Apa bedanya antara temporary investment dengan long term investment jelaskan?

Hallo guys kali ini saya akan membagi ilmu yang saya dapatkan dari teman saya yang bernama Maskhulatul Laily S.A minggu kemarin dia membahas tentang Investasi Sementara.. kalian tau tidak apa itu Investasi Sementara? Selamat menyimak yaa.. J

Dalam suatu perusahaan mungkin mempunyai kelebihan kas yang tidak diperlukan untuk sementara waktu. Untuk itu perusahaan bisa menginvestasikan dana ini ke investasi yang bisa segera dijual atau dijadikan kas. Cara ini disebut investasi sementara atau sekuritas yang dapat dipasarkan (temporary investments or marketable securities).  Pengertian dari Investasi sendiri yaitu penanaman modal/dana yang bertujuan untuk memperoleh pengembalian berupa laba. Investasi juga dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1.      Investasi Sementara (Short - Term Investment)

2.      Investasi Jangka Panjang (Long - Term Investment)

Investasi dalam sekuritas dapat digolongkan menjadi investasi sementara apabila:

1.      Sekuritas tersebut mudah diperdagangkan artinya sekuritas tersebut bisa mudah dipasarkan dan bisa dijual setiap waktu. Dalam pencatatan penjualan sekuritas, dikenal 3 metode :

·         Metode FIFO (First In First Out)

MPKP : Masuk Pertama Keluar Pertama

·         Metode LIFO (Last In First Out)

MTKP : Masuk Terakhir Keluar Pertama

·         Metode rata-rata (Average)

2.      Investasi dimaksudkan akan dilakukan untuk jangka waktu yang relatif pendek. Maksud dari jangka waktu relatif pendek adalah dilakukan dalam waktu ≤ 1 tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan. Investasi sementara – dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar (current asset)

3.      Investasi sementara dikategorikan dalam neraca termasuk aktiva lancar. Kategori ini (investasi sementara sebagai aktiva lancar) bukan dilihat dari lamanya kepemilikan, tapi pada tujuan kepemilikan investasi sementara.

Contoh investasi sementara :

1.      Saham 

2.      Obligasi 

Memanfaatkan kas yang sementara menganggur untuk mendapatkan tambahan aliran kas masuk. Adanya tujuan keuangan yang ingin dicapai

1.       Tingginya Biaya Hidup Saat Ini

2.       Naiknya Biaya Hidup Dari Tahun Ke Tahun

3.       Keadaan Perekonomian Tidak Akan Selalu Baik

4.       Fisik Manusia Tidak Selalu Sehat

5.       Menyiapkan Pensiun

6.       Menyiapkan Dana Untuk Diwariskan

7.       Banyaknya Alternatif Produk Keuangan

Berikut ini faktor yang dapat mempengaruhi dalam Investasi yaitu :

1.       Usia

2.       Profil Risiko / Sikap Terhadap Resiko 

3.       Pajak

4.       Likuiditas Atau Keamanan

5.       Situasi Ekonomi Internasional

6.       Situasi Ekonomi Nasional

7.       Situasi Industri

8.       Sains Dan Teknologi

Dalam berinvestasi tentunya memiliki resiko yang harus kita waspadai. Berikut ini saya akan membahas tentang resiko yang terdapat dalam mengambil Investasi sebagai berikut :

1.       Risiko likuiditas (marketability / liquidity) Apakah investasi yang kita pilih dapat dijual dengan cepat?

2.       Risiko investasi (investment risk) berhubungan dengan kemungkinan memperoleh hasil investasi yang rendah atau malah minus terhadap produk tanpa risiko (risk free asset) “Don’t put all your eggs in one basket”

3.       Risiko gagal/ wanprestasi (default) Risiko yang disebabkan peminjam/penerbit instrumen investasi tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan yang dijanjikan/ disepakati pada waktunya. (Risiko yang membuat suatu investasi tidak ada harganya lagi)

4.       Risiko Kredit (Credit) berkaitan dengan kredibilitas dalam pelunasan utang. Risiko kredit tinggi berarti stabilitas keuangan investasi tsb menurun 7

5.       Risiko pajak (tax) berkaitan dengan kewajiban perpajakan yang timbul dari aktivitas investasi yang dilakukan.

6.       Risiko inflasi (Inflation) berkaitan dengan adanya potensi penurunan riil nilai pokok investasi dan hasil investasi di masa depan.

7.       Risiko Bunga (interest rate) berkaitan dengan tingkat suku bunga (Suku bunga menurun : tabungan dan deposito turun; suku bunga naik : harga obligasi turun)

8.       Risiko Mata Uang (currency) berkaitan dengan nilai mata uang negara lain dalam hubungannya dengan mata uang dalam negeri (Indonesia)

9.       Risiko politik (politic) berkaitan dengan kondisi politik suatu negara (misalnya pemberontakan, kerusuhan, dll) 8

10.   Risiko pasar (market) berkaitan dengan mekanisme pasar dimana investasi kita berada. Mis. jika permintaan atas US$ tinggi, maka nilai US$ akan meningkat

11.   Risiko karena suatu hal (event) berkaitan dengan keadaan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya dari sudut pandang ekonomi. Contohnya peledakan bom di BEJ secara langsung mempengaruhi pasar saham. Atau contoh lain, adanya penemuan yang mengubah standar regulasi suatu produk

12.   Risiko Investasi dibayar lebih cepat (prepayment) risiko yang dihadapi investor dalam kemungkinan mendapatkan pengembalian pokok investasi lebih awal dari jangka jatuh tempo, sehingga nilai yang diterima lebih rendah

13.   Risiko Investasi dibayar lebih lambat Risiko dimana investasi dikembalikan/dibayar lebih lama dari jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya

14.   Risiko kesempatan (opportunity) Risiko yang terjadi ketika kita menginvestasikan uang pada satu jenis investasi dan kehilangan kesempatan untuk menginvestasikannya pada jenis investasi lainnya.

Jenis-jenis risiko dapat dibagi menjadi 2 yaitu Risiko Non Sistematik dan Risiko Sistematik. Berikut yang termasuk dengan Risiko Non Sistematik yaitu :

1.       Risiko Bisnis (Business Risk)

2.       Risiko Finansial (Financial Risk )

3.       Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

4.       Risiko cidera janji (default risk)

5.       Risiko Negara (Country Risk)

Sedangkan yang termasuk dengan Risiko Sistematik yaitu :

1.       Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk)

2.       Risiko Nilai Tukar Mata Uang (Exchange Risk)

3.       Risiko Pasar (Market Risk)

4.       Risiko Inflasi (Inflation Risk)

Berikut pengertian dari Surat Berharga dan Obligasi yaitu :

Surat berharga adalah kepemilikan sementara dari saham perusahaan, obligasi maupun sertifikat lain (sertifikat deposito, surat hutang jangka pendek pemerintah, dan surat berharga komersial) yang dapat diperjualbelikan dengan segera.

Obligasi adalah bukti bahwa pemegang surat tersebut telah memberikan pinjaman kepada pihak yang mengeluarkan (menerbitkan) obligasi yang bersangkutan. Obligasi untuk investasi sementara dicatat dan dilaporkan di Neraca sebesar Harga Perolehannya. Harga Perolehan Obligasi adalah Hargakurs + biaya komisi perantara (broker) + biaya lainnya yang berhubungan dengan pembelian Obligasi tersebut.

Obligasi dibeli dengan harga:

1.      At Par: Sebesar Nilai Nominal (Kurs=100)

2.      At Premi: Diatas Nilai Nominal (Kurs>100)

3.      At Discount: Dibawah Nilai Nominal (Kurs<100)

Bila kita melakukan investasi, ada dua pilihan:

1.       Melakukan Investasi Secara Periodik

·         Melakukan investasi secara rutin. (setahun sekali, enam bulan sekali, sebulan sekali, dsb)

·         Sangat ampuh untuk mengejar target dana yang besar kelak.

·         Tidak perlu memiliki jumlah dana yang besar pada saat ini, tapi cukup menyisihkan sebagian kecil penghasilan untuk diinvestasikan ke dalam sebuah produk investasi.

·         Berinvestasi secara periodik sama seperti seorang tukang bangunan yang sedang membuat dinding, hanya bedanya, dengan berinvestasi, akan diperoleh bunga. Sementara tukang bangunan tsb, tidak mendapatkan 'bunga'. Yang ia lakukan hanyalah seperti menabung ke dalam celengan secara rutin.

2.       Melakukan Investasi Sekali Saja.

·         Cukup memasukkan uang sekali saja ke dalam sebuah produk investasi. Misalnya, deposito, diendapkan selama sepuluh tahun. Setiap tahun, akan diperoleh bunga yang bisa ditambahkan ke uang pokok. Kemudian didepositokan lagi sehingga bunganya makin lama makin besar. Tapi, selama itu kita tidak pernah menyentuhnya, sampai selama sepuluh tahun. Setelah sepuluh tahun, kita akan memiliki dana dalam jumlah yang besar.

·         Berinvestasi secara lump sum ibarat naik ke sebuah gunung bersalju. Dari atas, kita ambil sekumpulan salju lalu membentuknya menjadi sebuah bola. Setelah itu, kita lepaskan bola salju itu dari atas, untuk digelindingkan ke bawah. Apa yang terjadi? Bola salju itu makin lama akan makin besar.

Jenis-jenis investasi terbagi menjadi 2 yaitu :

1.       Investasi Pada Aktiva Riil (Real Asset)

·         Investasi pada aktiva yang bisa terlihat dan dapat diukur dengan jelas, misalnya membeli tanah, rumah, emas, dsb

·         Risikonya relatif lebih kecil karena aktivanya riil, tetapi tingkat pengembaliannya juga relatif lebih kecil daripada aktiva keuangan

2.       Investasi Pada Aktiva Keuangan (Financial Asset)

·         Dilakukan pada aktiva bersifat keuangan seperti deposito, saham, obligasi, dan derivatif dari saham

·         Risikonya umumnya lebih tinggi dari investasi riil karena investor hanya akan mendapatkan surat bukti misalnya sertifikat reksadana atau pencatatan sebagai pemegang saham

·         Diperdagangkan pada dua kategori berdasarkan lamanya masa berlaku instrumen :

Ø  Instrumen aktiva keuangan yang kurang dari 1 tahun diperdagangkan di Pasar Uang, misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI), NCD, Commercial Paper

Ø  Instrumen yang bersifat jangka panjang diperdagangkan di pasar modal seperti obligasi, saham, derivatif saham, dan reksadana

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA