Apa yang anda ketahui tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA SD?

Apa yang anda ketahui tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA SD?

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SECARA TERPADU

Apa yang anda ketahui tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA SD?

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS II SD

Apa yang anda ketahui tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA SD?

PENDEKATAN SAINTIFIK SEBAGAI SOLUSI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

Apa yang anda ketahui tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA SD?

PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK

Apa yang anda ketahui tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA SD?

IMPLEMENTASI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA. Abstrak

Apa yang anda ketahui tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA SD?

IMPLEMENTASI ICT DALAM PEMBELAJARAN IPA

Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang wajib digunakan pada pembelajaran di Sekolah, baik Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah, berdasarkan aturan Kurikulum 2013.

Pendekatan saintifik merupakan kerangka ilmiah pembelajaran yang diterapkan pada Kurikulum 2013. Pendekatan saintifik mengadaptasi langkah langkah ilmiah pada sains. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karenanya Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductive reasoning).

Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.

Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Metode ilmiah pada umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji Hipotesis.

Tujuannya adalah mencapai tujuan pembelajaran secara efektif efisien dan harapannya dapat ditempuh dengan singkat. Jadi bagi siswa yang malas belajar akan merasa cocok karena mereka merasa cara gurunya mengajar dapat membuatnya menjadi paham lebih cepat dan mudah. Itu tantangan tersbesar setiap guru, mencerdaskan peserta didik dengan kemampuan di bawah peserta didik yang pandai.[1]

Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

  • mengamati;
  • menanya;
  • mengumpulkan informasi/eksperimen;
  • mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
  • mengkomunikasikan.

Mengamati

Mengamati merupakan metode yang mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi

Menanya

Menanya merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Mengumpulkan Informasi/Eksperimen

Mengumpulkan informasi/eksperimen merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan/Mengolah Informasi

Mengasosiasikan/mengolah informasi merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/mengolah informasi adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

  1. ^ "Cara Melakukan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik". MA Insan Generasi Islami (dalam bahasa Inggris). 2019-05-31. Diakses tanggal 2019-06-06. 

Pengembangan Profesi Pendidik, Tim. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta: Kemendikbud.

Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran

  • Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Diarsipkan 2014-11-06 di Wayback Machine.
  • Situs Pendekatan Saintifik

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendekatan_saintifik&oldid=18387161"

Apa yang anda ketahui tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA SD?

refleksi


sumber ilustrasi : Dokumen Sekolah

Kurikulum 2013 sudah berjalan kurang lebih 7 tahun dalam penyelenggaraan pendidikan. Namun demikian, masih terdapat hal-hal yang perlu diperkuat pelaksanaannya.

Salah satunya adalah penguatan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Karena itu, penting sekali memahami apa itu pendekatan saintifik.

Dalam perspektif Kurikulum 2013, pendekatan saintifik merupakan sebuah pendekatan yang menggunakan tahapan saintifik dalam proses pembelajaran.

Ada 5 tahapan yang

harus dilakukan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Kelima tahapan tersebut sering dikenal dengan istilah 5M.

1. Mengamati

Mengamati berarti melihat, membaca, mendengar, dan menyimak hal-hal atau fenomena yang ada di sekitar kehidupan. Dengan mengamati, siswa akan menemukan berbagai masalah untuk dipecahkan dalam pembelajaran. Agar tahapan mengamati ini berjalan efektif, maka guru harus jeli dalam menyediakan objek yang akan diamati siswa sesuai konteks materi yang akan diajarkan. Sebagai contoh, misalnya ketika ingin mengajarkan tentang materi virus, maka sebaiknya guru menyiapkan gambar virus, data perkembangan virus, video pertumbuhan virus, dll, untuk diamati siswa.

2. Menanya

Menanya berarti mempertanyakan sesuatu yang menjadi masalah dari apa yang telah diamati. Dalam konteks menanya, siswa harus didorong untuk bertanya dan/atau membuat rumusan masalah-bahkan kalau perlu membuat hipotesa. Sebagai contoh, setelah mengamati berbagai media tentang virus, maka siswa akan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan proses pertumbuhan virus, dampak virus bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Peran guru dalam tahap menanya ini adalah menyemangati dan tidak mendesak siswa untuk bertanya serta memberikan pujian terhadap pertanyaan sesuai ukuran bahasa siswa.

3. Mencoba

Mencoba berarti melakukan sesuatu untuk memecahkan masalah sekaligus menemukan kebenaran hipotesa. Cara mencoba bisa dengan melakukan eksperimen, dan menggunakan rumus dalam menghitung. Bekerja secara kolaboratif merupakan hal terbaik dalam tahap mencoba. Sebagai contoh, ketika siswa akan memecahkan masalah tentang bagaimana proses pertumbuhan virus, maka dapat dilakukan eksperimen atau percobaan bagaimana virus tumbuh dalam media protein. Dalam tahap mencoba ini, guru harus berperan sebagai mentor yang proaktif dalam membantu siswa bereksperimen.

4. Menalar

Menalar berarti memahami, menganalisis, mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain. Dalam menalar siswa didorong untuk mencari berbagai sumber referensi-baik secara manual maupun digital Sumber referensi yang ada digunakan untuk mengolah data hasil percobaan. Pada akhirnya akan diperoleh sebuah kesimpulan dari rumusan masalah dan hipotesa yang sebelumnya sudah dibuat. Peran guru pada tahap menalar ini sebagai pemantau dari satu kelompok ke kelompok siswa yang lain untuk memberikan scaffolding.

5. Mempresentasikan

Mempresentasikan berarti mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang telah diolah dan disimpulkan. Dalam mempresentasikan, siswa dapat menggunakan produk teknologi, seperti lcd projektor laptop, dan powerpoint. Peram guru dalam tahapan ini adalah memberikan penghargaan serta memperkuat konsep yang telah ditemukan siswa.

Meskipun kelima tahapan tersebit di atas terurut sesuai 5M (Mengamati, Menanya Mencoba Menalar, dan Mengkomunikasikan ), namun dalam pelaksanaannya boleh dikondisikan.

Artinya bahwa bisa bertukar urutannya sesuai kebutuhan dalam pembelajaran. Sekadar contoh, pada pertemuan pertama digunakan 3M,. Selanjutnya 2M di pertemuan kedua.

Dengan memahami dan menerapkan 5 tahapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran secara baik dan benar, diharapkan pembelajarsn akan semakin bermakna bagi siswa, terutama dalam menyonsong abad 21.