Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at jwb40.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. mengukir
  2. melukis
  3. menjahit
  4. menyablon

Jawaban terbaik adalah A. mengukir.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Teknik yang dapat digunakan dalam menerapkan ragam hias pada bahan kayu adalah ...❞ Adalah A. mengukir.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Pewarna alami yang menghasilkan warna merah berasal dari ... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Disini Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar bahan, alat, dan teknik ragam hias pada bahan alam dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang bahan, alat, dan teknik ragam hias pada bahan alam dalam mata pelajaran seni budaya.

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah

Gambar: freepik.com

A. Bahan Ragam Hias Alam

Bahan untuk menerapkan ragam hias dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bahan buatan dan bahan alam. Bahan buatan adalah bahan yang dibuat oleh manusia baik secara manual maupun secara masinal. Bahan alam adalah bahan yang sudah tersedia di alam sekitar, misalnya kayu, bambu, dan batu. Bahan kayu diperoleh dari tumbuhan yang memiliki batang keras, seperti kayu jati, sonokeling, dan mahoni. Bahan bambu diperoleh dari pohon bambu, misalnya bambu betung, bambu wulung, dan bambo ori. Bahan batu diperoleh dari batu marmer, seperti batu granit, batu andesit, dan batu padas. Bahan untuk pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan cat minyak, cat akrilik, atau politur, sedangkan untuk menerapkan ragam hias pada batu tidak menggunakan pewarna. 

1. Kayu

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah


Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.

2. Bambu

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah


Bambu adalah tumbuhan berbunga menahun hijau abadi dari subfamili Bambusoideae yang termasuk famili Poaceae. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.

3. Batu

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah


Batu adalah benda alam yang tersusun atas kumpulan mineral penyusun kerak bumi yang menyatu secara padat maupun yang berserakan. Pembentukan batu merupakan hasil proses alam. Di dalam batu dapat terkandung satu atau beberapa jenis mineral. Batu dapat terbentuk melalui proses kristalisasi magma, sedimentasi, maupun metamorfisme. Dari proses pembentukan tersebut, jenis batu dibedakan menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

B. Alat Ragam Hias Alam

Alat merupakan perkakas yang digunakan untuk berkarya. Alat untuk menerapkan ragam hias pada bahan alam seperti kayu, bambu, dan batu yaitu pahat, palu, dan gergaji. Alat pahat untuk menerapkan ragam hias pada bahan kayu dan bambu agak berbeda dengan bahan batu. Pahat untuk bahan batu lebih keras dan kuat karena terbuat dari bahan baja, sedangkan alat pahat untuk kayu dan bambu lebih lunak karena terbuat dari bahan besi. Palu untuk pahat batu terbuat dari bahan logam, sedangkan palu untuk pahat batu terbuat dari bahan kayu. 

Pahat untuk bahan kayu dan bambu terdiri dari 20 jenis pahat penguku (pahat kuku) dari ukuran paling kecil hingga paling besar, ditambah beberapa pahal kol (1/2 bulatan) dan paha pengot (pahat miring). Untuk mewarnai ragam hias dengan bahan cat, alat-alat yang diperlukan adalah kuas dan palet, sedangkan untuk mewarnai ragam hias dengan bahan politur diperlukan kain dan kuas.

1. Pahat

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah

Pahat adalah perkakas pertukangan berupa bilah besi yang tajam pada ujungnya untuk melubangi atau mengukir benda keras seperti kayu, batu, atau logam. Pegangannya dibuat dari kayu atau logam. Dalam penggunaannya, pahat ditekan pada bahan untuk memotong bahan tersebut. Dorongan dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan tukul atau palu. Dalam industri, pelantak hidraulik atau palu penempa digunakan untuk membantu pahat dalam memotong bahan.

2. Palu

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah

Palu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada benda. Palu umum digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan logam dan menghancurkan suatu objek. Palu dirancang untuk tujuan tertentu dengan variasi dalam bentuk dan struktur. Bentuk umum palu terdiri dari gagang palu dan kepala palu, dengan sebagian besar berat berada di kepala palu. Desain dasar palu agar mudah digunakan, tetapi ada juga model palu mekanis yang dioperasikan untuk keperluan yang lebih besar.

Palu besar dalam Bahasa Indonesia disebut dengan godam. Palu mungkin adalah peralatan paling tua yang masih diketahui keberadaannya. Palu dari batu diketahui telah digunakan sejak tahun 2.600.000 Sebelum Masehi. Palu adalah peralatan dasar untuk banyak profesi. Sebagai analogi, palu juga digunakan sebagai perangkat yang didesain untuk memberikan tumbukan, contoh dalam mekanisme pelontar peluru pada pistol.

3. Gerjaji

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah


Gergaji adalah perkakas berupa besi tipis bergigi tajam yang digunakan untuk memotong atau pembelah kayu atau benda lainnya. Ada banyak jenis gergaji. Beberapa merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot, tetapi ada juga gergaji mesin yang digerakkan dengan motor seperti yang biasa digunakan menggergaji pohon. Gergaji biasa menimbulkan suara ribut. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan berbahaya karena tepinya yang tajam dan dan jangan sampai menyenuh kulit ketika menggunakannya. Bagian suatu benda yang dipotong gergaji bisa terbang kabur dan berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit.

4. Cat

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah

Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memperindah (protective dan decorative) suatu objek atau permukaan dengan melapisinya menggunakan suatu lapisan berpigmen maupun tidak berwarna (pernis). Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pelindung (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air). Sebagai pelapis dekoratif, cat dapat digunakan untuk memperindah atau mengubah penampilan suatu permukaan. Sedangkan sebagai pelapis protektir, cat dapat digunakan untuk memberikan perlindungan dari sinar ultra violet, goresan, jamur, dan faktor-faktor pelapuk lainnya.

5. Kuas

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah


Kuas untuk melukis beragam macamnya bisa dikelompokkan beberapa kelompok menurut bentuk bulu kuas, di antaranya adalah bulat lancip, bulat tumpul, persegi rata, persegi lancip, besar dan ukurannya tiap merek tidak sama, nomor bisa sama tetapi besarnya bisa berbeda. Kegunaan masing-masing kuas tidak sama, misalnya yang bulat lancip untuk mengerjakannya yang rumit, sedang yang persegi rata untuk menangani bidang lebih lebar, cocok untuk mengeblok bidang lukisan.

Berdasarkan danganan (stik) kuas dapat dijadikan dua kelompok sedang dan panjang, masing-masing kelompok digunakan pada tingkat kesulitan masing-masing dan bisa berbeda cara dan jarak memegangnya pada batang kuas, untuk mengeblok kanvas cara memegangnya bisa berbeda pada saat pendetailan lukisan, juga berbeda cara dan jarak memegangnya pada saat detail terakhir atau finishing lukisan. Dari perbedaan panjang kuas ini pada saat menggunakan berbeda-beda cara memegang kuas walau masih menggunakan kuas yang sama, apakah digunakan lurus atau berkelok-kelok.

6. Palet 

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah


Palet adalah alat berbentuk lempeng menyerupai perisai yang bisa digunakan pelukis untuk menaruh berbagai warna cat, biasa disebut dengan palet warna. palet adalah wadah atau media yang digunakan sebagai alat bantu untuk menaruh cat, palet juga berguna untuk mencampurkan warna-warna cat sesuai dengan keinginan dari pelukis, palet sangat berguna untuk menambah keberagaman warna dalam sebuah karya seni.

C. Teknik Ragam Hias Alam

Teknik merupakan cara pembuatan menerapkan ragam hias pada bahan alam. Menerapkan ragam hias pada bahan alam, seperti kayu, bambu, dan batu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik gambar (lukis) dan teknik ukir (pahat).

1. Teknik Gambar (Lukis)

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah


Teknik gambar atau lukis merupakan cara menerapkan ragam hias pada bahan alam dengan cara membubuhkan cat sesuai gambar ragam hias. Papan kayu atau bilah bambu disketsa dengan pensil terlebih dahulu, kemudian dibubuhkan cat sesuai rancangan gambar ragam hias.

Melukis bunga, ceret, buah-buahan, dan berbagai bentuk distingtif lainnya memerlukan kepekaan terhadap bentuk dasar yang membentuknya. Mengapa? Karena kita akan terdistraksi oleh bentuknya yang sangat rumit, terutama pada bentuk flora atau bunga.

Sehingga pemahaman terhadap berbagai unsur pembentuk seni sangatlah krusial. Selain itu, hal ini juga dapat diakali dengan teknik menggambar objektif. Namun pada dasarnya, apa yang harus kita lakukan adalah untuk memperhatikan setiap unsur objek yang digambar berdasarkan bentuk dasarnya seperti: persegi, oval, segitiga, dsb.

Berbagai teknik dan kerangka kerja lukis yang telah digunakan oleh seniman professional lainnya dapat disimak pada artikel di bawah ini:

Berikut adalah beberapa langkah mudah yang dapat diikuti utuk menggambar beragam bentuk kompleks seperti bunga, benda mati, dsb.

  1. Menggambar bentuk memungkinkan kita untuk menyusun benda yang dilukis karena ukurannya yang kecil. Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan ini dan susun benda seindah mungkin dengan mengikuti prinsip-prinsip seni.
  2. Pastikan benda mendapatkan pencahayaan yang baik. Selalu ingat bahwa pencahayaan benda juga dapat diatur melalui sorotan lampu tertentu untuk menghasilkan efek tertentu pula. Sorotan cahaya alami dari jendela juga menjadi primadona para seniman professional dunia.
  3. Perhatikan setiap bentuk dari benda yang akan digambar dan sederhanakan pengelihatan kita terhadap benda itu dengan membayangkan bentuk dasarnya, apakah unsur itu mirip lingkaran? Persegi? Atau segitiga?
  4. Mulai gambar sketsa berdasarkan penyederhanan bentuknya, tidak harus benar-benar dibuat lingkaran atau segitiga terlebih dahulu, penyederhanaan semacam ini dapat dilakukan melalui garis imajiner pula.
  5. Warnai latar belakang lukisan terlebih dahulu, sehingga sketsa masih terlihat dengan jelas dan lukisan tampak seperti siluet yang gelap/terang tergantung dari warna latar belakang lukisan.
  6. Mulai warnai bagian paling gelap dari benda yang dilukis dengan tipis-tips, disusul oleh warna yang paling banyak dari setiap benda yang dilukis, sehingga sketsa juga masih terlihat.
  7. Mulai bentuk detail dari masing-masing benda yang dilukis menggunakan cat yang lebih tebal hingga selesai.

2. Teknik Ukir (Pahat)

Alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan Kayu kain batu dan bambu adalah


Teknik ukir (pahat) merupakan cara menerapkan ragam hias pada bahan alam dengan mengurangi bahan sedikit demi sedikit dengan alat pahat dan palu sehingga membentuk ukiran dan pahatan sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah selesai mengukir, dihaluskan dengan amplas dan dapat diwarnai dengan cat atau politur.

Seni ukir adalah seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan yang lain dengan cara membuat kruwikan (cekungan) dan buledan (bagian cembung) hingga tersusun suatu gambar yang indah. Langkah-langkah pembuatan seni ukir antara lain:

a. Menyiapkan bahan

Jika kita mengukir kayu maka yang akan kita siapkan adalah kayunya. Jika yang kita ukir adalah batu maka kita harus menyiapkan batunya. Dan tentunya kayu atau batu yang akan kita ukir harus dipilih yang cocok, berkualitas atau mempunyai mutu yang tinggi jika ukiran sudah jadi.

b. Siapkan peralatan yang dibutuhkan

Peralatan untuk membuat ukir pada kayu antara lain:

  • Gergaji
  • Palu
  • Satu set pahat ukir yang terdiri dari: 20 buah pahat penuku + 10 buah pahat datar. Tambahannya : 5 buah pahat kol + 3 buah pahat coret (kecil,sedang,besar), coping saw, scrol saw, Jing saw, batu asah, gerinda batu asah.

Teknik dan Langkah-langkah mengukir :

  1. Membuat pola atau gambar pada kayu yang akan diukir
  2. Proses memindai garis-garis pada lukisan atau pola pada kayu.
  3. Proses mencongkel bagian dasar di luar motif agar lebih dalam.
  4. Proses membentuk pahatan pada motif batang,daun,dan bunganya.
  5. Proses membentuk benangan/garis pada motif batang,daun,dan bunga, membentuk garis pada lekukan daun dan bunga
  6. Bentuk garis pada lekukan daun dan bunga.
  7. Proses terahir, merapikan/membersihkan bagian ukiran yang belum sempurna.
  8. Proses pekerjaan tahap akhir dari suatu proses pembuatan produk ukiran. Finishing merupakan proses yang akan membentuk penampilan dari suatu produk ukiran.