5 reksa dana blue chip teratas di india 2022

Sobat Cuan yang saat ini sedang getol berinvestasi mungkin akan coba-coba memilih masuk ke pasar saham terlebih dulu. Hanya saja, kamu mungkin puyeng ketika memilih satu dari ratusan saham yang disuguhkan di pasar saham.

Namun, kamu tak perlu khawatir, Sobat Cuan! Sebab, kamu mungkin bisa memulainya dengan membeli saham blue chip. Jenis saham yang satu ini memang cocok digunakan untuk investor pemula, namun juga cocok bagi investor yang mau meminimalisasi risiko di tengah kondisi pasar modal yang tak menentu.

Lantas, apa sih manfaat dari berinvestasi di saham blue chip? Dan kenapa saham ini sangat disarankan bagi investor pemula? Yuk, simak artikel ini sampai habis, ya!

Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Moving Average bagi Pemula

  • Apa Itu Saham Blue Chip?
  • Fitur-Fitur dalam Saham Bluechip
    • 1. Jaminan Cuan
    • 2. Kelaikan Kredit
    • 3. Faktor Risiko Rendah
    • 4. Horizon Investasi
    • 5. Prospek Pertumbuhan yang Stabil
  • Manfaat Investasi di Saham Blue Chip
    • 1. Dividen Regular yang Stabil
    • 2. Kesempatan untuk Menggapai Tujuan Finansial
    • 3. Likuid
  • Bagaimana Cara Menemukan Saham Blue Chip?
  • Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Apa Itu Saham Blue Chip?

Saham blue chip sendiri merupakan istilah untuk saham dengan kapitalisasi pasar yang tinggi dan kinerja yang bagus secara historis. Istilah lain dari saham blue chip adalah saham lapis satu.

Kategorisasi ini disematkan pada emiten berkapitalisasi besar yang labanya stabil, mapan, sehat secara finansial maupun fundamental. Selain itu, saham-saham blue chip memiliki kualitas tinggi lantaran perusahaan-perusahaan penerbitnya selalu mampu menghasilkan cuan kala situasi ekonomi tengah amburadul.

Kode emitennya pasti familiar di telinga kamu, sebut saja BBCA, UNVR, ADHI, ADRO dan lain sebagainya. Para investor yang sudah lama berkecimpung di pasar modal pasti sepakat bahwa saham yang tergolong dalam kategori ini adalah saham yang konsisten dan likuid.

Diambil dari istilah dalam game poker, saham blue chip kerap jadi incaran investor fundamentalis, lho, Sobat Cuan. Layaknya di game Poker, kepingan berwarna biru adalah kepingan termahal yang jadi incaran pemain lainnya, begitu pula dengan saham blue chip.

Tak hanya mahal, saham ini juga sangat cocok untuk disimpan dalam jangka panjang berkat kinerjanya yang teruji. Alias, paket lengkap ini membuat si emas biru adalah jaminan mutu buat ada di portofolio kamu.

Menggiurkan, bukan?

5 reksa dana blue chip teratas di india 2022

Fitur-Fitur dalam Saham Bluechip

Berkat reputasinya yang baik secara historis, emas biru ini memiliki fitur yang tidak dimiliki oleh saham lapis kedua, apalagi ketiga. Apa saja sih fitur yang ditawarkan?

Baca juga: Apa Itu Altcoin Season?

1. Jaminan Cuan

Mengoleksi saham blue chips memberikanmu jaminan untung. Meski capital gain perusahaan dengan kapitalisasi besar terkadang kalah pesat dari saham gorengan yang lebih fluktuatif, kamu pun tetap bakal untung ujung-ujungnya.

Salah satu sumber keuntungan yang paling bisa kamu harapkan adalah dari pembagian dividen. Biasanya, saham blue chip membagi dividen per lembar saham dengan nilai yang lebih tinggi dan lebih sering. Memang cocok jadi simpanan jangka panjang kan?

2. Kelaikan Kredit

Peringkat utang atau rating kelaikan kredit yang dimiliki perusahaan blue chip biasanya tinggi. Mereka punya kapital dan likuiditas yang memadai untuk mengelola finansial perusahaannya. Makanya, lembaga pemeringkat mempercayakan peringkat yang baik pada perusahaan tersebut.

Peringkat utang atau rating kelaikan kredit ini penting lho, Sobat Cuan. Sebab, jika perusahaan ingin berekspansi, mereka tidak akan kesulitan mendapat tambahan modal karena reputasinya dinilai baik.

Tentu saja, kamu sebagai investornya akan ikut ketiban cuan saat ekspansi bisnis perusahaan berhasil tereksekusi dengan baik.

Baca juga : Simak 4 Indikator Analisis Teknikal Dasar Bagi Pemula Berikut!

3. Faktor Risiko Rendah

Tentunya kamu dapat tidur lebih nyenyak setiap malam jika portofolio kamu penuh dengan saham dari emiten yang kredibel. Meski harganya dinamis, terutama di masa seperti ini, saham-saham blue chip tetap punya fundamental yang baik.

Jadi, kalau kamu berencana rehat beberapa minggu di pulau terpencil, kamu tidak perlu khawatir meninggalkan portofolio investasimu.

4. Horizon Investasi

Jangka waktu berinvestasi biasanya berkisar antara lima hingga 10 tahun. Bisa juga lebih panjang lagi.

Saham blue chip dengan reputasi dan historis yang baik adalah instrumen yang paling cocok kalau kamu berencana jadi investor jangka panjang. Hingga 10 tahun mendatang, perusahaan sebaik itu kemungkinan besar masih bertahan, kan?

5. Prospek Pertumbuhan yang Stabil

Saham lapis pertama ini bisa diibaratkan sebagai orang dewasa di usia 30 tahun. Mereka sudah mencapai tahap pertumbuhan optimalnya dan siap menampilkan performa yang matang.

Kamu tidak bisa mengharapkan emiten blue chip kamu tumbuh masif, tapi kamu bisa berharap laju pertumbuhannya lebih stabil. Perlahan tapi pasti, investasimu akan cuan tanpa banyak drama.

Manfaat Investasi di Saham Blue Chip

Penting bagi kamu untuk membangun portofolio investasi yang terdiversifikasi. Tapi, pastikan juga kualitas dari diversifikasi asetmu.

Saat pasar sedang fluktuatif, margin support dan resistance dari saham dan instrumen lainnya mungkin menggiurkan. Namun, jangan habiskan semuanya untuk berspekulasi. Kamu harus sisihkan porsi besar dari dana investasimu pada safe haven seperti saham blue chip, surat utang atau aset tidak bergerak.

Hal ini pula yang dilakukan oleh manajer investasi reksadana dan pengelola dana pensiun. Mengapa saham blue chips dapat dikatakan pilihan terbaik?

1. Dividen Regular yang Stabil

Tidak seperti saham lapis kedua atau tiga, saham yang kredibel memiliki perusahaan yang juga kredibel. Sehingga, dalam kondisi seperti apapun, dividen per lembar saham kamu akan tetap dibagikan dengan nominal yang bagus.

2. Kesempatan untuk Menggapai Tujuan Finansial

Semua tahu bahwa membangun portofolio investasi tidak semudah membelanjakannya. Kamu harus disiplin dan berkemauan keras.

Tapi, semua usaha kamu bisa sia-sia kalau emiten yang kamu pilih ternyata tidak berkinerja baik saat situasi dunia memburuk seperti saat ini. Hal inilah yang membuat blue chip tetap primadona, sebab kinerjanya relatif baik dalam kondisi apapun.

Kamu sebagai investornya tetap bisa hidup tenang mengetahui bahwa rencana investasimu masih dalam koridor yang aman.

3. Likuid

Bagaimana pun, emas biru ini tidak akan sepi peminat. Kapan pun kamu mau melancarkan aksi ambil untung, akan selalu ada tim serok yang membuat penawaran bagus untuk kamu di pasar.

Ini adalah salah satu keuntungan terpenting dari memegang saham blue chips. Kamu punya aset yang bekerja untukmu namun tetap likuid. Apa lagi yang bisa begitu selain saham blue chip?

Bagaimana Cara Menemukan Saham Blue Chip?

Sobat Cuan mungkin paham bahwa pasar modal memiliki beberapa indeks. Salah satunya adalah indeks yang berisikan saham-saham berkapitalisasi pasar mentereng di antara seluruh perusahaan terdaftar.

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), misalnya, kamu bisa menemukan saham blue chip di indeks LQ45.

Indeks ini diluncurkan tahun 1997 yang berisikan 45 perusahaan yang bonafit di Indonesia yang memiliki likuiditas tinggi. Pada umumnya, saham-saham ini memiliki nilai kapitalisasi pasar tertinggi dalam 12 bulan terakhir, memiliki volume transaksi terbesar dalam setahun terakhir, sudah terdaftar di BEI minimal tiga bulan, dan memiliki kondisi keuangan yang sehat dengan prospek menjanjikan.

Contoh lain dari indeks saham blue chip adalah indeks S&P 500 di bursa saham Amerika Serikat. Indeks ini terkenal menjadi acuan pasar modal AS lantaran perusahaan di dalamnya menggenggam 80% total kapitalisasi pasar modal negara adidaya tersebut! Contohnya adalah Apple, Facebook, Tesla, hingga Starbucks.

Untuk bisa masuk dalam Indeks S&P 500, perusahaan akan dinilai oleh komite pemilihan S&P 500 yang dibentuk oleh S&P Dow Jones. Yakni, sebuah perusahaan yang bergerak di penilaian indeks-indeks saham utama di Amerika Serikat.

Setidaknya, berikut ini adalah syarat-syarat yang diberikan oleh komite tersebut bagi perusahaan yang berambisi menjadi bagian dari S&P 500.

Yang pertama, perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar paling tidak US$9,9 miliar atau sekitar Rp142,67 triliun. Meskipun begitu, batasan tersebut bisa terus berubah seiring dengan pergerakan pasar.

Selain itu, perusahaan tersebut juga sudah harus membukukan keuntungan selama empat kuartal terakhir atau paling tidak di kuartal keempat.

Wah, indeks S&P 500 ternyata keren banget, kan? Nah, sekarang, Sobat Cuan bisa lho investasi di indeks S&P 500 tanpa jauh-jauh pergi ke AS! Soalnya, kamu bisa berinvestasi di Pluang!

Di Pluang, kamu bisa mengakses 500 perusahaan top AS hanya dalam satu genggaman saja. Yuk, investasi di Pluang sekarang!

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Investopedia, Groww

Apa saja saham blue chip 2022?

5 Saham Syariah Blue Chip 2022 Dirlis IDX, berikut saham dari indeks LQ45 yang termasuk ketentuan saham blue syariah 2022, yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), dan PT Adaro Energy (ADRO).

Saham blue chip apa saja?

Saham Blue Chip di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Bank Central Asia Tbk. ( ... .
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ( ... .
PT Astra International Tbk. ( ... .
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. ( ... .
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (.

Apa saja saham blue chip syariah?

Terdapat beberapa saham blue chip syariah yang menjadi incaran para investor saat ini, seperti Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), Perusahaan Gas Negara (PGAS), hingga Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA).

Apakah saham blue chip Aman?

Saham blue chip adalah jenis saham unggulan yang banyak direkomendasikan untuk dikoleksi oleh investor. Saham blue chip layak menjadi pilihan investor, terutama pemula, karena relatif aman dan pergerakannya relatif stabil.

Diperbarui pada -

Perusahaan dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rs 20.000 crore diklasifikasikan di bawah batas besar.

Artikel ini mencakup yang berikut:


Pengantar reksa dana topi besar

Reksa dana topi besar terutama berinvestasi di perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Dana topi besar diketahui menawarkan pengembalian yang konsisten. Perusahaan-perusahaan di mana dana topi besar yang diinvestasikan pada umumnya adalah pemimpin dalam bidang bisnis mereka dan karenanya, cenderung tetap lebih stabil jika dibandingkan dengan perusahaan kecil atau menengah pada saat pasar menjadi stabil. Perusahaan topi besar biasanya memiliki rekam jejak yang baik di pasar yang didukung oleh praktik tata kelola perusahaan yang sehat.


10 dana topi besar

Tabel berikut menunjukkan dana topi besar sesuai dengan pengembalian 3 tahun dan 5 tahun terakhir:

Reksa dana 5 tahun. Kembali 3 tahun. Kembali Min. Investasi Peringkat


Jelajahi dana topi besar lainnya di sini.

Apa itu reksa dana topi besar?

Reksa dana Cap Besar adalah kelas dana ekuitas yang sebagian besar berinvestasi dalam instrumen ekuitas dan terkait ekuitas perusahaan yang berada di bawah 100 dalam kapitalisasi pasar. Perusahaan topi besar dikenal karena stabilitasnya dan memiliki rekam jejak memberikan pengembalian yang konsisten. Namun, perusahaan-perusahaan ini mungkin diunggulkan oleh perusahaan kecil dan menengah selama tren pasar bullish.

Investor ekuitas konservatif dapat mempertimbangkan berinvestasi dalam dana ini karena perusahaan yang mendasarinya tidak banyak terpengaruh oleh pergerakan pasar. Oleh karena itu, dana ini kurang mudah menguap daripada dana kecil dan menengah. Alokasi aset perusahaan besar sebagian besar dibuat untuk sekuritas yang dikeluarkan oleh perusahaan blue-chip.


Siapa yang harus berinvestasi dalam dana topi besar?

Seperti disebutkan di atas, dana topi besar cocok untuk investor ekuitas konservatif. Karena alokasi aset dana ini sebagian besar dibuat untuk sekuritas yang dikeluarkan oleh perusahaan yang relatif stabil, kinerja dana ini stabil. Ini membuat dana topi besar kurang rentan terhadap volatilitas yang terlihat di pasar ekuitas.

Berinvestasi dalam dana topi besar cocok untuk mereka yang ingin melakukan diversifikasi portofolio mereka dengan saham perusahaan terkemuka di seluruh sektor pasar. Jika satu sektor gagal memenuhi harapan, sektor lain dapat membantu mengurangi efek samping. Di sisi lain, pengembalian yang ditawarkan oleh perusahaan -perusahaan ini dapat dibatasi karena perusahaan yang mendasarinya stabil dan umumnya memberikan pengembalian yang lebih rendah daripada perusahaan kecil dan menengah.

Anda dapat mempertimbangkan berinvestasi dalam dana ini jika Anda tidak mau mengambil risiko tinggi dan senang dengan pengembalian rata -rata. Investor ekuitas pertama kali dapat memulai dengan investasi terkait pasar mereka dengan berinvestasi dalam dana ini. Ini akan memberi mereka gambaran tentang apa yang mampu dilakukan reksa dana.


Tingkat pajak dana topi besar

Karena dana topi besar adalah kelas dana ekuitas, mereka harus dikenakan pajak seperti dana ekuitas lainnya. Dividen sebelumnya dibuat bebas pajak di tangan investor sampai Anggaran 2020 karena Dana Dana membayar pajak distribusi dividen (DDT) sebelum membayar dividen kepada investor. Anggaran 2020 mengubah undang -undang ini dengan mengembalikan cara klasik dari dividen di tangan investor. Dividen yang ditawarkan oleh reksadana ditambahkan ke penghasilan Anda secara keseluruhan dan dikenakan pajak sesuai dengan lempengan pajak penghasilan yang Anda lewatkan.

Perpajakan keuntungan modal yang ditawarkan oleh dana ekuitas tergantung pada periode holding. Anda membuat capital gain jangka pendek untuk menjual unit dana Anda dalam periode holding satu tahun. Keuntungan ini dikenakan pajak dengan tarif tetap 15%, terlepas dari pelat pajak penghasilan Anda. Anda menghasilkan capital gain jangka panjang dengan menjual unit dana ekuitas Anda setelah periode holding satu tahun. Keuntungan hingga Rs 1 lakh setahun ini dibuat bebas pajak. Setiap keuntungan yang melebihi batas ini dikenakan pajak pada tingkat 10%, dan tidak ada manfaat indeksasi yang disediakan.


Risiko yang terlibat dengan dana topi besar

Karena dana topi besar adalah dana ekuitas, mereka datang dengan risiko yang sama dengan yang dibawa dana ekuitas lainnya. Berikut ini adalah risiko yang terkait dengan dana topi besar:

  1. Risiko pasar

    Risiko pasar adalah kemungkinan pasar berkinerja buruk. Beberapa faktor ekonomi dan geopolitik memengaruhi pergerakan pasar.

  2. Risiko konsentrasi

    Risiko konsentrasi adalah kemungkinan menderita kerugian besar -besaran karena berinvestasi terutama dalam saham dari perusahaan sektor tertentu. Tidak ada keraguan bahwa Anda membuat keuntungan yang signifikan ketika Anda memusatkan investasi Anda di sektor tertentu, dan berkinerja baik. Di sisi lain, kerugian Anda akan diperbesar jika sektor itu gagal. Pepatah lama tentang 'Jangan menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang' juga berlaku untuk investasi.

  3. Risiko suku bunga

    Suku bunga bergerak tergantung pada ketersediaan kredit dengan penerbit dan permintaan untuk hal yang sama di pasar. Peningkatan suku bunga dapat mengakibatkan harga keamanan bergerak ke arah yang merugikan.

  4. Risiko Likuiditas

    Risiko likuiditas adalah kemungkinan manajer dana yang tidak dapat menjual sekuritas dengan untung karena kurangnya pembeli.

  5. Resiko kredit

    Risiko kredit adalah kemungkinan penerbit keamanan yang tidak memenuhi kewajiban mereka untuk membayar bunga dan mengembalikan pokok yang diinvestasikan pada saat jatuh tempo.


Hal -hal yang harus dipertimbangkan investor saat berinvestasi dalam dana topi besar

Dana topi besar juga tunduk pada risiko pasar. Investor harus mempertimbangkan faktor -faktor yang dapat memengaruhi kinerja investasi mereka dan pada akhirnya, pengembalian. Investor harus mengingat usia, profil risiko, tujuan, dan cakrawala investasi mereka sambil membuat keputusan investasi.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang harus dianalisis investor saat berinvestasi dalam reksa dana cap besar.

  1. Ketahui Tujuan Investasi Anda

    Periksa apakah tujuan dana sesuai dengan tujuan Anda. Memahami gaya manajemen dana untuk mengetahui tentang kinerja dana.

  2. Kinerja Masa Lalu dari Dana Topi Besar

    Menganalisis kinerja masa lalu sangat penting saat memutuskan untuk berinvestasi dalam dana topi besar. Pilih dana yang konsisten dalam jumlah mereka di semua kondisi dan siklus pasar.

  3. Pengalaman manajer dana

    Manajer dana, khususnya dalam kasus reksa dana topi besar, memainkan peran yang pasti dalam generasi pengembalian. Manajer dana dengan pengalaman dan keahlian akan dapat memindahkan modal ke arah yang benar ketika pasar terlihat menjanjikan.

  4. Rasio pengeluaran

    Rasio pengeluaran berdampak pada investor secara langsung dan termasuk biaya seperti biaya broker, biaya yang dibebankan oleh Reksa Fund House, dan sebagainya. Beberapa rumah dana mungkin membebankan biaya tinggi tetapi juga menawarkan pengembalian yang lebih tinggi. Ingatlah biayanya, biaya lain, NAV, dan pengembalian sebelum daftar pendek dana.

  5. Tahu tentang beban keluar

    Ini adalah biaya yang dikeluarkan investor secara langsung. Meskipun beban keluar masuk ke gambar hanya pada saat penebusan, Anda masih harus mempertimbangkannya. Beban keluar menghilangkan sebagian kecil dari Nav. Oleh karena itu, beban keluar yang lebih rendah berarti pengembalian yang lebih tinggi.


Bagaimana cara mengevaluasi reksa dana topi besar terbaik?

Sebagai seorang investor, Anda harus melihat rasio keuangan tertentu untuk mengevaluasi reksa dana. Berikut ini adalah beberapa rasio penting yang harus dipertimbangkan:

  1. Rasio Sharpe

    Rasio Sharpe mengukur pengembalian skema reksa dana yang disesuaikan dengan risiko. Jika dana memiliki rasio Sharpe yang lebih tinggi, maka itu dianggap relatif lebih baik daripada rekan -rekannya. Rasio Sharpe = (rata-rata pengembalian portofolio-tingkat bebas risiko)/standar deviasi pengembalian portofolio
    Sharpe ratio = (Mean portfolio return − Risk-free rate)/Standard deviation of portfolio return

  2. Deviasi standar

    Dispersi satu set data dari rata -rata atau rata -rata diukur melalui standar deviasi. Di bidang keuangan, standar deviasi menunjukkan volatilitas investasi dari tingkat pengembalian tahunannya. Saham yang memiliki standar deviasi yang lebih tinggi akan memiliki kisaran harga yang lebih besar, yang sekali lagi merupakan indikasi volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan stok dengan standar deviasi yang rendah.

  3. Beta

    Beta menunjukkan sensitivitas dana terhadap pergerakan pasar yang berkorelasi. Jika dana mendaftarkan beta 1.0, maka itu berarti bahwa volatilitasnya persis sama dengan tolok ukur. Jika dana memiliki beta 0,90 atau kurang, maka itu berarti bahwa itu 10% lebih sedikit volatile dan jika beta 1,40, maka itu berarti bahwa dana tersebut 40% lebih responsif daripada tolok ukur.

  4. R-Squared

    R-Squared mencerminkan persentase pengembalian dana yang sesuai dengan pengembalian patokan. Nilai R-squared terletak antara 0 dan 1 dan dilambangkan sebagai persentase dari 0 hingga 100%. Dana dengan R-Squared 100% akan membuat gerakan sekuritas dijelaskan oleh gerakan dalam indeks. Nilai R-squared yang lebih tinggi berarti angka beta yang lebih berguna.

  5. Alfa

    Alpha adalah ukuran kemampuan manajer dana untuk menghasilkan keuntungan ketika patokan mendaftarkan keuntungan. Alpha dapat sama dengan 1,0 atau bahkan kurang dari 1,0. Semakin tinggi alpha, lebih banyak kemampuan manajer untuk menghasilkan keuntungan dari gerakan patokan.


Keuntungan dan Kekurangan Reksa Dana Topi Besar Terbaik

  • Keuntungan dari reksa dana topi besar

    Salah satu keuntungan paling signifikan dari berinvestasi dalam dana topi besar adalah stabilitas yang mereka tawarkan. Perusahaan -perusahaan ini memiliki rekam jejak yang solid, memberikan pembayaran dividen secara teratur juga. Ini mengkompensasi fakta bahwa dana topi besar tidak memiliki potensi untuk menawarkan pengembalian yang sangat tinggi.

    Karena kehadiran mereka di pasar selama bertahun -tahun, investor dapat mengakses profitabilitas dan rincian keuangan mereka untuk perjalanan waktu untuk menilai kinerja mereka sebelum membuat keputusan. Data penelitian keuangan ini, jika dilihat di samping sejarah perusahaan dan kegiatan bisnisnya saat ini, dapat membantu dalam penentuan penilaian yang akurat.

    Berinvestasi dalam reksa dana bisa berisiko jika Anda tidak memahami pergerakan pasar, dan disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang ahli. Anda dapat berbicara dengan para ahli investasi kami di Cleartax untuk bimbingan.

  • Kekurangan reksa dana topi besar

    Dana ini telah dicirikan sebagai opsi investasi yang ideal untuk investor baru atau mereka yang tidak ingin mengambil risiko. Salah satu kelemahan dari dana ini adalah bahwa potensi pertumbuhan saham yang mendasarinya mungkin terbatas.

    Pengembalian yang dihasilkan juga lebih rendah daripada yang didapat dari dana kecil dan menengah. Selain itu, manajer dana yang mengambil keputusan yang berkaitan dengan saham dalam portofolio Anda, yang membuat Anda memiliki sedikit atau tanpa kontrol pada portofolio.

Manakah reksa dana No 1 di India?

Reksadana ekuitas berkinerja terbaik.

Biru yang mana

Berdasarkan kapitalisasi pasar, perusahaan chip biru terkemuka di India adalah Bank Negara India, Bharti Airtel, Layanan Konsultasi Tata, Industri Reliance, Coal India, HDFC, ITC, Infosys, ICICI Bank, ONGC, Gail, dan Sun Pharma.state bank of India, Bharti Airtel, Tata consultancy services, Reliance Industries, Coal India, HDFC, ITC, Infosys, ICICI Bank, ONGC, GAIL, and Sun pharma.

Reksa dana 2022 mana yang terbaik?

Parag Parikh Flexi Cap Fund.Dana Cap Flexi UTI.Dana Midcap Axis.Kotak Emerging Equity Fund.

Reksa dana mana yang terbaik untuk 5 tahun ke depan?

Canara Robeco Bluechip Equity Fund Ini adalah skema reksa dana ekuitas topi besar berkinerja tertinggi dalam 5 tahun terakhir, menurut data AMFI.Rencana langsung Canara Robeco Bluechip Equity Fund telah memberikan pengembalian 15,03% sementara rencana reguler skema telah memberikan pengembalian 13,48% dalam 5 tahun. This is the highest performing large cap equity mutual fund scheme in the last 5 years, according to AMFI data. The Direct Plan of Canara Robeco Bluechip Equity Fund has given a return of 15.03% while the Regular Plan of the scheme has given a return of 13.48% in 5 years.