Apa yang melatarbelakangi perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda

Penyebab peristiwa Rengasdengklok. Jelaskan perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongabn muda. Perbedaan pendapat golongan tua dengan golongan muda. Latar Belakang Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok. Sejarah dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Silang Pendapat Golongan Tua dan Muda.

Top 1: Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok Halaman all

Pengarang: amp.kompas.com - Peringkat 145

Ringkasan: KOMPAS.com - Penjajahan Jepang di Indonesia terkait dengan ambisi Jepang yang ingin membangun imperium Asia Timur Raya pada masa Perang Dunia II.. Kekalahan Jepang pada Perang Dunia II berdampak besar pada Indonesia. Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia terjadi peristiwa Rengasdengklok. Tahukah kamu latar belakang peristiwa Rengasdengklok?. Bom atom Jepang. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, peristiwa Rengasdengklok terkait kekalahan Jepang pa

Hasil pencarian yang cocok: 11 Mar 2020 — Peristiwa Rengasdengklok terkait kekalahan Jepang dari Sekutu pada Perang Dunia II serta perbedaan pandangan golongan muda dan tua soal ... ...

Top 2: Penyebab Peristiwa Rengasdengklok Halaman all - Kompas.com

Pengarang: amp.kompas.com - Peringkat 146

Ringkasan: KOMPAS.com - Peristiwa Rengasdengklok terjadi sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada Agustus 1945. Tahukah kamu apa penyebab peristiwa Rengasdengklok?. Penyebab peristiwa Rengasdengklok. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, penyebab peristiwa Rengasdengklok adalah perbedaan pandangan waktu tentang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia antara golongan tua dan golongan muda.. Perbedaan paham tentang waktu pengumuman Proklamasi K

Hasil pencarian yang cocok: 11 Mar 2020 — Perbedaan paham tentang waktu pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menyebabkan ketegangan antara golongan tua dan golongan muda. ...

Top 3: jelaskan perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongabn muda ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 104

Ringkasan: Jelaskan perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongabn muda .

Hasil pencarian yang cocok: Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda adalah berkaitan dengan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dari mulai proses persiapan hingga ... ...

Top 4: Perbedaan pendapat golongan tua dengan golongan muda - Donisaurus

Pengarang: donisetyawan.com - Peringkat 149

Ringkasan: Perbedaan pendapat golongan tua dengan golongan mudaDoni Setyawan | Agustus 17, 2020 | Soal IPS Terpadu | Tidak ada KomentarMenjelang Proklamasi Kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan antara para pemuda dan golongan tua mengenai ….a. waktu kemerdekaan diproklamasikanb. para proklamasi kemerdekaan dilaksanakanc. tokoh yang memproklamasikan kemerdekaand. bentuk negara setelah proklamasi kemerdekaanPembahasan:Menjelang proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, terjadi perbedaan pendapat antara gol

Hasil pencarian yang cocok: 17 Agu 2020 — Menjelang proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda menyikapi berita kekalahan ... ...

Top 5: Tujuan dan Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok - Katadata

Pengarang: katadata.co.id - Peringkat 167

Ringkasan: Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua, untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945.Latar Belakang Terjadinya Peristiwa RengasdengklokLatar belakang peristiwa Rengasdengklok terjadi ketika aktivis pergerakan mendengar kabar bom atom yang dijatuhkan sekutu di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Saat itu Indonesia masih dijajah Jepang. Peristiwa bom atom itu

Hasil pencarian yang cocok: 31 Jan 2022 — Setelah berita kekalahan Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu. Setelah kembali ke Indonesia, Sutan Syahrir (golongan muda) mendesak Mohammad ... ...

Top 6: 15 Agustus 1945: Golongan Muda Berhadapan Dengan Golongan Tua

Pengarang: himmahonline.id - Peringkat 153

Ringkasan: Pasca Jepang runtuh, terjadi perdebatan sengit antara Golongan Muda dan Golongan Tua dalam memproklamasikan kemerdekaan IndonesiaHimmah Online, Yogyakarta – Setelah Jepang menyerah pada sekutu tanggal 14 Agustus 1945, status Jepang tidak lagi memerintah Indonesia tetapi hanya berfungsi sebagai penjaga, yakni menjaga situasi, kondisi seperti pada masa perang dan adanya perubahan-perubahan di Indonesia. Sampai Sekutu mengambil alih kekuasaan atas semua wilayah jajahan Jepang. Tentu saja kemerdekaa

Hasil pencarian yang cocok: 15 Agu 2018 — Pasca Jepang runtuh, terjadi perdebatan sengit antara Golongan Muda dan Golongan Tua dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. ...

Top 7: Mengapa Para Pemuda Membawa Soekarno dan Hatta ke ... - Bobo.ID

Pengarang: bobo.grid.id - Peringkat 195

Ringkasan: Bobo.id - Menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok. Mengapa begitu dan bagaimana sejarahnya? Berikut adalah alasannya. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, kelompok pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia. Namun,Soekarno, Hatta, dan para tokoh golongan tua masih ragu. Karena perbedaan pendapat inilah, para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklo

Hasil pencarian yang cocok: 18 Agu 2020 — Ketegangan antara golongan tua dan golongan muda muncul dalam menyikapi peristiwa kekalahan Jepang dari Sekutu. ...

Top 8: Apa itu Peristiwa Rengasdengklok? Berikut Latar Belakang, Sejarah ...

Pengarang: m.tribunnews.com - Peringkat 196

Ringkasan: TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa Rengasdengklok merupakan perstiwa yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia.. Kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini menjadi saksi bisu perjuangan menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia.. Peristiwa yang terjadi pada 16 Agustus 1945 itu merupakan peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta yang dipicu oleh adanya perbedaan paham antara golongan tua dan golongan muda.. Latar Belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok. Baca juga:Liputan Khusus Rumah Rengasden

Hasil pencarian yang cocok: 17 Agu 2021 — Perbedaan pendapat terjadi antara golongan muda dan gelombang tua. ... Sementara itu, golongan tua ingin menunggu keputusan dari Jepang. ...

Top 9: Kekalahan Jepang, Desakan Para Pemuda, dan Kemerdekaan ...

Pengarang: amp.tirto.id - Peringkat 146

Ringkasan: tirto.id - Salah satu babak penting dalam perjalanan sejarah Indonesia adalah periode tiga setengah tahun masa pendudukan Jepang (1942-1945). Singkat memang, tapi membawa pengaruh yang signifikan bagi perjalanan republik. Masa pendudukan yang pendek ini kelak bermuara pada beberapa peristiwa penting yang salah satunya adalah terbukanya jalan bagi proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Jepang mulai masuk ke Indonesia pada 27 Desember 1941 setelah berhasil menguasai wilayah Kepulauan Tambelan di

Hasil pencarian yang cocok: 14 Agu 2021 — Silang Pendapat Golongan Tua dan Muda. Jepang mulai ... ...

JAKARTA - Peristiwa Rengasdengklok memiliki makna mendalam bagi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Rengasdengklok tak hanya menjadi nama sebuah tempat, melainkan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia.

Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda terkait proklamasi kemerdekaan.

Pada saat itu, golongan muda menginginkan Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia karena Jepang telah menyerah pada sekutu.

Namun, golongan tua menentang hal tersebut dikarenakan masih mempertimbangkan berbagai hal termasuk keamanan.

Pada 16 Agustus 1945, sekira pukul 03.00 WIB, para pemuda tersebut kemudian menculik Soekarno dan Hatta dari Jakarta ke Rengasdengklok, Karawang. Tujuan penculikan tersebut, salah satunya untuk agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh dengan Jepang.

Penculikan terhadap dua tokoh golongan tua tersebut dikomandoi oleh Shodanco Singgih. Di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta kembali didesak oleh para pemuda untuk segera memproklamirkan kemerdekaan. Namun, Soekarno kukuh menolak.

Hingga akhirnya, terjadi kesepakatan bahwa kemerdekaan tidak akan ada campur tangan pihak Jepang, asalkan proklamasi dilaksanakan setelah Soekarno berada di Jakarta.

Peristiwa Rengasdengklok ini mempercepat terjadinya proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal itu juga tidak terlepas dari pertimbangan dan kebijakan golongan tua sehingga Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Mungkin tanpa adanya peristiwa Rengasdengklok yang dilakukan oleh golongan muda, proklamasi tidak akan pernah terwujud.

Perjuangan para golongan tua dan golongan muda untuk memerdekakan Indonesia tentunya bukan tanpa alasan. Sebagai pejuang kemerdekaan tentunya menginginkan untuk dapat menentukan masa depan bangsanya sendiri dengan mewujudkan kehidupan yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Perjuangan para penduhulu bangsa Indonesia layak untuk dikenang dan juga dilestarikan. Karena itu, untuk mewujudkan cita-cita bangsa hendaknya kita tetap menanamkan jiwa nasionalisme dan selalu melaksanakan kehidupan yang rukun antar umat beragama, budaya, dan suku.

  • #Kemerdekaan Indonesia
  • #Rengasdengklok
  • #Peristiwa Rengasdengklok

Iveta Rahmalia Selasa, 18 Agustus 2020 | 08:05 WIB

Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta [Presidential Library / Public Domain]

Bobo.id - Menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok.

Mengapa begitu dan bagaimana sejarahnya? Berikut adalah alasannya.  

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, kelompok pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Namun, Soekarno, Hatta, dan para tokoh golongan tua masih ragu. Karena perbedaan pendapat inilah, para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari.

Dikutip dari artikel Kompas.com yang berjudul “Hari Ini dalam Sejarah: Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok”, pada 15 Agustus 1945 golongan muda melakukan rapat di Ruang Laboratorium Mikrologi di Pegangsaan Timur membicarakan pelaksanaan proklamasi tanpa menunggu pihak Jepang.

Ketegangan antara golongan tua dan golongan muda muncul dalam menyikapi peristiwa kekalahan Jepang dari Sekutu.

Baca Juga: Simak Kisah Bung Karno, Putra Sang Fajar yang Berjuang Memerdekakan Indonesia di Video Ini

Page 2

Page 3

Presidential Library / Public Domain

Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta

Bobo.id - Menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok.

Mengapa begitu dan bagaimana sejarahnya? Berikut adalah alasannya.  

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, kelompok pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Namun, Soekarno, Hatta, dan para tokoh golongan tua masih ragu. Karena perbedaan pendapat inilah, para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari.

Dikutip dari artikel Kompas.com yang berjudul “Hari Ini dalam Sejarah: Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok”, pada 15 Agustus 1945 golongan muda melakukan rapat di Ruang Laboratorium Mikrologi di Pegangsaan Timur membicarakan pelaksanaan proklamasi tanpa menunggu pihak Jepang.

Ketegangan antara golongan tua dan golongan muda muncul dalam menyikapi peristiwa kekalahan Jepang dari Sekutu.

Baca Juga: Simak Kisah Bung Karno, Putra Sang Fajar yang Berjuang Memerdekakan Indonesia di Video Ini

Pasca Jepang runtuh, terjadi perdebatan sengit antara Golongan Muda dan Golongan Tua dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

Himmah Online, Yogyakarta – Setelah Jepang menyerah pada sekutu tanggal 14 Agustus 1945, status Jepang tidak lagi memerintah Indonesia tetapi hanya berfungsi sebagai penjaga, yakni menjaga situasi, kondisi seperti pada masa perang dan adanya perubahan-perubahan di Indonesia. Sampai Sekutu mengambil alih kekuasaan atas semua wilayah jajahan Jepang. Tentu saja kemerdekaan tidak mungkin bisa didapat dari Jepang .

Pada tanggal 15 Agustus 1945, para pemuda dipimpin Chaerul Saleh, setelah berdiskusi dengan Tan Malaka, mengadakan rapat untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Salah satu hasilnya yaitu mendesak Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan  malam itu juga atau paling lambat 16 Agustus 1945.

Sjahrir kemudian menemui Soekarno dan Hatta dengan membawa hasil rapat tersebut. Awalnya Soekarno menolak keras petrmintaan Sjahrir tersebut karena Bung Karno masih menunggu keputusan Jepang. Ini sangat berbeda denga golongan pemuda, yang pada saat itu menginginkan merdeka lebih cepat tanpa bantuan Jepang. Namun, karena didesak Sjahrir, Bung Karno pun berjanji mengumumkan proklamasi pada tanggal 15 Agustus setelah pukul lima sore. Sjahrir pun menginstruksikan kepada pemuda yang bekerja di kantor berita Jepang untuk bergerak lebih cepat.

Namun, perihal pelaksanaan kemerdekaan, Sjahrir mendeteksi ketidakseriusan Soekarno dalam memerdekakan Indonesia pada saat itu. Terbukti, pada pukul lima sore 15 Agustus 1945, ribuan pemuda telah menunggu dan bersiap-siap mendengar kabar proklamasi dari Soekarno dan Hatta. Alhasil, pada pukul enam kurang beberapa menit Soekarno mengabarkan penundaan proklamasi.

Hal tersebut membuat marah para pemuda  yang menjadi pengikut Sjahrir. Namun, batalnya diumumkan proklamasi tak sempat dikabarkan di Cirebon. Para pemuda Cirebon yang basisnya mendukung Sjarir, dibawah pimpinan dokter Soedarsono, pada hari itu mengumumkan proklamasi versi mereka sendiri.

Pada malam itu pula, kira-kira pukul 10 malam, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat kediaman Bung Karno, berlangsung perdebatan serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan. Bahkan Wikana mengancam Soekarno jika tidak mengumumkan kemeredakaan saat itu juga, maka akan terjadi pertumpahan darah esok harinya. Akhirnya Bung Karno menjawab bahwa ia tidak bisa memutuskannya sendiri, ia harus berunding dengan tokoh golongan tua  lainnya, seperti Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusmasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro. Hasilnya masih sama, penolakan untuk kemerdekaan saat itu juga. Hingga pada akhirnya, golongan muda mengambil kesimpulan yang menyimpang; menculik Bung Karno dan Bung Hatta dengan maksud menyingkirkan kedua tokoh itu dari pengaruh Jepang.

Indonesia mengalami Vacum of Power [kekosongan kekuasaan] akibat kekalahan Jepang. Sebelumnya kemerdekaan telah dijanjikan oleh Jepang kepada Indonesia. Lantas, siapa yang memberikan kemerdekaan Jndonesia jika Jepang sudah dikalahkan? Jika kemerdekaan tidak diproklamirkan, maka pada 15 Agustus 1945, golongan muda dan Soekarno-Hatta belum bisa mengambil keputusan. Pasalnya, kemerdekaan yang dijanjikan oleh jepang akan diberikan pada 27 Agustus 1945, dan Soekarno mencoba menaati janji itu. Hatta juga masih meragukan berita yang dibawa oleh Syahrir.

Golongan tua yang merupakan orang-orang yang cukup koperatif kepada tentara jepang, enggan untuk kemerdekaan segera diproklamirkan. Janji yang telah diberikan, membuat para golongan tua tak ingin terburu-buru. Selain itu, kedudukan Jepang di Indonesia masih cukup kuat, dan para golongan tua tak ingin ada pertumpahan darah terjadi.

Lain halnya dengan golongan tua, golongan muda merasa indonesia sudah cukup kuat untuk menyatakan kemerdekaannya. Wikana sebagai perwakilan golongan muda mendesak Bung Karno untuk mengumumkan kemerdekaan. Mereka pun semakin geram dengan keputusan golongan tua yang dinilai terlalu bergantung dengan janji yang diberikan jepang. Akhirnya, mereka menginisiasi untuk melakukan penculikan terhadap Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.

Reporter: Tengku Irfan Megat & Niken Caesanda Rizqi

Editor: Audy Muhammad Lanta

Video yang berhubungan