantan  memiliki kromosom kelamin, yakni satu kromosom X dan tidak memiliki kromosom Y.

3. Tipe ZW

Jenis kelamin tipe ZW dapat ditemui pada ikan, unggas, dan beberapa jenis reptil tertentu. Nah, individu betina memiliki kromosom kelamin, yakni pasangan kromosom yang berbeda, sedangkan individu jantan memiliki kromosom kelamin, yakni pasangan kromosom yang sama.


Page 3

Untuk menghindari kekeliruan dengan tipe XY, pasangan kromosom yang berbeda diberi simbol ZW, sedangkan pasangan kromosom yang sama diberi simbol ZZ.

4. Tipe haploid-diploid

Apakah penurunan jenis kelamin pada makhluk hidup selalu didahului

Lebah (Ruswanti)

Jenis kelamin bertipe haploid-diploid dapat ditemukan pada serangga ordo Hymenoptera, seperti semut dan lebah. Setelah kawin, lebah jantan mati karena testisnya terlepas dan tertanam pada ovarium lebah ratu.

Jika telur dibuahi oleh sperma di dalam ovarium itu, akan menghasilkan individu diploid berjenis kelamin betina. Jika tidak dibuahi, akan menghasilkan individu haploid berjenis kelamin jantan.

Pautan Seks

Sementara itu, pautan seks (sex linkage) adalah gen-gen yang terikat pada kromosom kelamin. Gen terikat pada kromosom X dan kromosom Y. Nah, pautan seks menyebabkan sifat warisan hanya muncul pada jenis kelamin tertentu, tergantung di mana gen-gen itu terpaut atau terikat.

1. Pautan seks pada manusia

Apakah penurunan jenis kelamin pada makhluk hidup selalu didahului

Pautan Seks pada Manusia (Ruswanti)

Manusia memiliki dua jenis kromosom seks, yaitu XX pada perempuan dan XY pada laki-laki. Karenanya, pautan seks dapat terjadi pada kromosom X dan kromosom Y.

Penyakit genetik ini menyebabkan penderitanya mengalami gangguan perdarahan saat terluka akibat kurangnya faktor pembekuan darah. Hemofilia ditentukan oleh gen h yang terpaut pada kromosom X.

Nah, hemofilia hanya dijumpai pada laki-laki karena gen ini bersifat letal terhadap perempuan. Namun, pada perempuan, akan menjadi carrier (pembawa sifat) dan menurunkannya kepada anak laki-lakinya.


Page 4

Penyakit genetik ini mengakibatkan penderitanya mengalami pertumbuhan rambut yang tidak normal di area tubuh tertentu. Hipertrikosis ditentukan oleh gen h yang terpaut pada kromosom Y sehingga hanya terjadi pada pria.

2. Pautan seks pada hewan

  • Warna mata pada lalat buah (Drosophila melanogaster)

Pada lalat buah, gen pautan seks adalah gen penentu warna mata. Warna mata pada lalat buah normal berwarna merah karena dipengaruhi oleh gen dominan W yang terpaut pada kromosom X. Nah, alelnya, yaitu gen w, memengaruhi warna mata putih dan bersifat resesif.

Apakah penurunan jenis kelamin pada makhluk hidup selalu didahului

Kucing (Ruswanti)

Pada kucing, pautan seks terdapat pada gen yang menentukan warna bulu kucing; terpaut pada kromosom X dan menimbulkan warna hitam atau coklat. Kucing jantan memiliki bulu berwarna hitam atau coklat dengan kombinasi warna putih karena hanya memiliki satu kromosom X, yang berisi gen warna hitam atau coklat saja.

Nah, kucing betina memiliki bulu dengan kombinasi warna hitam, coklat, dan putih. Kucing betina memiliki dua buah kromosom X dengan kemungkinan setiap kromosom berisi gen yang berbeda, yaitu hitam dan coklat.

Itu tadi ulasan tentang penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup. Selamat belajar!