Menurut kalian apa perbedaan penerapan kegiatan gotong royong di lingkungan perkotaan dan perdesaan

Wilujeng Sumping di Web Resmi Desa Cigentur :  www.cigentur.desa.id Bersama membangun desa melalui tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, akuntabel dan partisipatif menuju desa yang maju, mandiri dan berbudaya berlandaskan ahlakul karimah

Gotong Royong adalah satu buah aktivitas sosial yg jadi ciri khas bangsa Indonesia dari jaman dahulu dikala sampai waktu ini. layaknya yg tertuang dalam pancasila adalah sila ke- 3 “Persatuan Indonesia”. Tabiat gotong royong yg sudah dipunyai Bangsa Indonesia sejak dulu disaat. Gotong royong ialah keperibadian bangsa & ialah budaya yg sudah berakar kuat dalam kehidupan penduduk. Gotong royong tumbuh dari kita sendiri, prilaku dari penduduk.  Rasa kebersamaan ini muncul,dikarenakan adanya sikap sosial tidak dengan pamrih dari masing-masing individu untk menunjang beban yg sedang dipikul.Cuma di Indonesia,kita sanggup menemukan sikap gotong royong ini sebab di negeri lain tak ada sikap ini karena saling acuh tidak acuh kepada lingkungan di sekitarnya.  Ini yakni sikap positif yg mesti di lestarikan biar bangsa Indonesia jadi bangsa yg kokoh dan kuat di segala lini.Tak cuma dipedesaan dapat kita jumpai sikap gotong royong,melainkan di daerah perkotaan pula sanggup kita jumpai bersama gampang.Sebab dengan cara culture,budaya tersebut benar-benar telah di tanamkan sifat ini sejak mungil sampai dewasa.  Dikarenakan ini yaitu salah satu cermin yg menciptakan Indonesia bersatu dari sabang sampai merauke, biarpun tidak sama agama, suku dan warna kulit namun kita masih jadi kesatuan yg kokoh.Inilah alah satu budaya bangsa yg menciptakan Indonesia,di puja dan puji oleh bangsa lain lantaran budayanya yg unik dan penuh toleransi antar sesama manusia.  Gotong royong merupakan sikap hidup, kiat kerja, & adat yg telah dikenal bangsa Indonesia dengan cara turun-temurun sejak era dulu. Dalam gotong royong, orang menyelesaikan satu buah aktivitas dengan cara bersama-sama bersama saling sharing pekerjaan & saling tolong membantu 

Dgn bergotong royong, tidak sedikit factor yg sudah dilakukan bangsa kita di musim dulu, mulai sejak dari mendirikan hunian, mengerjakan sawah, menunjang tetangga yg sedang berduka sampai saling bahu membahu berjuang & memproklamasikan kemerdekaan negeri. Bersama bergotong royong, seluruh pekerjaan berat dapat jadi lebih ringan.

Kita hidup didunia ini bukan seseorang diri. Yang Merupakan rakyat Indonesia, kita hidup dgn orang lain yang merupakan satu bangsa. Yang Merupakan sesama, bangsa kita miliki maksud yg sama ialah memajukan bangsa ini. Buat mendapatkan maksud tersebut sehingga kita seyogianya senantiasa siap utk bekerja sama bersama semangat gotong royong. Bakal lebih tidak sedikit yg mampu kita capai jika kita laksanakan gotong royong bersama orang lain.  Dengan Cara nyata, rutinitas gotong-royong sudah melembaga & mengakar kuat. Ini diwujudkan dalam bermacam macam gerakan keseharian penduduk Indonesia. Khususnya di pedesaan Jawa Barat, praktek gotong-royong, meski condong mengalami penurunan—baik dari segi pandang lingkup kegiatan ataupun jumlah orang yg terlibat—secara umum tetap meraih apresiasi positif dari masyarakat warga. Factor ini tampaknya pun dipengaruhi oleh salah satu karakteristik kusus, merupakan keeratan jalinan sosial yg dipunyai oleh penduduk Jawa.  Kegiatan gotong-royong dalam beragam dimensinya memberikan implikasi semangat & value utk saling memberikan jaminan (self-guarantying) atas hak & kelangsungan hidup antarsesama masyarakat warga yg tetap melekat lumayan kuat di pedesaan. Perihal ini bisa juga diacu sbg salah satu taktik tradisional  Sample aktivitas yg sanggup dilakukan dengan cara bergotong royong antara lain pembangunan sarana umum & membersihkan lingkungan lebih kurang.  Sikap gotong royong itu selayaknya dipunyai oleh seluruhnya factor atau lapisan warga yg ada di Kota Bulukumba. Dikarenakan, dgn adanya kesadaran tiap-tiap aspek atau lapisan warga laksanakan tiap-tiap aktivitas secara bergotong royong. Dgn begitu segala sesuatu yg dapat dikerjakan akan lebih enteng & serta-merta diselesaikan & tentunya pembangunan di daerah tersebut bakal makin tidak tersendat & maju. Bukan itu saja, tapi dgn adanya kesadaran tiap-tiap factor atau lapisan penduduk dalam mengaplikasikan tingkah laku gotong royong sehingga pertalian persaudaraan atau silaturahim bakal makin erat.  Di Bandingkan bersama kiat individualisme yg mementingkan diri sendiri sehingga bakal memperlambat pembangunan di satu buah daerah. Lantaran individualisme itu akan memunculkan keserakahan & kesenjangan diantara penduduk di kota tersebut.  Sifat gotong royong di daerah pedesaan lebih menonjol dalam polakehidupan mereka, seperti memperbaiki & membersihkan jalan, atau membangun/ emperbaiki hunian.Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong bisa dijumpai dalam aktivitas kerja bakti di RT/RW, di sekolah & bahkan di kantor-kantor, contohnya terhadap dikala memperingati hari-hari akbar nasional & keagamaan, mereka bekerja tidak dengan imbalan jasa, dikarenakan demi kebutuhan dengan. Dari sini timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong mempermudah maka akan terbina rasa kesatuan & persatuan Nasional.  Semangat gotong royong didorong oleh :  a. bahwa manusia tak hidup sendiri melainkan hidup dgn dgn orang lain atau lingkungan sosial;  b. terhadap dasarnya manusia itu tergantung terhadap manusia yang lain;  c. manusia butuh menjaga jalinan baik bersama sesamanya; & 

d. manusia butuh menyesuaikan dia dgn anggota penduduk yg lain

Referensi dari berbagai sumber.

Jika RG Squad amati, pada kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan dalam bentuk “rural community” dan “urban community”. Karakteristik masyarakat desa dan kota bisa begitu berbeda akibat adanya beberapa perbedaan signifikan terkait cara hidup sehari-hari dan sistem sosialnya. Ada ciri-ciri yang bisa dijadikan sebagai pembeda antara masyarakat yang tinggal di desa dengan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan seperti yang dijelaskan oleh Soekanto (1982: 149) antara lain adalah:

Tabel Data Urbanisasi dari Tahun ke Tahun

(Sumber: medcom.id)

  • Kehidupan Keagamaan
  • Kemandirian
  • Pembagian Kerja
  • Peluang Memperoleh Pekerjaan
  • Jalan Pikiran
  • Perubahan Sosial
  • Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
  • Magnet kehidupan di perkotaan masih tinggi yang pada akhirnya menyebabkan bertambahnya penduduk di kota yang berasal dari desa.
  • Daerah yang termasuk pusat pemerintahan atau ibu kota, seperti Jakarta.
  • Letak kota tersebut yang sangat strategis untuk usaha-usaha perdagangan atau perniagaan, misalnya kota pelabuhan atau kota yang letaknya dekat pada sumber-sumber bahan mentah.
  • Banyaknya ragam industri di daerah itu, yang menyediakan barang maupun jasa.

Kecenderungan bagi masyarakat desa mengarah pada kehidupan agamis dan religius, sedangkan orang-orang kota lebih mengarah pada kehidupan duniawi.

Pada masyarakat kota, individu biasanya tidak terlalu bergantung pada orang lain sedangkan di desa, antar warga biasanya memiliki hubungan yang erat karena satu sama lain sering bergantung dalam berbagai hal dan kegiatan.

Pada masyarakat desa, membangun fasilitas desa pun dilakukan bersama, yang mana menjadikan satu sama lain saling bergantung dalam berbagai hal.

(sumber: radarbangka.co.id)

Di kota, pembagian kerja lebih tegas dan jelas sehingga antar profesi memiliki garis batas yang nyata dan hubungan yang terjalin antar profesi lebih profesional.

Dengan adanya sistem pembagian kerja yang tegas, maka kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan lebih banyak pada masyarakat kota dibandingkan warga pedesaan.

Dalam pola pikir secara rasional dan profesional pada masyarakat yang tinggal di perkotaan, ada kemungkinan terjadi sebuah interaksi yang didasarkan pada kepentingan bersama.

Baca Juga: Pengertian Kelompok Sosial Menurut Pakar Sosiologi

Di kota, perubahan sosial lebih cepat terjadi dibandingkan di desa karena masyarakat kota yang datang dari berbagai latar belakang cenderung lebih terbuka dengan perubahan.

Karena dinamisnya kehidupan di kota, maka banyak warga desa yang tergiur untuk menetap di kota, yang mana proses ini dinamakan urbanisasi. Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terbentuknya masyarakat perkotaan. Proses tersebut menyangkut dua aspek, yaitu:

Nah, jika begitu, apa saja penyebab yang mengakibatkan terjadinya urbanisasi? Penyebabnya ialah:

Sekarang Squad sudah paham kan perbedaan masyarakat pedesaan dan perkotaan dalam kelompok sosial? Kalau kamu masih bingung, coba yuk tonton video penjelasan dari Master Teacher Sosiologi di ruangbelajar. Penjelasannya seru dan menarik karena ada banyak animasinya dan ada rangkuman yang bisa kamu baca langsung di handphone kamu.

Sumber referensi:

Sunarto, K.(1993) Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.

Richard Osborne & Borin Van Loon.(1996). Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan

Henslin, JM. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 

Sumber foto:

Foto tabel data urbanisasi dari tahun ke tahun [Daring]. Tautan: //www.medcom.id/nasional/metro/0k8jEGON-tren-urbanisasi-di-jakarta (Diakses: 26 November 2020)

Foto gotong royong [Daring]. Tautan: //www.radarbangka.co.id/berita/detail/belitong/28992/tingkat-ekonomi-desa-pengaruhi-partisipasi-gotong-royong.html (Diakses: 26 November 2020)

Artikel diperbarui pada 26 November 2020

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA