Aktivitas fisik yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi a jantung b paru-paru c hati d kesehatan

Aktivitas fisik yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi a jantung b paru-paru c hati d kesehatan

agar tubuh tetap sehat

Diantara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah melakukan aktifitas fisik setiap hari. Hal ini diperlukan untuk menjaga tubuh dalam keadaan prima dan seluruh anggota tubuh berfungsi dengan baik. Aktifitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Tak hanya itu, aktivitas fisik yang dilakukan pun sangat berguna bagi perkembangan otak dan pertumbuhan si kecil. Tidak perlu melakukan aktivitas fisik yang berat, cukup melakukan hal-hal sederhana di rumah dan lingkungan sekitar; misalnya : bermain bola, bersepeda, naik turun tangga, jalan santai, dan kegiatan lainnya.

Aktifitas fisik selama 30 menit memberikan banyak manfaat terhadap kesehatan. Diantaranya membuat tubuh bugar, mengurangi resiko penyakit kardiovaskular, hingga kesehatan pencernaan.

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang diakibatkan kerja otot-otot rangka dan menghasilkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori). Definisi latihan fisik (exercise) adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur, terukur dan terus menerus sehingga dapat meningkatkan kebugaran tubuh.

Terdapat bukti ilmiah yang sangat kuat bahwa melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang minimal 30 menit setiap hari atau 150 menit per minggu secara teratur dapat menurunkan risiko berbagai macam penyakit tidak menular dan risiko kematian dini akibat penyakit kronis.

Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur juga memainkan peranan penting dalam kesehatan kardiovaskular. Penelitian memperkirakan bahwa setiap penambahan 2 jam duduk dapat meningkatkan risiko kejadian penyakit kardiovaskular sebanyak 5%. Tapi di sisi lain, setidaknya berolahraga selama 1 jam dapat mengembalikan kebugaran tubuh yang hilang akibat 6 - 7 jam duduk.

Setiap peningkatan aktivitas akan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Dibandingkan duduk diam di sofa, melangkah lebih sering lebih baik. Berjalan cepat atau berolahraga dengan intensitas sedang sebanyak 30 menit, 5 kali seminggu, dapat menurunkan risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) sebanyak 19% atau hampir 1/5 kali lebih rendah.

Sebagai langkah awal, berjalan kaki merupakan aktivitas fisik yang mudah, murah, dan dapat dilakukan semua orang. Bila kebugaran cukup baik, setidaknya bisa melakukan jalan cepat (kurang lebih 100 langkah per menit) selama 30 menit, yang dapat memberi tambahan 3.000 - 4.000 langkah. Usahakan untuk mencapai target minimal 10.000 langkah per hari. Bagi yang sudah sering melangkah, jangan cepat puas, karena menambah olahraga 30 menit intensitas sedang masih memberikan manfaat tambahan.

Nantinya, bentuk aktifitas fisik yang dilakukan bisa ditingkatkan. Pada akhir pekan misalnya, juga bisa dilakukan aktifitas fisik dengan bersepeda bersama keluarga atau dengan teman-teman sekantor atau dengan bergabung dengan komunitas-komunitas sepeda yang ada, sehingga aktifitas fisik bisa tetap rutin dilakukan dan sekaligus juga menyenangkan.

Harapannya seluruh anggota keluarga dapat melakukan aktifitas fisik minimal selama 30 menit setiap harinya. Tidak perlu olahraga yang berat dan sulit, yang penting adalah untuk selalu ingat untuk bergerak. dalam kehidupan sehari-hari dirumah, aktifitas fisik bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu : berjalan kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga, membawa belanjaan, dan lain-lain. Bisa juga berupa olahraga, yaitu : push up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bersepeda, bermain tenis, yoga, fitnes, angkat beban/ berat.


Prinsipnya adalah dengan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari maka akan memberi manfaat yang begitu banyak bagi kesehatan tubuh. jika lebih banyak waktu yang digunakan untuk beraktifitas fisik maka manfaat yang diperoleh juga lebih banyak. Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur maka dalam waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya. Anda pastinya akan lebih sehat dan bugar tentunya. Berikut beberapa manfaat lain dari aktivitas fisik yang Anda dan anak lakukan:

1. Mengontrol berat badanSaat bermalas-malasan, tubuh kita cenderung mendapat asupan kalori berlebih dibandingkan penggunaannya, kalori yang tidak terpakai tersebut nantinya akan tersimpan sebagai lemak. Lain halnya apabila kita aktif berolahraga, tubuh kita akan membutuhkan lebih banyak kalori, sehingga lemak tubuh yang tersimpan akan dibakar untuk diubah menjadi energi. Penurunan berat badan, memberikan efek positif bagi kesehatan jantung dan pengontrolan kadar gula darah.2. Menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakitAktifitas fisik 30 menit secara teratur bisa membantu mencegah atau mengelola masalah kesehatan termasuk stroke, penyakit metabolisme, stress, kanker, diabetes mellitus type 2, dan arthritis.3. Memperbaiki suasana hatiBerjalan kaki selama 30 menit bisa mengurangi stres dan emosional. Aktifitas fisik yang dilkaukan bisa merangsang bahan kimia otak yang dapat membuat lebih bahagia dan lebih santai.4. Menurunkan kadar gula darahLatihan fisik akan mencegah akumulasi berlebih gula dalam sirkulasi darah. Saat berolahraga, otot akan mengambil pasokan gula dari sirkulasi dan mengubahnya dalam bentuk energi. Hal ini tentunya akan mengurangi risiko diabetes.5. Meningkatkan staminaAktifitas fisik yang terartur dapat meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan daya tahun tubuh.6. Mencegah kankerSeseorang yang berolahraga teratur memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit kanker terutama pada usus besar, rahim dan payudara. 7. Mengatur tekanan darah

Latihan fisik atau olahraga telah terbukti dapat mengurangi stres. Dengan menghindari stress berlebihan, resiko peningkatan tekanan darah serta penyakit jantung pun akan menurun.

Selanjutnya yang harus kita pahami adalah bagaimana cara melakukan aktifitas yang benar itu. Ada beberapa hal hal yang harus kita perhatikan, diantaranya adalah lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap. Kemudian juga yang harus kita perhatikan adalah sebaiknya lakukan aktifitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan. hal penting lainya adalah jangan lupakan pemanasan dan peregangan. Awali aktifitas fisik dengan pemanasan dan peregangan. Lakukan gerakan ringan dan secara perlahan ditingkatkan sampai sedang. Jika sudah terbiasa dengan aktiftas tersebut, lakukan secara rutin paling sedikit 30 menit setiap hari.

Nah, masih juga tidak mau beraktifitas fisik....?? kalau sudah tau manfaatnya, yuk kita lakukan dari sekarang. Jangan menunda lagi. Karena Sehat dimulai dari saya.

Namun, jika keadaan tidak menunjukkan pemulihan atau bertambah buruk setelah istirahat, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Tips berolahraga secara aman dan tidak sembarangan

Jangan biarkan risiko olahraga berlebihan menghalangi Anda melakukan aktivitas menyehatkan ini. Bersemangatlah saat berolahraga agar Anda tidak merasa terbebani. Perhatikan pula intensitas latihan jangan sampai melebihi batas kemampuan tubuh Anda.

Sebelum berolahraga, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Ada beberapa kalangan dengan kondisi medis tertentu yang perlu memperhatikan aktivitas olahraga mereka seperti berikut ini.

  • Orang yang mengidap stenosis aorta, gagal jantung simptomatik, aneurisma, dan dispnea tidak diperbolehkan berolahraga sama sekali karena meningkatkan risiko cedera fatal dan kematian.
  • Lansia, pasien kanker, dan pengidap penyakit kronis tertentu masih diperbolehkan berolahraga asalkan berada dalam pengawasan dokter, tenaga medis, atau personal coach.

Anda tidak bisa menjalani hidup sehat jika mengandalkan olahraga saja. Anda juga harus memperhatikan asupan makanan sehat dan gizi seimbang. Dr. Steven Blair, peneliti olahraga dari University of South Carolina, mengatakan tidak mudah untuk membakar kalori yang Anda peroleh dari apa yang Anda konsumsi.

Selain dari memperhatikan apa yang Anda makan dan minum, jauhi juga gaya hidup yang kurang baik, seperti merokok, minum alkohol, dan kurang istirahat.

Aktivitas fisik yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi a jantung b paru-paru c hati d kesehatan

Aktivitas fisik yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi a jantung b paru-paru c hati d kesehatan
Lihat Foto

shutterstock

Ilustrasi olahraga

KOMPAS.com - Rutin berolahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita.

Namun, tahukah Anda bahwa olahraga berlebihan justru berdampak buruk untuk tubuh kita?

Menurut pakar diet dan olahraga Chloe McLeod, rutin olahraga membantu tubuh melepaskan hormon serotonin yang memicu rasa bahagia.

"Selain itu, rutin olahraga juga baik untuk kesehatan jantung, membantu meningkatkan metabolisme, mengurangi peradangan, dan menyeimbangkan kadar gula dalam darah," ucapnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan AS (CDC), orang dewasa sebaiknya melakukan olahraga intensitas sedang atau tinggi sekitar lima jam dalam seminggu. Melakukan olahraga lebih dari itu bisa menimbulkan efek samping.

Baca juga: Stres Bisa Memicu Jerawat, Begini Baiknya

Sebenarnya, batasan kebutuhan aktif secara fisik setiap orang berbeda-beda, tergantung pada komposisi tubuh, usia, dan status kesehatan secara keseluruhan.

Namun, demi mendapatkan manfaat olahraga secara maksimal, orang dewasa rata-rata membutuhkan 2,5 hingga lima jam aktivitas fisik intensitas sedang setiap minggu.

Jika ingin melakukan olahraga intensitas tinggi, durasi waktu yang dibutuhkan hanya 1,25 hingga 2,5 jam setiap minggu.

Efek terlalu banyak berolahraga

Olahraga berlebihan bisa menyebabkan kita mengalami sindrom overtraining yang ditandai dengan menurunnya kinerja fisik dalam olahraga meski kita terus melakukan peningkatan dalam aktivitas fisik.

Hal ini bisa meningkatkan detak jantung saat istirahat, nafsu makan berkurang dan berat badan menurun drastis.