Apakah ban tubeless bisa pakai ban dalam

MURIANEWS, Kudus – Ban merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor. Sebab, tanpa adanya ban maka sebagus apapun kendaraan yang Anda miliki, sudah dipastikan tidak bisa digunakan.

Demikian pula jika ban mengalami masalah, akan mengganggu saat melakukan perjalanan. Misalnya, ban kempis, bocor atau bahkan meletus.

Ban yang sudah digunakan dalam waktu lama, pasti akan terlihat perubahannya dengan ban yang semakin tipis serta kembangannya telah menyentuh bagian serat. Ban yang tipis tentunya berbahaya bila terus digunakan dalam perjalanan.

Baca juga: Ini Kelebihan Ban Tubeless yang Perlu Kamu Ketahui

Untuk itu komponen ban ini harus diganti secara berkala. Terlebih jika Anda sudah melihat kondisi ban yang sudah gundul, retak, dan sejenisnya.

Teknologi dalam dunia otomotif semakin berkembang dengan hadirnya ban tubeless. Kelebihan ban tubeless ini tentu jauh lebih baik dibandingkan ban konvensional pada umumnya.

Dari semua kemudahan yang ditawarkan ban tubeless, ada isu bahwa ban tersebut bisa memakai ban dalam. Namun apakah ban tubeless dibolehkan memakai ban dalam?

Ban tubeless pada dasarnya tidak memakai ban dalam. Tapi ada yang berujar ban jenis ini boleh memakai ban dalam.

Informasi ini muncul saat banyak yang berujar bahwa menggunakan ban dalam membuat ban tubeless lebih baik dan aman. Melansir dari Auto2000, klaim tersebut tidak benar.

Ban dalam hanya diperuntukkan pada ban biasa saja. Tapi saat digunakan untuk ban tubeless, angin akan jadi lebih cepat keluar dan total kempis.

Karena alasan itu ban tubeless tidak memakai ban dalam dan tidak mendapat fungsi utama dari ban jenis tersebut.  Selain itu ada berbagai prosedur tambal ban tubeless yang disesuaikan kondisi kebocoran ban.

Berbicara tentang tambal ban yang berhubungan dengan perawatannya, ternyata banyak orang yang salah kaprah mengenai hal tersebut. Kebanyakan beranggapan asal tidak kempis maka tidak perlu mengecek kondisi ban tubeless.

Anggapan itu jelas salah karena ban harus dicek secara berkala agar kondisinya selalu prima. Terlebih ban merupakan komponen kendaraan pertama yang bersentuhan langsung dengan jalan.

Ban motor maupun mobil harus dalam kondisi optimal agar dapat melewati jalan bagaimanapun kondisinya. Dengan demikian pemilik kendaraan harus rutin melakukan perawatan bannya.

Sebagai contoh, saat ban mobil bocor, maka langsung diganti dengan ban cadangan. Setelah itu bawa ban bocor langsung bawa ke bengkel supaya mendapat perbaikan. Kemudian segera ganti ban cadangan yang terpasang dengan ban yang sudah diperbaiki.

Tapi kebanyakan orang akan tetap memakai ban cadangan itu sepanjang waktu. Padahal ban tersebut lebih kecil dari versi yang biasa digunakan sejak awal. Jika ban rusak atau bocor lagi, maka bukan hanya karet saja yang hancur, tapi velg juga.

GridOto.com - Seperti yag kita ketahui, ban tubless tidak menggunakan ban dalam layaknya ban konvensional.

Ban tubeless mempunyai konstruksi yang mampu menahan tekanan angin ban sekaligus memiliki kelebihan saat bocor, angin ban tidak mudah hilang.

Ketika bocor disarankan untuk langsung melakukan tambal untuk meminimalkan risiko ban menjadi rusak.

Saat tambalan ban sudah terlalu banyak memang disarankan untuk dilakukan penggantian ban dengan yang baru.

Hal ini untuk menjaga ban agar terhindar dari kerusakan dan meledak dijalan akibat jumlah tambalan yang terlalu banyak.

Apakah ban tubeless bisa pakai ban dalam

(Baca Juga: Ban Mobil Ada Tambalan Lebih dari Satu, Ganti atau Pakai Terus Ya?)

Untuk mengakalinya, enggak sedikit juga yang memasang ban dalam agar ban tetap bisa digunakan.

Apakah hal ini diperbolehkan?

Saat GridOto.com berbincang dengan Bambang Hermanu Hadi, Manager Training and Product Knowledge PT Sumi Rubber Indonesia produsen ban Dunlop, dirinya menyebut bahwa ini tidak diperbolehkan.

Ada dua jenis ban yang ada di pasaran saat ini, yaitu ban dengan ban dalam dan ban yang tanpa menggunakan ban dalam atau tubeless. Masing-masing kriteria memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Seperti ban yang menggunakan ban dalam relatif lebih terjangkau dari segi harga. Sementara untuk tubeless punya kelebihan yakni tidak mudah kempis sekalipun sudah tertusuk paku.

Selain dua hal itu masih ada lagi kelebihan maupun kekurangan dari kedua tipe ban tersebut. Namun yang menjadi pembahasan kali ini bukanlah kelebihan maupun kekurangan dua tipe ban tersebut, melainkan penggunaan ban dalam pada ban tubeless.

Kenapa hal ini perlu dibahas?

Seperti yang kita tahu bahwa ban tubeless sendiri telah didesain tanpa ban dalam sehingga diklaim lebih kuat dan awet bila dibandingkan dengan yang menggunakan ban dalam. Dan karena itu pula ada yang beranggapan bahwa dengan menggunakan ban dalam pada ban tubeless, maka ban tersebut bisa lebih kuat daripada sebelumnya.

Atau tak jarang bahwa ada yang memberikan ban dalam untuk ban tubeless-nya karena mengalami bocor dan tak bisa lagi ditambal. Dan parahnya ban tersebut masih digunakan dalam waktu yang cukup lama. Padahal dengan alasan apa pun, penggunaan ban dalam pada ban tubeless bukanlah hal yang bagus atau baik dilakukan. Karena hal tersebut berpotensi berbahaya. Apalagi jika kendaraan dipacu dalam kecepatan tinggi.

Apa bahayanya?

Sejatinya ban tubeless adalah ban yang sudah memiliki lapisan pada bagian dalamnya yang berguna seperti ban dalam. Itulah kenapa ban tubeless lebih praktis dan lebih aman saat penggunaan karena tidak langsung kehabisan angin saat tertancap benda tajam.

Karena sudah memiliki ban dalamnya sendiri, maka memberikan ban dalam lagi pada ban tubeless mengakibatkan volume ban menjadi lebih berat daripada sebelumnya.

Mungkin untuk kondisi kendaraan yang dipacu dengan kecepatan 50 km/jam mungkin tak akan mengalami kendala, namun masalah akan terjadi bila kendaraan dipacu di atas 100 km/jam. Selain volume ban yang jadi lebih berat,  akan terjadi gesekan antara ban dalam dengan dinding ban tubeless yang dapat mengakibatkan kebocoran. Kondisi inilah yang nantinya membuat perjalanan Anda rawan kecelakaan.

Inilah kenapa penggunaan ban dalam pada ban tubeless tidak direkomendasikan karena dapat berbahaya bagi pengendara. Penggunaan ban dalam hanya boleh dilakukan apabila dalam keadaan terdesak. Misalnya saja ban sudah tidak dapat lagi ditambal tapi Anda sedang tidak membawa cukup uang, atau di bengkel tersebut tidak ada ban yang sesuai dengan kendaraan Anda.

Namun Anda sudah harus mengganti ban tersebut dengan yang baru pada keesokan harinya. Karena seperti yang sudah dituliskan sebelumnya bahwa penggunaan ban dalam pada ban tubeless pada waktu lama dapat berakibat fatal. Apalagi ban tubeless biasanya memiliki batasan tertentu saat tertancap benda tajam.

Pabrikan ban biasanya memberikan rekomendasi bahwa ban sudah harus diganti (bukan ditambal) bila tertusuk benda tajam yang ukurannya melebihi 10mm. Hal tersebut dikarenakan konstruksi ban sudah tidak akan bagus lagi bila sudah tertancap benda yang ukurannya melebihi 10mm.

Untuk dapat mengatasi persoalan tersebut, dalam keadaan darurat cobalah untuk menambal ban dari dalam dengan cara melepas peleknya. Hal tersebut dapat mencegah masuknya benda asing yang akan merusak lapisan dalam ban. Namun bila hal tersebut tak dapat dilakukan, berilah ban dalam untuk ban Anda. Tapi ingat untuk segera menggantinya keesokan harinya.

Apakah ban motor tubeless bisa pakai ban dalam?

Jawabannya tentu saja ada. Saat ban tubeless sudah dipasangkan ban dalam maka fungsi dari ban tubeless akan hilang. Tidak hanya itu, kenyamanan, ketahanan dan keamanannya pun akan menurun dan angin akan mudah rembes dari lubang dekat pentil.

Apa penyebab ban tubeless sering kempes?

Salah satu faktor yang menyebabkan ban tubeless mengalami kempes adalah kondisi valve. Komponen yang terbuat dari karet tersebut dapat mengeras dan getas seiring berjalannya waktu. Hal ini menimbulkan keretakan di sekelilingnya. Udara yang ada di dalam ban menjadi keluar sehingga menyebabkan masalah kempes.

Apakah ban tubeless tidak bisa ditambal?

Kalau sudah bocor, tentu saja ban harus segera ditambal agar motor dapat dikendarai lagi. Untuk saat ini, ada berbagai macam tambal ban tubeless yang ada untuk saat ini. Jenis atau metode tambal ban tubeless yakni metode cacing atau string dan metode payung atau tip top.

Apakah yang terjadi jika ban tubeless bisa diisi angin biasa?

Cara mengisi angin ban tubles memang tidak sembarangan atau akan berakibat fatal. Perbedaan tekanan udara tersebut juga membuat ban bisa meledak. Sebaiknya Anda memperhatikan ketika ingin mengisi ban tubles tersebut. Jika Anda mencampurnya dengan angin biasa, maka akan berdampak negatif.