Apakah harga tanah naik tk

JAKARTA, Investor.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/10/2022), kembali ditutup melemah tipis sebanyak 4,44 poin (0,06%) menjadi 7.043,94. IHSG bergerak dalam rentang 7.017,94-7.081,88 dengan nilai transaksi Rp 10,88 triliun.

Baca juga: Pandu Patria Sjahrir dan Arisandhi Indrodwisatio Jadi Komisaris Baru BEI

Pelemahan indeks dipengaruhi atas penurunan saham sektor keuangan mencapai 1,52% dan sektor infrastruktur 0,04%. Sebaliknya penguatan melanda saham sektor teknologi 3,29%, sektor energi 1,25%, dan sektor industri 0,56%.

Walau IHSG turun tipis, kelima saham ini berhasil torehkan penguatan, yaitu dua saham melesat hingga auto reject atas (ARA) saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) naik Rp 80 (24,69%) menjadi Rp 404 dan PT Tanah Laut Tbk (INDX) naik Rp 56 (24,35%) menjadi Rp 286. Penguatan juga melanda saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik Rp 50 (17,01%) menjadi Rp 344, PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) naik Rp 105 (16,67%) menjadi Rp 735, dan PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) naik Rp 14 (15,22%) menjadi Rp 106.

Baca juga: BEI Optimistis Rata-rata Nilai Transaksi Harian Tembus Rp 14,75 T di Tahun Depan

Adapun kelima saham ini cetak penurunan terdalam sepanjang hari ini, yaitu saham PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS), PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Indo Pureco Pratama Tk (IPPE), PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), dan PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK).

Editor : Parluhutan ()

Sumber : Investor Daily

Apakah harga tanah naik tk

Sesungguhnya ada banyak hal yang bikin harga tanah terus naik. Itu sebabnya banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi dengan membeli tanah mengingat harganya yang terus melonjak setiap tahunnya. Dan dari sisi investasi ini jelas prospek yang menguntungkan.

Harga tanah memang selalu terus naik dan tak ditentukan oleh faktor tunggal. Dan yang menarik, meski lokasi menjadi faktor penting ketika investasi di bidang properti, tapi di mana pun lokasi tanahnya harganya dapat dipastikan cenderung naik setiap tahunnya.

Dan untuk mengetahui faktor-faktor yang bikin harga tanah terus naik, simak poin-poin berikut ini seperti yang dilansir dari rumah.com:

  • Lokasi Tanah Strategis

Seperti yang kita ketahui bersama, semakin strategis lokasi tanah maka semakin tinggi pula harga jualnya. Peningkatan harga tanah memang mengacu pada pemahaman tersebut. Lokasi tanah strategis amat ditentukan oleh pertimbangan ekonomis.

Misalnya sebidang tanah yang hendak dibeli atau Anda miliki berada di pusat kota, dekat dari pusat pemerintahan, dan pusat bisnis. Belum lagi apabila kualitas lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya mendukung. Seperti tersedianya fasilitas umum dan utilitas umum.

Otomatis tanah yang lokasinya berdekatan dengan jalan lingkungan tertata berdasar blok plan, saluran drainase, jaringan listrik, jaringan PDAM, juga taman lingkungan, dan lainnya membuat harga tanahnya makin istimewa.

Apalagi jika fasilitas tersebut berada di tanah yang ada di kawasan perumahan. Dengan sendirinya, fasilitas standar dan penunjang tersebut membuat nilai ekonomisnya semakin tinggi.

  • Penguasaan Tanah oleh Beberapa Pihak

Kenyataannya harga tanah bisa meningkat disebabkan oleh penguasaan tanah yang dilakukan beberapa pihak. Pihak-pihak tertentu ini biasanya adalah para pengembang, investor, serta kumpulan pemilik modal. Mereka bisa membeli lahan dalam skala ribuan hektare kemudian diolah dan dijual kembali.

Dengan begitu mereka bisa meraup keuntungan dua hingga tiga kali lipat berkat penjualan tanah. Semakin banyak pengembang dan investor yang melakukan ini maka harga tanah akan terus meningkat.

  • Meningkatnya Permintaan Properti

Permintaan pembangunan properti, terutama perumahan, menjadi salah satu faktor penyebab harga tanah meningkat. Pasalnya perkembangan properti di Indonesia terus meningkat, khususnya di Jakarta. Saat ini hampir semua jenis rumah diminati masyarakat. Mulai rumah subsidi, rumah tapak, maupun rumah komersial.

Permintaan properti yang melaju kencang ini turut ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi yang membaik dan meningkatnya investasi dalam sektor ini. Bukan hanya Jakarta, para pengembang juga banyak merambah daerah-daerah pinggiran Jakarta seperti Serpong, Cisauk, Depok, dan lainnya.

Enam tahun lalu bila harga tanah di Cisauk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bisa dijual Rp 200 ribu per meter persegi, kini saat raksasa properti seperti Sinar Mas Land agresif membangun di kawasan itu, harga lahan melejit menjadi Rp 5 jutaan per meter persegi.

  • Terletak di Kawasan Padat Penduduk

Tanah yang terletak di kawasan padat penduduk harganya juga akan cenderung terus meningkat. Hal ini diperkuat fakta bahwa tanah yang terletak di kawasan penduduk lazimnya menuai aktivitas pembangunan dan ekonomi lebih tinggi daripada kawasan yang kurang padat penduduk.

Semakin maju kawasannya maka semakin mahal harga tanahnya. Biasanya juga para pengembang akan berburu tanah di kawasan yang memang padat penduduk karena lebih laku dan mudah saat menjualnya.

Tanah yang berada di kawasan padat penduduk atau perumahan umumnya telah memiliki legalitas yang lebih lengkap dan aman. Legalitas di sini dalam bentuk Sertifikat Hak Milik (SHM).

  • Keberadaan Benda-benda di Atas Tanah

Ternyata meningkatnya harga tanah juga dipengaruhi oleh keberadaan benda-benda yang terletak di atasnya. Benda-benda tersebut bisa berupa bangunan tertentu maupun tanaman yang bernilai ekonomis serta produktif.

Sebagian orang memang masih menyangsikan hal ini, tapi pada kenyataannya dengan adanya tanaman produktif dan ekonomis seperti kelapa, karet, kopi, cokelat hingga sawit terbukti mumpuni meningkatkan harga tanah. Apalagi jika tanaman tersebut bisa dibudidayakan dan menghasilkan keuntungan pula.

Apakah nilai tanah akan selalu naik?

Harga tanah memang selalu terus naik dan tak ditentukan oleh faktor tunggal. Dan yang menarik, meski lokasi menjadi faktor penting ketika investasi di bidang properti, tapi di mana pun lokasi tanahnya harganya dapat dipastikan cenderung naik setiap tahunnya.

Berapa kenaikan harga tanah per tahun?

Pelajari Berapa Potensi Kenaikan Harga Tanah Idealnya, potensi kenaikan harga tanah berkisar 5 sampai 20 persen per tahun.

Apa yang membuat harga tanah naik?

Faktor paling mendasar dari kenaikan harga tanah adalah lokasi dari tanah tersebut. Tanah yang memiliki posisi strategis dan dekat dengan berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan, dan lainnya, akan memiliki harga yang tinggi.

Apakah harga tanah bisa naik turun?

Hal ini tentu dapat terjadi, sebab pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Jika lebih banyak permintaan, maka harganya akan naik atau lebih mahal dibandingkan sebelumnya. Sedangkan jika makin banyak orang menawarkan tanahnya, maka harga dari tanah bisa turun, karena orang ramai-ramai pada menjualnya.