Apakah kista bisa menyebabkan kematian

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta, Kamis (7/4/2011), berhasil melakukan operasi pengangkatan kista ovarium atau kista indung telur seberat 18 kilogram dari seorang pasien wanita berinisial SY (63) asal Condong Catur, Sleman. Proses pengangkatan kista berdiameter 40 sentimeter tersebut membutuhkan waktu hingga dua jam.

Penanggung jawab operasi, dr Risanto Sismosudarmo SpOG (K), mengatakan, pengangkatan kista indung telur pada pasien wanita merupakan hal biasa. Namun, pada kasus ini ukuran kista yang tumbuh dalam ovarium sudah terlampau besar sehingga membahayakan kesehatan pasien.  

"Pasien takut ketika menyadari ada perubahan dalam tubuhnya, tetapi ia tak segera memeriksakan diri. Setelah kista tumbuh semakin besar, ia baru datang ke rumah sakit," kata Risanto, Jumat (8/4/2011) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta.

Menurut Risanto, kista indung telur yang semakin membesar akan mendesak organ-organ perut dan mengakibatkan mual, sulit buang air, cepat merasa kenyang, hingga pingsan. Jika kista tersebut termasuk tumor ganas, maka bisa menyebabkan kematian.

"Pada kasus SY, kista indung telur yang tumbuh dalam ovarium tak bersifat ganas sehingga lima hari setelah operasi, pasien bisa langsung pulang," kata Risanto.

Asisten II Operasi dr Nurdiana Sari Dewi mengungkapkan, operasi sempat mengalami sedikit kendala karena besarnya ukuran kista. Kista seberat 18 kilogram telah mendesak organ-organ dalam perut sehingga proses pembedahan harus dilakukan dengan hati-hati selama dua jam.

Periksa sejak dini

Risanto menambahkan, untuk mengantisipasi tumbuhnya kista yang berbahaya, setiap perempuan sejak umur 15 tahun harus rutin memeriksakan diri ke dokter tiga bulan sekali. Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) merupakan cara yang paling murah, akurat, dan aman untuk mendeteksi tumbuhnya kista.

"Sebagian besar perempuan memiliki kista dengan diameter sekitar 3 sentimeter. Jika diameter kista berkisar 6 hingga 8 sentimeter, maka pasien harus mulai waspada. Sedangkan jika diameter kista lebih dari 8 sentimeter, maka harus dilakukan pengangkatan," ujarnya.

Untuk memastikan tingkat keganasan kista, setelah diangkat, kista harus segera diperiksa di laboratorium. Apabila tergolong kista ganas, maka beberapa organ perut harus turut diangkat, seperti rahim, selaput perut, indung telur, dan usus buntu.

"Ada waktu sekitar 30 menit hingga 40 menit pascapembedahan untuk memastikan apakah kista ganas atau tidak. Jika tak termasuk kista ganas, maka pengangkatan organ-organ lainnya tak perlu dilakukan," papar Risanto.

Kista indung telur ganas dapat berkembang menjadi kanker indung telur. Proses penyembuhan pasien kanker indung telur yang telah memasuki stadium tiga hingga empat sulit dilakukan dan sering kali harapan hidup mereka sangat kecil.

Tahun 2001 lalu, tim dokter RSUP Dr Sardjito juga pernah melakukan pengangkatan kista dengan ukuran lebih besar, yaitu 32 kilogram. Rata-rata, para pasien harus menjalani operasi karena mereka jarang memeriksakan diri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

KOMPAS.com - Kista. Penyakit kista kerap kita dengar. Apa itu kista? 

Melansir Medical News Today, kista memiliki membran yang berbeda, keberadaannya dipisahkan dari jaringan yang ada di dekatnya.

Kista disebut memiliki bentuk seperti kapsul tertutup atau berbentuk seperti kantung.

Bagian luar atau kapsul itu disebut dengan dinding kista. Isi kista biasanya berupa cairan, zat setengah padat atau bahan gas.

Mayoritas kista umumnya jinak. Akan tetapi, beberapa kista bisa menyebabkan kanker atau prakanker.

Baca juga: Viral Foto Pengangkatan Rahim Disebut akibat Kista, Berikut Penjelasan Dokter

Penyebab kista

Kista bisa muncul di mana pun pada bagian tubuh manusia. Kerap kali kista terjadi karena infeksi, kelenjar subaceous yang tersumbat atau karena tindikan.

Penyebab umum kista biasanya karena:

  • Tumor
  • Kondisi genetik
  • Kesalahan pada organ embrio yang sedang berkembang
  • Cacat pada sel
  • Kondisi peradangan kronis
  • Penyumbatan saluran di tubuh yang menyebabkan penumpukan cairan
  • Parasit
  • Cedera yang merusak vessel

Umumnya, kista tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika pecah, terinfeksi, maupun meradang.

Gejala kista

Gejala kista sangat bervariasi tergantung dari jenis kista tersebut. Biasanya, kita menyadari adanya kista ketika memiliki benjolan yang tidak normal, terutama yang berada di bawah kulit.

Akan tetapi, kista pada organ internal seperti yang terjadi di ginjal atau hati mungkin tak akan menimbulkan gejala sama sekali.

Dan baru akan terlihat ketika dilakukan pemindaian MRI, CT, atau pemindaian ultrasound.

Sementara, untuk kista yang berkembang di otak bisa menyebabkan sakit kepala, dan pada payudara bisa menimbulkan nyeri.

Baca juga: Hari Kesehatan Sedunia 2021: Sejarah, Tema, dan Pandemi Covid-19

Berikut ini sejumlah jenis kista yang bisa terjadi pada tubuh:

1. Kista jerawat

Kista jerawat adalah jenis jerawat parah di mana pori-pori kulit tersumbat yang kemudian menyebabkan infeksi dan pembengkakan

2. Kista arakhnoid

Kista ini bisa menyerang bayi baru lahir. Membran arachnoid menutupi otak dan selama janin berkembang ia menggandakan atau membelah untuk membentuk kantong cairan serebrospinal yang abnormal

3. Kista Baker

Kista ini menimbulkan tonjolan dan perasaan sesak di belakang lutut. Biasanya berkembang karena masalah sendi lutut seperti artritis atau robekan tulang rawan

4. Kista Bartholin

Kista ini bisa terjadi jika saluran kelenjar Bartholin yang ada dalam vagina tersumbat. Pada kasus ini dokter umumnya akan merekomendasikan operasi atau peresepan antibioik

5. Kista payudara

Kista ini sering terjadi dan mungkin menyakitkan. Namun, kista payudara umumnya tak memerlukan perawatan apa pun.

Kista ini bisa muncul pada wanita di tengah siklus menstruasi namun ia seringkali menghilang dengan sendirinya

6. Kista Chalazion

Kista dapat terbentuk di kelenjar meibom yang merupakan kelenjar kelopak mata sangat kecil

7. Kista koloid

Kista koloid berkembang di otak dan berisi bahan seperti agar-agar. Dokter kerapkali menyarankan operasi pengangkatan untuk kasus ini

8. Kista dermoid

Kista dermoid dapat muncul pada kulit dewasa, folikel rambut, kelenjar keringat, tulang rawan maupun jaringan tiroid

9. Kista epididimis

Kista ini adalah jenis umum, terbentuk pada pembuluh yang menempel di testis. Biasanya, kista ini tak mengganggu kesuburan maupun memerlukan perawatan.

Akan tetapi, jika menimbulkan ketidaknyamanan, dokter biasanya menyarankan pembedahan.

10. Kista hidatidosa

Kista ini berkembang karena adanya cacing pita berukuran relatif kecil dan terbentuk di paru-paru atau hati

11. Kista ovarium

Kista ini umum pada wanita yang memiliki menstruasi teratur, dan terbentuk selama ovulasi.

Mayoritas, kista ovarium bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, beberapa kista bisa menjadi sangat besar sehingga menyebabkan perut menonjol.

Pengobatan kista

Melansir Healthline, kista biasanya tumbuh lambat dan memiliki permukaan yang halus. 

Kista biasanya tidak menimbulkan masalah kecuali jika:

  • Terinfeksi
  • Sangat besar
  • Menimpa saraf atau pembuluh darah
  • Tumbuh di daerah sensitif
  • Memengaruhi fungsi organ

Pilihan pengobatan kista tergantung pada sejumlah faktor termasuk jenis kista, lokasi, ukuran dan tingkat ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Adakalanya dokter akan merekomendasikan operasi pengangkatan jika kista sangat besar dan menimbulkan gejala.

Kadang, dokter perlu mengeringkan atau menyedot kista memakai jarum atau kateter yang dimasukkan ke rongga.

Ada pula dokter yang akan memeriksa cairan kista untuk dicek menggunakan mikroskop apakah cairan itu mengandung sel kanker atau tidak.

Jika kista bersifat kanker maka biasanya disarankan pembedahan, biopsi pada dinding kista atau keduanya.

Kista juga bisa berkembang akibat kondisi medis kronis seperti penyakit payudara fibrokistik atau sindrom ovarium polikistik.

Sindrom ovarium polikistik mengacu pada saat ovarium mengembangkan banyak kista kecil.

Pada kasus demikian, pengobatan dilakukan pada kondisi medis itu sendiri dan bukan pada kistanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah kista bisa bikin meninggal?

Kista ovarium bisa berubah ganas atau bisa disebut kanker. Penderita kista ovarium dapat mengalami torsi atau lilitan yang menyebabkan nyeri, pendarahan, infeksi dan kematian pada penderitanya.

Apakah kista penyakit yang mematikan?

Kebanyakan kista bersifat jinak dan tidak berbahaya. Kendati demikian, kista bisa berbahaya jika mengalami infeksi, bertambah besar, menekan saraf dan pembuluh darah, atau tumbuh di organ-organ tertentu.

Apa tanda tanda kista pecah?

Kista pecah Pada beberapa kasus, pecahnya kista ovarium mungkin tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, sebagian besar penderitanya merasakan sakit yang tiba-tiba dan tajam di perut atau punggung bagian bawah serta perut yang terasa kembung.

Apakah kista berbahaya jika dibiarkan?

Kista menjadi masalah ketika tidak hilang, pecah, ukuran yang membesar, maupun dapat menghalangi suplai darah ke ovarium. Selain itu, kista juga dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti: Berisiko besar terkena kanker endometrial, kanker payudara, dan kanker ovarium.