Bagaimana merancang informasi tujuan dan esensi dalam karya ilmiah

You're Reading a Free Preview
Page 4 is not shown in this preview.

Kelas XI SMAMASMKMAK 188

B. Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Ilmiah

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: 1. menentukan informasi penting dalam karya ilmiah; 2. menyajikan hasil karya ilmiah yang telah didiskusikan. Kegiatan 1 Menentukan Informasi Penting dalam Karya Ilmiah Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memublikasikan suatu ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Salah satu forum yang sering dijadikan tempat untuk tujuan itu adalah diskusi. Dalam forum itulah berbagai hal tentang karya ilmiah itu dibahas secara bersama-sama. Melalui forum itu pula kita dapat memperoleh informasi-informasi penting dari suatu karya ilmiah secara terbuka; disertai berbagai informasi dan tanggapan sebagai pelengkap dari peserta diskusi lainnya. Dalam diskusi seperti itu sering terlontar banyak gagasan penting. Selepas pembicara menyampaikan karya ilmiahnya, sesi berikutnya adalah forum tanya jawab. Dalam sesi ini para peserta menyampaikan sejumlah tanggapan kepada pembicara. Tanggapan itu bisa berupa pertanyaan, sanggahan, kritik, atau saran. Tugas 1. Secara berkelompok, bacalah sebuah karya ilmiah. Carilah karya ilmiah dari jurnal. Tentukanlah masalah-masalah pokok yang ada di dalamnya Masalah Uraian Penting Sajikanlah permasalahan tersebut di dalam bentuk makalah dengan sistematika sebagaimana yang telah kamu pelajari di atas. 189 Bahasa Indonesia 2. Lakukanlah diskusi kelas untuk mempresentasikan makalah tersebut secara bergiliran dengan kelompok lain 3. Catatlah gagasan dan saran penting dari berbagai permasalahan yang tertulis pada jurnal dari setiap penulis GagasanSaran Penulis Kegiatan 2 Menyajikan Hasil Karya Ilmiah dalam Diskusi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Melalui forum diskusi, masalah- masalah itu diharapkan dapat terselesaikan lebih baik karena melibatkan banyak orang. Dalam diskusi resmi, seperti seminar, masalah itu dipaparkan oleh seorang atau beberapa orang yang ditunjuk khusus oleh panitia berdasarkan keahlian ataupun penguasaannya terhadap masalah itu. Orang tersebut dinamakan dengan pemakalah atau narasumber. Dalam kegiatan tersebut, pemakalah bertugas untuk menjelaskan masalah dan solusinya yang telah ia kemas di dalam makalahnya. Dalam kegiatan tersebut, narasumber tidak membacakan makalah, tetapi memaparkannya kembali secara lisan dengan bahasa yang mudah dipahami para peserta. Untuk itu, kita dapat menyertai penyelesaiannya dengan media, semacam power point. Dengan media tersebut kita membuat kata-kata kunci dari isi makalah yang akan kita paparkan. Perhatikan paparan berikut Perempuan memang paling rentan terhadap anemia, terutama anemia karena kekurangan zat besi. Darah memang sangat penting bagi perempuan. Hal ini terutama pada saat hamil, zat besi itu dibagi dua, yaitu bagi si ibu dan janinnya. Bila si ibu anemia, bisa terjadi abortus, lahir prematur, dan juga kematian ibu melahirkan. Padahal, kita ingat, di Indonesia, angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi masih cukup tinggi. Bahkan, bagi janin, zat besi juga dibutuhkan, terutama juga ada kaitannya dengan kecerdasan dr. Risa Anwar dalam Republika. Kelas XI SMAMASMKMAK 190 Paparan tersebut tidak menarik bagi peserta diskusi apabila disajikan apa adanya, seperti yang tertulis di atas. Paparan tersebut sebaiknya disajikan secara lebih ringkas dengan menggunakan kata-kata kuncinya. Paparan secara ringkas dan menarik dapat dilihat pada tampilan berikut. Berikut langkah-langkah menyajikan makalah dalam forum diskusi resmi. 1. Tampillah sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari moderator. 2. Kalau tidak diperkenalkan oleh moderator, perkenalkan diri dengan rendah hati. 3. Sampaikan masalah umum dari isi makalah yang akan dipaparkan. 4. Jelaskan pokok-pokok isi makalah dengan bahasa yang lugas. 5. Sertakan ilustrasi dan fakta-fakta penting yang menyertai penjelasan di atas. 6. Akhiri paparan dengan menyampaikan simpulan. Tugas Lakukan kegiatan berikut ini 1. Lakukanlah diskusi kelas untuk mempresentasikan 2–3 makalah yang terbaik di antara anggota kelas. 2. Tentukanlah petugas-petugasnya, seperti moderator dan sekretarisnya di samping para pemakalahnya. 191 Bahasa Indonesia 3. Secara bergiliran, para pemakalah mendapat kesempatan untuk memaparkan isi makalahnya. Sebaiknya, para pemakalah juga menyertai paparannya itu bantuan LCD proyektor. 4. Pada akhir diskusi, lakukanlah ajang tanya jawab untuk menampung pertanyaan, dukungan, sanggahan, kritik, ataupun saran-saran para peserta diskusi untuk setiap pemakalah. 5. Setiap peserta membuat catatan yang berupa ringkasan atas paparan para pemakalah beserta tanggapan-tanggapan para peserta diskusi. 6. Sajikanlah catatan laporan kegiatan diskusi itu seperti dalam format berikut. Tema diskusi : ….. Hari, tanggal : ….. Moderator : ….. Sekretaris : ….. Pemakalah : 1. ….. 2. ….. 3. ….. Pemakalah I Ringkasan …. Pemakalah II Ringkasan …. Pemakalah III Ringkasan …. Tanggapan Para Peserta Nama Peserta Jenis Tanggapan Isi Tanggapan Jawaban Pemakalah Kelas XI SMAMASMKMAK 192

C. Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Ilmiah

Kerangka teoritis disebut dengan kajian pustaka atau landasan teori. Landasan teori mencakup kerangka pemikiran atau hipotesis. Kerangka teoritis berisi berbagai pengetahuan tau wawasan dari buku-buku pendukung yang digunakan untuk menguatkan hasil penelitian dalam karya ilmiah.

Metode penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengelolaan data, sampai pada tahapan pelaporan. Setiap penelitian memiliki metode penelitian masing-masing yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Jenis metode penelitian antara lain sebagai berikut.

Pembahasan merupakan bagian pokok karya ilmiah. Pembahasan terkait dengan rumusan masalah dan tujuan penulisan yang dituliskan sebelumnya. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, penelitian, dan wawancara dibahas dengan berbagai sudut pandang. Pembahasan dapat disertai grafik, tabel, atau gambar-gambar yang mendukung pembahasan. Dalam pembahasan, penulis mengeluarkan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam landasan teoritis untuk mendukung data dan hasil penelitian yang dikumpulkan oleh penulis.

6. Simpulan dan Saran

Simpulan berisi jawaban dari tujuan yang diajukan penulis pada pembahasan yang diperoleh dari penelitian. Simpulan juga merupakan penjelasan kembali dari pembahasan secara ringkas. Simpulan disertai saran. Saran tersebut berisi anjuran-anjuran untuk kemajuan penulisan selanjutnya.

7. Daftar Pustaka dan Lampiran

Bagian ini berisi daftar buku, artikel, jurnal, dokumen resmi atau sumber-sumber lain yang digunakan sebagai referensi dalam penulisan karya ilmiah. Cara menulis daftar pustaka dilakukan secara berurutan menurut abjad (alfabetis), tanpa menggunakan nomor urut.

Bentuk Penyajian Karya Ilmiah

Sebuah karya ilmiah memiliki berbagai bentuk penyajian. Berdasarkan bentuk penyajiannya dibedakan menjadi bentuk populer, bentuk semi formal dan bentuk formal.

1) Bentuk Populer

Karya ilmiah populer merupakan karya ilmiah dalam bentuk ringkas. Karya ilmiah ini biasanya terdapat dalam media massa seperti koran atau majalah. Topik yang diangkat dalam karya ilmiah ini adalah topik yang akrab, menyenangkan, dan disukai oleh masyarakat. Gaya bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah ini merupakan gaya bahasa yang bersifat santai, menarik dan bahasanya mudah dipahai, serta kalimat-kalimat sederhana, tetapi tidak bersifat fantasi atau rekaan.

2) Bentuk Semiformal

Karya ilmiah bentuk semiformal merupakan karya ilmiah yang sering digunakan dalam jenis laporan atau makalah. Bentuk karya ilmiah semiformal secara garis besar terdiri dari halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan, simpulan dan daftar pustaka.

3) Bentuk Formal

Karya ilmiah formal duisusun dalam format yang lengkap dan biasanya berbentuk sebuah buku. Karya ilmiah formal biasanya digunakan untuk menyampaikan skripsi, tesis atau disertasi. Karya ilmiah formal lengkap mengandung judul, tim pembimbing, kata pengantar, abstrak, daftar isi, pendahuluan, telaah kepustakaan/kerangka teoritis, metode penelitian, pembahasan hasil penelitian, simpulan, daftar pustaka dan lampiran.

Merancang Informasi, Tujuan dan Esensi dalam Karya Ilmiah

Tujuan karya ilmiah untuk mempublikasikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Selain itu, karya ilmiah juga bertujuan memberi penjelasan, komentar atau penilaian, saran, menyampaikan sanggahan, dan membuktikan hipotesis. Sebuah karya ilmiah dapat disajikan dalam forum diskusi. Saat diskusi terjadi akan banyak muncul tanggapan dan pertanyaan terhadap karya ilmiah. Tanggapan tersebut disertai berbagai informasi penting yang mendukung dan melengkapi karya ilmiah yang disajikan dalam diskusi.

Melalui forum diskusi, masalah yang terdapat dalam karya ilmiah dapat terselesaikan dengan baik karena melibatkan banyak orang. dalam diskusi resmi, karya ilmiah disajikan oleh seseorang atau beberapa orang yang memiliki keahlian dan memiliki penguasaan yang baik terhadap masalah yang terdapat dalam karya ilmiah. Orang yang menyajikan karya ilmiah disebut pemakalah atau narasumber. Dalam diskusi, pemakalah bertugas menjelaskan masalah dan solusi yang telah dikemas dalam makalah.

Anda juga dapat menjadi pemakalah yang menyajikan makalah yang Anda buat. Langkah-langkah menyajikan makalah antara lain sebagai berikut.

  1. Tampillah sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari moderator.
  2. Perkenalkan diri Anda jika Anda tidak diperkenalkan oleh moderator.
  3. Sampaikan masalah umum dari isi makalah yang Anda paparkan.
  4. Jelaskan pokok-pokok isi makalah dengan  bahasa yang lugas dan jelas.
  5. Sertakan ilustrasi dan fakta-fakta yang mendukung makalah Anda.
  6. Akhiri dengan menyampaikan simpulan.
  7. Setelah itu, teman-teman akan memberikan tanggapan dan pernyataan.
  8. Jawablah tanggapan dan pertanyaan teman Anda dengan jelas.


Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan dalam Karya Ilmiah

Pada umumnya bagian karya ilmiah dibedakan menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah bagian isi yang meliputi pendahuluan, isi/pembahasan, dan penutup bagian pelengkap meliputi judul, kata pengantar, daftar isi, lampiran dan daftara pustaka.

Karya ilmiah memiliki kaidah kebahasaan yang khas karya ilmiah merupakan karya yang objektif sehingga pemilihan bahasa dalam karya ilmiah bersifat impersonal (tidak bersifat pribadi; tidak berkaitan (tidak mengenai) dengan seseorang).

Kaidah kebahasaan dalam karya ilmiah yaitu sebagai berikut.

  1. Menggunakan Kata Ganti. Kata ganti aku dan saya dalam karya ilmiah diganti dengan kata peneliti atau penulis.
  2. Menggunakan kalimat pasif yaitu kalimat yang subjeknya merupakan tujuan dari perbuatan dalam predikat verbanya.
  3. Menggunakan kata denotatif, yaitu kata-kata yang digunakan dalam karya ilmiah memiliki makna lugas dan tidak boleh memiliki makna ganda atau ambigu. Kata-kata yang digunakan dalam karya ilmiah adalah kata denotatif

Mengonstruksi Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi, Sistematika dan Kaidah Kebahasaan

Untuk menulis karya ilmiah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut

I. Menentukan Topik

Langkah awal menulis karya ilmiah adalah menentukan topik atau masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah. Topik atau masalah karya ilmiah harus memiliki syarat sebagai berikut.

  1. Menarik perhatian penulis dan masyarakat
  2. Dikuasai penulis
  3. Menarik dan aktual
  4. Ruang lingkupnya terbatas
  5. Membuat Kerangka Tulisan

Kerangka tulisan dibuat untuk memudahkan penulis melakukan penulisan. Kerangka tulisan juga akan memberikan sistematika yang jelas. Kerangka tulisan juga memudahkan penulisan dalam mengumpulkan data.

II. Mengumpulkan Bahan atau Data Karya Ilmiah

Bahan atau data dari sebuah karya ilmiah dapat ditemukan dengan melakukan observasi atau hasil penelitian. Selain melakukan penelitian, sumber data dalam karya ilmiah dapat ditemukan dari internet, koran, atau media massa yang lain. Sumber data juga dapat ditemukan dengan studi pustaka yakni membaca beberapa buku yang mengandung topik karya ilmiah. Data dan sumber karya ilmiah juga bisa didapatkan melalui wawancara dengan narasumber atau kuisioner.

III. Mengembangkan Kerangka Tulisan Menjadi Karya Ilmiah

Kerangka yang sudah ada dikembangkan menjadi karya ilmiah berdasarkan data-data yang dikumpulkan, sistematika karya ilmiah dan kaidah kebahasaan karya ilmiah.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA