209
Ilmu Pengetahuan Sosial
c. Periodisasi berdasarkan Perkembangan Kehidupan
Periodisasi ini didasarkan atas perkembangan kehidupan manusia praaksara. Berdasarkan hal tersebut, maka masa praaksara dapat dibagi menjadi beberapa
tahap, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta masa perundagian. Bagaimana perkembangan manusia pada
masa-masa tersebut? Bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhan hidup? Bagaimana hubungan antar mereka dalam membentuk kelompok? Untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan ini lakukan kegiatan beirkut
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang 2. Carilah informasi mengenai perkembangan masyarakat praaksara
dari berbagai sumber seperti buku, artikel, atau internet 3. Diskusikan perkembangan masyarakat praaksara dari aspek
ekonomi, sosial dan budaya 4. Tulis hasil diskusi pada kolom yang telah disediakan
5. Setelah selesai, Presentasikan hasil diskusi di depan kelas
Masa Aspek
Deskrepsi Perkembangan
Berburu dan mengumpulkan
makanan tingkat sederhana
Ekonomi Sosial
Budaya
Berburu dan mengumpulkan
makanan tingkat lanjut
Ekonomi Sosial
Budaya
Bercocok tanam Ekonomi
Sosial Budaya
Perundagian Ekonomi
Sosial Budaya
Aktivitas Kelompok
Di unduh dari : Bukupaket.com
210
Kelas VII SMPMTs
Setelah melakukan kegiatan di atas, kamu tentu mengetahui perkembangan masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok
tanam, serta masa perundagian. Untuk menambah informasi tentang perkembangan masyarakat pada masa-masa itu, kamu dapat menyimak uaian
berikut. 1 Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Masa berburu makanan dibagi menjadi dua tingkat, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana dan masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat lanjut. a Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana
Masa berburu makanan tingkat sederhana diperkirakan semasa dengan zaman paleolithikum.Manusia yang hidup pada masa ini masih
rendah tingkat peradabannya. Mereka hidup mengembara, pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain sebagai pemburu binatang dan
penangkap ikan. Di samping itu, mereka juga meramu, yakni mencari dan mengumpulkan makanan.Jenis makanan yang dikumpulkan
misalnya ubi-ubian, buah-buahan dan daun-daunan. 1 Kehidupan Ekonomi
Kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana masih sangat bergantung pada alam.
Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara berburu hewan dan mengumpulkan umbi-umbian, buah-buhan serta dedaunan yang
ditemukan di sekitar lingkungan mereka. Jika sumber makanan di sekitar tempat mereka menipis atau sudah habis, mereka berpindah
ke tempat lain.
Sumber: informasiana.
comwp-content uploads201508
Gambar. 4.19. Ilustrasi
kehidupan manusia pada masa berburu
dan mengumpulkan makanan
Di unduh dari : Bukupaket.com
211
Ilmu Pengetahuan Sosial
2 Kehidupan Sosial Sesuai dengan cara memenuhi kebutuhan, manusia pada masa ini
hidupnya tidak menetap. Mereka selalu berpindah-pindah tempat mencari tempat tinggal baru yang banyak terdapat binatang buruan
dan bahan makanan.Mereka juga mencari tempat-tempat yang ada airnya.Tempat yang mereka pilih ialah di padang-padang rumput
diselingi semak belukar, yang sering dilalui binatang buruan. Kadang-kadang mereka memilih tempat tinggal di tepi pantai,
sebab di situ mereka dapat mencari kerang dan binatang-binatang laut lainnya.
Manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana hidup secara berkelompok yang tersusun dari keluarga-
keluarga kecil.Anggota kelompok yang laki-laki melakukan perburuan dan yang perempuan mengumpulkan makanan dari
tumbuh-tumbuhan serta hewan-hewan kecil. 3 Kehidupan Budaya
Pada masa ini, manusia sudah mampu membuat alat-alat sederhana dari batu atau tulang dan kayu.Alat-alat yang dibuat
masih berbentuk kasar. Alat-alat tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
a. Alat-alat batu inti, terdiri kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan kapak genggam.
b. Alat serpih yang digunakan untuk pisau, peraut, gurdi, mata panah, dan untuk menguliti umbi-umbian.
c. Alat dari tulang dan kayu. b Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut diperkirakan semasa zaman mesolithikum.Kehidupan manusia pada
masa ini sudah mengalami perkembangan dibandingkan dengan masa sebelumnya. Manusia mulai hidup menetap walaupun hanya untuk
sementara waktu dan mulai mengenal cara bercocok tanam sederhana. Selain itu, tampak kegiatan-kegiatan manusia yang menghasilkan
sesuatu yang belum dicapai pada masa sebelumnya seperti lukisan di dinding gua atau dinding karang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
212
Kelas VII SMPMTs
1 Kehidupan Ekonomi Manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat lanjut sudah mengenal cara bercocok tanam dengan sistem berladang. Caranya, yaitu menebang hutan, kemudian
membersihkan dan menanaminya. Beberapa kali tanah ladang itu dipergunakan, dan setelah dirasakan kesuburannya berkurang,
maka pindah ke tempat lain. Selain berladang, mereka juga memelihara dan mengembangbiakkan binatang.
2 Kehidupan Sosial Kehidupan manusia pada masa ini masih dipengaruhi oleh cara
hidup pada masa sebelumnya. Mereka masih melakukan perburuan hewan, menangkap ikan, mencari kerang dan mengumpulkan
makanan dari lingkungan di sekitarnya.Meskipun demikian, kehidupan manusia mengalami perubahan yang besar.Manusia
secara berkelompok mulai hidup menetap dengan memilih gua sebagai tempat tinggalnya.Biasanya gua yang dipilih adalah gua
yang letaknya cukup tinggi, yaitu di lereng bukit dan dekat dengan mata air.
3 Kehidupan Budaya Selama bertempat tinggal di gua, mereka melukiskan sesuatu di
dinding gua yang menggambarkan suatu pengalaman, perjuangan, dan harapan hidup. Lukisan-Lukisan ini dibuat dengan cara
menggores pada dinding atau dengan memberi warna merah, hitam, dan putih. Bentuknya ada berupa gambar tangan, binatang,
atau bentuk lainnya.
Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I
Gambar. 4.20. Lukisan
cap tangan pada dinding Gua Tewe, Kutai Timur,
Kalimantan Timur
Di unduh dari : Bukupaket.com
213
Ilmu Pengetahuan Sosial
Lukisan dinding gua menandakan berkembangnya kepercayaan manusia pada masa itu. Misalnya lukisan cap tangan dengan latar
belakang warna merah mengandung arti kekuatan pelindung untuk mencegah roh jahat, dan cap-cap tangan yang jari-jarinya
tidak lengkap dianggap sebagai tanda berkabung. Pada masa ini, kemampuan manusia membuat alat-alat atau
perkakas mengalami kemajuan.Alat-alat-alat batu yang dibuat bentuknya lebih halus daripada masa sebelumnya. Alat-alat
tersebut antara lain adalah sebagai berikut. • Kapak sumatra, yaitu batu kerakal yang dibelah tengah
sehingga satu sisinya cembung halus dan sisi lainnya kasar. • Alat tulang sampung, yaitu alat yang terbuat dari tulang dan
tanduk digunakan sebagai penggali umbi-umbian. 2 Masa Bercocok Tanam
Setelah tahap hidup berburu dan mengumpulkan makanan dilampaui, manusia memasuki suatu masa kehidupan yang disebut masa bercocok
tanam.Masa bercocok tanam diperkirakan semasa dengan zaman Neolithikum.Pada masa ini, peradaban manusia sudah mencapai tingkatan
yang cukup tinggi.Manusia sudah memiliki kemampuan mengolah alam untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bercocok tanam dan
mengembangbiakan binatang ternak.Manusia sudah hidup menetap dan tidak lagi berpindah-pindah seperti halnya pada masa berburu dan
mengumpulkan makanan.Mereka hidup menetap karena persediaan makanan sudah tercukupi.
a Kehidupan Ekonomi Pada bercocok tanam, manusia tidak lagi sepenuhnya bergantung
pada alam.Manusia sudah mampu mengolah alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara membabat
hutan dan semak belukar untuk ditanami berbagai jenis tanaman sehingga terciptalah ladang-ladang yang memberikan hasil pertanian.
Selain bercocok tanam, mereka juga mengembangbiakan binatang ternak seperti ayam, kerbau dan hewan ternak lainnya.Meskipun sudah
bercocok tanam dan memelihara hewan ternak, kegiatan berburu dan mengumpulkan hasil hutan masih tetap dilakukan.
Manusia pada masa bercocok tanam diperkirakan sudah melakukan kegiatan perdagangan yang bersifat barter.Barang yang
dipertukarkan pada waktu itu ialah hasil-hasil cocok tanam, hasil
Di unduh dari : Bukupaket.com
214
Kelas VII SMPMTs
kerajinan tangan seperti gerabah dan beliung, atau hasil laut berupa ikan yang dikeringkan.Ikan laut yang dihasilkan oleh penduduk pantai
sangat diperlukan oleh mereka yang bertempat tinggal di pedalaman. b Kehidupan Sosial
Hidup menetap pada masa bercocok tanam memberi kesempatan bagi manusia untuk menata kehidupan secara teratur.Mereka hidup
menetap di suatu tempat secara berkelompok dan membentuk masyarakat perkampungan.Perkampungan pada masa bercocok
tanam terdiri atas tempat tinggal sederhana yang didiami oleh beberapa keluarga dan dipimpin oleh kepala kampung.Biasanya
kedudukan sebagai kepala kampung dijabat oleh orang yang paling tua dan berwibawa.Kepala kampung merupakan tokoh yang disegani,
dihormati dan ditaati oleh penduduk kampung yang dipimpinnya. Kegiatan-kegiatan dalam kehidupan perkampungan yang
bertujuan untuk mencukupi kebutuhan bersama mulai diatur dan dibagi antar anggota masyarakat.Kegiatan yang banyak menghabiskan
tenaga seperti, membabat hutan, menyiapkan ladang untuk ditanami, membangun rumah atau membuat perahu dilakukan oleh laki-laki.
Adapun perempuan melakukan kegiatan menabur benih di ladang yang sudah disiapkan, merawat rumah dan kegiatan lain yang tidak
memerlukan tenaga besar. c Kehidupan Budaya
Pada masa bercocok tanam, manusia semakin mahir membuat berbagai alat-alat atau perkakas.Alat-alat yang dihasilkan sudah
dibuat halus dan fungsinya beraneka ragam.Ada yangberfungsi untuk kegiatan sehari-hari, ada yang berfungsi sebagai perhiasan, ada pula
yang berfungsisebagai alat upacara keagamaan.Alat-alat tersebut antara lain sebagai berikut.
•
Kapak Persegi digunakan mengerjakan kayu, menggarap tanah dan alat upacara keagamaan.
•
Kapak Lonjong digunakan sebagai cangkul untuk menggarap tanah dan sebagai kapak biasa.
•
Gerabah
•
Alat pemukul kulit kayu digunakan untuk memukul-mukul kulit kayu hingga halus.
•
Perhiasan berupa gelang dari batu dan kulit kerang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
215
Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada masa bercocok tanam, berkembang kepercayaan bahwa roh seseorang tidak lenyap pada saat meninggal dunia.Roh dianggap
mempunyai kehidupan dialamnya sendiri.Oleh karena itu, diadakan upacara pada waktu penguburan.Orang yang meninggal dibekali
bermacam-macam barang keperluan sehari-hari, seperti perhiasan dan periuk yang dikubur bersama-sama.Hal ini dimaksudkan agar
perjalanan orang yang meninggal menuju alam arwah dan kehidupan selanjutnya terjamin sebaik-baiknya.
Pada masa ini, mulai berkembang pula tradisi pendirian bangunan- bangunan megalitik bangunan besar dari batu. Tradisi ini didasari
oleh kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati, terutama kepercayaan akan adanya pengaruh kuat dari orang
yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Jasa seorang kerabat yang telah meninggal dunia diabadikan
dengan mendirikan bangunan batu besar.Bangunan ini kemudian menjadi media penghormatan, tempat singgah, dan menjadi lambang
bagi orang yang meninggal tersebut. 3 Masa Perundagian
Masa perundagian merupakan akhir masa praaksara di Indonesia. Kata perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah
seseorang atau sekelompok orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu, misalnya pembuatan
gerabah, pembuatan perhiasan, atau pembuatan sampan. Masa perundagian diperkirakan semasa dengan zaman perunggu.
Pada masa ini, peradaban manusia sudah maju tingkatannya.Teknologi pembuatan alat-alat atau perkakas jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
masa sebelumnya. a Kehidupan Ekonomi
Masyarakat pada masa perundagian telah mampu mengatur kehidupannya.Kegiatan kehidupan yang mereka lakukan tidak
lagi sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan.Kegiatan pertanian di ladang dan sawah
masih tetap dilakukan.Pengaturan air dilakukan agar kegiatan pertanian tidak sepenuhnya bergantung pada hujan. Hasil pertanian disimpan
untuk masa kering dan mungkin juga untuk diperdagangkan ke daerah lain. Kegiatan peternakan juga turut berkembang, hewan ternak yang
dipelihara lebih beragam dari masa sebelumnya.Masyarakat telah mampu beternak kuda dan berbagai jenis unggas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
216
Kelas VII SMPMTs
Munculnya golongan masyarakat yang memiliki keterampilan tertentu menyebabkan teknologi berkembang pesat.Seiring kemajuan
yang dicapai, terjadi peningkatan kegiatan perdagangan.Pada masa ini perdagangan masih bersifat barter, namun telah menjangkau tempat-
tempat yang jauh, yakni antarpulau.Barang-barang yang dipertukarkan semakin beragam, seperti alat pertanian, perlengkapan upacara, dan
hasil kerajinan. Kegiatan perdagangan antarpulau pada masa perundagian
dibuktikan dengan ditemukannya nekara di Selayar dan kepulauan Kei yang dihiasi gambar-gambar binatang seperti gajah, merak, dan
harimau.Binatang-binatang ini tidak ada di wilayah Indonesia bagian timur.Hal ini menunjukkan bahwa nekara tersebut berasal dari daerah
Indonesia bagian barat. b Kehidupan Sosial
Masyarakat pada masa perundagian hidup menetap di perkampungan yang lebih besar dan lebih teratur.Perkampungan ini
terbentuk dari bersatunya beberapa kampung hingga jumlah kelompok penduduk bertambah banyak.Masyarakat tersusun dalam kelompok
yang beragam.Ada kelompok petani, ada pedagang, ada pula kelompok undagi pengrajintukang.
Dalam tata kehidupan yang sudah teratur, berburu binatang liar seperti harimau dan kijang masih tetap dilakukan.Perburuan
ini selain untuk menambah mata pencaharian, juga dimaksudkan untuk menunjukkan tingkat keberanian dan kegagahan dalam suatu
lingkungan masyarakat. c Kehidupan Budaya
Pada masa perundagian, manusia sudah mahir membuat berbagai peralatan atau perkakas.Alat-alat yang dihasilkan terbuat dari logam
digunakan untuk bertani, bertukang, peralatan rumah tangga, perhiasan dansebagai alat perlengkapan upacara dan pemujaan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
217
Ilmu Pengetahuan Sosial Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I
Gambar. 4.21.
Gelang dan cincin perunggu Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I
Gambar. 4.22.
Kapak perunggu untuk upacara
Kepercayaan yang berkembang pada masa ini melanjutkan kepercayaan pada masa sebelumnya.Masyarakat meyakini bahwa
arwah nenek moyang berpengaruh terhadap perjalanan hidup manusia dan masyarakatnya.Oleh karena itu, arwah nenek moyang harus selalu
dihormati dengan melaksanakan berbagai upacara. Demikian pula kepada orang yang sudah meninggal,mereka diberi penghormatan
dengan diberi bekal kubur. Terlebih lagi jika orang yang meninggal adalah orang yang terpandang atau mempunyai kedudukan dalam
masyarakat, maka diadakan upacara penguburan dengan memberikan bekal kubur yang lengkap.
Pada masa ini, berbagai bidang seni seperti seni lukis, seni ukirpahat, seni patung, dan seni bangunan arsitektur mengalami
perkembangan.Hal yang menunjukkan perkembangan ini diantaranya adalah meningkatnya pemahatan arca dan pendirian bangunan batu
untuk pemujaan.
3. Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia
Video yang berhubungan