5 Apa saja peninggalan peninggalan sejarah masa Islam di Indonesia?

Menara Kudus merupakan paduan antara kebudayaan Islam, Hindu, dan Jawa. (//kebudayaan.kemdikbud.go.id/)

adjar.id - Adjarian, kali ini kita akan mencari tahu apa saja peninggalan raja-raja pada masa Islam yang masih ada hingga masa kini.

Peninggalan-peninggalan yang dimaksud adalah peninggalan dalam wujud fisik dan yang dapat kita jumpai pada saat ini.

Sebagian besar umat Islam percaya, bahwa dengan mengunjungi peninggalan-peninggalan tersebut dapat membawa berkah, lo. 

Lalu, peninggalan-peninggalan tersebut juga tersebar di seluruh wilayah Indonesia, ya. 

Baca Juga: Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa Islam

Kunjungan tersebut bukan hanya sekedar sarana rekreasi, akan tetapi, juga merupakan sarana untuk mencapai sesuatu yang berkaitan dengan spiritualitas. 

O iya, di tempat peninggalan tersebut banyak masyarakat yang melakukan berbagai aktivitas, lo. 

Mulai dari beribadah hingga meminum air yang berasal mata air terdekat.

Contohnya, sumber air yang berada di sekitar wilayah Sunan Ampel yang berada di Surabaya, yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Sekarang, yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

"Peninggalan Kerajaan Islam masih sering dikunjungi sebagai tempat ziarah."

Page 2

Menara Kudus merupakan paduan antara kebudayaan Islam, Hindu, dan Jawa. (//kebudayaan.kemdikbud.go.id/)

1. Masjid Sunan Ampel

Masjid Sunan Ampel adalah salah satu masjid tertua yang berada di Pulau Jawa.

Masjid ini didirikan Sunan Ampel pada 1421 di Desa Ampel (kini menjadi Kelurahan Ampel), yang terletak di Kecamatan Semampir, Surabaya.

Sunan Ampel tak mendirikan masjid ini seorang diri. Ia dibantu oleh Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, beserta santrinya.

O iya, nama asli Sunan Ampel memiliki nama asli, yaitu Ahmad Rahmatillah. 

Baca Juga: Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam di Pulau Sumatra

Masjid Sunan Ampel dibangun di atas tanah seluas 120 x 180 meter. Selain masjid, Sunan Ampel juga mendirikan Pondok Pesantren Ampel.

Pada 1972, secara resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menetapkan Masjid Sunan Ampel sebagai tempat wisata religi.

2. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak dibangun oleh Raden Patah dari Kerajaan Demak pada aba ke-15 masehi atau tepatnya pada 1477.

"Masjid Sunan Ampel didirikan pada 1421."

Page 3

Menara Kudus merupakan paduan antara kebudayaan Islam, Hindu, dan Jawa. (//kebudayaan.kemdikbud.go.id/)

Masjid Agung Demak adalah salah satu bukti dari kejayaan kerajaan Islam yang ada di Pulau Jawa.

Area Masjid Agung Demak memiliki luas 1,5 hektare.

3. Masjid Menara Kudus

Masjid Menara Kudus menjadi salah satu jejak penyebaran agama Islam oleh para wali songo.

Salah satu wali yang mendirikan Masjid Menara Kudus adalah Sunan Kudus, lo. 

Masjid Menara Kudus didirikan pada 1549 masehi. 

Fasad arsitektur ini merupakan paduan antara kebudayaan Islam, Hindu, dan Jawa.

Baca Juga: Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam di Sulawesi

Ciri khas bangunannya terlihat dari menaranya. 

Selain itu, terdapat ciri khas lainnya, yaitu bentuk atapnya yang bertingkat, ya. 

4. Keraton Kasunanan Surakarta

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah salah satu keraton yang masih berdiri hingga saat ini.

"Masjid Menara Kudus memiliki paduan kebudayaan Islam, Hindu, dan Jawa."

Page 4

Menara Kudus merupakan paduan antara kebudayaan Islam, Hindu, dan Jawa. (//kebudayaan.kemdikbud.go.id/)

Keraton Kasunana Surakarta didirikan pada tahun 1774 oleh Raja Mataram Islam yang berkuasa pada saat itu, yaitu Susuhan Pakubuwono II.

Keraton Kasunanan Surakarta yang dibangun ulang pada 1774, bertujuan untuk menggantikan Keraton Kartasua yang rusak diakibatkan Geger Pecinan tahun 1743.

Keraton Kasunanan Surakarta terletak di Buluwarti, Pasar Kliwon, Surakarta, dan Jawa Tengah.

Baca Juga: Tradisi Perayaan dalam Islam yang Berkaitan dengan Tahap Kehidupan

Keraton ini memiliki menara yang bernama Menara Sanggabuwana, yang dipercaya sebagai tempat pertemuan antara raja dengan Ratu Laut Selatan.

Nah Adjarian, itulah empat contoh peninggalan raja-raja pada masa Kerajaan Islam yang masih bisa kita jumpai hari ini.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini, ya!

Pertanyaan
Siapa saja yang membangun Masjid Ampel?
Petunjuk: Cek halaman 2.

Islam masuk ke Indonesia melalui berbagai cara seperti perkawinan, politik, perdagangan, kesenian, dan masih banyak lagi. Teori Makkah mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke 7 dibawa oleh pedagang Arab muslim. Setelah itu, Islam mulai menyebar dan berkembang di Indonesia. Ajaran Islam semakin dikenal dengan adanya kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Indonesia. Kerajaan Islam tersebut menjadi salah satu penanggung jawab tentang 5 macam peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia. Apa saja? Berikut penjelasannya.

Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Indonesia

1. Masjid

Peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia yang paling utama adalah masjid. Masjid adalah tempat peribadatan umat muslim. Sejak masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia, banyak masjid didirikan. Masjid-masjid peninggalan sejarah Islam antara lain, Masjid Demak, Masjid Kudus, Masjid Indrapura Aceh, dan Masjid Cirebon.

2. Pesantren

Pesantren adalah peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia berikutnya. Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam. Pengajar di pesantren adalah seorang kiai. Para siswanya dinamakan santri. Materi yang diajarkan adalah kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab. Para santri biasanya tinggal di asrama yang dinamakan pondok pesantren.

Pesantren yang terkenal antara lain Pesantren Tebu Ireng di Jombang Jawa Timur, Pesantren Modern Gontor di Ponorogo Jawa Timur, dan Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya.

Tahukah kamu?

Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia dan Peninggalannya

3. Keraton (istana)

Keraton yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal keluarga raja merupakan peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia. Berikut ini contoh peninggalan keraton:

  • Keraton Cirebon didirikan oleh Syarif Hidayatullah pada tahun 1626 Masehi.
  • Keraton Kaibon, Banten merupakan peninggalan kerajaan Islam di Banten pada masa Faletehan.
  • Keraton Kanoman dan Kasepuhan di Cirebon.

4. Batu Nisan (Makam)

Batu Nisan berfungsi sebagai tanda kubur. Tanda kubur yang terbuat dari batu bentuknya bermacam-macam. Berikut ini batu nisan peninggalan sejarah Islam di Indonesia.

  • Batu nisan Malik As Saleh, raja pertama dari Kerajaan Samudra Pasai. Batu nisan ini terletak di Lhokseumawe Aceh.
  • Batu nisan Maulana Malik Ibrahim berpahatkan huruf Arab. Batu nisan terletak di Gresik, Jawa Timur.
  • Batu nisan Sultan Hasanuddin, Raja Makasar.

Main gim yuk!

Memberi Label Peta Provinsi Indonesia

5. Karya sastra

Peninggalan karya sastra Islam di Indonesia dikelompokkan menjadi 4, yaitu hikayat, suluk, syair, dan babad. Hikayat peninggalan sejarah di Indonesia, antara lain hikayat raja-raja Pasai, Hang Tuah, Jauhar Manikam, dan hikayat Amir Hamzah.

Suluk adalah kitab yang berisi tentang ajaran tasawuf. Suluk yang terkenal, yaitu suluk Sukarsah, Wujil, dan suluk Malang Sumirang. Karya yang terkenal, yaitu syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas.

Babad adalah cerita sejarah yang merupakan cerita biasa. Contohnya babad Tanah Jawa, babad Cirebon, sejarah Melayu (Salawat Usalatin), dan babad Banten.

Sumber gambar: freepik.com

Tahukah kamu?

Peninggalan Sejarah yang Bercorak Buddha di Indonesia

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA