Pada peta topografi jalur yang paling enak dilalui oleh pejalan kaki karena landai adalah jalur

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

Dalam peta topografi ataupun peta rupa bumi Indonesia, terdapat beberapa kenampakan yang dapat dilihat. Baik kenampakan alam maupun kenampakan buatan. Salah satu kenampakan yang dilihat dalam peta topografi maupun peta rupa bumi Indonesia adalah relief muka bumi yang umumnya dapat digambarkan dengan garis kontur.


Garis kontur adalah garis khayal yang menghubungkan antara titik-titik yang memiliki ketinggian tempat yang sama. Garis kontur memiliki ciri sebagai berikut:

a.       Garis kontur tidak mungkin berpotongan dengan garis kontur lainnya.

b.      Garis kontur tidak mungkin bercabang

c.       Semua titik yang dihubungkan dengan garis kontur memiliki ketinggian yang sama.

d.      Garis kontur yang berjarak rapat menandakan daerah tersebut berupa daerah yang terjal/ curam, dan sebaliknya. Jika garis kontur berjarak renggang menandakan daerah tersebut merupakan daerah yang landai.

e.       Garis kontur yang bergerigi menunjukkan adanya suatu depresi

f.       Garis kontur yang melingkar/ menutup dalam batas peta, menunjukkan suatu bukit.

Untuk lebih jelas, bagaimana kalau kalian coba lihat soal berikut:

Pendakian daerah seperti gambar kontur lebih mudah dilakukan melalui jalur ...

a.       I

b.      II

c.       III

d.      IV

e.       V

(UN Geografi 2011/2012)

Jawaban:

Ingat prinsipnya Renggang = landai, rapat = terjal. Jalur yang nyaman untuk melakukan pendakian pastinya adalah jalur yang tidak terlalu terjal, sehingga lebih mudah maka dari itu jalur yang paling landai adalah jalur I.

Peta yang berisikan garis-garis kontur juga dapat disebut sebagai peta kontur. Dalam sebuah peta kontur, kita dapat mengetahui:

a.       Ketinggian suatu tempat

Dalam satu garis kontur memiliki satu ketinggian yang sama. Beda ketinggian antara kontur yang satu dengan kontur yang lain disebut dengan Contour Interval (CI) dengan rumus:

Contohnya:

Titik A memiliki ketinggian +125 m diatas permukaan air laut dan ketinggian tempat kota C adalah ...

a.     100 m

b.    75 m

c.     50 m

d.    25 m

e.     10 m

(UN Geografi 2012/2013)

Mari kita masukkan angka-angka tersebut dengan rumus diatas:


Diketahui bahwa beda kontur adalah 25 meter, maka:



Atau; kamu juga dapat menjumpai soal seperti ini:

Jarak O – P pada peta 8 cm dan jarak P – Q = 3 cm seperti ilustrasi gambar. Titik Q terletak pada ketinggian .... dan cocok untuk...

a.       915 m, perkebunan kina

b.       920 m, kehutanan

c.       925 m, perkebunan kina

d.       930 m, petani buah

e.       935m, tanaman coklat



Jawaban:



b.      Tingkat kecuraman (lereng)

Ketinggian kemiringan lereng dapat dinyatakan dalam persen maupun derajat.

Contoh: (UN Geografi 2008/2009)

Jarak PQ di peta 1 cm; skala peta 1 : 100.000. beda tinggi p dan Q’ = 50 meter. Kemiringan lereng pada PQ’ adalah ....

a.       1° 50’

b.      2° 51’

c.       3° 52’

d.      4° 53’

e.       5° 54’


Jawaban:

Atau:

Gambar di bawah ini adalah peta skala 1 : 10.000, jika jarak datar A dan B adalah 12 cm dipeta, maka kemiringan jalan ini adalah:

b.      8.3 %

c.       3 %

d.      2.5 %

Jawaban:



Sumber:

Djuhadi. 2009. Fungsi dan Aplikasi Peta RupaBumi Untuk Pembelajaran di Sekolah. FIS-UNNES: Semarang (Diktat Kuliah Jurusan Geografi)

Widiyatmoko. 2006. Geografi Untuk SMA Kelas XII. Erlangga: Jakarta

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA