Penerapan ragam hias pada bahan kayu dibuat dengan cara mengukir. penyelesaiannya menggunakan

Teknik mengukir bahan kayu, Sumber: Pexels

Ragam hias atau motif merupakan bentuk hiasan yang pada umumnya digambar, dipahat atau dicetak secara berulang-ulang membentuk pola dalam suatu karya kerajinan atau kesenian. Ragam hias dilakukan untuk meningkatkan nilai dari suatu benda sekaligus wadah berekspresi.

Penerapan ragam hias bisa diaplikasikan ke banyak karya seni dengan menggunakan berbagai teknik. Mengutip dari buku Pendidikan Seni Budaya oleh Yoyok RM dan Siswandi, ragam hias pada memiliki simbol-simbol yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Pahatan-pahatan relief atau hiasan arca.

  • Ragam hias yang berbentuk flora dan fauna seperti daun, bunga, singa, ikan, dan burung

  • Ragam hias berbentuk garis atau bidang geometris berupa segitiga, setengah bulatan, lingkaran, atau meander.

Dengan banyaknya pilihan ragam hias dan moti, tentunya membutuhkan teknik untuk menghasilkan karya yang bagus. Untuk ragam hias kayu sendiri, terdapat tiga teknik yang harus dikuasai. Apa saja tiga teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu? Simak ulasan berikut.

Ukiran kayu bermotif flora, Sumber: Flickr

Tiga Teknik Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Kayu

Berikut adalah teknik-teknik penerapan ragam hias kayu yang dikutip dari buku Seni dan Budaya oleh Harry Sulastianto:

Melukis di bahan kayu bertujuan untuk menghias dengan cara mengaplikasikan gambar atau mode yang diinginkan lalu diwarnai menggunakan cat atau politur.

Langkah melukis bahan kayu adalah:

  • Menyiapkan bahan dan alat untuk melukis

  • Membuat rancangan gambar ragam pada kertas telebih dahulu

  • Mulai menerapkan rancangan tersebut pada bahan kayu

  • Mengecat gambar ragam hias

  • Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu agar warna tidak luntur.

Mengukir merupakan teknik yang dilakukan dengan cara membuat tonjolan dan cekungan pada permukaan kayu yang dibentuk untuk menyerupai pola tertentu.

  • Langkah mengukir bahan kayu sebagai berikut:

  • Menyiapkan alat dan bahan untuk mengukir kayu

  • Menentukan bentuk ragam hias yang akan diukir

  • Membuat gambaran kasar ragam hias pada kayu

  • Mengukir kayu sesuai gambaran yang telah dibuat

  • Menghaluskan bagian-bagian ukiran dengan amplas agar ukiran lebih halus

  • Menutup hasil ukiran menggunakan silak agar serat kayu hasik ukiran tetap tampak

Kombinasi antara melukis dan mengukir

Teknik ini menggabungkan melukis dan mengukir. Bahan kayu yang sudah selesai di ukir akan diwarnai agar terlihat lebih menarik dan meningkatkan nilai karyanya itu sendiri.

Video yang berhubungan

1. Melukis Yaitu penerapan ragam hias yang bertujuan untuk menghias suatu karya kayu yang sudah jadi dengan cara menorehkan gambar atau model yang diinginkan lalu kemudian diwarnai menggunakan cat atau politur. Langkah-langkah melukis yaitu: - Menyiapkan bahan dan alat untuk melukis - Menyiapkan bahan kayu - Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas - Melukis gambar rancangan tersebut pada permukaan bahan kayu - Mengecat untuk menyelesaikan gambar ragam hias - Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu agar warna tidak mudah luntur. 2. Mengukir Yaitu penerapan ragam hias yang dilakukan dengan cara membuat tonjolan dan cekungan di permukaan kayu yang dibentuk berdasarkan pola tertentu. Langkah-langkah mengukir yaitu sebagai berikut: - Menyiapkan alat dan bahan untuk mengukir kayu - Memilih bentuk ragam hias yang akan diukir - Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu - Mengukir kayu sesuai sketsa gambar yang telah dibuat - Menghaluskan bagian-bagian ukiran dengan menggunakan amplas agar permukaan ukiran lebih halus. - Memberikan sentuhan akhir pada hasil ukiran, biasanya dengan menutup hasil ukiran menggunakan silak agar serat kayu hasil ukiran tetap tampak. 3. Gabungan antara melukis atau mengukir Teknik penerapan ini menggabungkan teknik melukis dan mengukir menjadi satu. Setelah media kayu diukir, media tersebut diwarnai sedemikian rupa agar jadi lebih menarik.

makasih kak, maaf kak saya kemarin ngeprank maafya

Page 2

1. Melukis Yaitu penerapan ragam hias yang bertujuan untuk menghias suatu karya kayu yang sudah jadi dengan cara menorehkan gambar atau model yang diinginkan lalu kemudian diwarnai menggunakan cat atau politur. Langkah-langkah melukis yaitu: - Menyiapkan bahan dan alat untuk melukis - Menyiapkan bahan kayu - Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas - Melukis gambar rancangan tersebut pada permukaan bahan kayu - Mengecat untuk menyelesaikan gambar ragam hias - Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu agar warna tidak mudah luntur. 2. Mengukir Yaitu penerapan ragam hias yang dilakukan dengan cara membuat tonjolan dan cekungan di permukaan kayu yang dibentuk berdasarkan pola tertentu. Langkah-langkah mengukir yaitu sebagai berikut: - Menyiapkan alat dan bahan untuk mengukir kayu - Memilih bentuk ragam hias yang akan diukir - Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu - Mengukir kayu sesuai sketsa gambar yang telah dibuat - Menghaluskan bagian-bagian ukiran dengan menggunakan amplas agar permukaan ukiran lebih halus. - Memberikan sentuhan akhir pada hasil ukiran, biasanya dengan menutup hasil ukiran menggunakan silak agar serat kayu hasil ukiran tetap tampak. 3. Gabungan antara melukis atau mengukir Teknik penerapan ini menggabungkan teknik melukis dan mengukir menjadi satu. Setelah media kayu diukir, media tersebut diwarnai sedemikian rupa agar jadi lebih menarik.

Jangan akhiri sesi ini dengan ulasan dan ⭐⭐⭐⭐⭐ Jika berkenan like profil kakak juga ya! Kalau ada pertanyaan lain juga bisa kirim pertanyaan spesial ke kakak. Semangat dan jaga kesehatan!

A. Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

    Sejak masa lampau kayu digunakan untuk membuat perabot rumah tangga [misalnya kursi, lemari, dan peti] dan bagian bangunan [misalnya tiang, pintu dan jendela]. Banyak perabot kayu atau bagian bangunan tersebut diberi sentuhan ragam hias. Motif hias yang digunakan berupa motif tumbuhan, bintang, figuratif, dan geometris atau gabungan dari motif-motif tersebut. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dilakukan dengan teknik mengukir atau teknik menggambar [melukis] atau gabungan dari keduanya.

    Selain digunakan sebagai hiasan, ada ragam hias pada benda benda tersebut yang juga memiliki nilai simbolis terkait dengan kepercayaan atau agama. Berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Papua memiliki ragam hias yang khas pada bahan kayu.

Ragam hias pada tembok bahan kayu


B. Contoh Penerapan Ragam Hias

    Ragam hias diterapkan pada permukaan bahan kayu yang berbentuk bidang dua dan tiga dimensi. Penerapan ragam hias pada bahan kayu ini dilakukan dengan menggambar atau mengukir. Penerapan ragam hias pada bahan kayu juga terdapat pada benda-benda seni kerajinan daerah seperti tameng dan topeng. Ragam hias ini dikerjakan dengan cara digambar kemudian diberi warna.

    Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dikembangkan pada benda atau barang-barang kerajinan daerah seperti tameng dan topeng. Ragam hias dikerjakan dengan cara digambar dan diberi warna.

Ragam hias pada pilar bahan kayu

Ragam hias ukiran Kalimantan

C. Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

    Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan menggambar [melukis] atau gabungan keduanya. mengukir dalam hal ini adalah membentuk tonjolan dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu pada permukaan kayu dengan menggunakan alat pahat.

1. Alat untuk mengukir ragam hias diatas bahan kayu

    Alat utama untuk mengukir adalah pahat dan pemukul.

a. Pahat

    Ada dua jenis mata pahat yaitu mata pahat mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan di ukir.

    Ada empat jenis pahat, yaitu sebagai berikut.

1. Pahat kuku [pahat penguku]

Bentuknya: Pahat ini berbentuk lengkung seperti kuku manusia.

Gunanya:  Pahat penguku digunakan untuk mengerjakan bagian yang lengkung, melingkar, membentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan aris maupun pecahan cawen.

2. Pahat lurus [pahat penyilat]

Bentuknya: Pahat ini berbentuk lurus.

Gunanya: Pahat lurus digunakan untuk mengerjakan bagian yang lurus atau rata. Pahat ini juga dapat digunakan untuk membuat dasaran dan membuat siku-siku tepi ukiran dengan dasaran.

3. Pahat lengkung setengah bulatan [pahat kol]

Bentuknya: Mata pahat kol berbentuk melengkung belahan setengah bulatan.

Gunanya: Untuk mengerjakan bagian-bagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dengan pahat kuku.

4. Pahat miring [pahat pengot]

Bentuknya: Mata pahat pengot berbentuk miring meruncing dan tajam sebelah.

Gunanya: Untuk membersihkan pada sudut sela-sela ukiran dan meraut bagian-bagian yang diperlukan.

b. Pemukul

    Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu meskipun ada juga yang menggunakan palu besi dan batu.

Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil [Seni Budaya Kelas VII/2]

Menyanyikan Lagu Secara Solo/Tunggal [Part 2] Seni Budaya Kelas IX/1

Menyanyikan Lagu Secara Solo/Tunggal [Part 1] Seni Budaya Kelas IX/1

2. Menggambar Ragam Hias Ukiran

    Bentuk kayu ada yang berupa batang dan ada juga yang berbentuk papan. Kayu banyak jenisnya. Ada kayu yang memiliki serat halus dan ada yang kasar. Mengukir kayu harus memperlihatkan alur seratnya. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya.

    Membuat torehan pada kayu dengan menggunakan ragam hias tertentu merupakan aktivitas dalam mengukir. Sebelum mengukir, sebaiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu alat dan bahan serta prosedur kerjanya. Kegiatan mengukir pada bahan bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut.

a. Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran.

b. Memilih bentuk ragam hias sebagai objek berkarya.

c. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu.

d. Memberikan warna pada hasil gambar.

3. Melukis Ragam Hias di atas Bahan Kayu

    Kayu pada dasarnya dapat diberi warna dengan berbagai macam cat, misalnya cat minyak atau cat akrilik. Oleh karena itu, produk dari bahan kayu dapat diberi hiasan ragam hias dengan teknik melukis. Berikut adalah contoh melukis ragam hias pada produk dan dari bahan kayu.

a. Menyiapkan bahan dan alat melukis [cat akrilik/cat tembok, kuas, dan palet].

b. Menyiapkan bahan kayu [papan kayu].

c. Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas.

d. Memindahkan gambar rancangan pada permukaan bahan kayu.

e. Menerapkan cat untuk menyelesaikan gambar ragam hias.

f. Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu.

35 Seni Budaya Pemanfaatan kayu sebagai benda seni sudah sejak lama ada. Kayu biasanya diolah terlebih dahulu menjadi benda-benda seni tertentu ke- mudian diberikan sentuhan ragam hias. Ragam hias yang digunakan tidak berbeda dengan bahan-bahan lain. Ragam hias yang diguna- kan biasanya diambil dari unsur lora, fauna, geometris, dan bentuk-bentuk iguratif. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menerapkan ragam hias pada bahan kayu seperti mengukir dan menggambar. Mengukir berarti ragam hias dibuat dengan cara permu- kaan kayu dipahat dan dibentuk seperti relief. Teknik menggambar dibuat setelah benda atau barang seni terbentuk. Ragam hias pada kayu sering dijumpai pada pintu, jendela, bagian rumah tertentu, dan ba- gian tiang rumah. Pada umumnya, ragam hias selain digunakan sebagai bagian dari keindahan rumah juga berfungsi sebagai penolak bala atau penghormatan kepada roh leluhur. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Papua memiliki ciri khas sendiri dalam membuat ragam hias pada bahan kayu. Penempatan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan pada bidang dua dan tiga di- mensi. Pada bidang dua dimensi, ragam hias dapat dilakukan dengan menggambar atau me- lukis permukaan bidangnya. Penerapan ragam hias pada bidang dua dimensi seperti ragam hias pada ukiran kayu, dilihat pada sisi-sisi bangunan rumah adat. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dibuat dengan cara mengukir. Penyelesaiannya menggunakan cat kayu. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 4.3 Ragam hias Kalimantan Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 4.4 Ragam hias pada pilar bahan kayu seni budaya.indb 35 61313 2:17 PM 36 SMPMTs Kelas VII Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 4.5 Ragam hias ukiran Toraja Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 4.6 Ragam hias ukiran Kalimantan Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dikembangkan pada benda atau barang-barang kerajinan daerah seperti tameng dan topeng. Ragam hias dikerjakan dengan cara digambar dan diberi warna. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 4.7 Tameng Papua Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 4.8 Tameng Kalimantan Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 4.9 Topeng Yogya

Lihat dokumen lengkap [177 Halaman - 6.17MB]

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA