Keanekaragaman suku dan budaya merupakan kekayaan bangsa yang harus

Apakah keragaman budaya bisa menjadi kekayaan budaya? Ya. Keragaman budaya daerah adalah kekayaan budaya nasional. Keragaman sosial budaya dan adat istiadat di wilayah Indonesia menjadi kebudayaan nasional yang berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945.

Sebagai pelajar, generasi muda dan anggota masyarakat hendaknya mengembangkan keragaman sosial budaya menjadi kebudayaan nasional dengan landasan dan arah tujuannya yang dituangkan dalam penjelasan pasal 32 UUD 45 yang berbunyi:
“Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncakpuncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolakbahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia”.

Kebudayaan nasional adalah suatu kebudayaan yang mampu memberi makna bagi kehidupan berbangsa dan berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas nasional.

Baca Juga: Perilaku yang Sesuai Terhadap Keberagaman Budaya di Indonesia

Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Di Indonesia ini terdapat 656 suku bangsa dengan bahasa lokal 300 macam.

Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia agar ke depan tidak banyak menimbulkan persoalan yang mengancam disintegrasi bangsa.

Persatuan dan kesatuan bangsa yang terwujud dari sejumlah suku bangsa yang semula merupakan masyarakat yang berdiri sendiri dan mendukung kebudayaan yang beraneka ragam itu perlu diperkokoh dengan kerangka acuan yang bersifat nasional, yaitu kebudayaan nasional.

Suatu kebudayaan yang mampu memberi makna bagi kehidupan berbangsa dan berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas nasional.

Kebudayaan Indonesia secara sempit dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum terbentuknya bangsa Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia adalah merupakan bagian integral dari kebudayaan Indonesia.

Bhinneka Tunggal Ika dalam Keberagaman di Indonesia

Bhinneka Tunggal Ika dalam keberagaman sosial di Indonesia adalah sebagai pemersatu, perekat berbagai budaya dari suku bangsa di Indonesia.

Persatuan dan kesatuan bangsa yang terwujud dari sejumlah suku bangsa yang semula merupakan masyarakat yang berdiri sendiri dan mendukung kebudayaan yang beraneka ragam itu perlu diperkokoh dengan kerangka acuan yang bersifat nasional, yaitu kebudayaan nasional.

Suatu kebudayaan yang mampu memberi makna bagi kehidupan berbangsa dan berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas nasional.

Kebudayaan Indonesia secara sempit dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum terbentuknya Bangsa Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia adalah merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia.

Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.

Baca Juga: Globalisasi, Dampak Perubahan Sosial Budaya

Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Buddha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.

Masalah yang biasanya dihadapi oleh masyarakat majemuk adalah adanya persentuhan dan saling hubungan antara kebudayaan suku bangsa dengan kebudayaan umum lokal, dan dengan kebudayaan nasional.

Keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakaan kekayaan yang sangat berharga. Dengan keberagaman untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras, dan agama bukan untuk perpecahan.

Adanya keinginan bangsa Indonesia untuk tetap bersatu mempertahankan kebhinekaan merupakan tanggung jawab kita bersama dimana dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan warga masyarakat khususnya generasi muda.

Keragaman masyarakat merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga kelestariannya sehingga kerukunan dan keharmonisan bangsa tetap berjalan sebagai mestinya Dengan meyakini adanya keragaman, bangsa akan timbul rasa saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Selain itu, keragaman menjadi kekuatan sebuah bangsa jika tiap-tiap elemen saling berinteraksi agar dapat bersinergi satu sama lain.

Keberagaman suku dan budaya bangsa merupakan kekayaan bangsa yang harus?

  1. ditinggalkan
  2. dipertentangkan
  3. diributkan
  4. dilestarikan
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: D. dilestarikan.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban D benar, dan 0 orang setuju jawaban D salah.

Keberagaman suku dan budaya bangsa merupakan kekayaan bangsa yang harus dilestarikan.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. ditinggalkan menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. dipertentangkan menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. diributkan menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. dilestarikan menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah D. dilestarikan

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

VIVA – Indonesia adalah Negara kaya. Tidak hanya dengan sumber daya alamnya yang melimpah, tetapi juga ragam budaya yang dimiliki. Terbentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang tidak dimiliki oleh Negara lain.

Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2010, ada lebih dari 300 kelompok etnik atau 1.340 kelompok suku bangsa di Indonesia. Keanekaragaman ini mencetuskan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu. Meski memiliki aneka ragam suku, budaya, agama, dan golongan, Indonesia tetaplah satu kesatuan.

Dikutip dari laman cnnindonesia.com (23/2/2021), setidaknya ada 7 (tujuh) ragam budaya yang dimiliki Indonesia. Di antaranya rumah adat, upacara adat, pakaian tradisional, pakaian adat, alat musik dan lagu tradisional, senjata tradisional, dan makanan khas.

Keragaman budaya Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga dan lestarikan agar tidak lenyap. Salah satu caranya adalah dengan tetap mempromosikan kegiatan wisata dan kebudayaan daerah lewat berbagai media.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) selama ini telah sukses melaksanakan berbagai program Merdeka Belajar yang sudah memasuki episode 13. Sejumlah program prioritas dilaksanakan dan sebagian besar telah mencapai target di 2020.

Pada 2021, seluruh program prioritas tersebut berada pada jalur yang tepat sehingga, realisasi program mendekati target yang ditetapkan meski terkendala pandemi. Program prioritas tersebut terbalut dalam kebijakan Merdeka Belajar yang telah hadir sejak 2019 dan terus berlanjut hingga 2021.

Selama ini, Kemendikbudristek adalah salah satu kementerian yang dalam tugasnya juga terbentur dengan adanya pandemi Covid-19. Wajar jika sejumlah program juga ada yang keteteran dan perlu evaluasi demi kemajuan dan perkembangan pendidikan.

Mengikuti jejak program Merdeka Belajar 1-5 yang berlangsung sejak Desember 2019 hingga Juli 2020, selama kurun waktu setahun terakhir (Oktober 2020-Oktober 2021), setidaknya ada delapan kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, yaitu Merdeka Belajar Episode 6 hingga Episode 13.

Merdeka Belajar Episode 6 menekankan pada transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi; Episode 7: Sekolah Penggerak; Episode 8: SMK Pusat Keunggulan; Episode 9: Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka; Episode 10: perluasan program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP); Episode 11: Kampus Merdeka Vokasi, Episode 12: Sekolah Aman Berbelanja bersama SipLah, dan Episode 13: Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana.

Dalam tulisan ini, penulis tertarik untuk mengulik program Merdeka Belajar 13 yang mengusung tema: Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana. Dalam program ini, Kemendikbudristek ingin mempertahankan kebudayaan yang dimiliki Indonesia lewat kanal Indonesiana. Sebuah upaya yang patut diapresiasi dan disambut baik karena, jika tidak dilestarikan, keberadaan budaya Indonesia akan hilang digerus zaman.

Dalam berbagai kegiatan seperti peringatan Kemerdekaan Indonesia, kita sering kali melihat para tokoh yang bangga memakai pakaian adat. Seperti pada perayaan Kemerdekaan Indonesia Agustus kemarin, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengenakan pakaian adat Baduy. Ini disambut baik oleh sejumlah pihak, meskipun tak sedikit juga yang bersikap nyinyir. Padahal, dengan mempertahankan pakaian adat lewat kegiatan atau acara kebangsaan, masyarakat jadi tahu aneka macam pakaian adat yang dimiliki Indonesia.

Peluncuran Kanal Indonesiana

Dikutip dari laman merdeka.com (05/11/2021), kanal Indonesiana diluncurkan sebagai Merdeka Belajar Episode ke-13, yakni: Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana. Kanal ini dapat diakses melalui laman //indonesiana.tv, siaran televisi jaringan Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD), serta Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan TikTok kanal Indonesiana TV.

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, kanal Indonesiana merupakan salah satu upaya mewujudkan visi pemajuan kebudayaan, yakni Indonesia bahagia berlandaskan keanekaragaman budaya yang mencerdaskan, mendamaikan dan menyejahterakan.

Menurutnya, Indonesia adalah negara pertama di dunia yang memiliki Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) untuk mengukur pemajuan kebudayaan. Dalam mengukur IPK, aspek yang dinilai adalah warisan budaya, ketahanan sosial budaya, pendidikan, ekonomi budaya, gender, budaya literasi, dan ekspresi budaya.

Nadiem menambahkan, Kanal Indonesiana adalah suatu platform wadah ekspresi merdeka berbudaya dan bermitra dengan masyarakat, serta para pelaku dan komunitas seni budaya.   

Lewat live streaming YouTube Kemendikbud RI pada Jumat, (03/09), Hetifah Sjaifudin, Wakil Ketua Komisi X DPR RI menjelaskan, Pemerintah wajib memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia. “Kami mengapresiasi mitra terbaik yang sekarang meluncurkan Kanal Indonesiana, karena ini juga manifestasi dari Undang-Undang baru soal kemajuan kebudayaan Indonesia”, ucapnya.

Sementara itu, Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan menyebutkan tayangan favoritnya di Kanal Indonesiana, salah satunya adalah “Susur Budaya”. Konsepnya adalah perjalanan. Traveling melalui kacamata anak muda.

Diluncurkannya kanal Indonesiana disambut positif Penggiat Budaya dan Maestro Tari, Didik Ninik Thowok. Menurutnya, kerinduan seniman Indonesia untuk berekspresi, akan terwujud dalam kanal Indonesiana ini.

Vira Talisa, seorang penyanyi, mengatakan, “Saya yakin suguhan informasi dari Kanal Indonesiana akan menarik bagi generasi saya. Saya pikir, jika sebuah tradisi musik bisa diekspos dan disajikan secara mudah di platform televisi, maka akan memberikan kemudahan untuk melihat berbagai macam budaya yang sangat indah dan magis.

Wujudkan SDM Unggul

Pandemi Covid-19 belum benar-benar pergi. Karena itu, kewaspadaan harus tetap dijaga, terutama bagaimana memperhatikan protokol kesehatan dan sosialisasi pentingnya vaksinasi untuk kekuatan imunitas tubuh.

Namun begitu, Pemerintah terus berupaya untuk terus melanjutkan program-program pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di berbagai bidang. Secara garis besar, sejumlah kebijakan dan program Merdeka Belajar yang diusung Kemendikbudristek selama ini memiliki tujuan mencapai pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. (Untung Wahyudi, Lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA