Apa penyebab kegagalan perlawanan terhadap penjajah pada masa kerajaan?

Kalahnya persenjataan jika dibandingkan dengan persenjataan penjajah

Persenjataan penjajah yang lebih modern seperti senapan dan meriam jelas lebih diuntungkan ketika berlangsung daripada persenjataan rakyat yang masih menggunakan senjata tradisional, bambu runcing, dan senjata lain yang belum secanggih milik penjajah.

Politik adu domba oleh penjajah

Penjajah mengadu domba para penguasa satu kerajaan atau bisa juga penguasa kerajaan dengan rakyatnya.

Perencanaan perang yang kurang matang

Perencanaan perang menjadi syarat utama agar perang dapat dimenangkan. Akan tetapi, perencanaan perang yang dilakukan penguasa kurang matang ketika melawan penjajah, sehingga banyak korban dari pihak rakyat maupun penguasa akibat peperangan yang terjadi.

Terserang penyakit ketika perang

Wabah penyakit sangat menggaggu ketika perang berlangsung. Pengetahuan cara mengobati juga menjadi andil gagalnya perlawanan rakyat terhadap penjajah yang disebabkan penyakit.

Perlawanan masih bersifat kedaerahan

Perjuangan untuk mengusir penjajahan tidak dilakukan serentak di berbagai daerah. Usaha mengusir penjajah hanya dilakukan oleh daerah yang mendapatkan tekanan penjajah saja.


Ada banyak faktor yang menjadi penyebab kegagalan penguasa beserta rakyat untuk mengusir penjajah. Dari berbagai faktor, akan dipilih lima faktor dominan yang menyebabkan kegagaln penguasa beserta rakyat untuk mengusir penjajah.

1.      Kalahnya persenjataan jika dibandingkan dengan persenjataan penjajah

Persenjataan penjajah yang lebih modern seperti senapan dan meriam jelas lebih diuntungkan ketika berlangsung daripada persenjataan rakyat yang masih menggunakan senjata tradisional, bambu runcing, dan senjata lain yang belum secanggih milik penjajah. Seperti peperangan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji, perang antara ayah dengan anaknya. Sultan Ageng Tirtayasa dibantu oleh rakyat Banten dan Sultan Haji dibantu Belanda. Karena Sultan Ageng bersama rakyat Banten kalah dalam hal persenjataan, maka perang dimenangkan oleh Sultan Haji bersama Belanda. Sulltan Ageng ditangkap tahun 1683. Akhirnya pada tahun 1692 Sultan Ageng meninggal dunia.

2.      Politik adu domba oleh penjajah

Penjajah mengadu domba para penguasa satu kerajaan atau bisa juga penguasa kerajaan dengan rakyatnya. Pada perang Padri, antara kaum Padri dengan kaum Adat, Belanda memiliki andil dalam perseteruan dua kaum tersebut meski akhirnya kedua kaum itu bersatu melawan Belanda. Berbeda dengan perang antara Sultan Ageng dengan Sultan Haji, Belanda yang memihak Sultan Haji menyebabkan ditangkapnya Sultan Ageng, pemimpin yang sangat berpengaruh di Banten.

3.      Perencanaan perang yang kurang matang

Perencanaan perang menjadi syarat utama agar perang dapat dimenangkan. Akan tetapi, perencanaan perang yang dilakukan penguasa kurang matang ketika melawan penjajah, sehingga banyak korban dari pihak rakyat maupun penguasa akibat peperangan yang terjadi. Hal tersebut terbukti dengan tkurang adanya perhitungan dari Mataram untuk mengantisipasi dibakarnya lumbung padi Mataram oleh VOC. VOC mengalahkan Mataram dengan menghancurkan lumbung-lumbung padi di Cirebon dan Tegal dengan cara dibakar. Akibatnya, pasukan Mataram yang menyerang VOC kesulitan pangan. Selain itu jarak antara Yogyakarta dengan Batavia, kalahnya persenjataan, dan penyakit malaria menjadi alasan kekalahan Mataram dalam menghadapi VOC.

4.      Terserang penyakit ketika perang

Wabah penyakit sangat menggaggu ketika perang berlangsung. Pengetahuan cara mengobati juga menjadi andil gagalnya perlawanan rakyat terhadap penjajah yang disebabkan penyakit. Seperti ketika Mataram menyerang VOC, para pasukan Mataram banyak yang terserang penyakit Malaria sehingga akibatnya banyak pasukan Mataram yang mati ketika perang berlangsung.

5.      Perlawanan masih bersifat kedaerahan

Dari berbagai faktor yang disebutkan sebelumnya, faktor yang terakhir dan paling berpengaruh ini yang menjadi penyebab kegagalan mengusir penjajah. Perjuangan untuk mengusir penjajahan tidak dilakukan serentak di berbagai daerah. Usaha mengusir penjajah hanya dilakukan oleh daerah yang mendapatkan tekanan penjajah saja. Banyak penguasa beserta rakyat yang masih mementingkan daerah maupun kerajaannya masing-masing.


Apa penyebab kegagalan perlawanan terhadap penjajah pada masa kerajaan?
Kedatangan bangsa barat ke Indonesia pada awalnya disambut baik. Akan tetapi lama kelamaan karena sifat serakah yang dilakukan bangsa barat tersebut, membuat bangsa Indonesia melakukan berbagai perlawanan. Bangsa barat menuntut adanya monopoli perdagangan ditolak oleh penguasa lokal, dalam hal ini adalah para raja. Bangsa Barat yang awalnya hanya ingin berdagang kemudian berhasrat untuk menguasai, maka muncullah kolonialisme barat di Indonesia.

Berbagai macam perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia muncul dalam menentang kolonialisme barat, antara lain Kerajaan Aceh melawan Portugis, Kerajaan Demak mengusir Portugis, Kerajaan Ternate mengusir Portugis, Perlawanan Banten terhadap VOC, Perlawanan Kerajaan Mataram terhadap VOC di Batavia, Perlawanan Kerajaan Makassar melawan VOC, Perang Diponegoro, Perang Paderi, Perang Puputan di Bali, Perlawanan Patimura, Perlawanan Pangeran Antasari, Perlawanan Si Singamangaraja dalam mengusir pemerintah kolonial Belanda.

Sebelum abad ke-20 corak perjuangan bangsa Indonesia antara lain:

  1. Bentuk gerakannya belum diorganisasi, maka menggantungkan kepada pemimpin.
  2. Sifatnya kedaerahan, maka bersifat insidental sementara.
  3. Mengandalkan kekuatan senjata dan kekuatan gaib.
  4. Belum ada tujuan yang jelas.
  5. Gerakannya mudah bubar atau berakhir jika pemimpin mereka tertangkap.

Berbagai perlawanan tersebut pada akhirnya mengalami kegagalan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rakyat Indonesia gagal mengusir penjajah, di antaranya:

  1. kurangnya persatuan di antara rakyat dan kerajaan-kerajaan di Indonesia;
  2. mentalitas sebagian orang Indonesia yang terpedaya oleh jabatan dan kekayaanyang ditawarkan oleh penjajah;
  3. kualitas SDM Indonesia cenderung kalah dengan SDM penjajah;
  4. kuatnya rasa cinta kedaerahan rakyat Indonesia sehingga menjadi peluang bagi penjajah untuk mengadu domba;
  5. terdapatnya persaingan di antara kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk menjadi kerajaan yang paling maju
  6. sarana dan prasarana militer serta alat komunikasi antar daerah di Indonesia yang sangat minim.

Sumber :

Herlan Firmansyah .2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 : untuk Sekolah Menengah Pertama /Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII /Semester 1 dan 2 /. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,

Apa penyebab kegagalan perlawanan terhadap penjajah pada masa kerajaan?

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih