contoh rencana seksi bakti masyarakat Show apasaja pengembangan dari produktif kreatif dan kewirahusaha dala teknik pengelasan Sebutkan beberapa jenis usulan investasi. Jelaskan strategi penerapan Virtual Office kaitannya dengan SIBK Apa saja karakteristik inti yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis handal Pada proses produksi semua fasilitas produksi dan peralatan harus dalam keadaan? Sebagai seorang penjual, seberapa penting kompensasi bagi tenaga penjual Cognisi, Afeksi dan Konasi bagaimana hubungannya dengan komunikasi pemasaran Apa yang di maksud Tanah Helikopter dalam penilaian nilai PBB Menjadikan pelanggan sebagai agen marketing dalam memasarkan produk perusahaan adalah strategi dari
Sarjana Ekonomi – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda. Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai BEP (Break Even Point). Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini. Pengertian BEP (Break Even Point)BEP atau singkatan dari Break Even Point ialah titik dimana entity atau company atau bisa juga business dalam keadaan belum memperoleh keuntungan, dan tidak mengalami kerugian juga. Break Event Point atau BEP juga merupakan suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan atau profit. Tujuan BEP (Break Even Point)
Fungsi BEP (Break Even Point)
Manfaat BEP (Break Even Point)
Rumus BEP (Break Even Point)1. BEP dalam Unit
Dalam rumus ini kita dapat mengetahui berapa unit barang / jasa yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Keterangan : BEP : Break Even Point FC : Fixed Cost P : Price per unit VC : Variabel Cost 2. BEP dalam Rupiah
Dalam rumus ini kita juga harus dapat mengetahui berapa banyak Rupiah yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas. Catatan: perhitungan [1- (vc / s)] juga disebut dengan Kontribusi Margin Per Unit. Keterangan : BEP : Break Even Point FC : Fixed Cost VC : Variabel Cost P : Price per unit S : Sales Volume Komponen BEP (Break Even Point)1. Fixed Cost 2. Variabel Cost Jika produksi nya dapat meningkat, maka variabel cost juga akan meningkat. Contohnya yaitu sebagai biaya bahan baku, biaya listrik, dan sebagainya. 3. Selling Price Asumsi BEP (Break Even Point)
Cara Menghitung Dan Contoh Soal BEP (Break Even Point)Diketahui:
Penghitungan BEP Unit BEP = FC / (P-VC) BEP = 400.000 / (150.000 – 100.00) BEP = 8000 Penghitungan BEP Penjualan BEP = FC / (1 – (VC/P) BEP = 400.000.000/ (1 – (100.000/150.000) BEP = 1.333.333.333,4 Berdasarkan analisis perhitungan diatas, perusahaan bisa mengetahuai laba yang hendak didapat menurut besarnya penjulana minimum. Berikut rumus menghitung target labanya, sebagai berikut ini : BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC) FC, VC, dan P mengikuti contoh sebelumnya, dengan tambahan perusahana ini mempunyai target laba sebesar 100 juta perbulan. BEP – Laba = FC + Target Laba) / (P – VC) BEP – Laba = (400.000.000 + 100.000.000) / (150.000 – 100.000) BEP – Laba = 500.000.000 / 50.000 BEP – Laba = 10.000 unit atau BEP – Laba = Rp.1.000.000.000 (didapat dari: 10.000 unit x Rp. 100.000) Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ BEP (Break Even Point) : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Manfaat, Komponen, Asumsi, Rumus, Cara Menghitung & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya : |