Jelaskan cara mengolah limbah anorganik di lingkungan masyarakat

Sampah atau limbah anorganik adalah sampah yang timbunanannya pada tanah dapat mencemarkannya. Pencemaran tanah karena jenis limbah ini disebabkan oleh kandungan zat yang sulit terurai.

Zat yang lama kelamaan tidak terurai itu akan tertimbun di dalam tanah dalam waktu lama hingga menyebabkan rusaknya lapisan tanah. Contoh dari sampah anorganik adalah sampah plastik, besi, kaca, kabel, bohlam lampu, dan sebagainya.

Tips mudah mengelola sampah atau limbah anorganik

Penumpukan limbah anorganik yang terlalu lama dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Selain itu, penumpukan sampah yang tidak terurai pun dapat merusak lingkungan dan kesehatan mahkluk hidup lainnya.

Oleh karena itu, kita dapat berkontribusi dalam mencegah dampak yang lebih parah dengan mengelola penggunaan sampah anorganik untuk menjadi lebih bermanfaat.

Baca Juga: Mengenal Jenis Jenis Sampah Beserta Pengelolaannya

Pengelolaan sampah anorganik memang membutuhkan teknologi tertentu, namun kamu bisa memilih beberapa tips pengelolaan yang mudah dan dapat dilakukan sendiri di bawah ini.

Proses pembersihan

Sebelum diolah, bersihkan dahulu plastik yang akan dimanfaatkan kembali. Hal itu agar bahan plastik yang akan digunakan dapat terhindar dari kotoran yang masih menempel.

Simpan sisa botol plastik

Setelah botol-botol plastik telah dibersihkan, kamu bisa menyimpannya untuk berbagai keperluan. Misalnya saja, kerajinan tangan, pekerjaan rumah, hingga menjadi pot tanaman.

Jadikan kaleng bekas sebagai hiasan atau peralatan lainnya

Jenis limbah anorganik yang dapat kamu jadikan hiasan selain botol plastik, adalah kaleng aluminium. Cuci bersih kaleng sisa tersebut, cat dengan warna yang menarik, kemudian gunakan untuk berbagai kebutuhan. Misalnya, sebagai tempat pensil.

Kaleng bekas susu juga bisa digunakan kembali sebagai tempat hiasan bunga, hiasan kap lampu, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.

Gunakan kembali botol kaca bekas

Botol kaca bekas perlengkapan kosmetik dapat kamu gunakan kembali lho untuk menyimpan aksesoris berukuran kecil. Misalnya saja, jepit rambut dan cincin.

Sedangkan, botol kaca bekas minuman dapat pula kamu gunakan kembali untuk menyimpan jus, minuman herbal, dan jenis minuman lainnya. Jangan lupa cuci bersih terlebih dahulu.

Berikan sisa sampah anorganik kepada UKM kerajinan tangan

Langkah berikut ini adalah langkah akhir yang memang sulit jika harus dilakukan sendiri.

Jika kamu sering membeli minuman dalam bentuk kemasan sachet, kamu bisa menyimpannya dan menunggu hingga terkumpul dalam jumlah banyak.

Berikan hasil yang kamu kumpulkan kepada UKM yang memang fokus dalam mengolah dan menjual hasil kerajinan tangan. Pasalnya, dengan tabungan sisa sampah plastik yang kamu hasilkan, dapat membantu UKM dalam mengolah bungkus minuman bekas menjadi barang yang lebih berguna, seperti tas dan dompet.

Baca Juga: Jenis dan Cara Mengelola Limbah Organik di Rumah

Yuk, cobain fitur layanan laundry ramah lingkungan di sini dari D-Laundry.

Limbah atau sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, dan umumnya bukan berasal dari tumbuhan dan hewan, seperti kaleng, botol kaca, plastik, kertas, maupun pembungkus makanan.

Berbeda dari limbah organik yang bisa diurai oleh alam, sebagian besar limbah anorganik tidak bisa diurai secara alami. Kalaupun ada yang bisa diurai alami, sampah tersebut membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan yang organik.

Jika dibiarkan menumpuk, limbah anorganik bisa memicu berbagai penyakit berbahaya, seperti diare dan kolera. Selain itu, pencemaran lingkungan seperti pencemaran air dan tanah juga bisa terjadi.

Jenis-jenis limbah anorganik

Plastik termasuk salah satu jenis limbah anorganik

Pembagian jenis limbah menjadi organik dan anorganik, dilakukan berdasarkan sifatnya. Contoh limbah organik adalah limbah atau sampah yang mudah terurai sendirinya oleh alam, seperti daun kering, sisa sayuran, sisa makanan, maupun bahan lainnya.

Sementara itu sebagian besar limbah anorganik tidak bisa diurai secara natural oleh alam. Munculnya limbah jenis ini bisa dari sisa pengolahan industri seperti limbah pabrik, hingga proses pengolahan rumahan. Contoh atau jenis limbah anorganik antara lain:

  • Botol kaca
  • Botol plastik
  • Bungkus makanan ringan
  • Kantong plastik
  • Kaleng
  • Kertas
  • Kain
  • Keramik
  • Logam
  • Detergen
Tumpukan sampah anorganik bisa picu gangguan pencernaan

Jika limbah anorganik dibiarkan menumpuk tanpa pengolahan yang baik, ada berbagai dampak negatif yang bisa muncul, seperti:

1. Gangguan kesehatan

Tumpukan sampah anorganik bisa jadi sumber awal munculnya penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, jamur, maupun parasit lainnya. Beberapa penyakit yang dapat timbul akibat tumpukan sampah antara lain:

2. Penurunan kualitas lingkungan

Limbah anorganik, terutama yang berbentuk cairan, bisa meresap ke saluran air dan mencemari berbagai sumber air yang tersedia, mulai dari air tanah, sungai, hingga laut.

Kondisi ini selain berbahaya bagi manusia, juga akan merusak ekosistem perairan yang ada. Ikan-ikan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Bahkan, kerusakan lingkungan tersebut berisiko menimbulkan kematian mendadak pada ikan.

Selain itu, limbah anorganik yang dibuang ke air akan berubah menjadi asam dan gas cair organik yang berbau dan pada konsenterasi tinggi, bisa meledak.

3. Merugikan aspek sosial dan ekonomi masyarakat

Dengan menurunnya kesehatan dan kualitas lingkungan, maka aspek sosial dan ekonomi masyarakat otomatis juga akan terdampak.

Saat menderita penyakit yang muncul akibat lingkungan yang kurang bersih atau banyak sampah, Anda perlu mengeluarkan biaya pengobatan. Lingkungan yang kotor juga akan mengurangi rasa nyaman di sekitar tempat tinggal.

Cara mengolah limbah anorganik yang baik

Limbah anorganik perlu didaur ulang

Untuk bisa menghindari dampak negatif dari limbah anorganik, kita perlu melakukan langkah-langkah pemanfaatan yang tepat. Salah satu cara yang paling baik adalah dengan melakukan daur ulang sampah anorganik menjadi barang yang bisa digunakan kembali.

Sebelum itu, ada satu langkah penting yang perlu Anda lakukan, yaitu memisahkan sampah organik dan anorganik di rumah. Dengan begitu, sampah yang masih bisa didaur ulang bisa lebih mudah diolah. Berikut ini beberapa jenis sampah yang dapat dimanfaatkan ulang berdasarkan Kementerian Kesehatan RI:

• Sampah kertas

Langkah paling sederhana dari pengelolaan sampah kertas yang bisa Anda lakukan di rumah adalah mengumpulkan buku-buku atau kertas bekas dan memberikannya ke bank sampah atau pengumpul kertas bekas di tempat-tempat daur ulang.

Dibanding hanya menumpuk dan terbuang ke laut, sisa-sisa kertas bisa diolah menjadi kertas daur ulang, tas, topeng, patung, maupun kerajinan tangan lainnya.

• Sampah kaleng

Sampah kaleng adalah salah satu jenis limbah yang tidak akan terurai meski ratusan bahkan ribuan tahun lamanya. Oleh karena itu, sebisa mungkin Anda memanfaatkannya sebagai bahan daur ulang agar volume sampah tidak terus bertambah.

Cara paling sederhananya adalah dengan menggunakan kaleng-kaleng bekas minuman atau cat, sebagai pot bunga maupun wadah untuk menyimpan barang-barang yang lain.

• Sampah botol

Di tempat pengolahan sampah atau daur ulang sampah, limbah anorganik jenis botol biasanya akan diolah lagi menjadi botol baru. Botol yang dimaksud di sini adalah botol kaca.

• Sampah plastik

Sampah plastik, seperti bekas kemasan makanan dan minuman, saat ini sudah banyak diolah menjadi berbagai kerajinan, seperti tas tangan, dompet, tempat tisu, bahkan pakaian.

Oleh karena itu jika menemukan sampah plastik di rumah, sebaiknya jangan langsung membuangnya begitu saja. Pisahkan dan bersihkan dari sampah lainnya, lalu Anda bisa menyumbangkannya ke bank sampah ataupun tempat daur ulang di lingkungan sekitar.

• Sampah kain

Satu jenis limbah anorganik yang keberadaannya sering kita abaikan adalah sampah kain. Pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai, banyak yang menumpuk begitu saja di lemari.

Untuk memanfaatkannya, Anda bisa mengubah kegunaannya, dari pakaian menjadi lap dapur, kain pel, atau menyumbangkannya ke orang yang membutuhkan, jika baju tersebut memang masih layak pakai.

Sementara itu, di tempat pengrajin sampah anorganik, sampah kain sudah sering didaur ulang menjadi taplak meja, tutup dispenser, hingga selimut.

Limbah anorganik adalah sumber pencemaran lingkungan yang perlu diperhatikan keberadaannya. Mengingat dampaknya terhadap kesehatan juga tidaklah enteng, Anda pun perlu memperhatikan kebersihan linkungan sekitar rumah. Jangan sampai ada limbah yang menumpuk dan tak tertangani dengan baik.

Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan lingkungan serta dampak sampah atau limbah bagi kesehatan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA