Apa itu ecu motor injeksi

Helmi Alfriandi Motor punya banyak komponen fundamental agar bisa melaju. Semuanya perlu sinergi, agar kinerjanya tetap baik. Banyak orang yang berpikir, mekanikal mesinlah yang terpenting. Mungkin betul, kalau pengabutannya masih mengadopsi sistem karburasi apalagi di motor lawas. Bagaimana dengan sistem injeksi yang sudah modern? Tentu ada satu komponen elektronik yang tak kalah krusial, yakni ECU (Engine Control Unit). Tak hanya mengatur injektor, bahkan sektor pengereman dan banyak hal lain, biasanya terhubung dengan perangkat satu ini.

Apa itu ecu motor injeksi

Konsepnya sama saja dengan mobil. Begini penjelasan mudahnya, ECU adalah otak dari kendaraan. Benda ini menginput data dari berbagai sensor, memrosesnya, lantas dikirimkan kembali ke komponen terkait supaya direspons. Mirip otak manusia, yang mendeteksi segala hal, lalu mengirimkan sinyal ke bagian tubuh untuk bereaksi sesuai yang diinginkan. Sementara mesin, bisa dianalogikan sebagai jantung dari sebuah kendaraan.

Perangkat ini menggunakan banyak kabel yang terhubung satu sama lain. Tak begitu besar dimensinya, mirip hard disk komputer. Nah, cara kerjanya, dengan mengandalkan berbagai sensor untuk menghitung sejumlah variabel. Misalnya tekanan udara, suhu, posisi putaran gas, serta kecepatan mesin. Setelah semua itu dikalkulasi, terciptalah takaran yang tepat untuk pembakaran di dalam silinder. Dalam artian, mengusahakan semuanya optimal. Baik saat dibutuhkan tenaga maupun sedang mengejar efisiensi. Pada motor berteknologi Variable Valve Timing, atau sistem buka tutup katup, ECU jugalah yang berperan guna menentukan momentumnya. Jadi jantung pacu pun dikendalikan oleh “pola pikir” ECU yang sudah diseting sedemikian rupa.

Contoh lain lagi, pada kontrol traksi dan mode berkendara. Biasanya alat itu membaca karakter yang dipilih, lalu mengatur besaran bahan bakar yang ditumpahkan ke silinder. Alhasil, seberapa besarpun Anda menarik gas, tak bakal terjadi spinning ataupun tenaga yang berlebihan. Karena telah disetel menyesuaikan karakter. Pun sebaliknya, jika menginginkan motor melaju tajam.

Jangan kira sektor penahan laju tak ada hubungannya. Sensor ABS (Anti-Lock Braking System) turut memiliki koneksi khusus. Begini, ABS terdiri dari empat komponen utama. Sensor, katup, ECU dan akuator. Saat terjadi pengereman keras, sensor di roda mengirimkan sinyal bahaya ke ECU. Dalam sekian milidetik langsung menghitung kecepatan pada putaran roda. Kemudian perintah diutarakan pada kaliper rem untuk melepas dan mengapit roda bergantian dalam interval yang sangat cepat, sehingga roda tidak terkunci. Di beberapa motor bahkan suspensinya juga terhubung. Tapi tak banyak yang seperti itu, biasanya ada di roda dua kelas atas.

Karena ECU sangat penting, mulai sekarang jangan sembarangan memperlakuakannya. Diperlukan ruang yang paten, memastikan perangkat ini terkunci dan tidak bergerak sama sekali saat terkena guncangan. Takutnya banyak kabel yang berubah posisi hingga mengganggu salah satu sistem. Lalu jika terendam air, walaupun mungkin sudah didesain untuk bisa bertahan, yang namanya elektronik tetap saja bermusuhan dengan air. Sebaiknya hindari hal ini terjadi. Lalu untuk mensetingnya, serahkan pada yang ahli. Sepengalaman kami, lebih mudah mencari mekanik mesin di jalanan ketimbang yang jago mengulik ECU. (Hel/Odi)

Sumber: Bikedheko, berbagai sumber

Baca Juga: GS Gold, Aki Motor Antipemalsuan dan Bergaransi

Helmi Alfriandi 02 Jul, 2019

IMOS 2022

  • Terbaru
  • Populer

Anda mungkin juga tertarik

  • Terbaru
  • Yang Akan Datang
  • Populer

Video Motor Terbaru di Oto

Tonton Video Motor

Artikel Motor dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature

Pada zaman sekarang ini, kebanyakan kendaraan yang beredar di pasaran telah menganut sistem pengabutan bahan bakar dengan model injeksi. Penggunaan sistem injeksi ini sudah terbukti dapat mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan serta mengurangi emisi gas buang.

Setiap pabrikan punya nama sebutan yang berbeda terhadap sistem injeksi yang dimiliki. Misalnya saja pabrikan “sayap mengepak” yaitu Honda menyebutnya dengan PGM-FI (Programmed Fuel Injection) dan pabrikan “garpu tala” yaitu Yamaha menyebutnya dengan YMJET-FI (Yamaha Mixture JET Fuel Injection).

Honda hingga sekarang ini masih mempertahankan sistem PGM-FI-nya yang berpadu dengan eSP (Enhanced Smart Power) agar mendapatkan efisiensi mesin yang maksimal. Sedangkan Yamaha telah mengganti sistem YMJET-FI-nya dengan Blue Core karena alasan efisiensi juga.

Meskipun berbeda penyebutan, namun pada prinsip kerjanya tetaplah sama. Motor yang menggunakan sistem injeksi selalu memiliki benda yang bekerja untuk mengontrol perangkat injeksi itu sendiri yang bernama ECU.

ECU merupakan kependekan dari “Electronic Control Unit”. ECU juga memiliki penyebutan lain yang disebut dengan ECM “Electronic Control Module”, keduanya sama saja namun hanya berbeda penyebutan.

ECU berperan sebagai “otak” untuk motor yang telah menganut sistem injeksi, menggantikan CDI (Capacitor Discharge Ignition) pada motor yang masih menggunakan sistem karburator. Tentunya ECU bekerja dengan cara yang lebih modern karena benda ini seperti komputer kecil yang bekerja pada motor.

Mengapa disebut sebagai komputer kecil? Karena sejatinya ECU ini dapat mengumpulkan data-data (termasuk data kerusakan) pada motor kamu Readers, sehingga ECU juga dapat mempermudah kerja para mekanik yang ingin menyervis motor kamu.

Salah satu kerja ECU adalah mengontrol banyaknya debit bahan bakar yang dikeluarkan oleh injektor. Tentunya pengontrolan tersebut juga berdasarkan kalkulasi dari beberapa sensor untuk menciptakan campuran stoikiometri yang selalu presisi, sehingga pembakaran di dalam mesin mendekati angka efisiensi maksimalnya.

Tidak hanya itu, ECU juga dapat mendeteksi kemiringan motor kamu. Apabila motor kamu berada pada sudut kemiringan tertentu (Honda memprogramnya pada sudut 70 derajat) maka mesin akan mati demi alasan safety.

Lebih lanjut, ketika kamu ingin menyervis motor injeksi kamu ke bengkel, mekanik dapat mendiagnosa kerusakan ataupun menyetel ulang sistem injeksi motor kamu menggunakan alat diagnosa khusus ataupun laptop. Tentunya hal ini dapat dilakukan apabila kamu pergi ke bengkel yang menerima servis injeksi ya!

Sistem injeksi dengan ECU juga memiliki kekurangan nih Readers. Karena perangkat tersebut bekerja secara elektronis, maka wajib hukumnya bagi kamu untuk menjaga tegangan listrik pada aki motor kamu agar sistem injeksi selalu bekerja dalam keadaan prima. Bayangkan saja komputer rumahan tanpa alat voltage stabilizer, pastinya komputer akan tidak bekerja maksimal atau bahkan rusak.

  1. 1
  2. 2


Apa itu ecu motor injeksi

Lihat Otomotif Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

Apa akibat jika ECU motor rusak?

Kerusakan ECU di motor injeksi akan berakibat fatal karena motor bisa mati total. Karena peran ECU di motor injeksi ini sebagai otak dari motor injeksi, maka mesin akan tidak bisa hidup normal kalau ada masalah di ECU.

Apa itu reset ECU motor injeksi?

"Reset ECU itu fungsinya mengatasi error yang terjadi di motor injeksi lalu dikembalikan ke settingan pabrik," buka Edu sapaan akrabnya. "Jadi misalnya kita pernah mengalami masalah injektor, injektornya kita perbaiki lalu kita lakukan reset ECU supaya motor kembali maksimal," terangnya.

Bagaimana cara kerja ECU pada sepeda motor injeksi?

Sehingga cara kerja ECU yaitu mengatur setiap bagian atau komponen dari motor tersebut sesuai dengan fungsi dari setiap perangkat. Kondisi ini dapat dilihat pada bagian kontrol traksi atau mode berkendara. Kemudian, ECU akan mengukur seberapa takaran bahan bakar yang dialirkan menuju silinder.

Apa penyebab ECU rusak?

Nggak cuma faktor internal aja, beberapa faktor eksternal pun juga bisa memicu kerusakan ECU pada sepeda motor. Misalnya, saat mesin ECU pada sepeda motormu terkena benturan yang sangat keras. ECU yang terkena air karena terendam banjir atau mencuci motor pun juga bisa mengalami kerusakan.