Apa yang dimaksud gagasan pokok atau pikiran dalam sebuah bacaan

IDE pokok adalah ide utama atau inti pembahasan dari suatu paragraf. Pokok pikiran disebut juga gagasan utama, gagasan pokok, atau ide pokok. Pokok pikiran paragraf terdapat pada kalimat utama. 

Lebih lanjut, paragraf adalah sekumpulan kalimat dalam suatu teks atau karangan. Paragraf punya ide pokok (gagasan utama) yang dikemas dalam kalimat topik. Setiap paragraf memiliki kalimat utama dan kalimat pengembang. Kalimat utama ialah kalimat yang memuat pokok pikiran atau ide pokok paragraf. Kalimat utama akan diuraikan oleh beberapa kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kalimat pengembang adalah kalimat yang berfungsu untuk menguraikan, menjelaskan, dan merinci kalimat utama.

Ciri-ciri ide pokok, antara lain:

a. Memiliki kalimat pendukung (kalimat pengembang) atau penjelasan. b. Ada yang mendukung, baik itu berupa penjelasan atau alasan yang menguatkannya.

c. Inti dari paragraf atau pusat pembahasan.

Untuk menentukan ide pokok, diperlukan berbagai cara untuk menentukannya, antara lain:

a. Bacalah paragraf dengan seksama. b. Perhatikan kalimat pertama dan kalimat terakhir. c. Tentukan kalimat yang merupakan kalimat utama paragraf tersebut.

d. Pokok pikiran dirumuskan dari kalimat utama paragraf tersebut.

Contoh ide pokok atau kalimat utama pada paragraf dapat dibedakan menjadi lima bagian yaitu:

1. Paragraf deduktif (awal) yakni paragraf yang kalimat utamanya di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas.

Contoh: Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas ialah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai ialah tenaga kerja yang punya kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil berarti mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. 

Paragraf di atas termasuk deduktif karena kalimat topiknya terdapat pada awal paragraf. Kalimat topik paragraf tersebut yakni tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas ialah tenaga kerja yang punya etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Kalimat topik itu kemudian dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas itu masing-masing menguraikan butir-butir yang diperlukan untuk mempertegas informasi dalam kalimat topik tentang etos kerja tinggi yang meliputi kepandaian, keterampilan, dan kepribadian tenaga kerja.

2. Paragraf induktif (akhir) yakni paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian akhir.

Contoh: Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit. 

Paragraf diatas diawali dengan perincian yang berupa peristiwa-peristiwa khusus. Peristiwa khusus itu berupa salju yang turun, keadaan kota yang memutih karena salju, dan hawa dingin yang menyelimuti beberapa wilayah di Jepang. 
Semua peristiwa khusus itu kemudian disimpulkan bahwa itulah keadaan Jepang saat musim dingin. Tulisan dengan pemaparan semacam itu dapat dikategorikan sebagai paragraf induktif, suatu paragraf yang dimulai dengan hal khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum yang merupakan kalimat topiknya.

3. Paragraf deduktif-induktif (campuran) yakni paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian awal dan akhir paragraf.

Contoh: Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner. Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner. 

Gagasan utama atau kalimat utama paragraf tersebut yaitu kolesterol merupakan penyebab penyakit jantung koroner. Gagasan utama itu kemudian diikuti oleh tiga kalimat penjelas. Ketiga kalimat penjelas itu yakni hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi, di Asia sebagian besar penderita jantung koreoner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Ketiganya merupakan penjelas atau penegas bahwa kolesterol menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner.

4. Paragraf ineratif (tengah) yakni paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengahtengah paragraf.

Contoh: Gunung Sinabung di Sumatra Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung. 

Gagasan utama atau kalimat utama dalam pargraf tersebut yaitu Indonesia sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Kalimat tersebut berada di tengah dan menjadi inti dari paragraf tersebut.

5. Paragraf menyebar (menyebar) yaitu paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.

Contoh: Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Gagasan utama paragraf tersebut tidak terdapat pada kalimat pertama, kedua, dan seterusnya. Untuk dapat memahami gagasan utama paragraf itu, pembaca harus menyimpulkan isi paragraf itu. Dengan memperhatikan setiap kalimat dalam paragraf itu, kita dapat menyarikan isinya, yaitu gambaran suasana pada pagi hari yang cerah. Inti sari itulah yang menjadi gagasan utamanya. (OL-14)

Apa yang dimaksud gagasan pokok atau pikiran dalam sebuah bacaan

Ilustrasi membaca buku. Credit: pexels.com/RF

Bola.com, Jakarta - Gagasan pokok merupakan inti atau ide utama dari sebuah paragraf yang kemudian dikembangkan menjadi paragraf utuh.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gagasan adalah hasil pemikiran atau ide dalam sebuah pernyataan. Pernyataan ini bisa dalam bentuk teks kalimat berparagraf dan perkataan langsung.

Nama lain gagasan pokok adalah gagasan utama, ide pokok, ide utama, dan pokok pikiran.

Dalam sebuah teks, gagasan pokok merupakan fondasi dari sebuah kalimat serta paragraf. Dalam satu paragraf umumnya terdiri dari satu gagasan pokok dan beberapa gagasan pendukung.

Jadi, gagasan pendukung merupakan tambahan informasi untuk mendukung gagasan pokok.

Untuk menemukan kedua gagasan tersebut dalam paragraf cukup mudah. Namun, memerlukan ketelitian dan ketelatenan, terutama dalam menentukan gagasan pokok.

Meski terlihat sepele, banyak yang bingung menentukan sebuah gagasan pokok dalam sebuah paragraf atau teks. Secara umum menemukan gagasan pokok adalah mencari kalimat pokok dari suatu paragraf.

Dari sini bisa dimaknai pula bahwa kalimat pokok dan gagasan pokok adalah dua unsur yang berbeda.

Berikut ini rangkuman tentang cara menentukan gagasan pokok yang tepat, seperti dilansir dari coretanguru.com, Kamis (5/8/2021).

Apa yang dimaksud gagasan pokok atau pikiran dalam sebuah bacaan

Ilustrasi membaca buku. Credit: pexels.com/Enzo

Untuk memudahkan mencari gagasan pokok, penting memahami ciri-cirinya terlebih dahulu. Berikut ini ciri-ciri gagasan pokok:

1. Berupa satu kalimat lengkap dan utuh berdiri sendiri.

2. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lainnya.

3. Mengandung topik permasalahan.

4. Dibentuk tanpa kata sambung maupun transisi.

5. Pada paragraph induktif, gagasan pokok ditandai dengan kata-kata kunci, seperti: sebagai kesimpulan, yang penting, oleh karena itu, dengan demikian, dan lain-lain.

Apa yang dimaksud gagasan pokok atau pikiran dalam sebuah bacaan

Ilustrasi membaca buku. | unsplash.com/@fabspotato

  • Pahami teks bacaan dengan baik.

Untuk bisa memahami sebuah teks, kamu perlu membaca teks atau paragraf secara cermat. Bila perlu, ulangi membaca sampai benar-benar mengerti inti dari pembahasan sebuah teks.

  • Carilah garis besar dari paragraf tersebut.

Garis besar sama dengan kesimpulan dari sebuah paragraf. Jika sudah tahu kesimpulannya dari inti paragraf atau teks, akan lebih mudah dalam menemukan gagasan pokok.

Bila merasa ragu atau tidak yakin, bisa meminta bantuan orang lain untuk mengoreksi apakah garis besar yang disampaikan sudah benar. Perlu diingat, gagasan pokok lebih bersifat umum, sedangkan gagasan pendukung bersifat khusus.

  • Cermati Kalimat Pertama dan Terakhir

Penulis biasanya meletakkan gagasan pokok pada kalimat pertama atau terakhir paragraf atau artikel. Jadi, pisahkan kalimat-kalimat tersebut untuk melihat apakah kalimat tersebut masuk akal sebagai tema keseluruhan dari bagian tersebut.

  • Pastikan kalimat yang ditemukan sesuai dengan ciri gagasan pokok.

Gagasan pokok bisa jadi merupakan kalimat paling umum di antara kalimat lainnya di paragraf tersebut. Kalimat tersebut juga tidak boleh memuat ciri-ciri gagasan pendukung. Jika sudah yakin benar, kamu sudah menemukan gagasan pokok.

Gagasan pokok dan pendukung bisa ditemukan dengan menarik kesimpulan. Untuk menerapkan cara ini, harus membaca seluruh paragraf. Jika sudah, kamu dapat mengambil kesimpulan. Nantinya, gagasan akan lebih mudah ditemukan.

Sumber: Coretanguru