Apa yang dimaksud dengan cerita anekdot

Apa yang dimaksud dengan cerita anekdot
ilustrasi membaca. readingrecovery.org

Merdeka.com - Anda pasti pernah mendengar atau membaca cerita lucu. Cerita-cerita lucu yang pernah Anda temui tersebut kemungkinan adalah bentuk dari teks anekdot. Topiknya bisa bermacam-macam, namun teks anekdot biasanya mengangkat cerita tentang orang terkenal atau tokoh penting.

Namun, Anda juga perlu tahu bahwa teks anekdot tidak hanya berisi cerita-cerita lucu saja. Isi dari teks anekdot juga bisa mengandung pesan moral atau ungkapan dari suatu kebenaran. Itulah kenapa, teks anekdot juga bisa terdengar seperti sindiran atau kritikan yang dibalut dengan humor.

Kata anekdot sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu anékdoton, yang memiliki arti "tidak diterbitkan", atau secara harfiah "tidak diberikan". Ciri-ciri teks anekdot yaitu berupa narasi singkat dari peristiwa yang menarik ataupun lucu.

Untuk mengetahui apakah teks tersebut adalah sebuah teks anekdot atau bukan, Anda perlu memahami ciri-ciri teks anekdot. Dalam artikel berikut, kami akan membantu Anda mengenali apa saja ciri-ciri teks anekdot dan juga tujuan serta struktur teksnya, dilansir dari liputan6.com dan bola.com.

2 dari 4 halaman

Ciri-ciri Teks Anekdot

Mengetahui ciri-ciri teks anekdot akan membantu Anda dalam mengidentifikasi kisah berjenis teks anekdot. Berikut adalah ciri-ciri teks anekdot seperti yang dikutip dari buku Modul Bahasa Indonesia Kemendikbud:

  • Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, yang artinya teks anekdot berisi tentang kisah-kisah lucu atau bualan.
  • Bersifat menggelitik, yang artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
  • Bersifat menyindir.
  • Bisa jadi mengenai orang penting.
  • Memiliki tujuan tertentu.
  • Kisah atau cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
  • Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

Sedangkan ciri-ciri teks anekdot menurut kebahasaannya antara lain adalah:

  • Menggunakan kata keterangan waktu lampau, misalnya menggunakan kata dahulu, tahun lalu, bulan lalu, waktu itu, dan lain-lain.
  • Menggunakan kata penghubung (konjungsi), yang dibagi menjadi: konjungsi antara kata yang satu dengan kata yang lain, konjungsi antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, dan konjungsi antara paragraf yang satu dengan paragraf yang lain.
  • Terdapat penggunaan kata kerja (verba), contoh: membaca, tertawa, berjalan, terdiam, dan lain-lain.
  • Urutan peristiwa berdasarkan waktu (kronologis).
  • Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.
  • Menggunakan kalimat perintah, misalnya seperti buanglah, ambilah, catatlah, perhatikanlah, dan lain-lain.
  • Menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.
  • Berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel
  • Anekdot terkadang juga bersifat sindiran alami.

Tujuan Teks Anekdot

Karena teks anekdot berisi cerita-cerita lucu, maka tujuannya adalah untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. Selain itu, anekdot juga bertujuan untuk menghibur atau bisa juga sebagai sarana pengkritik.

Teks anekdot terdiri dari dua macam isi, yaitu isi yang tersurat dan isi yang tersirat. Isi yang tersurat adalah isi yang tertulis secara harfiah dan langsung dapat dibaca di dalam teks. Sedangkan isi tersirat yaitu makna teks anekdot yang berhubungan dengan situasi dan kondisi masyarakat pada umumnya.

3 dari 4 halaman

Struktur Teks Anekdot

Apa yang dimaksud dengan cerita anekdot

www.walesonline.co.uk

Dikutip dari repositori.kemdikbud.go.id, teks anekdot memiliki struktur yang menjadikan teks ini berbeda dengan teks lainnya. Struktur dari teks anekdot yaitu:

  • Abstraksi. Teks anekdot biasanya diawali dengan abstrak yang isinya dapat berupa uraian ringkas tentang objek atau hal yang hendak disindir atau dikritik. Anda dapat menemukan abstraksi pada bagian awal paragraf, yang berisikan tentang gambaran awal tentang isi dari teks anekdot.
  • Orientasi. Cerita kemudian dilanjutkan dengan pengenalan pelaku dan peristiwa. Bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi di dalam teks.
  • Event. Event dalam teks anekdot berisi tentang rangkaian peristiwa yang terjadi di dalam teks.
  • Krisis. Bagian ini memuat tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak, hampir menuju ke penyelesaian. Bagian ini berisi tentang permasalahan yang muncul dan terjadi di dalam teks anekdot.
  • Reaksi. Solusi terhadap permasalahan yang terdapat pada tahap krisis. Ini merupakan inti kritik yang memuat unsur lucu atau mengesankan. Bagian ini berisi langkah penyelesaian masalah yang timbul di dalam bagian krisis.
  • Koda. Berisi penutup, yang menjadi penegasan terhadap hal yang dikritik atau disindir. Bagian ini terdapat perubahan yang muncul pada tokoh di dalam teks.
  • Re-orientasi. Bagian ini menjadi bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup dari teks itu sendiri.

4 dari 4 halaman

Contoh Teks Anekdot

Terkena Setrika

Pada suatu pagi yang cerah, datanglah seorang lelaki dengan langkah bergegas sambil memegangi kedua telinganya karena luka bakar.

Dokter: "Lho telinga Anda kenapa lagi, Pak?"

Pasien: "Begini, Dok, ceritanya, waktu itu saya sedang menyetrika pakaian tiba-tiba telepon mendadak berbunyi dan berdering. Kemudian, dikarenakan refleks, akhirnya saya melekatkan setrika pada telinga kiri saya, Dok."

Dokter: "Oh begitu toh ceritanya, saya tentu tahu apa yang Bapak rasakan. Lalu, untuk telinga yang sebelah kanan itu kenapa, Pak?"

Pasien: "Nah, inilah masalahnya, Dok, si bego itu kembali menelepon saya..."

Bersedekah

Alkisah, terdapat seorang pengemis tua yang sedang meminta-minta kepada anak muda.

"Nak, minta sedekahnya, Nak," pinta si pengemis tersebut.

Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis tua sambil berkata,

"Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut.

Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian,

"Ini, Nak, kembaliannya silakan diambil."

"Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda tersebut keheranan.

"Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah." [ank]

Baca juga:
Fungsi Tombol F1 sampai F12 pada Keyboard, Wajib Tahu
Bentuk Pemerintahan Republik beserta Jenis dan Contoh Negara Penganutnya
Unsur Intrinsik Novel Laskar Pelangi, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Pengertian Kata Tanya dan Contoh Penggunaannya, Perlu Diketahui

Apa yang dimaksud dengan anekdot?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Jadi, pada dasarnya, anekdot adalah cerita lucu yang didasari oleh kejadian nyata.

Apa yang dimaksud anekdot dan contohnya?

Teks anekdot adalah karangan cerita singkat yang menarik, lucu, dan mengesankan karena isinya berupa kritik atau sindiran terhadap kebijakan, layanan publik, perilaku penguasa, atau suatu fenomena. Cerita ini biasanya mengenai orang penting atau terkenal, dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Apa saja ciri ciri dari teks anekdot?

Ciri-ciri teks anekdot, antara lain: 1 Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan. 2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks. 3. Bersifat menyindir.

Apakah teks anekdot berbentuk cerita?

Menurut Mashun, teks anekdot merupakan salah satu teks yang berbentuk cerita. Tapi bukan sekadar cerita atau karangan, teks anekdot memiliki tujuan sosial. cerita yang disampaikan membuat pembaca merasa jengkel atau konyol. Untuk itu tujuan anekdot adalah menceritakan kejadian tidak biasa dan lucu.