4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?

Tahapan Tahapan Prototype - Dalam proses pembuatan protoype terdapat beberapa tahapan. Tahapan ini harus dilalui agar proses pembuatan prototype sesuai dengan keinginan konsumen. Lalu apa saja tahapan prototype? Untuk lebih jelasnya mengenai berbagai langkah prototype akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?

Prototype ialah tahapan yang diperuntukkan untuk mentransformasi karakter-sifat abstrak dari sebuah gagasan jadi lebih berbentuk. Tahapan ini bukan hanya berbentuk proses visualisasi gagasan tapi juga proses pembangunan gagasan.Pada umumnya, Prototype mempunyai dua kelompok: low-fidelity dan high-fidelity. Proses prototyping yang dipakai dalam Desain Thinking ialah low-fidelityatau Rapid Prototyping. Proses ini mengutamakan ke pengerjaan proses pengerjaan yang cepat, gampang, murah dan basic.

Tahapan Tahapan Prototype

1. Pendefinisian produk

Tahapan pertama yaitu pendefinisian produk sebagai pertejemahan ide teknikal yang terkait dengan keperluan dan sikap customer di dalam wujud perancangan terhitung faktor hukum produk dan faktor hukum yang mengikutsertakan keamanan dan pelindungan pada customer.

2. Working mode

Selain itu tahapan kedua prototype yaitu working mode atau membuat prototype. Proses ini tidak harus mempresentasikan peranan produk keseluruhannya dan dibikin pada rasio yang sekedarnya untuk menunjukkan ide dari pengerjaan produk dan mendapati beberapa hal yang tidak sesuai ide yang sudah dibikin. Working mode dibuat untuk mengetes patokan fungsional dan menolong perancangan prototype.

3. Prototype Eksperimen (engineering prototype)

Tahapan prototype ini dibuat sama seperti working mode tetapi alami pengubahan tingkat komplikasi atau superioritas dari working mode. Proses ini dibuat untuk mencapai tingkat kualitas tehnis tertentu agar dilanjutkan jadi prototype produksi atau untuk diteruskan pada tahapan produksi. Prototype eksperimen ini dibikin untuk kepentingan pengetesan performa operasional dan keperluan perancangan sistem produksi.

4. Prototype Produksi (production prototype)

Wujud yang direncanakan dengan semua peranan operasional untuk tentukan keperluan dan sistem produksi dibuat pada rasio sebenarnya dan bisa hasilkan data performa dan ketahanan produk dan partnya. Hal ini termasuk tahapan prototype.

5. Qualified production poin

Tahapan prototype ini dibikin dalam rasio penuh berperan secara penuh dan dibuat pada step awalnya dengan jumlah kecil untuk pastikan produk penuhi semua wujud standard atau ketentuan yang diterapkan pada produk itu umumnya untuk ditescobakan ke umum.

6. Analysis Swot

Untuk memperdalam produk yang akan diproduksi secara komersial, karena itu produk perlu masuk pasar untuk menyaksikan ancaman-ancaman produk yang terjadi. Contoh : keamanan, peraturan, tanggung jawab, ketahanan, dan kerusakan (wear-and-tear), pelanggaran, transisi break even, dan pencemaran dan resikonya.

7. Mode

Mode ini salah satu tahapan prototype yang digunakan sebagai alat peraga yang serupa produk yang akan dibuat (look-like-models). Dengan jelas memvisualisasikan wujud dan performa produk baik dengan rasio yang diperbesar, 1:1 atau diperkecil untuk pastikan produk yang akan dibuat sesuai lingkungan produk atau lingkungan pemakai.

8. Prototype

Prototype ialah wujud efisien dalam mengomunikasikan ide produk tetapi janganlah sampai seperti wujud produk sesungguhnya karena memiliki kandungan risiko informan akan menyamai dengan produk akhir.

Diatas adalah ulasan terkait tahapan tahapan prototype yang sering digunakan. Semoga bermanfaat


Page 2


If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at https://www.e-webguru.com/p/contact.html.

At www.e-webguru.com we consider the privacy of our visitors to be extremely important. This privacy policy document describes in detail the types of personal information is collected and recorded by www.e-webguru.com and how we use it. 

Log Files

Like many other Web sites, www.e-webguru.com makes use of log files. These files merely logs visitors to the site - usually a standard procedure for hosting companies and a part of hosting services's analytics. The information inside the log files includes internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. This information is used to analyze trends, administer the site, track user's movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable. 

Cookies and Web Beacons

www.e-webguru.comuses cookies to store information about visitors' preferences, to record user-specific information on which pages the site visitor accesses or visits, and to personalize or customize our web page content based upon visitors' browser type or other information that the visitor sends via their browser. 

DoubleClick DART Cookie

→ Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on www.e-webguru.com.

→ Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to our site's visitors based upon their visit to www.e-webguru.com and other sites on the Internet.

Our Advertising Partners

Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include .......

While each of these advertising partners has their own Privacy Policy for their site, an updated and hyperlinked resource is maintained here: Privacy Policies.
You may consult this listing to find the privacy policy for each of the advertising partners of www.e-webguru.com.

These third-party ad servers or ad networks use technology in their respective advertisements and links that appear on www.e-webguru.com and which are sent directly to your browser. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies (such as cookies, JavaScript, or Web Beacons) may also be used by our site's third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on the site.

www.e-webguru.com has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers. 

Third Party Privacy Policies

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. www.e-webguru.com's privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites. You may find a comprehensive listing of these privacy policies and their links here: Privacy Policy Links.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?

Children's Information

We believe it is important to provide added protection for children online. We encourage parents and guardians to spend time online with their children to observe, participate in and/or monitor and guide their online activity. www.e-webguru.com does not knowingly collect any personally identifiable information from children under the age of 13. If a parent or guardian believes that www.e-webguru.com has in its database the personally-identifiable information of a child under the age of 13, please contact us immediately (using the contact in the first paragraph) and we will use our best efforts to promptly remove such information from our records.

Online Privacy Policy Only

This privacy policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website and regarding information shared and/or collected there. This policy does not apply to any information collected offline or via channels other than this website.

Consent

By using our website, you hereby consent to our privacy policy and agree to its terms. 

Update

This Privacy Policy was last updated on: Wednesday, February 17th, 2020.

Should we update, amend or make any changes to our privacy policy, those changes will be posted here.

4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?
https://cdn-images-1.medium.com/proxy/1*b31hiO4ynbDLRrXWEFF4aQ.png

Apa itu Prototype?

Prototype adalah tahapan yang ditujukan untuk mentransformasi sifat-sifat abstrak dari sebuah ide menjadi lebih berwujud. Tahapan ini tidak hanya berupa proses visualisasi ide tetapi juga proses pembangunan ide.

Secara umum, Prototype memiliki dua kategori: low-fidelity dan high-fidelity. Proses prototyping yang digunakan di dalam Design Thinking adalah low-fidelityatau Rapid Prototyping. Proses ini menekankan kepada pembuatan proses pembuatan yang cepat, mudah, murah dan basic.

Tahapan dalam Prototyping:

1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya).

3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji system
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan

Berikut Contoh Prototyping dalam bentuk sederhana, yang saya ambil dari salah satu webdesign yaitu https://webdesign.tutsplus.com/tutorials/3-high-level-approaches-to-prototyping-by-example--cms-21973 :

1. Paper Prototype

Step 1: image is dragged into upload area

4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?

Step 2: thumbnail of uploaded image appears

4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?

Step 3: user moves mouse cursor to click thumbnail

4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?

Step 4: larger version is displayed

4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?

Masalah potensial pertama dengan prototipe kertas adalah kurangnya penyempurnaan. Bergantung pada siapa pemirsa Anda dan tingkat keakraban mereka dengan pekerjaan Anda, itu mungkin terlihat seperti amatir. Oleh karena itu, jika audiens Anda terdiri dari klien baru, Anda mungkin ingin membuat prototipe rendah atau berkualitas tinggi untuk menunjukkan lebih banyak profesionalisme.

Masalah lain dengan prototipe kertas adalah kapasitasnya yang terbatas untuk kompleksitas. Ini adalah prototipe yang relatif sederhana, sehingga dapat direpresentasikan sampai tingkat tertentu di atas kertas. Namun, bahkan beberapa elemen prototipe ini tidak jelas. Misalnya, apa yang terjadi ketika pengguna mengunggah lebih banyak gambar daripada yang bisa muat di area pratinjau di bawah? Juga, apakah elemen visual berubah saat melayang? Lebih jauh, sistem desain visual tidak terwakili, meninggalkan penonton untuk menyimpulkan produk akhir.

2. Low-fidelity Prototype

4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?
Hasil ScreenShot yang saya lakukan ketika mendrag foto yang ingin ditampilkan

Sementara banyak masalah konseptual dengan prototipe kertas diringankan dalam prototipe low-fidelity, beberapa masalah komunikasi potensial masih tetap ada. Misalnya, prototipe lo-fidelity mungkin atau mungkin tidak memiliki status hover. Sistem desain visual juga tidak direpresentasikan, yang berarti bahwa desain lo-fidelity perlu disertai dengan comps tambahan untuk menggambarkan elemen-elemen visual. Seringkali, comps tambahan ini akan memiliki “redline” atau spesifikasi desain yang merinci font, warna dan sebagainya:

4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?
https://cdn-images-1.medium.com/proxy/1*b31hiO4ynbDLRrXWEFF4aQ.png

Selain itu, lebih banyak comps kemungkinan besar akan diperlukan untuk lebih menggambarkan berbagai keadaan elemen visual. Jadi untuk, misalnya, Anda akan memerlukan spesifikasi redline terpisah untuk status hover:

4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?
https://cdn-images-1.medium.com/proxy/1*b31hiO4ynbDLRrXWEFF4aQ.png

Saat mendesain dalam kerangka kerja ini, untuk setiap elemen interaktif, seorang desainer perlu memberikan banyak representasi. Ini bisa menjadi masalah, karena merancang interaktivitas secara statis mengambil elemen di luar konteks, dan orang kehilangan pandangan terhadap gestalt di mana berbagai elemen ada.

3. High-fidelity Prototype

4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?
Hasil ScreenShot yang saya lakukan dalam Hi-fidelity
4 bagaimanakah tahapan dalam membuat prototype produk?
https://cdn-images-1.medium.com/proxy/1*b31hiO4ynbDLRrXWEFF4aQ.png

Kesimpulan

Setiap pendekatan prototyping memiliki manfaat dan biaya komparatifnya. Sebuah prototipe kertas bisa efektif dalam mengkomunikasikan ide-ide dengan cepat, tetapi mungkin tidak sepenuhnya mewakili ide-ide, sehingga membuang-buang waktu jika desain disalahartikan. Prototipe low-fidelity memiliki potensi jebakan yang serupa, dan membutuhkan dokumen tambahan untuk sepenuhnya mewakili produk akhir. Meskipun mereka membutuhkan investasi waktu awal yang lebih besar, memproduksi prototipe high-fidelity dapat lebih efisien dalam jangka panjang. Prototipe high-fidelity tidak perlu sebanyak dokumentasi, karena ide-ide yang tercakup dalam pengiriman daripada disimpulkan. Banyak pekerjaan pengembangan front-end akan dilakukan dalam proses pembuatan prototipe high-fidelity: desain interaksi berbasis javascript akan ditulis, dan penyeleksi CSS dapat dipinjam, membuat proses pengembangan yang tepat waktu lebih cepat. Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk membuat prototipe hi-fidelity. Untuk penjelasan terperinci dan file yang berfungsi yang menggambarkan bagaimana prototipe unggahan file kesetiaan ini dibuat, buka artikel ini di situs web saya.

SUMBER:

https://webdesign.tutsplus.com/tutorials/3-high-level-approaches-to-prototyping-by-example--cms-21973

https://timur.ilearning.me/2015/12/28/apa-saja-tahapan-tahapan-dalam-prototyping/

Terimakasih, semoga menjadi ilmu baru bagi pembaca sekalian.

Semangat menjalani hari ini :)