Analisis perkembangan variabel variabel pembentukan kesuksesan ekonomi di PON Papua 2022

Penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX diperkirakan akan mendongrak pertumbuhan ekonomi Papua sebesar 0,7-1,1%. Pertumbuhan ekonomi Papua, secara keseluruhan, pun diharapkan bisa melesat hingga 14% pada 2021.

Sebagai informasi, produk domestik bruto (PDB) Papua tumbuh sebesar 13,14% (year on year) pada kuartal II tahun ini.

"Dampaknya memang akan signifikan sekitar 0,7-1,1%. Itu tambahannya ya ke pertumbuhan sehingga kita bisa berharap di akhir tahun ada di atas 14%," tutur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga, kepada Katadata, Sabtu (9/10).

Dia menjelaskan nominal kontribusi 0,7-1,1% terhadap PDB selama pagelaran PON diperkirakan mencapai Rp 1,2-1,5 triliun. 
"Ada 26 ribu atlet, ofisial, dan pantia pelaksana jadi otomatis akan berpengaruh ke ekonomi," katanya.

Tambahan sebesar 0,7-1,1% ke pertumbuhan ekonomi hanyalah kontribusi pada saat pelaksanaan PON yang berlangsung pada 2-15 Oktober tahun ini.

Jauh sebelum pesta PON digelar, event olahraga terbesar tanah air tersebut sudah memberikan suntikan pertumbuhan ekonomi Papua dari berbagai sektor.

Advertising

Advertising

Baca Juga

 "Utamanya dari konstruksi karena kan ada pembangunan venue dan lain-lain. Itu kan sejak 2016 dan nilainya hampir Rp 5,2 triliun untuk pembangunan venue," tambah Naek Tigor.

Jika sektor konstruksi berkontribusi besar sebelum penyelenggaraan PON maka transportasi, akomodasi makanan dan minuman, pariwisata, serta perdagangan menjadi sektor yang paling diuntungkan selama PON XX.

Dengan ada puluhan ribuan atlet dan ofisial maka kebutuhan akan transportasi seperti mobil, bus, ataupun kendaraan lain meningkat pesat selama PON.

Antusiasme warga Papua menyaksikan pertandingan  pertandingan tim sepak bola putri Papua melawan tim sepak bola putri Babel pada semifinal Sepak Bola Putri PON Papuadi Stadion Katalpal, Kabupaten Merauke, Papua (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU)

"Sebagian besar atlet dan ofisial kan datang ke Papua dengan angkutan udara sehingga pertumbuhan sektor transportasi besar. Hotel-hotel kan penuh semua jadi sektor akomodasi ini naik pesat,"tambah Naek Tigor.

Sektor UMKM juga akan mendapat berkah dari pagelaran PON. Sektor UMKM menjadi sangat hidup selama PON karena permintaan terhadap makanan, oleh-oleh, cenderamata, serta minuman meningkat.

Salah satu produk yang laris selama PON adalah kopi. Menurut Tigor, dalam kurang sepekan, transaksi nya mencapai Rp 0,5 miliar.
"Kita berpikir kalau tidak ada pandemi seharusnya pariwisata bisa dorong lebih tapi ada pandemi jadi terbatas (dampaknya),"tuturnya.

Baca Juga

 Dia menambahkan penyelenggaraan PON juga menggerakan ekonomi Papua di sektor non-pertambangan dan penggalian.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pada tahun 2020, ekonomi Papua tumbuh 2,32% di mana sebagian besar disumbang oleh tambang. 
Jika kategori pertambangan dan penggalian dikeluarkan maka ekonomi Papua terkontraksi 3,51%  pada tahun 2020.

"Sisi positifnya dari PON ini maka sektor non-tambang bisa tumbuh sekitar 1-2%," ujarnya.

Sebelumnya, dikutip dari Antara, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan penyelenggaraan PON akan meningkatkan ekonomi terutama di sektor transportasi khususnya angkutan udara, hotel, restoran, wisata, dan beberapa aktivitas sektor riil lainnya.

Dengan demikian, konsumsi masyarakat di sektor-sektor tersebut pun akan tumbuh kembali, dari yang sebelumnya sempat menurun karena pandemi COVID-19.

Selain meningkatkan konsumsi, Iskandar menyebut produksi beberapa barang kebutuhan perhelatan PON Papua juga akan meningkat, sehingga menghidupkan kembali industri di sana.

"Produksi makanan dan minuman, seragam, dan cenderamata akan meningkat," ucap Iskandar, seperti dikutip dari Antara.

Analisis perkembangan variabel variabel pembentukan kesuksesan ekonomi di PON Papua 2022

Selain konsumsi, PON di Papua juga akan mendorong pertumbuhan investasi dalam jangka pendek, khususnya pada bangunan tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut.

PON di Papua merupakan yang pertama kalinya digelar di provinsi tersebut. Selain Papua, ada lima provinsi yang pernah yang menyelenggarakan PON, yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Riau.

PON Papua diikuti sekitar 10.000 atlet dan ofisial dari 34 provinsi. Ada  37 cabang olahraga yang dipertandingkan yang meliputi 56 disiplin olahraga dengan 679 nomor pertandingan dan diikuti sekitar 

  • Indonesian Trade Promotion Center (itpc Barcelona)

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA
DI MADRID, KERAJAAN SPANYOL

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA, Calle de Agastia No. 65, 28043 Madrid, Spanyol

+34 914 130 294, +34 914 130 594

Foto: Pemain futsal Sulawesi Selatan, Hasriady (depan) berebut bola dengan pemain Jawa Timur, Adrianto Athala Tomassi di laga futsal PON XX Papua di GOR Futsal SP/2 Timika. Sabtu (25/9/2021) (FOTO: PB PON XX PAPUA).

JAKARTA - Api PON XX Papua yang mulai dikirab senin (27/9) menandakan mulai berlangsungnya Pekan Olahraga Nasional (PON)  XX Papua 2021. Berlangsungnya PON yang baru dalam hitungan jari ternyata membawa dampak signifikan pada perekonomian Papua. 

BI memproyeksikan pertumbuhan Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) Papua meningkat hingga 110 persen. Hal itu merupakan dampak dari perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Pertumbuhan itu ditunjang oleh gencarnya sektor konstruksi, permintaan akomodasi, makanan dan minuman.

Baca Juga : KONI Pusat Resmikan Media Center PON XX Papua 2021 di Jakarta

Sebanyak 21.687 orang terdiri atlet, official dan perangkat pertandingan PON Papua tersebar di empat klaster yaitu Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayapura, dan Kota Jayapura. Mereka menjadi pendorong di balik naiknya grafik perekonomian Papua. 

Jumlah tersebut belum termasuk pada penopang perhelatan PON XX Papua seperti aparat TNI/Polri, pekerja konstruksi, media dan relawan. Dengan begitu, ajang PON XX Papua kali ini menjadi pusat kegiatan sosial ekonomi yang berdampak positif bagi rakyat Papua. 

Asisten Direktur Perwakilan BI Papua, Dwi Putra Indrawan mencontohkan, pembangunan arena pertandingan maupun infrastruktur PON Papua sejak tahun 2016-2021 telah menumbuhkan sektor konstruksi.  Pembangunan berbagai venue PON XX tersebut berkontribusi terhadap PDRB Papua 0-2 persen dari PDRB Papua dengan posisi tertingginya pada tahun 2019 senilai 1,5 persen.

"Kegiatan PON Papua pada 2021 meski hanya berlangsung dua minggu diperkirakan membawa  peningkatan total  PDRB  senilai  Rp1.222,84  miliar  atau  0,7-1,10  persen pertumbuhan tahun ke tahun (yoy)," kata Dwi dalam konferensi pers tentang PON dan Pertumbuhan Ekonomi Papua di Media Center Kominfo Klaster Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada Selasa (28/9/2021).

Menurut Dwi pertumbuhan tersebut berasal dari sektor konstruksi sebesar Rp851,88 miliar atau meningkat 4,2-5,0 persen. Sedangkan, sektor transportasi mengalami peningkatan Rp93,31 miliar atau 1,5-2,3 persen.  

Peningkatan yang cukup pesat dari penyediaan akomodasi serta makanan dan minuman sebanyak Rp83,18 miliar atau 8,5-9,3 persen. "Penuhnya hotel, tingginya nilai harga tiket pesawat serta katering bagi para atlet PON menjadi bukti bergeraknya ekonomi Papua," jelas Dwi. (rania adyanti)

Baca Juga : Menakar Peta Persaingan di Semifinal Futsal PON XX Papua 2021

Editor : Maruf

SENTANI, jayapurakab.go.id – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) Papua meningkat hingga 1,10 persen sebagai dampak dari perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Pertumbuhan ditunjang oleh gencarnya sektor konstruksi serta permintaan akomodasi serta makanan dan minuman.

Sebanyak 21.687 orang yang terdiri atlet, official dan perangkat pertandingan PON Papua yang tersebar di empat klaster yaitu Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayapura, dan Kota Jayapura menjadi pendorong geliat ekonomi Papua. Jumlah tersebut belum termasuk pada penopang perhelatan PON XX Papua seperti aparat TNI/Polri, pekerja konstruksi, media dan relawan.

Dengan begitu, ajang PON XX Papua kali ini menjadi pusat kegiatan sosial ekonomi yang berdampak positif bagi rakyat Papua. Asisten Direktur Perwakilan BI Papua, Dwi Putra Indrawan mencontohkan, pembangunan arena pertandingan maupun infrastruktur PON Papua sejak tahun 2016-2021 telah menumbuhkan sektor konstruksi. Pembangunan berbagai venue PON XX tersebut berkontribusi terhadap PDRB Papua 0-2 persen dari PDRB Papua dengan posisi tertingginya pada tahun 2019 senilai 1,5 persen.

Analisis perkembangan variabel variabel pembentukan kesuksesan ekonomi di PON Papua 2022
“Kegiatan PON Papua pada 2021 meski hanya berlangsung dua minggu diperkirakan membawa peningkatan total PDRB senilai Rp1.222,84 miliar atau 0,7-1,10 persen pertumbuhan tahun ke tahun (yoy),” kata Dwi dalam konferensi pers tentang PON dan Pertumbuhan Ekonomi Papua di Media Center Kominfo Klaster Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada Selasa (28/9/2021).

Pertumbuhan tersebut antara lain, menurut Dwi, berasal dari sektor konstruksi sebesar Rp851,88 miliar atau meningkat 4,2-5,0 persen (yoy). Sedangkan, sektor transportasi mengalami peningkatan Rp93,31 miliar atau 1,5-2,3 persen (yoy). Peningkatan yang cukup pesat dari penyediaan akomodasi serta makanan dan minuman sebanyak Rp83,18 miliar atau 8,5-9,3 persen (yoy).

“Penuhnya hotel, tingginya nilai harga tiket pesawat serta katering bagi para atlet PON menjadi bukti bergeraknya ekonomi Papua,” jelas Dwi.

BI juga telah mengkalkulasi potensi belanja domestik selama PON Papua berlangsung. Nilainya sekitar Rp7,03 miliar per 10 ribu penonton. Sementara, potensi belanja penonton asal luar Papua mencapai Rp32,58 miliar per 10 ribu penonton. Harapannya, para atlet dan official dari luar Papua itu membelanjakan uangnya di pusat-pusat UMKM sekitar venue.

Meski didera pandemi Covid-19, Dwi Indra Indrawan menerangkan, pertumbuhan ekonomi Papua masih bisa tumbuh 13,14 persen. Peningkatan tersebut sebagian besar masih ditopang oleh sektor pertambangan. Oleh karena itu, BI mencoba mendorong ke depan, Papua lebih menguatkan potensi ekonomi di sektor non-pertambangan seperti pertanian, perikanan dan pariwisata/ekonomi kreatif. Ajang PON Papua kali ini sekaligus sebagai momentum dan pembuktian bahwa ke depan masyarakat Papua juga bisa beralih ke sektor non-tambang.

Satu hal, PON Papua juga mempunyai potensi inflasi. Oleh karena itu, BI yang dimandatkan sebagai Tim Pengelola Inflasi Daerah (TPID) telah mengantisipasi permintaan bahan pokok sepanjang pelaksanaan PON Papua. Soal pangan ini merupakan sektor paling sensitif dengan inflasi.

Menurut Dwi, sejumlah strategi telah diambil TPID Papua antara lain pengadaan beras oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). “Stok beras untuk Provinsi Papua cukup untuk empat bulan,” kata Dwi.

TPID juga memantau ketersediaan daging ayam melalui inisiasi koperasi peternak ayam. Strategi lainnya dengan peningkatan pasokan buah-buahan dan sayuran. BI juga mendukung upaya mendatangkan kebutuhan pangan dari luar Papua agar tidak terjadi lonjakan harga di pasar. Kelancaran distribusi pangan dan logistik juga menjadi perhatian TPID.  Sejauh ini justru Papua mengalami deflasi dengan rentang aman, yakni 0,21 persen.

PON Papua Go Digital

Di samping itu, BI terus mendorong penggunaan aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk memfasilitasi transaksi pembayaran selama ajang Pekan PON Papua XX 2021. Penggunaan QRIS itu bertujuan untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 selama PON Papua sekaligus mendorong budaya transaksi non-tunai (cashless society).

“Penggunaan QRIS itu aman dari risiko penyebaran COVID-19 karena mengurangi kontak langsung antara konsumen dengan pelaku usaha atau merchant,” kata Dwi.

Sejak diperkenalkan pada tahun 2020 sudah terdapat sekitar 32 ribu pelaku usaha yang menggunakan QRIS di Provinsi Papua. BI bersama kalangan perbankan mendorong pelaku usaha kecil menengah atau UKM di Papua menggunakan QRIS sehingga jumlahnya mencapai 75 ribu merchant pada 2021. Sekitar 50 ribu merchant, berada di Kabupaten dan Kota Jayapura.

Untuk meningkatkan penggunaan QRIS selama PON XX 2021, Pemimpin Divisi Bisnis UMK dan Konsumer Bank Papua, Abraham Krey menjelaskan pihaknya secara resmi meluncurkan aplikasi tersebut pada Rabu 29 September 2021 di Sentani.   Pemanfaatan aplikasi pembayaran non tunai ini diharapkan membawa gaya hidup Papua semakin go digital.

Di samping itu, sebagai bank milik pemerintah daerah dan masyarakat yang ada di tanah Papua, Bank Papua memberikan bantuan CSR sebanyak Rp4 miliar yang telah diserahkan kepada sekretariat PB PON Papua berupa alat, perangkat dan pendukung olahraga. “Ada empat klaster yang kami bantu di antaranya Klaster Merauke, Mimika, Kabupaten Jayapura, dan Kota Jayapura,” jelas Sekretaris Perusahaan Bank Papua Erna M. Kapisa.

Untuk meningkatkan branding PON XX Papua 2021, Bank Papua juga telah mencetak 20.000 kartu ATM dengan tema PON XX Papua secara edisi terbatas di seluruh cabang Bank Papua.

Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini.

Koordinator Media Center Kominfo PON XX Papua Cluster Kabupaten Jayapura

Kristantyo Wisnubroto (082119704456)

Media Relations

Dea Niyeza (081224104444)