Apakah cv harus ada foto

Catatan: Ini hanyalah posting selingan sembari saya berusaha menyelesaikan tutorial bagian ketiga dari seri Membuat CV yang “Menjual”.

Ketika saya ditanya mengenai perlu tidaknya menyertakan foto pada sebuah CV, saya selalu berpedoman bahwa foto bukan merupakan sebuah hal yang wajib disertakan. Dalam artian, kalau mau disertakan boleh… tidak juga tidak masalah, meski ada juga beberapa lowongan pekerjaan yang mewajibkan para kandidat untuk menyertakan fotonya.

Sepengetahuan saya, di luar negeri sana menyertakan foto dalam sebuah CV bukan merupakan praktek yang lazim ditemui. Maka dari itu saya bisa memaklumi ketika rekan kantor saya (dulu) yang kebetulan orang India terheran-heran membaca puluhan CV yang hampir semuanya menyertakan foto didalamnya meskipun tidak diminta. “Hey, Haryo, why do these guys put a photo on their CV? Is this a common practice in Indonesia? Because in India, we never put our photo, we just send plain CVs in doc or PDF. That’s all!”

Pada prinsipnya saya sangat setuju dengan pendapat rekan dari India itu. Saya sendiri selama lebih dari delapan tahun terakhir ini setiap kali mengirimkan CV tidak pernah sekalipun menyertakan foto diri. Saya lebih percaya (lebih tepatnya berpikir positif) kalau CV saya akan dibaca dengan seksama, asalkan kualifikasi saya memenuhi job requirements yang diminta.

Kalaupun anda berkeras ingin menyertakan foto diri dalam CV anda, berikut ini beberapa tips yang mungkin berguna dan perlu diperhatikan:

1. Perhatikan ukuran file. Usahakan melampirkan foto dengan ukuran yang wajar. Saya perkirakan anda bisa membuat file foto diri anda dalam format JPEG dengan ukuran file kurang dari 30 KB. Ingat, kita harus selalu berusaha untuk mengirimkan CV dengan ukuran sekecil mungkin, sehingga bila ingin menyertakan foto dalam CV… tentunya ukuran file foto haruslah kecil, namun dalam proporsi ukuran yang wajar.

2. Jangan mengirimkan file foto sebagai attachment tersendiri. Ini sering sekali saya jumpai, dimana seorang kandidat mengirimkan file foto sebagai attachment email tersendiri. Kalau memang ingin menyertakan foto pada CV anda, pergunakan fitur insert picture pada MS Word.

3. Proporsi ukuran yang wajar. Meskipun anda mungkin dulunya bekas foto model, tapi bukan berarti itu menjadi sebuah pembenaran untuk mengirimkan CV dengan ukuran foto yang memakan seperempat halaman A4. Maksimum ukuran foto adalah 3×4 cm dan letakkan di bagian kanan atas atau header dari CV anda — untuk header ini nanti akan saya jelaskan dalam tutorial selanjutnya.

4. Pose yang profesional. Untuk satu hal ini memang sering membuat saya geleng-geleng kepala. Ada yang menyertakan foto dirinya ketika sedang berada di site pengeboran minyak, ada yang menyertakan foto dengan latar belakang Menara Eiffel, dan ada pula yang bergaya dengan berkacak pinggang. Come on… anda ini sedang berusaha mendapatkan pekerjaan, jadi tunjukkan bahwa anda memang seorang profesional. Gaya pas foto dengan pose yang luwes dan sedikit senyuman (dalam arti wajahnya tidak terlalu tegang – sehingga tampak lebih mirip orang yang hendak disetrum) akan lebih menarik dibandingkan foto dengan berbagai pose aneh-aneh yang mungkin lebih cocok ditampilkan di Facebook atau Friendster. Jangan lupa juga untuk memperhatikan pakaian yang anda kenakan. Setelan jas atau blazer akan sangat ideal, tapi kemeja lengan panjang dengan dasi (untuk pria) atau blus formal (untuk wanita) pun masih bisa diterima.

5. Manfaatkan photo box. Ada cara mudah untuk membuat pas foto yang profesional untuk CV tanpa harus keluar biaya banyak dan hasil akhirnya bisa anda ketahui lebih dulu. Manfaatkan saja photo box yang banyak terdapat di pusat-pusat perbelanjaan. Mintalah latar belakang merah atau biru dan atur sendiri kesan profesional seperti apa yang ingin anda tampilkan. Hasil dari photo box ini nanti bisa anda scan dan sertakan kedalam CV. Paling tidak hasil akhirnya pasti akan jauh lebih baik dibandingkan memotret diri sendiri dengan kamera handphone.

Saya pikir lima hal itu sudah cukup untuk memberikan sedikit masukan (yang semoga) berharga kalau anda memang ingin menyertakan foto diri dalam CV yang anda kirimkan.

Kalau memang anda tidak mau repot, ya lebih baik tidak usah sertakan foto diri dalam CV anda. Toh saya rasa foto diri bukan merupakan faktor utama yang menentukan apakah anda akan dipanggil interview atau tidak (kecuali tentu saja… anda melamar untuk menjadi foto model)

Quote of the Day:

“Creativity is a natural extension of our enthusiasm.” by Earl Nightingale

Kamu sudah memantapkan diri untuk melamar pekerjaan, bagus! Semangat, perjalanan kamu baru dimulai. Apakah kamu sudah memilah pas foto yang benar untuk ditampilkan dalam lamaran kerja?

Mungkin tidak terlalu krusial, namun melampirkan foto dalam CV atau surat lamaran kerja, bisa menambah besar peluang agar dokumen lamaran kerja kamu bisa lolos screening yang dilakukan oleh HR.

Baca dulu Tips Membuat Surat Lamaran Kerja Yang Disuka HRD

Kenapa Melampirkan Foto itu Penting?

Bayangkan kamu datang ke sebuah restoran, dimana dalam daftar menu hanya di sajikan tulisan, tanpa ada foto yang melengkapi seperti apa bentuk makanan yang akan kamu pesan.

Foto menjadi salah satu faktor penting, bahkan untuk orang yang melamar pekerjaan, lho!

Setidaknya, hal-hal ini menjadi alasan kenapa kita perlu melampirkan foto dalam surat lamaran kerja, CV, hingga resume yang akan kita daftarkan ke sebuah perusahaan. Apa saja yang jadi alasan lain? coba simak di bawah ini:

Personal Branding

Karena foto menampilkan sebagian dari kepribadian kita. Jika kita hendak menampilkan kesan profesional, kita pasti akan berfoto mengenakan pakaian yang formal.

Sebaliknya, kadang untuk menampilkan kesan kreatif, kita akan menampilkan foto dengan konsep aestetik, dsb.

Dari konsep foto tersebut yang kemudian akan menampilkan personal branding kita, yang secara tidak langsung akan bercerita kepada HR.

Menambah Estetika CV

Selain elemen gambar yang ada di CV, foto ternyata bisa menjadi elemen penambah estetika, yang tentu saja akan menambah daya tarik.

Terlbih jika foto yang ditampilkan memiliki konsep yang berbaur dengan CV, seolah-olah CV merupakan bagian dari portofolio.

Namun sekali lagi, itu semua konsep yang tidak mengikat, ya. Setidaknya beberapa hal di bawah ini menjadi standar jika kamu ingin melampirkan foto pada CV, simak tipsnya berikut ini!

Jangan gara-gara mau terlihat estetik, tapi foto di CV kamu malah nggak kelihatan mukanya sama sekali, atau blur karena foto diambil terlalu jauh.

Zaman sekarang memang pemilihan foto CV nggak perlu yang terlalu formal, tetapi perlu diingat kalau CV juga perlu memperlihatkan muka kamu, karena itulah yang mau rekruter lihat. Jadi, pastikan minimal 75% muka kamu terlihat jelas, ya!

1. Tampak Depan, pastikan 75% bagian wajah terlihat jelas

Selain terlihat jelas, usahakan juga foto CV kamu supaya menghadap ke depan, bukan ke samping. Ingat kalau kamu ingin melamar pekerjaan, jadi jangan sampai foto CV kamu terlihat seperti foto yang biasa digunakan di akun media sosial kamu alias foto ala-ala yang muka kamu pun jadi nggak bener-bener keliatan.

2. Natural Touching, Tidak Perlu Di Edit Berlebihan

Masih ada sebagian orang yang nggak pede sama dirinya sendiri dan memutuskan buat mengedit fotonya sampai terlihat memuaskan buat dia.

Eh, tapi tunggu dulu, kembali lagi kamu harus tahu foto yang kamu edit ini konteksnya untuk apa. Kalau untuk foto CV, sih, sebenarnya nggak perlu diedit berlebihan karena kamu disini untuk mencari pekerjaan, bukan jodoh!

3. Gunakan Pakaian Formal, Minimal Berkerah

Banyak yang masih suka bingung harus mengenakan baju yang kayak gimana buat foto CV. Sebenarnya, nggak apa-apa kalau kamu mau pakai baju yang sedikit lebih santai, asal gunakan baju yang sopan dan minimal ada kerahnya. Jangan sampai kamu malah mengenakan baju kaos yang bagian lehernya terlalu rendah dan semacamnya. Ingat, foto kamu bakal jadi hal pertama yang dilihat oleh rekruter, loh.

4. Gunakan Background Polos, Warna bisa disesuaikan

Yang terakhir adalah, background foto! Usahakan background foto kamu sepolos mungkin. Sebenarnya, di zaman sekarang foto CV sudah banyak banget variasinya. Tapi, tetap harus dipikirkan background seperti apa yang cocok untuk dijadikan foto CV dan jangan asal foto di sembarang tempat. Hindari tempat-tempat yang terlalu ramai dan banyak orang.

Apakah cv harus ada foto

Itulah tadi beberapa tips membuat foto di CV yang baik. Yang paling penting lagi, ingat agar tidak memasang foto yang berlebihan di CV kamu dan tetap tunjukkan bahwa kamu adalah orang yang smart dan humble. Dengan begitu, rekruter akan tertarik untuk scanning profil kamu lebih jauh.

Apakah CV harus pakai foto?

Saat membuat CV lamaran kerja, umumnya setiap orang berpikir untuk melengkapi CV nya dengan foto diri agar terlihat lebih menarik dan profesional. Memang tidak salah, namun perlu diperhatikan kembali bahwa tidak semua rekruter menganggap foto dalam CV itu penting loh!

Bagaimana foto di CV?

Pilihlah foto yang menunjukkan wajah terlihat dengan jelas, tidak pecah, dan menghadap ke depan. Sebab, foto CV yang blur membuat CV menjadi kurang menarik dan tampak tidak profesional. Bagi kamu yang merupakan pria ataupun wanita yang tidak berjilbab, pastikan telinga juga terlihat dengan baik.

Apakah boleh CV pakai foto selfie?

Jangan gunakan aksesoris agar wajah terlihat jelas. Pastikan postur tubuh sudah tegak dan posisi tangan sopan. Pakai foto yang diambil dalam studio profesional; jangan gunakan foto selfie.

Apa saja yang tidak boleh di tulis di CV?

Informasi terkait pengalaman kerja yang tak relevan di CV. ... .
Alamat rumah yang lengkap. ... .
Informasi terkait hobi yang terpampang di CV. ... .
Kebohongan dalam hal informasi pekerjaan atau prestasi. ... .
Tahun lulus Anda dari perguruan tinggi. ... .
CV menampilkan informasi terkait alamat email dengan nama yang 'alay' ... .
Nomor kontak bisnis Anda..