Limbah Padat berikut dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kerajinan fungsional

Limbah ialah zat atau materi buangan yang dihasilkan dari proses acara manusia. Limbah sanggup berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran. Berdasarkan wujudnya limbah dibedakan menjadi limbah padat, limbah gas, dan limbah cair. Limbah padat ialah limbah yang berwujud padat. Limbah padat bersifat kering, tidak sanggup berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Limbah padat ini misalnya, sisa makanan, sayuran, belahan kayu, sobekan kertas, sampah, plastik, dan logam. Limbah padat tersebut ternyata sanggup dipakai sebagai  bahan pembuat kerajinan funggsional.

1. Karakter dan Potensi Limbah Padat

Limbah padat sangat beragam, baik material, bentuk, warna, maupun teksturnya. Produk fungsional yang merupakan bab dari gaya hidup dan fesyen, memanfaatkan materi limbah yang mempunyai potensi untuk menghasilkan nilai estetika. Produk fungsional yang bukan bab dari fesyen, memanfaatkan material limbah yang mempunyai huruf material sesuai untuk fungsi produk tersebut.


Pembuatan produk tas fesyen sanggup memanfaatkan material dengan warna menarik semoga tas yang dihasilkan mempunyai nilai estetika yang tinggi. Kegiatan bercocok tanam membutuhkan air. Produk fungsional untuk bercocok tanam sanggup memanfaatkan limbah plastik alasannya ialah ketahanan material tersebut terhadap air. Material limbah untuk produk kerajinan fungsional harus mempunyai huruf sesuai fungsi produk yang akan dibuat. Beberapa karakteristik limbah padat antara lain sebagai berikut.

GambarNama LimbahKarakteritik

Limbah Kertas Limbah kertas ialah limbah yang berasal dari materi yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Limbah kertas banyak ditemukan di kawasan perkantoran maupun rumah tangga. Sifat limbah kertas, di antaranya permukaannya halus, gampang menyerap air dan gampang terbakar, sanggup didaur ulang

Limbah Kulit Jagung Kelobot atau sering disebut kulit jagung, ialah lembaran modifikasi daun yang membungkus tongkol jagung. Kulit jagung mempunyai karakteristik permukaan yang bernafsu dan bergaris-garis, kaku, gampang dibentuk. Kulit jagung banyak ditemukan di kawasan pertanian ketika simpulan panen jagung. Biasanya kulit jagung dibuang begitu saja atau dibakar

Limbah Botol Plastik Limbah botol plastik banyak ditemukan di sekitar rumah sebagai limbah rumah-tangga. Limbah botol plastik mempunyai huruf menyerupai materi asalnya yaitu plastik. Plastik bersifat kedap air, gampang dibuat dan dicetak, tidak gampang pecah, lentus dan tembus pandang. Limbah botol plastik sanggup diolah menjadi kerajinan fungsional.

2. Bahan Utama dan Bahan Pendukung Produk Fungsional

Sebuah produk kerajinan fungsional pada umumnya terdiri atas materi utama dan pendukung. Bahan utama ialah yang mempunyai nilai estetik dan fungsi, sedangkan materi pendukung yang berfungsi untuk kontruksi. Produk fungsional sanggup memanfaatkan satu atau kombinasi dari beberapa limbah sebagai materi utamanya. Pada proses pembentuk produk sanggup didukung dengan material perhiasan menyerupai lem, benang jahit, tali, kawat, ataupun materi baku perhiasan menyerupai karet, retsleting, velcro, dan lain-lain.

Sebagai teladan produk fungsional contohnya ialah sapu dari sabut kelapa, sapu terbuat dari materi utama yaitu sabut kulit kelapa. Bahan pendukung terdiri dari sebilah bambu atau carang dan tali/ tambang dari sabut kelapa.

Sebuah produk fungsional harus mempunyai konstruksi yang baik semoga kondusif dan nyaman dikala digunakan. Konstruksi yang baik didukung oleh pemilihan materi baku dengan material dan bentuk yang tepat. Material limbah plastik dengan tebal 18 mm tentunya lebih berpengaruh daripada material plastik dengan ketebalan 10 mm. Material plastik dengan ketebalan 18 mm bentuk melengkung lebih berpengaruh daripada lembaran plastik dengan ketebalan yang sama.

Bentuk lengkung mempunyai kekuatan konstruksi lebih baik daripada bidang lembaran. Selain bentuk lengkung pada plastik, lipatan-lipatan yang dibuat pada sebidang kertas akan menciptakan konstruksinya lebih kuat. Kekuatan konstruksi material juga sanggup diperoleh dengan cara menganyam materi menjadi bidang. Bidang yang terbuat dari anyaman mempunyai kekuatan daripada lembaran materi yang bukan anyaman. Cara lain untuk menciptakan konstruksi ialah dengan cara menyatukan beberapa lembar material menjadi berlapisan dengan sumbangan lem atau teknik jahit sehingga menjadi lebih tebal.


3. Bahan Baku Limbah di Lingkungan Sekitar

Untuk sanggup memperoduksi kerajinan fungsional diharapkan materi baku harus mempunyai jumlah yang cukup untuk menghasilkan produk fungsional sesuai sasaran produksi. Setiap kawasan  memiliki potensi sumber materi baku limbah yang berbeda-beda. Wirausaha produk dari limbah sebaiknya memanfaatkan limbah yang ada di wilayah sekitar. Sumber materi baku yang bersahabat dengan tempat produksi akan sanggup menekan biaya transportasi materi baku ke tempat produksi. Biaya transportasi yang rendah akan menciptakan biaya produksi menjadi rendah pula.

Friday, April 3, 2020 Edit

Limbah padat merupakan buangan dari hasil proses produksi industri atau kegiatan rumah tangga. Limbah pada pada dasarnya yang dapat diolah menjadi produk kerajinan dan sering kita temukan di lingkungan sekitar yaitu limbah jenis plastik, kertas, botol kaca, tekstil dan potongan logam.

1. Karakter dan potensial limbah padat 

Pemanfaatan limbah padat menjadi produk kerajinan fungsional perlu memperhatikan karakter dan potensi dari limbah tersebut. Bahan limbah yang berpotensi menghasilkan nilai estetika, dimanfaatkan untuk membuat produk fashion. Adapun produk nonfashion dapat memanfaatkan limbah dengan karakter material sesuai untuk fungsi produk tersebut. 

Pemilihan material limbah, pada produk fashion akan menghasilkan kerajinan dengan nilai estetika tinggi. Nilai estetika yang tinggi akan meningkatkan nilai jual produk. Sedangkan pemilihan karakter material limbah yang tepat, pada produk nonfashion, akan menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang tinggi. Kualitas produk kerajinan fungsional yang baik akan diminati konsumen

2. Bahan utama dan bahan pendukung produk fungsional

Konstruksi produk fungsional harus aman dan nyaman bagi penggunanya. Konstruksi produk yang baik dapat diperoleh melalui pemilihan bahan baku dengan material dan bentuk yang tepat. 

Material plastik lebih kuat dari material kertas. Material yang lebih tebal akan menghasilkan konstruksi yang lebih kuat dari material yang tipis. Material bentuk lengkung memiliki konstruksi lebih kuat dari material bentuk lembaran.

Kekuatan konstruksi dari material limbah dapat ditingkatkan dengan menyatukan beberapa lembar material hingga membentuk beberapa lapisan. Penyatuan lembaran material dapat dilakukan dengan bantuan lem ataupun teknik jahit.

Produk fungsional dapat terbuat dari satu macam material limbah, atau kombinasi dari beberapa limbah sebagai bahan utama. Selain itu saat proses pembentukan produk fungsional dapat didukung beberapa material dan bahan baku seperti  lem, benang jahit, karet, kawat, setsleting, velcro dan sebagainya 

3. Bahan baku limbah di lingkungan sekitar 

Proses produksi memiliki ketersediaan bahan baku. Ketersediaan limbah sebagai bahan baku harus tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan produk fungsional sesuai target produksi.

Bahan baku untuk proses produksi sebaiknya memanfaatkan bahan limbah yang ada di wilayah sekitar. Sumber bahan baku yang dekat dengan tempat produksi akan menekan biaya produksi. Karena biaya produksi tidak terbeban oleh adanya biaya tranportasi bahan baku.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

172 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 2 Karakter dan Potensi Material Limbah contoh No. Jenis Limbah Material KarakterPotensi 1. Botol bekas minyak Plas ik tebal Kuat dan tahan air 2. Kemasan sabun mandi Plas ik ipis warna warni Tahan air dan memiliki este ika warna 3. 4. dst. Silahkan memodi fikasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimenger i. Tabel boleh dilengkapi dengan gambar atau contoh dari limbah aslinya. Kekuatan konstruksi sesuai fungsi Limbah Padat Bahan baku produk fungsional non fesyen Bahan baku produk fesyen fungsional Este is Ketahanan terhadap air, sesuai tuntutan fungsi Prakarya 173 2. Bahan Utama dan Bahan Pendukung Produk Fungsional Sebuah produk fungsional harus memiliki konstruksi yang baik agar aman dan nyaman saat digunakan. Konstruksi yang baik didukung oleh pemilihan bahan baku dengan material dan bentuk yang tepat. Material limbah plastik dengan tebal 18 mm tentunya lebih kuat daripada material plastik dengan ketebalan 10 mm. Material plastik dengan ketebalan 18 mm bentuk melengkung lebih kuat daripada lembaran plastik dengan ketebalan yang sama. Bentuk lengkung memiliki kekuatan konstruksi lebih baik daripada bidang lembaran. Selain bentuk lengkung pada plastik, lipatan-lipatan yang dibuat pada sebidang kertas akan membuat konstruksinya lebih kuat. Kekuatan konstruksi material juga dapat diperoleh dengan cara menganyam bahan menjadi bidang. Bidang yang terbuat dari anyaman memiliki kekuatan daripada lembaran bahan yang bukan anyaman. Cara lain untuk membuat konstruksi adalah dengan cara menyatukan beberapa lembar material menjadi berlapisan dengan bantuan lem atau teknik jahit sehingga menjadi lebih tebal. Aktivitas Siapkan beberapa limbah yang berupa lembaran, dan lembaran dengan lipatan atau tekstur. Bentangkan lembaran limbah dengan disangga pada kedua sisi yang berseberangan dan beri beban pada bagian tengahnya. Amati perbedaan kekuatan konstruksi di antara keduanya. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 5.8 Perbandingan Kekuatan Konstruksi Plastik Wadah Telur 174 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 2 Produk fungsional dapat memanfaatkan satu atau kombinasi dari beberapa limbah sebagai bahan utamanya. Pada proses pembentuk produk dapat didukung dengan material tambahan seperti lem, benang jahit, tali, kawat, ataupun bahan baku tambahan seperti karet, retsleting, velcro, dan lain-lain. 3. Bahan Baku Limbah di Lingkungan Sekitar Bahan baku harus memiliki jumlah yang cukup untuk menghasilkan produk fungsional sesuai target produksi. Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan baku limbah yang berbeda-beda. Wirausaha produk dari limbah sebaiknya memanfaatkan limbah yang ada di wilayah sekitar. Sumber bahan baku yang dekat dengan tempat produksi akan dapat menekan biaya transportasi bahan baku ke tempat produksi. Biaya transportasi yang rendah akan membuat biaya produksi menjadi rendah pula. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 5.9 Bahan Baku Tambahan berupa Tali 1, Retsleting 2 , dan Karet 3 1 2 3 Prakarya 175

D. Teknik Produksi Kerajinan Fungsional Berbahan Limbah

1. Tahapan Produksi Tahapan produksi baik untuk produk hiasan maupun produk fungsional terbagi atas 4 tahap; pengolahan bahan atau pembahanan, pembentukan, perakitan, dan inishing. Teknik yang dilakukan pada 4 tahap tersebut berbeda- beda bergantung dari material yang digunakan dan rancangan produk yang akan dibuat. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Proses pembahanan juga penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme. Contohnya pada pembuatan sendok dari batok kelapa. Material yang digunakan adalah batok kelapa dan potongan kayu. Proses pembahanan yang dilakukan adalah proses pembahanan untuk batok kelapa dan proses pembahanan untuk potongan kayu. Pembahanan batok kelapa yaitu membersihkan batok kelapa dari sabutnya dengan menggunakan pisau dan amplas. Pembahanan kayu adalah memotong kayu dengan ukuran sesuai kebutuhan proses pembentukan. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material, dan bentuk produk yang Aktivitas • Pilih sebuah produk fungsional yang ada di sekitarmu • Amati, bahan apa saja yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Bahan apa yang utama dan bahan apa yang merupakan konstruksi pendukung. • Amati dan pikirkan bagaimana bahan-bahan tersebut dapat terbentuk menjadi sebuah produk fungsional • Apakah menurutmu produk tersebut dapat dibuat dari bahan limbah? Masih ingatkah tentang tahapan produksi? 176 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 2 akan dibuat. Proses pembentukan batok kelapa untuk sendok adalah membentuk batok kelapa menjadi elips dengan menggunakan gergaji pita. Pada proses pembentukan ini harus dibantu dengan gambar pola. Pola menjadi patokan pembentukan setiap produk, sehingga dihasilkan produk yang sama satu dengan lainnya. Tahap berikutnya adalah perakitan dan inishing. Perakitan pada pembuatan sendok dari batok kelapa adalah menghubungkan antara bagian sendok yang terbuat dari batok kelapa dengan pegangan yang terbuat dari kayu. Tahap terakhir adalah inishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing pada produk sendok yang terbuat dari batok kelapa adalah dengan amplas, dan tidak perlu pelapisan pada bagian batok kelapa karena batok kelapa yang tua lama kelamaan akan mengeluarkan minyak yang melapisi permukannya. Pelapisan pada bagian pegangan kayu harus menggunakan bahan yang tidak berbahaya bagi kesehatan karena produk ini akan digunakan untuk makan. 2. Teknik dan Alat Produksi Teknik dan alat yang digunakan untuk pembahanan, pembentukan, perakitan, dan inishing, bergantung dari material dan rancangan produk fungisonal yang akan dibuat. Teknik produksi yang digunakan untuk membuat produk fungsional berperan penting dalam menghasilkan kekuatan konstruksi dan keawetan produk tersebut. Teknik pembahanan, pembentukan, perakitan, dan inishing yang dapat digunakan di antaranya a. Teknik Pembentukan dengan Penganyaman Teknik anyaman digunakan untuk material lembaran seperti kertas, karton, daun kering, maupun yang membentuk silinder seperti potongan kemasan sachet. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 5.10 Bahan Baku Berbentuk Silinder

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA