Hasil tes pcr di puskesmas berapa lama

Masing-masing laboratatorium siap membantu 300 spesimen.

Senin , 21 Feb 2022, 19:59 WIB

Dok Pemkot Depok

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati.

Rep: Rusdy Nurdiansyah Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan pelayanan swab PCR keliling secara gratis di seluruh Puskesmas di Kota Depok. Hal tersebut dilakukan untuk membantu Puskesmas dalam melakukan testing bagi orang dengan status kontak erat Covid-19.

Baca Juga

"Kami berikan pelayanan swab PCR keliling karena banyaknya kasus kontak erat Covid-19 di wilayah dan untuk memudahkan Puskesmas dalam mentesting dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dalam memeriksa hasil pemeriksaan," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati di Balai Kota Depok, Senin (21/2/2022).

Dia menambahkan, dalam pelayanan swab PCR keliling tersebut, pihaknya bekerja sama dengan laboratorium Helix dan kimia farma. "Dalam satu hari. Masing-masing laboratatorium siap membantu 300 spesimen," terang Mary.

Menurut Mary, pasien kontak erat yang diperiksa pada pelayanan swab keliling ini merupakan rekomendasi dari Puskesmas. Tentunya berdasarkan laporan yang diberikan oleh setiap Puskesmas di wilayah. 

"Jadi pasien yang kami periksa pada pelayanan ini berdasarkan data dari Puskesmas, untuk mempercepat pemeriksaan kontak erat Covid-19. Untuk hasil tes PCR akan diinformasikan kepada masing-masing peserta melalui Whatsapp 1x24 jam," tuturnya. 

  • covid 19
  • pandemi covid 19
  • Mary Liziawati

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Setelah mengetahui istrinya reaktif Covid-19 melalui tes antigen pada Minggu (25/7), keesokan harinya Fatah berinisiatif ingin melakukan tes swab polymerase chain reaction (PRC) di Puskesmas Kecamantan Cilandak, Jakarta Selatan.

Namun, petugas kesehatan di puskesmas itu mengatakan, warga yang ingin melakukan tes PCR harus dijadwalkan dahulu. Hasilnya pun akan lama keluar.

“Katanya, hasilnya keluar 10 hari,” kata Fatah ketika berbincang dengan Alinea.id, Minggu (1/8).

Ia disarankan untuk melakukan tes Covid-19 secara mandiri di rumah sakit atau klinik. Namun, karena terbentur biaya, ia memilih isolasi mandiri tanpa tes. Fatah adalah satu dari banyak warga yang mengeluh terlalu lama hasil tes Covid-19 PCR keluar.

Laboratorium kelimpungan

COVID - 19   Apr 16, 2020  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 5.237 Kali


CIKARANG UTARA - Untuk mempercepat hasil pemeriksaan pasien Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi telah memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR).  Alat tersebut berada di Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Bekasi Pasir Gombong Cikarang Utara.

“Alat ini sudah mulai digunakan sejak hari Selasa lalu. Sampai dengan hari ini sudah berjalan 3 hari. Saat ini, kami masih dalam proses penyesuaian dan training penggunaannya,” jelas Kepala UPTD Labkesda Kabupaten Bekasi, Agus Sarin saat di wawancara tim Humas Kabupaten Bekasi, Kamis (16/4).

Agus mengaku, di Kabupaten Bekasi baru tersedia satu alat yang tersedia. Setelah sebelumnya, semua sampel swab test yang diperoleh harus dibawa ke Balitbang Kemenkes yang berada di Jakarta. Dan memerlukan waktu 7 sampai dengan 10 hari untuk mengetahui hasilnya.

“Dengan adanya alat ini, kita dapat memotong waktu lamanya pemeriksaan hasil swab test. Jadi, dari Puskesmas atau Rumah Sakit rujukan sekarang dapat langsung mengirimkan sampel ke Labkesda. Lalu kita test dan hasilnya akan keluar dalam kurun waktu 2 sampai dengan 3 jam saja,” terangnya.

Dalam sehari, Agus mengatakan, Labkesda Kabupaten Bekasi mampu memeriksa 16 sampel swab test. Kedepan, Ia juga memastikan timnya dapat memeriksa 32 sampel swab test dalam satu hari setelah proses penyesuaian selesai.

Agus menyampaikan, kedepan tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan alat PCR. Namun, sebelumnya akan dilihat seberapa banyak jumlah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bekasi. Menurutnya, hingga saat ini, dengan satu alat yang tersedia masih mencukupi pemeriksaan swab test pasien Covid-19.

Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan Covid-19, dengan memeriksa spesimen lendir menggunakan swab di hidung dan tenggorokan. Pemeriksaan menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi Covid-19.

“Hal ini merupakan kabar baik untuk masyarakat Kabupaten Bekasi. Dimana, kita sudah memiliki alat sendiri untuk pemeriksaan Covid-19. Tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasilnya. Semoga, dengan adanya alat ini bisa berguna untuk masyarakat,” pungkasnya. 

Sementara itu data terbaru kasus Covid-19 Kabupaten Bekasi dari laman //pikokabsi.bekasikab.go.id, hingga Kamis malam (16/04/20) pkl. 20.00 WIB tercatat kasus terkonfirmasi positif sebanyak 54 orang, 14 orang sembuh, 14 dirawat di rumah sakit, 18 isolasi mandiri dan 8 meninggal dunia.

