Apakah evolusi selalu bersifat menguntungkan jelaskan secara singkat

Apakah evolusi selalu bersifat menguntungkan jelaskan secara singkat

Apakah evolusi selalu bersifat menguntungkan jelaskan secara singkat
Lihat Foto

Rudolph Zallinger/Early Man

Ilustrasi March of Progress oleh Rudolph Zallinger yang dimuat di buku Early Man (1965). Ilustrasi ikonis ini membuat banyak orang salah memahami evolusi.

KOMPAS.com - Makhluk hidup yang ada di bumi akan mengalami perubahan sosial budaya secara lambat dan berubah secara berlahan-lahan. Itu disebut sebagai evolusi.

Biasanya hal-hal perubahan yang terjadi berlangsung sejarah bertahan tanpa disadari dan di rencanakan terlebih dahulu.

Evolusi merupakan cabang biologi yang memperlajari sejarah asal usul makhluk hidup serta keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

Arti evolusi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), evolusi adalah perubahan (pertumbuhan dan perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit.

Baca juga: Evolusi Bola Lampu

Secara harfiah dapat diartikan sebagai perubahan perlahan-lahan.

Pada situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), evolusi biologi adalah perubahan atau perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka lama dari bentuk sederhana menuju bentuk yang lebih kompleks.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), evolusi merupakan teori dalam biologi yang mendalihkan bahwa berbagai jenis tanaman, hewan, dan makhluk hidup lainnya di Bumi berasal dari jenis-jenis yang sudah ada sebelumnya.

Ada perbedaan yang dapat dibedakan dan disebabkan oleh modifikasi pada generasi-generasi berikutnya.

Kategori evolusi

Secara garis besar ada beberapa kategori evolusi, yakni:

  1. Evolusi progresif, adalah evolusi yang mengarah pada kemungkinan populasi suatu spesies dapat bertahan hidup.
  2. Evolusi regresif, ini merupakan evolusi yang mengarah pada kemungkinan populasi suatu spesies menjadi punah.
  3. Evolusi divergenevolusi konvergen, adalah perubahan pada organ yang berbeda pada spesies-spesies yang memiliki hubungan kekerabatan jauh menuju kesamaan fungsi organ tersebut. Itu merupakan perubahan dari satu spesies menjadi banyak spesies baru.

Baca juga: Museum Purbakala Sangiran, Tempat Belajar Evolusi Manusia

Teori evolusi

Istilah evolusi sudah ada cukup lama. Bahkan beberapa tokoh-tokoh menyampaikan masalah teori evolusi.

Pembahasan mengenai Teori Evolusi mungkin sudah sering pembaca temui di media-media. Baik yang membahas teori evolusi secara ilmiah atau kontra teori ini secara ngawur dan cocoklogi ala Harun Yahya. Dan bahkan bagi yang belum pernah mendalami teori evolusi pasti setidaknya sudah pernah mempelajarinya di bangku SMA. Meskipun demikian, masih banyak diantara kita yang bingung dan belum mengerti teori evolusi ini dengan baik. Terbukti dengan masih banyaknya pertanyaan-pertanyaan seperti “kalau manusia berasal dari kera, kenapa sampai sekarang masih ada kera?”. Berangkat dari sinilah melalui tulisan ini penulis berinisiatif untuk merangkum pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan seputar teori evolusi dan merangkum jawabannya.

1. Apakah Evolusi itu?

Evolusi biologis mengacu pada perubahan kumulatif yang terjadi dalam suatu populasi dari waktu ke waktu. Perubahan ini terjadi pada tingkat genetik di mana gen organisme ‘bermutasi dan / atau bergabung kembali dengan cara yang berbeda selama reproduksi dan diteruskan kepada generasi mendatang. Kadang-kadang, orang mewarisi karakteristik baru yang memberi mereka keunggulan kelangsungan hidup dan reproduksi di lingkungan lokal mereka, karakteristik ini frekuensinya cenderung meningkat dalam populasi, sementara mereka yang buruk akan mengalami penurunan frekuensi. Proses kelangsungan hidup dan reproduksi diferensial dikenal sebagai seleksi alam. Perubahan non-genetik yang terjadi selama masa hidup organisme, seperti peningkatan massa otot karena olahraga dan diet, tidak dapat diteruskan ke generasi berikutnya dan bukan contoh evolusi.

2. Benarkah Evolusi hanya teori?

Teori: Suatu sistem pengetahuan yang menjelasan secara terorganisir, yang berlaku dalam berbagai situasi untuk menjelaskan serangkaian fenomena alam tertentu. Teori dapat menggabungkan fakta, hukum dan hipotesa yang telah diuji. (wordnetweb.princeton.edu) 

Hipotesa: Dugaan awal tentang alam, sebuah konsep untuk menjelaskan suatu fenomena yang belum diverifikasi, jika benar akan menjelaskan fakta-fakta tertentu atau suatu fenomena alam. Sebuah hipotesa ilmiah yang bertahan uji eksperimental menjadi teori ilmiah. (wordnetweb.princeton.edu) 

Sains: Adalah proses untuk belajar tentang dunia, alam beserta isinya, termasuk pengetahuan yang dihasilkan melalui process atau metode sains (metode ilmiah). 

Metode Ilmiah: Suatu teknik untuk menyelidiki fenomena alam untuk memperoleh pengetahuan baru atau memperbaiki dan mengintegrasikan pengetahuan sebelumnya. Untuk bisa disebut ilmiah, metode penyelidikan harus didasarkan pada  pengamatan bukti-bukti sistematis (observasi), pengukuran, percobaan, perumusan, pengujian, dan modifikasi hipotesis.

Sifat-sifat Sains:

  • Hanya memfokuskan secara eksklusif pada dunia alam, dan tidak berurusan dengan   penjelasan supranatural.
  • Belajar tentang apa yang ada di dalam alam, cara kerja alam, dan bagaimana alam bekerja dengan cara tersebut. Hal ini tidak terbatas dengan hanya kumpulan fakta, termasuk jalan untuk memahaminya.
  • Meskipun ilmuwan bekerja dengan cara yang berbeda, tapi ilmu yang diperoleh bergantung pada pengujian dengan mencari tahu apa yang akan dihasilkan oleh sebuah ide dengan melakukan pengamatan untuk mengetahui apakah harapan tersebut benar.
  • Ide-ide ilmiah yang telah diterima dapat diandalkan karena telah melewati pengujian yang ketat, tetapi untuk setiap bukti dan perspektif baru diperoleh, yang bisa menjelaskan dan menjawab dengan lebih akurat, ide-ide terdahulu dapat direvisi.
  • Sains adalah suatu usaha bersama dan dapat diakses oleh siapa saja. Ini bergantung pada sistem check dan balance, yang membantu memastikan bahwa ilmu bergerak ke arah akurasi dan pemahaman lebih besar.

Teori evolusi Darwin telah bertahan dalam demikian lama melalui ribuan kali percobaan ilmiah, tidak ada yang menyangkal itu sejak Darwin pertama kali mengusulkannya lebih dari 150 tahun yang lalu. Kemajuan ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu termasuk fisika, geologi, kimia, dan biologi molekuler, telah mendukung hal ini. Dan teori evolusi akan terus diperluas jauh melampaui apa Darwin pernah bayangkan sebelumnya.

3. Apakah semua spesies memiliki kekerabatan?

Ya. Sama seperti apa yang digambarkan pada Tree of Life, semua organisme, baik yang hidup maupun yang sudah punah, saling terkait. Setiap cabang pohon merupakan spesies, dan setiap rantingnya memisahkan satu spesies dari yang lain merupakan nenek moyang bersama oleh spesies ini. Sementara pada ranting tersebut dan cabang terdapat jangkauan jauh yang jelas menunjukkan bahwa keterkaitan antara spesies sangat bervariasi, hal itu juga memudahkan untuk melihat bahwa setiap pasangan spesies berbagi nenek moyang yang sama dari beberapa titik dalam sejarah evolusi. Sebagai contoh, para ilmuwan memperkirakan bahwa nenek moyang bersama oleh manusia dan simpanse hidup sekitar 5-8000000 tahun yang lalu. Manusia dan bakteri jelas berbagi nenek moyang yang sama yang jauh lebih jauh, tapi hubungan kami terhadap organisme bersel tunggal tidak kurang nyata. Memang, analisis DNA menunjukkan bahwa meskipun manusia berbagi materi genetik jauh lebih dengan primata sesama kita daripada kita lakukan dengan organisme bersel tunggal, kita masih memiliki lebih dari 200 gen yang sama dengan bakteri.

Adalah penting untuk menyadari bahwa pada setiap organisme digambarkan sebagai saudara. Namun tidak berarti bahwa salah satu organisme adalah nenek moyang organisme yang lain, atau, dalam hal ini, bahwa setiap spesies hidup merupakan nenek moyang dari setiap makhluk hidup lainnya. Seseorang mungkin terkait dengan hubungan darah, seperti sepupu, bibi, dan paman, karena dia berbagi dengan mereka satu atau lebih nenek moyang yang sama, seperti kakek-nenek, atau buyut. Tetapi orang sepupu, bibi, dan paman bukanlah nenek moyang nya. Dengan cara yang sama, manusia dan primata hidup lainnya yang terkait, namun tidak satupun dari kerabat yang tinggal adalah nenek moyang manusia.

4. Bagaimana mekanisme evolusi?

Evolusi terjadi melalui proses seleksi alam yang melalui empat mekanisme utama, yaitu : Mutasi genetik, Adaptasi, dan Spesiasi. Yang utama dalam terjadinya spesies yang baru adalah mutasi. Mutasi pada taraf genetik akan membentuk spesies baru. Spesies baru yang terbentuk itu akan dapat bertahan atau punah melalui kemampuannya adaptasi atau adanya spesiasi.  Mekanisme ini selalu terjadi pada mahluk hidup yang menentukan spesiesnya akan bertahan dalam lingkungannya atau tidak. Spesies yang mampu menjalani mekanisme ini dengan baik akan bertahan hidup. Sedangkan  ketika suatu spesies tidak dapat melakukan mekanisme tersebut dengan baik, mahluk hidup tersebut akan punah.Inilah yang dimaksud dengan mekanisme survival of the fittest.

5. Apakah mutasi selalu bersifat menguntungkan atau merugikan?

Pertanyaan ini sering diajukan orang awam, melihat banyaknya mutasi yang terjadi selalu mengindikasikan “kecacatan”, atau disabilitas pada komponen mutan (spesies yang mengalami mutasi). Di media populer mutasi yang diharapkan mungkin seperti yang terjadi pada Peter Parker, atau X-Men. Mutasi artifisial memang memiliki tujuan tertentu tertentu. Pada superhero tersebut, mutasi ditujukan untuk mendapatkan kekuatan super. Namun bagaimanakah dengan mutasi alami? Mutasi secara alami tidak memiliki tujuan. Mutasi terjadi secara acak pada level genetik. Sehingga produk mutasi tidak bisa dedefinisikan secara utuh apakah ia mengalami kecacatan atau tidak. Sebagai contoh, tokoh Parangjati pada novel Bilangan Fu, diceritakan memiliki “kecacatan”—polydactyly.

Polydactyly, kelainan di mana spesies memiliki jari tangan/kaki yang lebih banyak daripada yang umumnya dimiliki. Parangjati memiliki 12 jari tangan. Bagi orang normal pada umumnya hal ini tentu suatu anomali atau kelainan. Tapi dengan kelebihan jari tangannya Parangjati mampu memanjat tebing lebih cepat daripada teman-temannya. Artinya dalam hal ini anomali tidak berarti memberikan suatu kerugian bagi subyek yang mengalaminya. Tergantung lingkungan di mana dia tinggal, apakah kelainan tersebut bisa membawa manfaat untuk kebertahanan dirinya atau tidak.

Maka dalam hal ini kita perlu mengubah pandangan terhadap kata cacat; dalam bahasa Inggris ada dua kata yaitu invalid & disabled). Cacat adalah kehilangan fungsi dari suatu organ tubuh makhluk hidup. Kecacatan hanya terjadi pada organ yang tadinya berfungsi, sedangkan organ yang sejak awal sudah tidak berfungsi disebut kelainan atau mutasi. Sedangkan mutasi adalah perubahan yang terjadi pada tingkat gen, secara genetik permanen dan akan diturunkan pada generasi berikutnya, apapun bentuk perubahan yang terjadi disebut mutasi, baik menguntungkan ataupun merugikan.

Pembahasan evolusi mengenai kemampuan bertahan hidup dan regenerasi, dengan demikian, faktor-faktor merugikan dan menguntungkan itu adalah ditinjau dari kemampuan reproduksinya. Mutasi yang menguntungkan adalah perubahan-perubahan pada generasi baru yang membuat individu tersebut  berkesempatan lebih besar untuk beteproduksi dan sebaliknya, perubahan-perubahan yang secara langsung atau tidak menekan kemampuan reproduksi tersebut disebut mutasi merugikan.

6. Apakah perubahan karena adaptasi akan diturunkan ke generasi berikutnya?

Tidak. Yang diturunkan kepada generasi berikutnya adalah kemampuan adaptasinya. Sebagai ilustrasi seorang yang sehari-harinya berprofesi sebagai buruh kasar, otot-otot pada tubuhnya akan terbentuk kekar dan kuat. Perubahan pada taraf fenotip ini tidak akan diturunkan kepada keturunanya. Namun semisal si anak akan berprofesi sebagai buruh kasar lagi tentu ia membutuhkan tubuh yang kekar dan kuat untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan kerjanya kelak.

7. Apakah evolusi dan “survival of the fittest” atau seleksi alam adalah hal yang sama?

Evolusi dan “survival of the fittest” bukan hal yang sama. Evolusi mengacu pada perubahan kumulatif dalam suatu populasi atau spesies melalui kurun waktu. Sedangkan “Survival of the fittest” adalah istilah populer yang mengacu pada proses seleksi alam. Suatu mekanisme yang mendorong perubahan evolusioner. Seleksi alam bekerja dengan cara menghasilkan individu yang lebih baik pada lingkungannya. Diseleksi dengan satu kondisi lingkungan yang lebih menguntungkannya daripada individu-individu yang tidak terseleksi. Survival of the fittest biasanya membuat orang berpikir untuk menjadi yang terbesar, terkuat, atau individu  yang cerdas untuk menjadi pemenang, namun dalam pengertian biologi, evolusi mengacu pada kemampuan untuk bertahan hidup dan bereproduksi dalam lingkungan tertentu. Interpretasi populer “survival of the fittest” biasanya mengabaikan pentingnya kedua hal ini yaitu reproduksi dan kerjasama. Secara biologis suatu individu tidak dapat bertahan dengan layak ketika ia dapat bertahan hidup tetapi tidak dapat mewariskan gennya kepada generasi selanjutnya. Sehingga lama kelamaan individu tersebut terancam punah. Dan banyak organisme yang mampu bertahan karena mereka bekerja sama dengan organisme lain, daripada saling bersaing.

8. Bagaimana cara kerja seleksi alam?

Pada proses seleksi alam, individu dalam sebuah populasi yang mampu beradaptasi dengan baik pada suatu kondisi lingkungan tertentu akan memiliki keuntungan lebih daripada individu lain yang tidak begitu baik beradaptasi. Individu yang mampu beradaptasi akan memiliki kesempatan lebih untuk melakukan reproduksi. Misalnya, orang-orang yang lebih mampu menemukan dan menggunakan sumber daya pangan akan, rata-rata, hidup lebih lama dan menghasilkan keturunan lebih dari mereka yang kurang berhasil dalam menemukan makanan. Mewarisi sifat-sifat yang meningkatkan kebertahanan individu yang kemudian akan diteruskan kepada keturunannya, sehingga memberikan keuntungan yang sama bagi penerusnya.

9. Apakah evolusi terjadi secara acak?

Evolusi bukanlah suatu proses yang acak. Variasi genetik memang merupakan proses yang acak, namun seleksi alam itu sendiri sama sekali tidak acak. Keberhasilan kelangsungan hidup dan reproduksi individu secara langsung berkaitan dengan cara-cara yang mewariskan ciri berfungsi dalam konteks lingkungan lokalnya. Apakah bertahan atau tidaknya suatu individu dan mampu bereproduksi tergantung pada apakah ia memiliki gen yang menghasilkan sifat-sifat yang baik yang sesuai dengan lingkungannya.

10. Apakah evolusi membahas asal-usul kehidupan?

Banyak orang sering salah dengan beranggapan bahwa evolusi membahas mengenai asal usul kehidupan. Ruang lingkup pembahasan evolusi adalah mengenai keberagaman spesies (origin of species), bukan asal usul kehidupan (origin of life).

Sekiranya untuk kali ini sampai di sini dulu. Untuk selanjutnya penulis akan menyampaikan bukti-bukti evolusi, evolusi manusia, sejarah singkat Charles Darwin, dll.

Pustaka :
Dawkins, Richards (2010), The Greatest Show on Earth: The Evidence for Evolution. London : Free Press, Transworld
Mayr, Ernst (2010), Evolusi. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia
Fan Page “Evolusi”. facebook.com


Page 2

Coba tanyakan secara acak pada 10 orang yang anda temui tentang olahraga apa yang mereka gemari. Bisa dipastikan sebagian besar akan menjawab sepak bola. Permainan 11 pemain lawan 11 pemain ini tidak lagi sebuah olahraga biasa melainkan sudah menjadi fenomena sosial tersendiri di kalangan masyarakat kita. Bagi sebagian besar pencinta sepak bola, petandingan di lapangan hijau tidak hanya sekedar hiburan semata, lebih dari itu. Fans berat suatu klub atau timnas sepak bila tidak pernah melewatkan satu pun pertandingan klub kepenulisngan mereka. Baik menonton langsung di stadion ataupun melalui layar kaca.

Dengan membentuk komunitas-komunitas penggemar suatu klub mereka seolah membentuk suatu hegemoni tersendiri. Hegemoni yang mungkin tidak berlebihan jika disebut sebak bola sebagai agama kedua mereka. Bagaimana tidak, fanatisme mereka terhadap klub-klub dan timnas kepenulisngan mereka sering kali berujung pada tindakan hooliganisme. Seperti yang kita ketahui berbagai macam tawuran antar suporter, pengerusakan stadion, kereta api, bahkan perkelahian-perkelahian antar suporter bola yang berujung pada jatuhnya korban jiwa. Mari kita simak beberapa kejadian hooliganisme di seluruh penjuru dunia yang berujung pada jatuhnya korban jiwa di tautan berikut : http://en.wikipedia.org/wiki/Football_hooliganism.

Kejadian-kejadian tersebut tak hanya karena motif kebanggaan akan klub atau timnas yang mereka dukung. Namun sering kali konflik yang terjadi dibumbui dengan isu rasisme atau sejarah politik kedua negara yang terlibat dalam pertandingan. Begitu juga yang terjadi dalam pertandingan semalam antara Indonesia vs Malaysia. Di luar lapangan bola hubungan Indonesia dan Malaysia memang sering memanas, bahkan pernah mengalami konfrontasi pada era Presiden Soekarno tahun 1963-1966 yang akhirnya membaik di era Soeharto. Memasuki tahun 2000an hingga saat ini hubungan kedua negara yang bersebelahan ini mulai memanas lagi. Dimulai dari sengketa Sipadan-Ligitan, Ambalat, klaim-klaim budaya Indonesia atas Malaysia seperti lagu “Rasa Sayange”, batik Reyog Ponorogo, hingga kasus-kasus yang menyangkut tenaga kerja Indonesia di Malaysia.

Hubungan luar negeri yang tidak harmonis antar kedua negara ini juga merembet menjadi sentimen-sentimen atar warga kedua negara. Termasuk di persepak bolaan. Setiap kali timnas Indonesia (INA) bertemu dengan timnas Malaysia (MAS) selalu saja ada “psywar” antar kedua pendukung. Pendukung INA sering menggunakan slogan yang dulu pernah digunakan Bung Karno di era konfrontasi tahun 60an, yaitu “Ganyang Malaysia”. Pendukung Malaysia juga tak kalah gencarnya mengolok-olok warga Indonesia dengan sebutan “Indon”, kata yang mereka gunakan untuk menyebut pekerja kasar asal Indonesia. Bahkan di event AFF 2012 ini muncul video di youtube, di mana supporter Malaysia mengata-ngatai warga Indonesia dengan sebutan yang sangat tidak pantas.

Kemarin malam timnas INA dan MAS kembali bertemu di event piala AFF. Memang hampir setiap kali event AFF ini diadakan pertemuan kedua negara ini menjadi bumbu tersendiri. Terlihat nasionalisme dadakan masyarakat Indonesia seakan-akan naik berlipat-lipat kali lebih besar saat INA melawan MAS daripada pertandingan INA melawan negara lain. Di sinilah ada hal lain yang mempengaruhi fanatisme masyarakat. Tidak hanya yang pencinta sepak bola, orang awam yang tidak suka sepak bola pun menjadi bersemangat untuk memberikan dukungan kepada timnas saat menghadapi Malaysia.

Bahkan pertandingan tidak hanya terjadi di lapangan hijau. Penulis mengamati perseteruan juga terjadi di dunia maya. Saat pertandingan berlangsung, banyak tanggapan bermunculan di sosial media. Ada yang berdoa agar timnas menang, ada yang mencaci maki permainan buruk timnas, ada yang kecewa, ada juga yang melawan arus utama, dengan mendukung Malaysia. Pertandingan yang akhirnya dimenangkan oleh Malaysia dengan skor 2-0 ini pun menarik perhatian penulis untuk mengamati hal-hal unik yang terjadi di dunia maya. Penulis pun akhirnya tertarik untuk mengambil screen shot dari status-status dan komentar-komentar khalayak di dunia maya. Berikut ini sebagian yang penulis abadikan :

Salah satu teman di FB, seorang perempuan yang tak segan-segan memutuskan pertemanan di semua sosial media bagi yang mendukung Malaysia. Penulis sendiri tidak yakin sebenarnya dia penggemar sepakbola sejati atau hanya mengikuti euphoria nasionalisme sesaat.

 

Apakah evolusi selalu bersifat menguntungkan jelaskan secara singkat

Juga salah satu teman di FB, yang mengungkapkan kecewaannya. Maaf ada beberapa komentar dari temannya yang bahasanya kasar.

 

Apakah evolusi selalu bersifat menguntungkan jelaskan secara singkat

Bentuk kekecewaan lain, dengan mengkambinghitamkan PSSI sebagai biang kegagalan timnas INA.

 

Apakah evolusi selalu bersifat menguntungkan jelaskan secara singkat

Ada juga yang mencoba menjadi bijak, tapi tetap saja ada sindiran tersirat dari status ini.

 

Apakah evolusi selalu bersifat menguntungkan jelaskan secara singkat

Bisa kita lihat bahwa pertandingan sepak bola di lapangan sangat mengaduk-aduk emosi para penonton. Sangat dimaklumi kekecawaan sebagian besar masyarakat akan prestasi sepak bola Indonesia. Penulis bukan seorang yang menyukai sepak bola, apalagi nasionalis. Di sini posisi penulis hanya sebagai pengamat saja. Menurut penulis, sepak bola sebaiknya ditanggapi sebagai hiburan saja. Apalagi dalam hal timnas INA yang sedari dulu tidak pernah mendapatkan prestasi berarti.

Masyarakat Indonesia mudah terbawa euforia, seolah-olah mendukung timnas sepak bola berarti menjadi nasionalis sejati. Mungkin ada pengaruhnya dengan kultur dunia barat, di mana sepak bola merupakan olahraga yang paling populer. Memang hampir setiap akhir pekan masyarakat Indonesia disuguhi pertandingan sepak bola kelas dunia, liga-liga dari Benua Eropa. Dan mungkin dari situlah mempengaruhi ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap timnas. Namun, pada akhirnya harus disadari bahwa bakat warga Indonesia bukan di sepak bola. Kita masih bisa berprestasi di cabang-cabang olahraga lain seperti bulu tangkis, angkat besi, catur, renang, panahan, dll. Memang cabang-cabang olahraga lain yang penulis sebutkan itu kalah populer dengan sepak bola. Tapi di sinilah tantangannya, untuk mempopulerkan olahraga yang lain. Sekali lagi penulis ingin menegaskan bahwa olahraga tidak hanya sepak bola, dan menjadi nasionalis bukan berarti harus disertai dengan fanatisme sempit dengan merendahkan negara lain. Majulah terus olahraga Indonesia.


Page 3

Older Daughter: Mom, what is a “cunt”? Mother: Where did you learn that word? Older Daughter: On a case on top of the VCR. Mother: A “cunt” is a large lamp. Example: The “cunt” switched off and the room got all dark.

(One of memorable quotes from Dogtooth)


Page 4

Akhir-akhir ini agak malas ngomentarin berita tentang politik, negara, dan bla bla bla nya itu. Tapi entah kenapa lagi gak ada ide nulis yang lain, dan kalau ngepost review film lagi kok terasa membosankan. Ya udah saya buka situs berita, ngeliat apa yang lagi “happening” dan bisa saya komentarin. Eh ternyata masih banyak berita tentang si Aceng Bupati Garut tea. Ah males rasanya ngomentarin kehidupan personal orang. Berita lainnya tentang gencarnya aksi buruh di beberapa kota menuntut kenaikan upah minimum. Ya udah, mungkin saya bisa kasi sedikit komentar tentang fenomena ini.

Menuntut kenaikan upah untuk mengcover kebutuhan hidup yang makin lama makin tinggi ini, saya kira sah-sah saja. Namun yang menjadi persoalan berapa persenkah kenaikan yang pas? Pas dalam hal ini buruh dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan pengusaha juga tidak diberatkan dengan kenaikan upah buruh tersebut. Seperti yang diberitakan, UMP DKI Jakarta sudah dinaikkan sebesar Rp.2,2 Jt dari nilai sebelumnya Rp.1,4 Jt. Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) merasa kenaikan upah buruh sebesar itu memberatkan mereka.

Saya bukan ahli ekonomi, tapi saya rasa fenomena ini bisa dinalar tanpa perlu menjadi kapitalis atau mendalami kapitalisme. Apakah kenaikan insentif buruh bisa mendorong produktivitas? Jika iya, hal ini tentunya baik. Akan terjadi impas antara buruh dan pengusaha. Tapi jika tidak, untuk mencapai titik impas, pengusaha tentunya akan melakukan upaya agar bisnisnya tetap jalan. Dengan cara mekanisasi alat produksi dan atau mengurangi jumlah tenaga kerja di perusahaannya. Berkurangnya tenaga kerja di perusahaan tentunya akan mengurangi produktivitas. Produktivitas berkurang, suplai barang dan jasa akan berkurang juga. Sedangkan permintaan barang dan jasa relatif tetap. Nah, akibatnya harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan. Terjadilah inflasi.

Jika inflasi tersebut terjadi, tujuan kenaikan upah untuk meningkatkan kesejahteraan tentu tidak tercapai. Kenaikan upah yang drastis justru bisa menyengsarakan mereka. Bahkan ketika harga kebutuhan hidup meroket karena inflasi yang tidak bisa dikendalikan, bukan tidak mungkin krisis ekonomi terjadi lagi. Dan kita bisa lihat fenomena gencarnya buruh menuntut kenaikan UMP ini sudah terjadi di mana-mana. Entahlah mereka ini buruh-buruh yang benar-benar memperjuangkan kehidupan yang layak atau mereka sengaja diprovokasi pihak-pihak tertentu yang memanfaatkannya untuk pilpres 2014.