Berita Terkait
Berita Populer
Show
Konsumsi obat tidur kerap dipilih bagi mereka yang mengalami kesulitan tidur atau insomnia. Mereka berpikir bahwa obat tidur mampu memberikan apa yang diinginkan, yaitu tidur dengan lelap. Namun kenyataannya, obat tidur tidak dapat mengobati kondisi tersebut, bahkan hanya memperburuk masalah saja. Di bawah ini beberapa jenis masalah terkait dengan pil tidur dan penggunaan yang terlalu berlebihan, seperti dikutip Health Me Up, Senin (11/8/2014): 1. Efek samping dari obat tidur dapat membuat orang yang meminumnya merasa lupa, merasa pusing, bingung, dan sulit untuk berpikir keesokan harinya. 2. Berlebihan dalam mengonsumsinya, akan memaksa Anda untuk meningkatkan asupannya agar Anda benar-benar tertidur. Sudah jelas, akan menimbulkan efek samping yang lebih besar. 3. Terlalu sering mengonsumsi obat tidur akan membuat Anda ketergantungan yang berkepanjangan. Tidur lelap secara alami, tampaknya hanya mimpi yang jauh dari angan, yang hanya akan membuat Anda mengalami sulit tidur dan kerap merasa cemas. 4. Jika Anda berhenti mengonsumsinya, secara perlahan tubuh akan menggigil, berkeringat, dan mual. 5. Anda harus tahu bahwa obat tidur akan memengaruhi proses dari obat jenis lainnya yang sedang Anda konsumsi. Apakah itu obat pusing, demam, dan lain-lain. 6. Kondisi akan semakin parah, saat Anda menggabungkannya dengan obat penghilang rasa sakit atau obat penenang. 7. Anda harus menyadari bahwa masalah tidur mungkin menjadi pemicu terjadinya beberapa penyakit kesehatan mental, yang mendasari terjadinya gangguan tidur. Dan obat tidak selalu menjadi pilihan yang tepat. Susah tidur pasti membuat Anda bangun pagi dengan kondisi tubuh sakit dan kelelahan dan mengantuk di siang hari. Kondisi ini tentu membuat Anda tidak bisa menjalani aktivitas secara optimal, karena Anda kurang fokus dan tubuh kurang enerjik. Salah satu cara mengatasi susah tidur adalah dengan minum obat tidur. Jika Anda berminat menempuh jalan ini, yuk, pelajari lebih lanjut mengenai hal ini agar tidak salah langkah! Pilihan obat tidur yang bisa Anda minumInsomnia alias susah tidur dapat terjadi karena kebiasaan kurang tepat sebelum tidur atau adanya masalah kesehatan tertentu. Contohnya, minum kopi di malam hari, minum alkohol sebelum tidur, atau mengidap masalah mental, seperti depresi maupun gangguan kecemasan. Biasanya, susah tidur akan teratasi dengan menerapkan sleep hyigiene atau mengikuti terapi perilaku kognitif untuk insomnia. Jika kurang berhasil, penggunaan obat tidur bisa menjadi pilihan. Berikut ini ada beberapa jenis obat tidur yang bisa Anda gunakan, seperti: Obat tidur apotek tanpa resep dokterJika perubahan gaya hidup tidak berhasil mengatasi insomnia, Anda bisa menggunakan obat yang membuat Anda mengantuk tanpa resep dokter. Meskipun bisa didapatkan tanpa resep, obat dari apotek ini tidak boleh Anda gunakan dalam jangka waktu lama atau dengan dosis berlebihan. Obat yang membuat Anda mengantuk ini hanya bisa digunakan dalam jangka waktu pendek sekitar 7 hari. Baca anjuran pakai obat apotek ini sebelum Anda menggunakannya, dan ikuti instruksinya dengan baik. Sebab, jika tidak, obat apotek ini bisa mengubah metabolisme tubuh dan sangat mungkin menimbulkan efek samping. Obat tidur apotek yang bisa Anda dapatkan tanpa resep, yakni:
Beberapa merek obat tanpa resep ini memiliki kandungan antihistamin dengan pereda rasa sakit acetaminophen. Kandungan antihistamin ini memberikan berbagai macam efek samping yang perlu Anda waspadai. Obat tidur dengan resep dokterSelain obat apotek yang Anda beli tanpa resep, ada beberapa obat yang merangsang rasa kantuk memang diresepkan dari dokter. Umumnya dokter menggunakan pil GABA. Pil ini bekerja pada reseptor GABA pada otak yang mengontrol rasa kantuk dan rileks. Obat-obatan yang tergolong dalam obat GABA, antara lain:
Obat yang bekerja pada reseptor GABA pada otak ini tidak memengaruhi semua reseptor. Oleh karena itu, obat tidur jenis ini dianggap lebih aman ketimbang obat benzodiazepin, yakni obat yang membuat Anda ngantuk dan sudah ada sejak dulu. Obat jenis GABA ini juga memiliki efek samping yang lebih rendah. Pada kebanyakan pengguna obat ini, GABA diproses lebih cepat dalam tubuh sehingga di pagi hari ketika bangun efeknya sudah tidak terlalu terlihat. Selain itu, ada juga obat terbaru yang digunakan untuk mengatasi insomnia, yakni Ramelteon (Rozerm). Ramelteon akan memengaruhi langsung jam biologis tubuh termasuk siklus tidur dan bangun seseorang. Siklus tidur bangun seseorang dikendalikan oleh bagian otak yang disebut dengan hipotalamus. Ramelton akan mengikat reseptor melatonin di area hipotalamus ini untuk mendorong Anda agar lekas tertidur. Efek Ramelton ini hanya pada satu bagian otak, sehingga efek samping obat tidur ini lebih sedikit dibandingkan obat lain yang bertindak lebih umum ke beberapa bagian otak. Akan tetapi ini bukan berarti tidak ada ketergantungan sama sekali, ketergantungan tetap bisa terjadi pada obat ini namun keparahannya cenderung lebih rendah. Bagaimana cara kerja obat untuk tidur?Secara garis besar, ada dua jenis obat untuk mengatasi insomnia. Pertama adalah obat yang menimnbulkan rasa kantuk ringan. Kedua, adalah obat tidur kuat khusus sebagai alat bantu agar orang yang mengalami kesulitan tidur bisa tertidur dengan jauh lebih mudah. Cara kerja kedua obat ini sangat memengaruhi kerja otak untuk memicu rasa kantuk. Cara kerja obat untuk kantuk ringan sebenarnya tidak langsung membuat Anda merasa ngantuk. Rasa kantuk ini akan muncul setelah obat ini sudah Anda minum dan tercerna dalam tubuh. Reaksi kantuk yang timbul ini merupakan efek samping dari reaksi obat dalam tubuh. Sementara itu, cara kerja obat untuk tidur kategori berat adalah memengaruhi reseptor GABA (gamma-aminobutyric acid) di otak yang bertanggung jawab untuk menghambat fungsi sistem saraf. Terhambatnya fungsi sistem saraf akan merangsang rasa kantuk atau rasa relaksasi dalam tubuh, sehingga orang yang meminum obat ini akan mengantuk. Obat jenis ini membantu seseorang untuk memejam mata lebih cepat ketimbang obat tingkat ringan. Efek samping obat tidur yang mungkin terjadiEfek obat tidur apotek yang mengandung antihistamin paling umum adalah menyebabkan sakit kepala dan mudah lupa. Selain itu, efek obat apotek yang mengandung antihistamin jika Anda gunakan dalam dosis dan jangka waktu yang salah akan menimbulkan:
Oleh sebab itu, meskipun pembelian obat tidur dari apotek secara bebas, Anda perlu sangat berhati-hati dengan efek obat tidur ini. Bukan hanya obat yang mengandung antihistamin saja yang menimbulkan efek samping, secara keseluruhan efek obat yang memicu rasa kantuk lainnya juga bisa terjadi jika tanpa kontrol dokter. Berikut ini efek samping lainnya, yang mungkin Anda alami setelah minum obat tidur. 1. Peningkatan risiko kematian dan kecelakaanMengonsumsi obat apotek atau obat resep dokter yang memicu rasa kantuk membuat tubuh terbiasa dengan reaksi obat sebelum beranjak ke kasur. Jika Anda mengonsumsi obat ini lebih dari rekomendasi dosis, akan menimbulkan tekanan pada sistem pernapasan sehingga menimbulkan risiko kematian. Ini adalah efek obat yang paling berbahaya. Efek mengantuk pada obat ini juga perlu menjadi pertimbangan jika Anda akan mengemudi. Pasalnya, efek mengantuk pada keesokan harinya yang timbul setelah minum obat tidur meningkatkan risiko kecelakaan. 2. Timbul gangguan tidurEfek obat untuk tidur lainnya adalah menimbulkan berbagai gangguan tidur Anda, seperti mengigau, atau tidur sambil berjalan. Bukannya mengatasi insomnia, penggunaan obat ini yang tidak tepat malah bisa memperburuk kualitas tidur. 3. Hilang keseimbanganEfek samping lainnya adalaha menumpulkan sensor sistem saraf pada kaki. Padahal kaki berfungsi penting untuk menopang tubuh dan menjaga tubuh tetap seimbang. Oleh karena itu, efek obat apotek atau obat dengan resep dokter yang merangsang rasa kantuk bisa membuat Anda lebih mudah terjatuh. Risiko ini sangat mungkin terjadi pada lansia yang memang berkurang kemampuan tubuhnya dalam mengatur keseimbangan. Cara mengonsumsi obat tidur dengan amanSegala obat yang membuat Anda ngantuk bisa membuat ketergantungan, dan efek samping yang sangat mungkin mengganggu kondisi normal tubuh Anda. Saat Anda mulai menggunakan obat ini, lalu selanjutnya tidak menggunakannya lagi, ini membuat Anda cemas dan jadi susah tidur. Meskipun sebenarnya fisik tidak membutuhkannya lagi tetapi psikis Anda masih menginginkannya. Jika rasa ketergantungan ini jadi semakin parah, konsultasikan ke dokter Anda segera. Apalagi jika Anda sudah mengonsumsi dalam jangka waktu lama, jangan pernah berhenti tiba-tiba. Temui dokter Anda untuk berhenti menggunakan obat untuk tidur dan mengurangi efeknya. Jadi, Anda tidak bisa menggunakan ini sembarangan. Berikut ini hal yang perlu Anda perhatikan saat minum obat yang membuat mata mengantuk.
Tips untuk mengurangi penggunaan obat tidurPenggunaan obat untuk tidur bukan satu-satunya cara mengatasi susah tidur yang Anda alami. Ada beberapa kebiasaan tidur yang baik agar Anda tidak mengalami susah tidur:
Apakah obat tidur lelap berbahaya?Efek samping obat lelap :
Denyut jantung yang meningkat. Mulut menjadi kering. Perut yang kurang nyaman. Sakit kepala.
Berapa lama efek obat tidur lelap?Obat tidur Lelap di apotik dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada umumnya obat tidur akan memberikan efek yang diinginkan dalam waktu 30 menit setelah diminum. Obat tidur Lelap bertahan berapa jam? Obat ini pada umumnya dapat memberikan Anda waktu tidur kurang lebih selama 4 hingga 6 jam.
Apa manfaat obat tidur lelap?LELAP merupakan obat herbal yang berkhasiat untuk membantu meringankan gangguan tidur. Valerianae Radix 250 mg, Myristicae semen 115 mg, Eleuthroginseng Radix 100 mg, Polygalae Radix 135 mg. Penggunaan obat 1-2 kaplet per hari. Selama menggunakan obat ini jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin.
Apa obat tidur yang aman?Ada banyak jenis obat tidur yang aman dan bisa dikonsumsi. Semuanya tergantung penyebab susah tidur serta tingkat keparahan gangguan tidur yang dialami.. Triazolam.. Eszopiclone.. Flurazepam hydrochloride.. Estazolam.. Temazepam.. Ramelteon.. Doxepin.. Zaleplon.. |