Selain itu tercatat 562 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 197 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 162 Orang Tanpa Gejala (OTG) dan 5 Orang Pelaku Perjalanan (OPP).

Reporter : Himawan Abror
Editor      : Yus Ismail

Selamat malam. saya warga kelurahan Margoagung, Seyegan, Sleman. Ingin menanyakan tiga hal: 1. Terkait keakuratan tes swab antigen yang dilakukan oleh puskesmas. Baru-baru ini di desa kami terdapat klaster baru, beberapa warga telah berinisiatif untuk swab mandiri akan tetapi diminta tes ulang kembali ketika tracing dilakukan. Apabila swab mandiri dilakukan sebelum swab bersama dari satgas, maka jika terjadi perbedaan hasil swab akan berlaku yang waktu tes terakhir. ada 2 kasus yang warga kami tes swab mandiri (bahkan swab PCR, bukan antigen) SETELAH swab bersama dari satgas dilakukan dan hasil swab PCR mandiri menunjukkan hasil negatif sementara ketika swab antigen dari satgas menunjukkan hasil positif. Bukankah seharusnya yang bersangkutan telah dinyatakan negatif? 2. Mengapa swab antigen dari satgas membutuhkan waktu hingga 3 hari untuk mendapatkan hasil sedangkan untuk mandiri hanya membutuhkan waktu maksimal 1 jam? Apabila alasan yang disampaikan adalah banyaknya sampel, bukankah sampel biologis (apalagi targetnya virus) memiliki masa tenggat sampel? harus diproses ASAP? dalam kurun waktu 3 hari sudah berapa banyak penularan yang mungkin terjadi? terlebih penyintas OTG. Hasil swab antigen saja hanya bisa mewakili 24 jam kondisi penyintas, ini hasil swab antigen baru datang 3 hari setelah pengambilan sampel. sangat aneh menurut saya. 3. Dari hasil tracing awal kluster, ditemukan terdapat 47 warga yang dinyatakan positif di desa kami. pagi harinya desa kami dilockdown total, tanpa ada arahan bagaimana mekanisme isolasi mandiri yang benar, dan KE-47 WARGA YANG POSITIF TERSEBUT DIBIARKAN DALAM RUMAH MASING-MASING, SERTA BAGI PENYINTAS YANG TERMASUK OTG TIDAK DIBERI REKOMENDASI OBAT ATAU VITAMIN UNTUK MENUNJANG KESEHATANNYA. Mohon informasinya. I know there are so many things to do in this kind of situation, but setiap warga pasti mau untuk gotong royong as long as ada arahan yang jelas dan kita tidak merasa ditinggalkan atau dibiarkan. I'm sorry it took longer than I thought. Sincerely,

Pasien dalam pengawasan.

-- Pengadu tidak menyertakan lampiran --

Alamat: Margoagung, 55561, Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia

Lintang: -7.708952817361125
Bujur: 110.29760818506197

Jakarta, CNBC Indonesia - Infeksi virus Covid-19 sedang tinggi-tingginya di Indonesia. Hal ini terlihat dari laporan harian konfirmasi penambahan kasus pasien Covid-19 dan penuhnya rumah sakit.

Untuk mengkonfirmasi seseorang terinfeksi virus Covid-19 dilakukan dengan test swab PCR. Untuk test biasanya mengeluarkan dana mulai dari Rp 900 ribu per test. Namun masyarakat sebenarnya bisa mendapatkan swab PCR gratis di fasilitas kesehatan Puskesmas tingkat kecamatan.

Meski gratis, tidak semua warga Indonesia bisa menikmati test swab test PCR tanpa berbayar ini. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar layanan ini bisa didapatkan.

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K. Ginting mengatakan, layanan swab gratis bagi warga dibuka melalui mekanisme penelusuran kontak atau contact tracing.

Penelusuran kontak dilakukan untuk menelusuri kemungkinan kontak seorang warga yang dinyatakan positif Covid-19 dengan warga lainnya. Cara ini dilakukan untuk memutus potensi rantai penyebaran lebih jauh.

Warga yang merasa memiliki kontak dengan kasus positif bisa langsung mendatangi Puskesmas untuk melakukan swab gratis. Selain kontak dengan pasien positif Covid-19, mereka yang dapat melakukan swab PCR termasuk yang merasa mengalami gejala Covid-19 seperti sakit kepala, demam, pilek, batuk, diare dan lain sebagainya.

Selain itu ada juga sejumlah syarat bagi warga yang hendak menjalani swab gratis di Puskesmas. Diantaranya yakni sebelum mengisi formulir, sejumlah syarat yang harus dipenuhi yakni, surat domisili dan kartu identitas atau KTP.

"Tinggal isi formulir saja, terus domisili dan KTP, enggak susah kok, hanya antre," kata Alexander Ginting seperti dikutip Senin (5/7/2021).

Kendati demikian, Ginting tak menjelaskan lebih lanjut bagi warga yang ingin test namun tanpa contact tracing tersebut.


(roy/roy)

TAG: swab test pcr swab test gratis pcr covid-19 corona

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA