Salah satu bentuk cetak datar adalah pada teknik fotografi yaitu

Seni grafis merupakan bagian dari seni rupa yang masuk ke dalam bagian karya seni rupa dwimatra atau dua dimensi yang bertujuan untuk menyampaikan ide, gagasan atau emosi dari pembuat karya seni tersebut. Dalam pembuatan, seni grafis menggunakan teknik cetak atau printing, sehingga karya seni grafis dapat dilipatgandakan.

Istilah grafis sendiri berasal dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menulis atau menggambar. Sementara dalam bahasa Inggris, istilah grafis disebut dengan “graph” atau “graphic” yang berarti membuat tulisan atau gambar dengan cara ditoreh atau digores. Tulisan dan gambar yang dimaksud disini adalah tulisan dan gambar dari negatif film yang dapat menciptakan berbagai bentuk warna dan gaya.

Seni grafis pada awalnya berkembang di negeri Tiongkok. Dimana disini seni grafis bertujuan untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan. Sementara di Indonesia, seni grafis mulai berkembang pada zaman kolonialisme dan menjadi sarana para seniman untuk menyuarakan hak-haknya.

Dalam perjalanannya, seni grafis dibagi menjadi beberapa jenis. Dalam hal ini terkait teknik pembuatan yang memang beragam. Nah, apa saja jenis seni grafis berdasarkan teknik pembuatan?

1. Cetak Tinggi

Cetak tinggi merupakan bagian dari seni grafis yang menggunakan klise yang memiliki bagian-bagian menonjol. Apabila klise diolesi dengan tinta cetak, bagian yang menonjol akan menyerap tinta sementara bagian yang tidak menonjol tidak akan menerima tinta. Setelah ditempelkan ke media seni grafis, maka akan terbentuk gambar sesuai dengan bagian yang menonjol pada klise.

Stempel merupakan salah satu contoh alat untuk mencetak seni grafis cetak tinggi. Seni grafis cetak tinggi memanfaatkan perbedaan ketinggian pada permukaan klise. Pada stempel dapat kita lihat terdapat pola gambar atau tulisan yang lebih menonjol daripada permukaan stempel yang lain. Sehingga gambar yang dihasilkan akan sesuai dengan pola yang menonjol pada stempel.

2. Cetak Dalam

Seni grafis cetak dalam merupakan kebalikan dari seni grafis cetak tinggi. Apabila pada seni grafis cetak tinggi bagian yang membentuk gambar atau tulisan adalah bagian yang menonjol dari klise, pada seni grafis cetak dalam bagian yang membentuk gambar atau tulisan adalah bagian yang menjorok ke dalam dari klise.

(Baca juga: Mana Saja yang Termasuk Tema Seni Rupa Murni?)

Jenis-jenis cetak dalam antara lain: etsa, mezzo tint, drypoint, dan lain-lain. Klise yang digunakan pada cetak dalam terbuat dari alumunium atau kuningan yang permukaannya digores sehingga terbentuk goresan yang dalam. Tinta akan dituangkan pada permukaan yang dalam ini.

Kertas yang sudah dibasahi menggunakan air lalu diletakkan di atas permukaan klise sehingga tinta akan menyerap ke kertas. Terbentuklah gambar atau tulisan sesuai dengan pola yang terdapat di permukaan klise. Alat yang digunakan untuk menggores permukaan klise antara lain: pahat grafis, paku, logam runcing, dan jarum.

3. Cetak Datar

Seni grafis cetak datar merupakan teknik seni cetak menggunakan klise datar. Teknik ini menggunakan prinsip tolak-menolak dan tarik-menarik antara tinta dan air. Tekni ini ditemukan di Eropa pada abad ke-16. Pada saat itu klise masih terbuat dari batu cadas (limestone). Untuk mempermudah pembuatan klise yang digunakan dewasa ini terbuat dari lempengan logam.

Klise yang memiliki permukaan datar mendapat perlakuan khusus sehingga terdapat bagian yang menyerap tinta namun menolak air dan bagian yang menolak tinta namun menyerap air. Ketika tinta dioleskan secara merata ke klise maka hanya bagian tertentu yang dapat menerima tinta. Sehingga ketika kertas diletakkan diatas klise akan terbentuk gambar atau tulisan sesuai dengan bagian yang ada di klise.

4. Cetak Saring

Seni grafis cetak saring merupakan teknik seni grafis menggunakan layar sebagai proses pencetakannya. Layar yang digunakan memiliki serat dengan kerapatan yang berbeda. Cetak saring disebut juga dengan sablon atau seni grafi. Media yang digunakan antara lain kaos, kain spanduk, kertas, dan lain-lain. Gambar atau tulisan yang terbentuk sesuai dengan pola kerapatan serat pada layar.

Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi seni grafis

KOMPAS.com - Seni grafis merupakan karya seni rupa dwimatra untuk menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan teknik cetak. 

Dikutip dari buku Cetak Tinggi dan Pengaplikasiannya (2020) oleh Sigit Purnomo Adi dan kawan-kawan, seni grafis adalah salah satu media ekspresi seni rupa dua dimensional yang pengerjakannya biasanya di atas kertas melalui proses cetak serta dapat digunakan. 

Dalam pengertian umum, seni grafis merupakan bentuk seni visual yang diaplikasikan pada permukaan dua dimensional sama halnya dengan lukisan, drawing, atau fotografi. 

Dalam penerapannya, seni grafis meliputi karya seni dengan gambar orisinal apa pun atau desain yang dibuat oleh seniman untuk direproduksi dengan berbagai proses cetak. 

Baca juga: Ciri-ciri Umum Karya Seni Rupa Daerah

Lalu, teknik apa saja yang dapat digunakan pada pembuatan seni grafis?

Terdapat empat teknik cetak berdasarkan pengerjaannya yang dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yakni: 

Cetak dalam 

Seni grafis teknik cetak dalam yaitu membentuk gambar atau tilisan pada bagian yang menjorok ke dalam dari klise. Jenis-jenis cetak dalam yaitu etsa, mezzo tint, drypoint, dan lain-lain. 

Umumnya, teknik cetak dalam pembuatan karyanya menggunakan pelat alumunium. Pelat dibentuk menggunakan benda tajam agar menghasilkan goresan dalam. 

Kemudian bagian pinggir dan belakang pelat ditutup dengan pernis tahan asam. Pelat direndam dalam cairan asam untuk mengetsa bagian logam yang tidak tertutup pelpias, sehingga membentuk lekukan pada pelat. 

Setelah proses prendaman selesai, pernis kemudian dibersihkan. Pelat sedikit dipanaskan dan dilumur lapisan cat yang berminyak. Perkukaan pelat digosong agar tinta terdorong masuk ek dalam lekukan sketsa. 

Lihat Foto

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra

Mesin sablon yang digunakan Sackai Bags di workshop mereka di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

KOMPAS.com - Sebelum memutuskan memulai wirausaha produk grafika, sebaiknya mengetahui mengenai alat-alat dan bahan baku atau material yang diperlukan dalam produk grafika.

Bahan yang digunakan adalah bidang datar yang akan dicetak, dan pewarna. Sedangkan alat yang digunakan yaitu alat cetak. Perkembangan teknologi cetak cukup pesat, sehingga menyajikan beragam model dan teknik.

Dalam buku Simple Screenprinting: Basic Techniques and Creative Projects (2004) karya Annie Stromquist, dijelaskan jenis-jenis teknik cetak berdasarkan prinsipnya, yaitu:

Cetak tinggi

Cetak tinggi menjadi prinsip awal teknik cetak di China, dengan acuan cetak papan kayu hingga mesin cetak Guttenberg.

Dalam cetak tinggi, zat pewarna ditempatkan pada permukaan tertinggi dari acuan cetak (bidang pencetak). Bidang tersebut dapat berupa balok kayu, karet, logam, atau yang lain.

Baca juga: Wirausaha Produk Grafika

Sebelumnya, bidang pencetak sudah diberi gambar atau tulisan yang sering disebut dengan desain. Acuan cetak yang sudah diberi desain kemudian dicukil atau dibentuk sehingga menghasilkan bagian yang tinggi dan rendah.

Warna yang sudah dipilih dioleskan pada permukaan bahan yang sudah diukir (bagian yang tinggi). Kemudian dicetak ke permukaan bahan datar dengan cara ditekan baik menggunakan tangan atau mesin cetak.

Gambar yang dihasilkan akan berupa gambar kebalikan dari gambar yang ada di bidang pencetak atau acuan cetak. Contoh teknik cetak tertinggi adalah cap atau stempel dan cukil kayu.

Cetak dalam

Teknik cetak dalam adalah teknik cetak yang menggunakan klise dalam. Artinya bagian dalam plat menyerap tinta yang nantinya akan membekas pada kertas. Salah satu contoh cetak dalam, yaitu gambar pada uang kertas.

Baca juga: Kemasan dan Pemasaran Produk Kerajinan Obyek Lokal

Jenis dari teknik cetak dalam di antaranya:

Cetak datar atau planography print adalah suatu teknik cetak yang memanfaatkan papan atau plat cetak yang datar. Sesuai dengan namanya, media datar yang digunakan jelas berbeda dengan media timbul pada cetak tinggi dan media yang permukaannya turun pada cetak dalam. 

Sehingga, untuk hasil cetak datar, bagian gambar dan yang bukan gambar berada dalam ketinggian sejajar atau sama. Oleh karena itu, seperti pada cetak datar teknik sablon, diperlukan lapisan emulsi (afdruk) yang dapat membuat bagian gambar akan menarik tinta sementara bagian yang bukan gambar dapat menolak tinta. Dengan begitu, kedua bagian tersebut dapat terpisah dengan baik.

Sebagai salah satu jenis cetak yang paling umum, cetak datar sudah sangat dikenal oleh masyarakat, termasuk dari langkah pembuatan, teknik cetak dan kelebihan serta kekurangannya. Dikarenakan memiliki banyak manfaat, jenis cetak ini juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Proses Cetak Datar

Dalam proses cetak datar, ada beberapa teknik dasar untuk membuat sebuah hasil cetak dasar, antara lain pada media papan atau plat dan batu kapur.

Papan Atau Plat

Papan atau plat yang dipilih haruslah memiliki permukaan yang datar.

  • Memberikan emulsi pada bagian tertentu di plat atau papan. Dengan begitu, saat kalian meneteskan tinta warna maka nantinya bagian yang diberi emulsi akan menolak warna, sedangkan bagian tanpa emulsi akan menerima cat warna.
  • Setelah itu, warna yang sudah ada di permukaan papan atau plat akan di transfer ke media lainnya, seperti kertas. Proses ini cukup mudah karena hanya perlu menempelkan permukaan kertas yang bersih secara merata pada papan atau plat.

Batu Kapur

Tak hanya media plat dan papan, kalian juga dapat menggunakan batu kapur. Lempengan batu kapur mempunyai sifat yang mudah menyerap cairan, seperti tinta warna dan air.

  • Permukaan lempengan batu kapur dilapisi oleh senyawa penolak air.
  • Setelah tinta pewarna diaplikasikan pada permukaan lempengan tersebut, media lain seperti kertas dilekatkan dan ditekan ke permukaan lempengan secara merata, sehingga tinta akan melekat pada kertas.

Pembuatan Cetak Datar

Pembuatan cetak datar dapat dilakukan dengan proses pembuatan seperti di atas. Sebagai contoh, berikut adalah cara pembuatan karya seni yang menggunakan teknik cetak datar dengan menggunakan cat kayu dan air.

Alat :

  • Ember;
  • Wadah cat;
  • Kuas, dan;
  • Kain lap atau pembersih.

Bahan :

  • Air;
  • Kertas gambar atau kayu, dan;
  • Cat kayu.

Langkah pembuatan karya seni :

  1. Siapkan ember yang telah diisi dengan air secukupnya.
  2. Tuangkan cat kayu pada air, namun jangan mengaduknya. Ratakan saja seperlunya dengan kuas untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Gunakan kreativitas kalian untuk berkreasi.
  3. Persiapkan kertas gambar atau kayu pada permukaan air berwarna. Lakukan secara perlahan agar keduanya menempel dan pastikan semuanya merata.
  4. Diamkan selama beberapa saat, namun juga jangan terlalu lama.
  5. Setelah dirasa cukup, angkat media kayu atau kertas dari air. Posisikan lurus dan tak miring agar cat warna yang melekat tak melebar.
  6. Bersihkan jika ada noda atau warna yang melebar. Lalu keringkan.

Teknik Cetak Datar

Teknik cetak datar merupakan suatu teknik cetak yang digunakan pada media dengan permukaan yang datar dan memiliki dua bagian, yakni bagian yang menarik air dan warna dan bagian lain menerimanya. Bagian yang menolak tinta dan air itu sebelumnya sudah diberi senyawa penolak seperti emulsi.

Jenis teknik ini terdiri dari beberapa macam, seperti cetak offset, rotogravure, flexografi dan sablon.

1. Cetak Offset 

Pengertian dari cetak offset ialah suatu teknik mencetak dengan memindahkan gambar atau data dari plat ke rol silinder, sebelum akhirnya dicetak langsung ke permukaan media yang diinginkan. Pada teknik cetak ini, digunakan tinta basah dan diperlukan pengeringan setelah proses cetak selesai.

Teknik cetak offset memiliki keuntungan karena dapat digunakan dalam skala besar. Selain itu harganya cukup ekonomis dan berkualitas tinggi.

2. Cetak Rotogravure

Cetak rotogravure adalah teknik yang menggunakan silinder berputar sebagai acuan, yang mana hasil dari proses tersebut berupa ukiran gambar atau tulisan yang bentuknya tenggelam ke dalam. Sehingga, dibutuhkan plat film sebagai perantara untuk membawa gambar atau desain awal yang akan diukir. 

Teknik cetak rotogravure sering digunakan untuk pembuatan packaging di pabrik-pabrik besar. Dengan hasil cetak yang bagus dan awet, membuat teknik cetak ini juga dapat digunakan untuk skala besar.

3. Cetak Sablon (Screen Printing)

Cetak sablon atau screen printing atau cetak saring adalah sebuah teknik yang menggunakan metode saring yang memerlukan media berupa penyaring tinta. Contoh media yang dapat menyaring tinta ialah kain saring atau screen

Screen merupakan media yang dapat digunakan untuk menyaring tinta sekaligus sebagai tempat meletakkan tinta selama proses sablon berlangsung. Karena dapat memindahkan warna dengan mudah, teknik cetak sablon sering digunakan untuk pembuatan kaos, spanduk, dan lain-lain.

Kelebihan Dan Kekurangan Cetak Datar

Cetak datar memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain:

Kelebihan

Merupakan teknik yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, teknik cetak datar memiliki kelebihan, yaitu:

a. Proses Produksi Lebih Cepat

Dari awal proses pembuatan hingga waktu pengeringan cetak datar tergolong lebih cepat dibanding teknik cetak lainnya. Dengan begitu, proses produksinya pun akan lebih cepat.

b. Hasil Produksi Lebih Banyak

Karena proses produksi yang cepat, maka kalian dapat menghasilkan jumlah produksi yang lebih banyak. Efisiensi waktu dan tenaga dapat menggenjot produksi karya seni atau produk yang kalian buat. 

Kekurangan

Meskipun dapat diaplikasikan dalam berbagai produk, teknik cetak datar mempunyai kekurangan, yakni:

a. Hanya Bisa Digunakan Pada Bidang Datar

Sesuai dengan namanya, teknik ini hanya bisa digunakan pada media yang memiliki bidang permukaan datar. Jika selain bidang permukaan datar, maka teknik cetak datar tak dapat digunakan.

b. Tingkat Presisi Sangat Berpengaruh Pada Hasil

Saat proses pembuatan produk cetak datar, tingkat presisi sangat berpengaruh pada hasil. Hal ini dikarenakan jika media mengalami kemiringan, maka bisa saja akan berpengaruh pada tinta warna yang melebar dan menyebabkan hasilnya akan tidak maksimal.

Teknik Cetak Datar Dapat Dikreasi Dengan Hiasan

Saat membuat karya seni dengan teknik cetak datar, kalian dapat mengkreasikan hasilnya dengan hiasan lainnya, seperti pernak-pernik, aksesoris bahkan tumbuhan yang kering. Salah satu contohnya adalah menggunakan lem untuk menempelkan pernak-pernik pada baju yang telah di sablon.

Maxipro mempunyai Mesin Lem Hot Melt Portable yang bisa digunakan untuk menempel berbagai media dengan rekat. Tidak hanya pada kertas, lem hidup yang ada di dalam Mesin Lem Hot Melt Portable bisa merekatkan karton dan kain juga

Bentuk mesin yang kecil dan pengoperasiannya yang mudah tentu akan sangat efisien. Begitu pula dengan daya rekat yang kuat serta kualitas mesin terbaik, mampu memberikan kenyamanan bagi kalian. Informasi lebih lengkapnya, bisa kalian lihat di halaman ini ya!

Mesin Lem Hot Melt Portable

Semoga artikel dari Maxipro kali ini bisa bermanfaat bagi kalian ya, Maxivers. Jika membutuhkan bantuan lebih lanjut mengenai kebutuhan bahan dan mesin percetakan untuk usaha percetakan, bisa menghubungi call center kami di bawah ini.

Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA