Apa tujuan pemerintah membangun jalan trans papua

Apa tujuan pemerintah membangun jalan trans papua
Sumber Foto : Google

Opini,suaradewata.com - Papua terbukti mendapatkan manfaat dari pembangunan yang dicanangkan pemerintah. Berbagai pembangunan ini terbukti dapat meningkatkan akses transportasi sehingga berdampak positif pula bagi perkembangan ekonomi rakyat.

Salah satu pembangunan infrastruktur yang manfaatnya bisa langsung dirasakan adalah pembangunan trans papua. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KPUPR) menyebutkan, panjang jalan trans Papua di Papua mencapai 2.902 km.

Jalan tersebut meliputi ruas jalan Merauke-Tanah Merah-Waropko (543), Waropko-Oksibil (136), Dekai-Oksibil (225 km) dan Kenyam-Dekai (180 km). Lalu, Wamena-Habema-Kenyam-Mamug (295 km), Jayapura-Elelim-Wamena (585 km), Wamena-Mulia-Ilaga-Enarotali (466 km), Wagete-Timika (196 km) dan Enarotali-Wagete-Nabire (285 km).

Jayapura-Elelim-Wamena merupakan ruas jalan trans Papua terpanjang di Papua. Elelim, Ibukota Kabupaten Yalimo. Sebelumnya sudah ada jalan darat dari Wamena ke Elelim. Menembus jalan ini, jalur baru dibuka dari Jayapura melalui Senggi, Kabupaten Keerom.

Dalam rencana pembangunan nasional, Papua dan Maluku menjadi satu simpul koridor ekonomi. Sebagai satu koridor ekonomi, akan ada proyek investasi berbasis sumber daya alam, pengembangan kawasan khusus, sampai dengan penciptaan pusat-pusat perekonomian baru. Pembangunan Infrastruktur jalan, salah satu cara menghubungkan wilayah-wilayah ini. Adapun lima kegiatan ekonomi utama di koridor Papua-Maluku adalah pertanian pangan, tembaga, nikel, migas dan perikanan.

Jalan trans Papua jadi proyek nasional karena menghubungkan Papua dan Papua Barat. Proyek yang direncanakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dikerjakan KPUPR melalui Balai Jalan Nasional. Selain membangun jalan, pemerintah juga membangun terminal baru Bandar Udara Mopah, Merauke Papua. Bandara tersebut telah diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Ketua DPR RI Puan Maharani dalam keterangannya mengatakan, di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita ingin ada daerah yang terisolasi atau sulit diakses. Dirinya berharap, dengan perluasan terminal penumpang baru seluas 7.200 meter, Bandara Mopah dapat mendatangkan sebanyak-banyaknya manfaat bagi rakyat, khususnya masyarakat Papua. Menurut Puan, terminal baru Bandara Mopah harus semakin mempermudah akses transportasi masyarakat sehingga diharapkan orang akan semakin mudah datang ke Merauke untuk melihat indahnya wilayah ujung timur Indonesia tersebut.

Puan mengatakan, setiap bagian dari wilayah Indonesia harus bisa terhubung, baik secara darat, laut maupun udara. Oleh karenanya, dibutuhkan penguatan bandara-bandara di wilayah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan (3TP). Puan mengatakan, masyarakat harus bisa membayangkan bahwa nantinya orang dari Sabang tidak akan bingung bagaimana jalur dan transportasi kalau ingin menjelajahi Merauke

            Dirinya menilai, terminal baru Bandara Mopah tersebut, menunjukkan kemajuan Papua karena semakin banyaknya infrastruktur yang dibangun menunjukkan komitmen pemerintah untuk kemajuan Bumi Cenderawasih. Menurutnya, Papua juga telah membuktikan mampu menjadi daerah maju, termasuk dengan keberhasilan menyelenggarakan PON XX.

            Salah satu pentingnya pembangunan bagi Papua adalah masih tingginya angka kemiskinan di Papua. Hingga akhir tahun 2020 lalu, tercatat persentase kemiskinan di Papua mencapai 26,8 persen. Angka tersebut merujuk pada jumlah penduduk yang hidup dalam kemiskinan di Papua lebih dari seperempat jumlah penduduknya. Tentu saja hal ini tidak bisa ditangani hanya dengan memberikan bantuan tunai.

            Untuk mengatasi hal tersebut, tentu saja yang bisa dilakukan adalah penerapan pembangunan inklusif merata pada setiap isu. Ekonomi diperkuat dengan membuka berbagai lapangan kerja, serta peningkatan kualitas SDM di Papua.

Basuki Hadimuljono selaku Menpupera menuturkan, pihaknya mengambil sejumlah langkah terobosan pembangunan infrastruktur secara terpadu, tepat, fokus dan bersinergi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

            Basuki menuturkan, untuk mewujudkan infrastruktur andal, Kempupera berkomitmen melaksanakan program pemerataan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lalu, dukungan afirmatif pada peningkatan sumber daya manusia(SDM) masyarakat Papua.

            Keseriusan Presiden Joko Widodo untuk membangun Papua memang tidak main-main. Setidaknya selama periode pertama menjabat presiden, Jokowi mengunjungi Bumi Cenderawasih sebanyak 12 kali. Sementara pada periode keduanya hingga kini, Jokowi setidaknya telah mengunjungi Papua sudah 2 kali. Langkah ini bertujuan untuk memastikan percepatan pembangunan dilakukan sesuai program yang dibuat.

            Pembangunan infrastruktur di Papua merupakan salah upaya pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan nasional. Hal ini merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap daerah perbatasan demi peningkatan kesejahteraan.

Jazzy Ravina, Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute

Oleh : Alfred Jigibalom, Mahasiswa Papua tinggal di Bali

Di era pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan di Papua dipercepat dan diperbanyak. Aneka infrastruktur mulai dari jembatan, jalan raya, hingga bandara, dibuat demi masyarakat. Pembangunan fasilitas umum ini akan mempermudah mobilitas warga di Bumi Cendrawasih.

Dahulu Papua identik dengan wilayah yang kurang disentuh oleh modernitas dan mendapat streotype negatif. Namun sekarang keadaan di sana sebaliknya. Bumi Cendrawasih menjadi salah satu tujuan wisata favorit turis lokal maupun asing dan berubah menjadi wilayah yang modern dan maju pesat.

Kemajuan di Papua adalah buah dari keseriusan pemerintah dalam membangun berbagai infrastruktur. Pertama, ada Jalan Trans Papua yang membentang sepanjang lebih dari 4.000 KM. Jalan ini akan membuat waktu tempuh saat perjalanan jadi dipersingkat. Jika dulu ingin ke kampung lain bisa sehari semalam karena hanya ada jalan setapak, sekarang hanya butuh beberapa jam saja.

Jalan Trans Papua yang panjang dan mulus akan bemanfaat bagi masyarakat Papua yang profesinya sebagai pedagang. Mereka bisa mengirim barang yang akan dijual lebih cepat, sehingga dipercaya oleh customer. Sehingga bisnisnya makin lancar dan mendapatkan keuntungan lebih maksimal.

Dengan adanya Jalan Trans Papua, maka biaya pengiriman barang juga makin irit. Karena sebelumnya harus via udara, saat ini bisa melalui Jalan Tans Papua. Sehingga tak perlu membeli avtur yang mahal, tetapi cukup bensin biasa. Saat biaya kirim ditekan, maka otomatis harga barang juga menurun, sehingga rakyatlah yang diuntungkan.

Selain itu, akses jalan yang bagus dan mulus akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan. Saat sakit, mereka bisa melarikan sepeda motor via Jalan Tans Papua ke klinik atau puskesmas. Atau ketika keadaan genting, mobil ambulans dan kendaraan lain yang membawa dokter atau bidan bisa melewati jalan itu dan menyelamatkan pasien lebih cepat.

Elisa Nian, Kepala Kampung Bring Kabupaten Jayapura menyatakan bahwa infrastruktur jalan sangat bermanfaat untuk membangun kampung. Ini adalah bukti perhatian dari pemerintah Indonesia. Dalam artian, warga sipil juga merasakan manfaat dari pembangunan infrastruktur ini.

Infrastruktur lain yang membuat wajah Papua tampak berbeda adalah Bandara Internasional Sentani. Bandara ini tampak sangat modern dengan desain eksterior yang elegan. Dengan bandara yang sudah berstandar internasional, maka akan menarik turis asing untuk berwisata ke Papua pasca pandemi.

Dengan begitu, maka pemerintah daerah Papua akan mendapat keuntungan dari banyaknya wisatawan asing yang tertarik dengan eksotisme Raja Ampat dan Gunung Jayawijaya. Selain itu, masyarakat juga diuntungkan karena mereka bisa berjualan suvenir khas Papua dan makanan serta minuman bagi wisatawan tersebut.

Selain bandara nternasional Sentani dan jalan raya Trans Papua, infrastruktur lain yang dibangun di Papua adalah Jembatan Youtefa. Setelah ada jembatan ini, maka antara Skouw (perbatasan dengan Papua Nugini) dan Jayapura bisa terhubung langsung dan jarak tempuhnya hanya 60 menit. Sehingga akan menguntungkan dari segi transportasi.

Dengan banyaknya infrastruktur yang dibangun maka masyarakat memperoleh banyak sekali manfaat, mulai dari kemudahan akses transportasi, kecepatan mobilitas, hingga prediksi harga barang yang diturunkan. Warga sipil akan bahagia karena mereka sangat diperhatikan oleh pemerintah dan hidupnya jadi lebih baik, karena wilayah Papua makin modern.

Pembangunan infrastruktur di Papua bukanlah sebuah ajang pamer dari pemerintah pusat maupun pemda, tetapi dimaksudkan untuk kesejahteraan rakyat. Masyarakat bisa lebih cepat pergi ke fasilitas kesehatan. Mereka juga bisa memulai berdagang makanan, minuman, dan suvenir untuk wisatawan asing, yang tertarik datang ke Papua karena infrastrukrutnya sangat mulus.

bantuin jangan ngasal ya ngasal laporkan!!​

tolong bantu jawabkan itu diatas gambar pasar legi kota surakarta​

tolong bantu yah ka,jgn d jwb asal​

Jawaban soal IPS kelas 6 sd kurikulum 2013 penerbbit rerlanga hal27

jelaskan apa yg di maksut dengan deviden​

ZOPFAN itu apa sih? ​

Sebutkan peranan kalian dalam pelestarian bumi?​

tuliskan contoh interaksi yang terjadi di lingkungan sekitar rumah​

Tuliskan bentuk adaptasi tumbuhan bakau dan landak​

Sebutkan upaya pelestarian bumi?​